Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 387 Persyaratan Rendi Lu

Dari perkataan Rendi Lu, Samba tahu jika Rendi Lu mempunyai rencana.

Tapi, dia juga percaya, jika Rendi Lu mempunyai rencana atas masalah ini, itu berarti dia memiliki kemampuan yang pasti, kalau tidak, dia tidak mungkin memiliki gambaran seperti ini.

Jadi dia ingin bertaruh, dia ingin tahu apakah Rendi Lu benar-benar mempunyai kekuatan yang dapat membantu mereka.

Rendi Lu berbalik melihat Samba, Samba terlihat ragu-ragu, kemudian bertanya : “Mengenai masalah Raja Bartu, apa yang bisa kamu keluarkan untuk membantu kami?”

Rendi Lu tertawa, dan berkata : “Oh iya, aku lupa untuk menyampaikan identitas lain dari diriku, kamu pasti pernah mendengar tentang Pasukan Elit Assuro distrik Kokang, aku adalah pendiri pasukan itu, Panglima tertinggi, di saat aku hanya mempunyai sekitar 2000 tentara, itu sudah bisa mengalahkan Panglima perang dari 20.000 tentara perang, dan aku sekarang telah memiliki 10.000 lebih tentara, senjata canggih yang tak terhitung, kamu tebak saja, apa yang akan terjadi dengan Madagaskar jika semua tentara aku datang ke sini? Apa dampak yang akan kamu terima?”

“Apa, kamu Panglima tertinggi dari Pasukan Elit Assuro itu?” kata Samba terkejut, memandang Rendi Lu dengan tak percaya.

Begitu pula dengan para menterinya, semua melongo tak percaya, pemuda di depan mata ini, ternyata dia Panglima Pasukan Elit Assuro yang menyebabkan Negara Myanmar begitu tunduk kepadanya.

Ketenaran Pasukan Elit Assuro ini juga menyebabkan sensasi yang sangat besar saat itu.

Tetapi, semua negara besar tahu tentang rezim separatis Panglima perang di Myanmar, setiap tahun terjadi perang saudara, tetapi kali ini kuil pembunuh kembali melahirkan seorang Panglima yang lebih menonjol, jadi semua tidak terlalu memperhatikannya.

Tapi, bagi mereka negara kecil seperti Madagaskar ini, Pasukan Elit Assuro sudah cukup membuat Panglima perang Keluarga Kerajaan mereka tunduk.

Karena Pasukan Elit Assuro memiliki senjata yang tak terkira, apalagi masih mempunyai pejuang dari generasi ke-3 dan ke-4.

Bagi negara besar, para pejuang ini bagaikan sampah, tapi bagi negara kecil seperti mereka, ini bagaikan harta yang paling berharga.

Seperti negara Madagaskar ini, tidak peduli Keluarga Kerajaan ataupun ke-5 Raja lainnya, mereka tidak mempunyai pejuang, karena mereka tidak mampu membeli, bahkan jika mereka mampu, mereka juga tidak mampu untuk memeliharanya.

Satu set lengkap sistem pertahanan udara, negara kecil seperti ini biasanya tidak mampu untuk memilikinya.

Mata Fina melotot, dia menatap Rendi Lu lekat-lekat seolah-olah tidak percaya.

Meskipun dia tidak mengetahui persoalan tentang Negara Myanmar, tapi dari yang dia dengar dari maksud Rendi Lu, dan juga reaksi Samba, dia mempercayai satu hal.

Itu adalah tentang 10.000 prajurit yang dimiliki Rendi Lu, mungkin itu tak hanya omong besar, melainkan hal yang nyata.

Kalau tidak, Samba tidak mungkin sebegitu kagetnya.

Bos besar ini sungguh menakjubkan, jika mengenai perusahaannya mempunyai tentara yang melindungi, mungkin itu sudah hal biasa, tapi dia bahkan memiliki pasukan tersendiri di tangan pribadinya, ini baru pertama kali baginya mendengar seorang pebisnis yang mempunyai kekuatan yang begitu besar.

“Pasukanku besok telah tiba di Pelabuhan Wantong, mau bekerja sama atau tidak, itu adalah urusanmu.” kata Rendi Lu sambil meregangkan pundaknya.

Perkataan dia ini secara tidak langsung mengakui masalah yang ada dengan Samba.

Artinya sangat jelas, aku adalah Panglima Pasukan Elit Assuro, pasukanku besok sampai di sini, jika kamu tidak percaya, tunggu saja besok.

“Jika kamu bisa membantuku untuk menghalangi tentara Raja Bartu, aku bisa membagimu tempat penggalian tambang batu bara dan juga tambang besi untuk kalian tambang, untuk masalah harga dipastikan pasti paling murah dibanding dengan yang lain.” kata Raja Samba menegaskan.

Lagi pula, mereka berdua sedang dalam situasi negosiasi. Samba juga tidak mungkin sekaligus mengatakan manfaat-manfaat lainnya.

Selanjutnya, terserah Rendi Lu bagaimana dia akan menawarnya.

Dia sudah tidak mencurigai Rendi Lu.

Dia juga tidak mempunyai modal untuk diragukan.

Karena di sisi lain, Raja Bartu sewaktu-waktu akan terjadi pemberontakan, dia tidak bisa menunggu, jika dia tidak bisa menghentikan tentara dari Raja Bartu, maka dia pasti akan mati, juga seluruh keluarga besarnya akan musnah.

Lain hal jika dia sekarang menyerah kepada Raja Bartu.

Tapi, dia selalu berselisih dengan Raja Bartu, di samping itu, Samba sekeluarga senantiasa setia dan mengabdi kepada Keluarga Kerajaan, dia juga tidak mungkin mengkhianati Keluarga Kerajaan.

“Tidak, tidak, tidak.”

Rendi Lu melambaikan tangan kanannya, dan berkata : “Yang aku inginkan adalah aku ingin memiliki hak menambang sumber daya alam di seluruh Provinsi Wantong, dan harganya adalah 70% dari harga pasaran yang ada, dan aku akan berinvestasi dalam pembangunan jalan, merenovasi pembangunan Pelabuhan Wantong, dan setelah berhasil mengalahkan Raja Bartu, Pelabuhan Wantong harus disewakan kepadaku selama 100 tahun lamanya.”

“Ini tidak mungkin!” kata Samba menggelengkan kepalanya, Rendi Lu bagaikan singa yang sedang melahap makanannya, jika seperti ini, bukankah semua jalur kehidupannya terhalang oleh Rendi Lu?

Rendi Lu adalah Panglima dari Pasukan Elit Assuro, di bawah tangannya dia sudah memiliki 10.000 pasukan, jika pelabuhan itu disewakan untuknya, maka pasukannya akan senantiasa berada di Pelabuhan Wantong. Perasaan seperti ini bagaikan selalu diawasi oleh seekor ular beracun, pasti akan sangat menderita.

Selain itu, jika seluruh sumber daya alam wilayah Raja ditambang oleh Rendi Lu, maka jalur kehidupan ekonomi seluruh Provinsi Wantong akan terhalang di tangan Rendi Lu, hanya akan membuat Raja merasa tertindas.

“Aku bisa memberikan lapangan kerja yang tak terbatas kepada rakyatmu, dan gaji satu kali lipat dari UMR rata-rata di tempatmu saat ini. Dan juga, aku akan membangun smelter di setiap jenis tambang, dan pada saat yang sama aku akan membangkitkan dan mengembangkan perekonomian di wilayahmu. Aku bisa pastikan, aku bisa membuat perekonomian di sini berkembang dari tahun ke tahun, untuk persyaratan ini, kamu boleh menambahkan di kontrak kerja kita.” kata Rendi Lu dengan tegas, matanya menatap Samba, kemudian melirik ke lainnya.

Berani menjamin untuk mengembangkan perekonomian mereka, dia percaya Samba akan sulit untuk menolaknya.

Terlebih lagi mereka sungguh miskin, selain itu jika mereka melihat kemakmuran di negara-negara maju lainnya di internet, maka mereka pasti akan mendesak untuk secepatnya bisa berkembang pesat.

Tapi sudah sekian tahun lamanya, mereka masih terus seperti ini, jadi sekarang ada yang berani berjanji untuk mengembangkan perekonomian mereka, mereka pasti akan tersentuh.

Tentu saja, Rendi Lu berbuat demikian, juga untuk membiarkan Samba nantinya hanya akan semakin mengandalkan dirinya.

Benar saja, rencana Rendi Lu membuat Samba terdiam, bahkan beberapa mata para menterinya memancarkan pandangan yang begitu bahagia, jika bukan karena masih dalam proses negosiasi, mungkin mereka akan langsung membujuk Raja untuk menyetujuinya.

Melihat Samba yang tengah merenungkan hal ini, Rendi Lu juga tidak mendesaknya, dia hanya mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, membiarkan mereka mencerna poin-poinnya.

Hanya saja setelah dia menghabiskan sebatang rokok, Rendi Lu masih saja belum mendapatkan jawaban dari Raja, kemudian dia berpamitan dan membawa beberapa orangnya keluar dari istana.

Setelah keluar dari istana dan menaiki mobil, Fina baru bisa bernafas dengan lega.

Kejadian yang terjadi hari ini, bagi dia adalah perjalanan menuju gerbang hantu, ini membuat dia bertekad untuk tidak mengalami kejadian yang sama dalam hidupnya.

Jika bukan karena jantungnya yang masih sehat, dia merasa mungkin dia akan jatuh pingsan di sana.

Dia percaya, jika orang biasa yang mengalami kejadian tadi, pasti akan jatuh pingsan.

“Kak Rendi, jika Samba tidak menyetujui persyaratanmu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menyuruh Kak Roni dan lainnya yang bergerak?” Troy yang mengendarai mobil saat ini, sedangkan Fina duduk di sampingnya, dan Rendi Lu duduk di kursi belakang sementara Suandi memandang Rendi Lu dengan rasa ingin tahu.

Dia tahu jika sampai Rendi Lu menyuruh Roni dan lainnya datang ke Pulau Madagaskar ini, pasti ada sesuatu yang bisa dipanen.

Dan sekarang, tampaknya Raja tidak akan menyetujui skema kerja sama dari Rendi Lu.

“Kak Rendi, jika Samba tidak setuju, apakah kamu akan beralih ke Raja Bartu?”

Suandi sangat penasaran dengan hal ini.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu