Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 172 Turun Pangkat

“Jenderal Danny, apa jangan-jangan......”

Melihat Rendi Lu yang tidak menghiraukan mereka, dan langsung menelepon, seperti sedang menelepon Jenderal Danny, dalam hati kedua petugas polisi itu semuanya langsung merasa deg-deg an.

Apakah jangan-jangan keluarga ini berteman dengan Jenderal Danny?

Sebentar, terakhir kali dia menyumbangkan uang seratus miliar, astaga, orang ini ternyata adalah orang kaya yang beberapa hari yang lalu menyumbangkan uang seratus miliar di kantor di kota?

Oh tidak, oh tidak, setelah ini takutnya akan terjadi sesuatu.

Kedua orang saling bertatapan satu sama lain, dengan tergesa-gesa langsung kembali ke kantor cabang.

Saat ini di sebuah kafe, Reza yang mengenakan pakaian biasa sedang dengan seorang pria paruh baya minum kopi.

Pria paruh baya ini bernama Chandra, adalah orang dari Keluarga Zhang, dia sedang menelepon Kevin Zhang, menyuruhnya datang untuk mentraktir Reza minum kopi.

Reza biasanya banyak menerima hadiah dari keluarga Zhang, meskipun hadiah-hadiah ini semuanya dikirim oleh bawahan dari keluarga Zhang, tapi juga mewakili niat dari keluarga Zhang.

Jadi ketika keluarga Zhang ada urusan dan mencarinya, dia pasti akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk membantu.

Masalah menghancurkan tempat hari ini, memang pada awalnya cukup serius, dan juga selain karyawan supermarket yang melapor, banyak pejalan kaki ataupun para pembeli yang juga sudah melapor.

Masalah seserius ini, mereka menahan dan tidak mengirim petugas polisi ke tempat kejadian, kalau tidak ada hubungan yang pasti, Reza itu juga tidak akan berani untuk melakukan seperti ini.

Bagaimanapun masalah ini terlalu buruk, saatnya tiba cepat atau lambat dia pasti akan mendapatkan hukuman.

Tetapi sekarang bahkan dia sedikitpun tidak takut.

Karena dia percaya kekuatan keluarga Zhang, percaya keluarga Zhang pasti akan menekan masalah ini.

Pada saat itu juga, ponsel Reza berbunyi, dia mengambil dan melihatnya, orang di kantor cabang yang menelepon.

“Ketua Reza, masalah ini agak rumit, pihak lawan langsung menelepon Jenderal Danny di depan kita.” kata seorang petugas polisi yang baru saja kembali ke kantor.

“Pihak lawan itu siapa? Dia kenal dengan Jenderal Danny ?” tanya Reza dengan terkejut.

“Aku tidak tahu siapa, tapi mendengar perkataannya dengan Jenderal Danny, sepertinya Jenderal Danny agak merasa takut dengannya.” kata petugas polisi itu.

“Apa? Jenderal Danny takut padanya?” bukannya dia hanyalah seorang bos pemilik supermarket yang kecil kan, Reza merasa ptugas polisi yang barusan kembali ke kantor ini sudah gila, perkataan seperti ini pun dia bisa mengatakannya padaku.

“Iya benar, kita samar-samar mendengar suara Jenderal Danny......”

“Baiklah, aku sudah tahu, masalah ini biarkan seperti ini dulu, dan selain itu suruh orang untuk mencatat transkip catatan sudah begitu saja.” kata Reza dengan acuh tak acuh, lalu menutup telepon.

“Saudara Chandra, apakah menurut kamu Jenderal Danny bisa takut dengan seorang bos pemilik sebuah supermarket kecil?” kata Reza kepada Chandra sambil tertawa, setelah menutup telepon.

“Bagaimana mungkin, jangankan dia yang hanya seorang bos pemilik supermarket, anggap saja dia seorang kakak dari putra empat keluarga besar pun, juga tidak akan bisa menyinggung Jenderal Danny.” kata Chandra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Iyakan, makanya aku merasa kalau petugas polisi ini pasti sudah gila, maksud dari telepon dia ini, adalah agar mengingatkan aku untuk lebih berhati-hati, pantesan dia ini hanyalah menjadi seorang petugas polisi rendahan saja.” kata Reza dengan menghina.

“Iya benar, dan juga kalau memang Jenderal Danny dan anak ini saling kenal, dan dia ingin melawanmu, juga harus berpikir-pikir kembali kekuatan dari keluarga Zhang, orang yang ada di belakang layar keluarga Zhang ingin menyentuh Jenderal Danny, seperti ini juga masih mempunyai ahli dan kekuatan untuk itu.” kata Chandra dengan percaya diri.

Ini adalah pesona dari empat keluarga besar yang sudah dijalankan selama bertahun-tahun ini. Anggap saja dia adalah seorang Jenderal Danny pun, juga tidak akan berani dengan mudah menyentuh orang dari keluarga Zhang.

Reza mengangguk-anggukkan kepalanya, inilah salah satu alasan kenapa dia bersedia melakukannya demi keluarga Zhang.

Karena kalau saja dia melakukan suatu hal yang sangat luar biasa, keluarga Zhang juga bisa memikirkan cara untuk melindunginya.

Reza kembali ke kantor cabang, dan bersiap mencari orang untuk bertanya-tanya tentang situasi di Supermarket Sejahtera, bagaimanapun orang ini sudah melapor, jadi disini dia harus memiliki catatan kehadiran dan transkip catatannya.

Reza bersandar di kursi, dan tepat saat dia mau menelepon petugas polisi yang bertugas untuk datang dan bertanya tentang situasinya, dia melihat beberapa komisi petugas inspeksi kedisiplinan datang dan bergegas masuk.

“Herwin Liu, kalian?” Reza terkejut, dan pada dasarnya tidak menanggapi apa yang sedan terjadi.

“Kita menerima laporan, kalau kamu memiliki banyak pelanggaran hukum, ikut dengan kita.” kata komisi petugas inspeksi kedisiplinan, beberapa petugas polisi khusus mengawal dan membawa Reza.

Ekspresi wajah Reza dalam sekejap berubah menjadi pucat.

Selama dia telah memasuki komisi petugas inspeksi kedisiplinan, tidak peduli pada akhirnya dia benaran atau tidak melanggar hukuman, karirnya semuanya ini sudah sepenuhnya berakhir, bahkan jika karena hubungan dengan keluarga Zhang mereka bisa menyelamatkannya, dari kota juga tidak akan mungkin mau untuk mempekerjakannya lagi.

Reza dikawal dan dibawa masuk ke dalam mobil komisi petugas inspeksi kedisiplinan, hatinya merasa jatuh sangat dalam.

Dia tahu kalau ada seseorang yang dari belakang sengaja membuatnya sulit, dan dia sangat ingin tahu siapa orang yang ada di balik semua ini.

“Herwin Liu, melihat hubungan kita selama beberapa tahun lamanya, katakan lah yang sebenarnya padaku, siapa yang menyulitkan ku?” tanya Reza menatap petugas inspeksi kedisiplinan Herwin Liu dengan tatapan gelisah.

Herwin Liu terdiam sejenak, lalu berkata: “Nicholas.“

“Apa? Nicholas, apakah kamu bercanda?” kata Reza dengan terkejut, dia dan Nicholas pada dasarnya tidak ada konflik keuntungan apapun, dan juga dia sedang menjilat Nicholas sekarang ini, Nicholas mempunyai alasan apa dengan melakukan semua ini padanya.

Dan lagi, Nicholas membuatnya jatuh dari kekuasaannya, apa yang dia dapatkan?

“Kak Reza, kamu berpikirlah baik-baik, apa yang kamu lakukan hari ini orang penting seperti apa yang kamu singgung, Nicholas tidak mengadakan pertemuan, dan langsung menyerahkan banyak bukti tentang segala macam hal yang ada hubungannya denganmu, dan juga kita semua merasakan kemarahan yang ada pada sorotan mata Nicholas.”

Seharusnya kamu tahu, kemarahan Nicholas saat tadi, pasti bukan karena kamu telah melakukan banyak hal, pasti karena kamu telah menyinggung seseorang yang sangat penting yang ada hubungannya dengannya.” kata Herwin Liu.

Reza yang mendengar apa yang dikatakan duduk sebentar, wajahnya menunjukkan keputusasaan, lalu dengan bergumam berkata: “Bagaimana bisa dia memiliki hubungan sebesar ini, aku sudah dibahayakan oleh Chandra!”

Dalam sekejap ini, tiba-tiba dia mengerti, alasan dia turun pangkat, sepenuhnya karena masalah hari ini.

Dia juga tidak bodoh, dalam sekejap dia menyadari kalau hubungan bos pemilik supermarket Sejahtera dengan Nicholas tidak terlalu dekat, hari ini dia tidak bekerja untuk mencegah penghancuran supermarket keluarga Zhang, dia langsung memohon kepada Nicholas disana, Nicholas mulai melaksanakannya, pasti ada banyak sumber kasus-kasus ilegal pelanggaran hukumnya yang terkumpul jadi satu.

“Dia, itu siapa maksudmu?” tanya Herwin Liu dengan penasaran kepada Reza.

Sejujurnya, ketika Nicholas menemukan mereka, mereka sudah bisa menebak dan memperkirakannya, hanya saja mereka sangat penasaran sebenarnya siapa.

“Bos pemilik Supermarket Sejahtera, Rendi Lu.” kata Reza dengan wajah putus asa. Dia yang saat ini, dalam hatinya merasakan penyesalan yang sangat mendalam, dari awal kalau tahu Rendi Lu ada hubungan dengan Nicholas, bahkan dengan keluarga Zhang pun dia akan mengesampingkan mereka, dia tidak akan berani menyinggung Rendi Lu.

“Rendi Lu?” Herwin Lu menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berkata: “Oke, ternyata kamu benar-benar menyinggungnya, kalau begitu pemberhentian pekerjaanmu ini bukanlah kesalahan.”

“Bukan kesalahan? Apa maksudnya?” tanya Reza dengan tidak terima.

“Apakah kamu tidak tahu status Rendi Lu?” tanya Herwin Liu dengan agak terkejut.

“Tahu apanya, sialan kalau aku tahu dia memiliki status sialan sehebat itu, apa aku masih berani untuk menyinggungnya?” kata Reza dengan agak kesal, hal mematikan yang tidak jelas seperti ini, benar-benar sangat tertekan.

“Baiklah, melihat hubungan pertemanan sekelas kita dulu, aku akan memberitahukan yang sebenarnya padamu.”

Herwin Liu mengatakan kepada Reza dengan suara yang kecil di telinganya: “Dia adalah seseorang yang sedang diperhatikan oleh seluruh kota Yuzoda, Rendi Lu bos yang menanam saham di perusahaan teknologi, makanya aku baru bisa mengatakan kalau apa yang kamu dapatkan kali ini semuanya tidak salah.”

“Apa? Ternyata dia adalah......”

Reza yang setelah mendengar apa yang sudah dikatakan membuka mata dengan lebar, bahkan jika dia sudah tahu kalau dirinya akan berakhir, tapi saat ini, dalam hatinya benar-benar sangat terkejut.

Rendi Lu ternyata adalah bos yang menaruh saham di LKK Tekno Sains.

Membocorkan ini juga tidak akan ada yang percaya!

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu