Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 106 Hanya Satu Pukulan

Mata Rendi menyala, kecepatan Handoko di mata orang-orang biasa sangat ekstrim, tapi di matanya, itu tidak ada apa-apa.

Namun kekuatan pukulan Handoko memang tidak kecil, tampaknya dia jengkel dengan kata-kata Rendi sebelumnya, apa mau memukul Rendi hingga cacat.

Semua orang melihat Handoko mengeluarkan tinju yang lebih kuat dan ganas, kekuatan tinjunya jauh lebih kuat dari sebelumnya, dan semuanya merasa Rendi sudah tamat riwayatnya.

Davin dan yang lainnya menutup mata mereka, menghadapi pukulan ganas Handoko, Rendi tidak menghindar, mereka tahu Rendi pasti mati, kali ini benar-benar akan dipukul mati.

Darius tertawa bangga dan berkata: “Davin, apakah ini yang kamu katakan master? Aku lihat tidak seperti itu, di hadapan Handoko, dia terkejut bodoh.”

Begitu dia baru berbicara, senyumnya yang sombong membeku di wajahnya.

Ketika melihat tinju Handoko dilayangkan ke tubuh Rendi, akhirnya Rendi bergerak, langkah kedua kakinya berat, dia sedikit menekuk, kemudian melompat dengan kasar, seluruh tubuhnya bahkan rata dengan kepala

Dan saat ini, tinju ganas Handoko hanya menyeka bagian bawah dada Rendi sekitar 10 sentimeter.

Ketika mereka semua melihat pemandangan ini, mereka terkejut membelalakkan mata.

Mereka tidak percaya, kemampuan melompat Rendi sangat baik, seluruh tubuhnya melompat tinggi, ini sangat luar biasa.

“Dia, dia bahkan bisa melompat begitu tinggi?!”Mata cantik Sulan penuh dengan ketidakpercayaan, dan jantungnya berdetak lebih cepat.

Pada saat ini, Rendi tiba-tiba meraih pundak Handoko dan melemparnya.

Kalau pemandangan ini berada di darat, rasanya seperti jatuh di atas bahu.

Dalam sekejap, posisi tubuh Rendi berubah tempat dengan Handoko.

Ketika kedua kaki Rendi mendarat di tanah, dia melepaskan pundak Handoko, kemudian mengarahkan tinju ke atas, langsung meninju perut Handoko.

Bong!

Handoko tidak bisa mengeluarkan tenaga di udara, meskipun dia bisa merasakan pukulan Rendi, tapi dia tidak bisa menahannya sama sekali, hanya bisa menerima pukulan Rendi dengan keras.

Bong!

Tubuh Handoko membentur lantai dengan keras, ubin lantai hancur menjadi beberapa bagian karena dirinya, dan dirinya langsung pingsan.

Bong!

Keheningan yang luar biasa!

Mata semua orang melebar dan tidak bisa berkata apa-apa.

Bahkan Davin dan Darius master bela diri terkejut membelalakkan mata.

Terutama Darius, Handoko adalah master dari Offshore yang dia undang meminta bantuan teman lamanya, sejak lulus tidak pernah kalah, meskipun begitu dipukul pemuda yang diundang Davin langsung pingsan!

Sebelumnya ketika mendengar Rendi mengatakan akan mengalahkan Handoko dengan satu pukulan, mereka merasa Rendi sombong, bodoh dan tidak tahu diri.

Tapi sekarang siapa pun tidak bisa mengatakan apa-apa.

“Kakek, dia benar-benar mengalahkan Handoko dengan satu pukulan! Benar-benar hanya satu pukulan!”

Sulan menarik lengan Davin dengan semangat, melihat mata Rendi yang cantik dan brilian.

Davin mengambil napas dalam-dalam, berkata dengan senyum masam: “Iya, dia berhasil melakukannya, tadi kakek salah menilainya, adik Rendi adik Rendi, tidak peduli di tingkat apa pun itu, kamu membuat orang tidak bisa mencapainya.”

Ucapannya mengandung pesan identitas diri Rendi sebagai boss LKK Tekno Sains, hanya saja semua orang tidak mengerti.

Saat ini tidak akan ada orang yang menganalisa makna ini.

Karena saat ini mereka belum sadar.

Saat ini Ailen dan Jenifer melihat Rendi yang berdiri dengan bangga di tengah ruang terbuka, memancarkan tatapan yang berbinar.

Sebelumnya mereka mengira Rendi hanyalah seeorang pecundang kecil yang datang untuk melihat dunia, tidak di sangka Rendi tidak hanya seorang pria yang dihormati kakek, dia bahkan seorang master bela diri.

Pada masyarakat modern, selama menjadi yang terkuat, secara alami akan disukai para gadis.

Saat ini di mata Ailen dan Jenifer, Rendi adalah pria paling tampan yang pernah mereka lihat.

Sebaliknya wajah Darius menjadi sangat jelek, tinju Rendi tidak hanya menghilangkan cucu menantunya, bahkan juga menghilangkan proyek pulau Randayan yang baru saja diambil keluarga Zhang!

Awalnya dia sudah menyelidiki beberapa murid Davin, dan tahu kekuatan mereka dengan baik, tidak di sangka Davin menyembunyikan seorang master, ini jelas-jelas membuatnya datang masuk jebakan.

Kevin menatap Rendi dengan tatapan kejam.

Pukulan Rendi menghancurkan pernikahan dirinya dengan Sulan, saat ini dia sangat ingin maju memukul Rendi.

“Darius, kamu sudah kalah.”Davin berhasil membalikkan keadaan, dan tersenyum senang memandang Darius.

Sulan diam-diam melirik Rendi yang berjalan kembali, tanpa sadar ada rasa malu di matanya, dia sibuk memalingkan tatapannya, memandang Darius berkata: “Kakek Darius, apakah kamu masih ingat taruhan sebelumnya.”

Darius mengendus dingin, menatap Rendi berkata: “Davin, dia bukan muridmu kan?”

Davin tersenyum mengejek: “Darius, kita semua sudah setengah jalan menuju peti mati, tidak peduli bagaimana pun, kita juga harus menyelamatkan cucu kita bukan? Adik Rendi tentu saja bukan muridku, tapi apakah Handoko adalah orang keluarga Zhang?”

“Kakek Darius, kamu tidak akan ingkar janji kan? Tentu saja ingkar janji di depan banyak orang, takutnya akan mencoreng wajah keluarga Zhang.”ucap Sulan mengingatkan dengan ramah.

Darius mengendus dingin, meskipun harga diri itu penting, tapi proyek pulau Randayan bagi keluarga Zhang lebih penting, mereka bahkan menggunakan seluruh kekuatan keluarga agar bisa mendapatkan proyek ini, bagaimana mungkin dia rela melepaskannya.

“Davin, kita lihat saja nanti, lain kali aku pasti akan mengalahkanmu.”ucap Darius kejam, meminta Kevin memapah Handoko yang baru saja sadar berjalan keluar.

Handoko menatap Rendi dengan dalam, tatapan matanya penuh dengan aura membunuh.

Pada dasarnya dia adalah orang yang kejam, hari ini secara tidak sengaja bertemu Rendi, dan dipukul pingsan oleh Rendi, dendam ini pasti akan dia balas.

Rendi mengerutkan kening saat menatap tatapan Handoko ketika dia pergi.

Sebelumnya dia menggunakan ilmu meringankan diri baru bisa menang dengan mudah, kalau benar-benar bertarung, dia tidak akan menang dengan mudah dari Handoko.

Kekuatan Handoko sangat kuat.

Meskipun dia tidak takut Handoko balas dendam, tapi dia khawatir setelah Handoko mengetahui identitasnya, akan mencelakai istri dan putrinya.

“Tampaknya kedepannya dia harus lebih rendah hati.”Rendi tiba-tiba menyesal tadi terlalu gegabah.

Sekarang dia bukan seorang diri, dia orang yang sudah berkeluarga, provokasi seperti itu akan membawa risiko tertentu kepada keluarganya.

Saat ini, ketiga orang yang berjalan keluar dari keluarga Chen, hati mereka sangat tidak senang.

“Darius, aku ingin tahu identitas pria itu.”ucap Handoko pada Darius, tatapan matanya penuh dengan aura membunuh.

“Handoko tenang saja, dalam tiga hari, keluarga Zhang pasti akan melacak detail identitasnya.”Darius mengangguk, Rendi merusak hal baiknya, bagaimana mungkin dia akan melepaskan Rendi.

“Kevin, setelah kembali mulai lakukan penyelidikan, tidak peduli menggunakan berapa banyak orang dan koneksi, harus lacak identitasnya.”ucap Darius memandang Kevin.

Kevin mengangguk, hal ini tidak perlu diperintahkan kakek, dia juga tidak akan melepaskan Rendi.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu