Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 247 Persyaratan Penculik

“Rendi Lu, jika terjadi sesuatu kepada Kiki, aku akan membunuhmu!” Di luar kantor polisi, Linda melihat Rendi Lu dengan tajam, matanya hampir merah karena menangis.

Dia pulang kerja lebih awal hari ini, dia berpikir bahwa dia sudah beberapa hari tidak menjemput Kiki, maka dia datang menjemput Kiki sendiri, kemudian dia baru mengetahui bahwa siang tadi Kiki di culik.

Kemudian dia segera menelepon Rendi Lu, kemudian Rendi Lu mengatakan yang sebenarnya.

Dia sudah memikirkannya seharian, tapi dia belum menemukan anaknya juga, Linda sangat khawatir dan juga takut.

Ini semua karena Rendi Lu, jika bukan karena Rendi Lu yang telah menyinggung orang, bagaimana mungkin seseorang menculik Kiki.

Rendi Lu merokok dengan diam, hatinya juga sangat kacau.

Setelah menonton rekaman lalu lintas, ada seseorang yang membawa Kiki naik ke atas bus, juga sedang mengarah ke distrik danau Jinglong.

Tidak ada kamera yang dipasang di sekitar dua kilometer di area danau Jinglong, tidak ada yang tahu apa yang telah terjadi setelah itu.

Rendi Lu seperti akrab melihat tanpang orang itu, tapi hatinya sangat gelisah, tidak disangka orang itu adalah orang yang telah ditolongnya waktu itu.

“Orang bernama Casper sudah ditangkap, kami sedang membawanya ke sini.” Jenderal Danny keluar dan menyalakan rokoknya juga.

“Bagaimana dengan Kiki, apakah dia bersamanya?” Rendi Lu bertanya dengan penuh emosi.

Jenderal Danny menggelengkan kepalanya.

Rendi Lu merasa sedikit kecewa, hatinya menjadi sangat khawatir.

Setelah Casper sampai di kantor polisi, dia mengatakan semuanya dari waktu dia mengenali Kiki sampai dia memukul Tirno, dia mengatakan semuanya, mendengar penjelasannya, Rendi Lu tahu bahwa Kiki dibawa pergi oleh orang lain.

Tapi tidak tahu siapa yang membawa pergi Kiki, Casper juga tidak tahu.

Tapi ini membuat Rendi Lu merasa lebih khawatir lagi.

Karena dia memikirkan orang-orang Ishara Xiao, memikirkan orang yang mereka cari, tuan Mu.

“Aku tidak peduli siapa kamu, jika kalian melukai Kiki, aku pasti akan membunuh kalian!”

Rendi Lu sangat marah dan matanya penuh aura pembunuhan.

Semalaman, semua orang Roni maupun pihak polisi, membantu mencari keberadan Kiki.

Rendi Lu dan Linda juga tidak tidur semalaman.

Sampai jam 9 pagi, ketika keluar untuk sarapan, Rendi Lu akhirnya menerima sebuah panggilan yang tidak dikenal.

Orang asing yang meneleponnya, tapi itu adalah aksen kota Yuzoda.

Meskipun pihak lawan sudah merubah aksennya dengan sengaja, tapi Rendi Lu masih bisa mendengarnya.

“Jika kamu ingin menyelamatkan putrimu, sebelum jam 1 siang pergi mendaftar ke raw stone association, mewakili raw stone association kota Yuzoda dan pergi ke offshore untuk mengikuti kompetisi pertaruhan batu.”

Orang itu menutup teleponnya, dia bahkan dia memberi Rendi Lu kesempatan untuk bertanya.

Raw stone association?

Kompetisi pertaruhan batu?

Rendi Lu menyipitkan matanya, dia langsung terpikir, apakah orang raw stone association yang telah menculik Kiki.

Tapi dia segera menggelengkan kepalanya, hal seperti ini, dia tidak percaya dilakukan oleh raw stone association.

Juga tidak percaya bahwa mereka berani melakukan ini.

Ini jelas strategi pihak lawan.

Tetapi apa maksud mereka melakukan ini?

Rendi Lu memijit dahinya, dia memeras otaknya, juga tidak tahu apa maksud pihak lawan.

“Siapa yang menelepon?” Linda bertanya.

“Pihak lawan.” Rendi Lu berkata dengan suara berat.

“Pihak yang membawa Kiki?” Linda bertanya dengan panik.

“Iya.” Rendi Lu mengangguk.

“Apa yang dia katakan, mereka mau berapa? Tidak peduli berapa, kamu harus kasih mereka, dengar tidak!” Linda berkata dengan suara yang berat.

“Bagus jika mereka menginginkan uang.” Rendi Lu berkata dengan kesal.

Jika mereka menginginkan uang, tidak peduli mereka minta seberapa banyak, dia tidak akan ragu, tapi mereka ingin dia mewakili raw stone association kota Yuzoda berkompetisi di pertaruhan batu, dia sama sekali tidak bisa menebak maksud lawan.

Melihat Linda menatapnya dengan kebingungan, Rendi Lu melanjutkan perkataannya:”Mereka ingin aku mewakili raw stone association kota Yuzoda dan berkompetisi dipertaruhan batu.”

“Berkompetisi dipertaruhan batu?” Linda tertegun, logika seperti apa ini?

Rendi Lu mengangguk dan mengirim nomornya kepada jenderal Danny:”Tolong bantu aku memeriksa pihak lawan, siapa mereka dan telepon datang dari mana?”

Jenderal Danny yang ada di kantor polisi segera meminta orang untuk memeriksa nomornya setelah mendapat kabar dari Rendi Lu, segera hasilnya keluar.

Ini adalah nomor kartu tanpa sistem nama asli.

Dia meminta orang mencoba menelepon nomor itu, tapi itu menunjukkan bahwa teleponnya sedang dimatikan.

Setelah mendapat kabar dari Jenderal Danny, Rendi Lu tidak banyak berpikir, dia bersiap pergi ke raw stone association, sekarang dia hanya bisa melakukan apa yang diinginkan oleh pihak lawan.

Jam sepuluh pagi, Rendi Lu sudah sampai ke raw stone association.

Di dalam raw stone association, Rendi Lu melihat Santo, Joby Huang dan Lukas Lei mereka bertiga, dia juga melihat ketua keluarga Zuo, Shinpo Zuo, ketua keluarga Zhang, Darius zhang juga ada ketua keluarga Liu, Bunbun Liu.

Matanya melihat orang-orang yang ada, mereka juga sedang melihatnya.

“Rendi Lu, sini, sini, duduk.” Joby Huang berkata dengan sedikit terkejut.

Mereka berpikir raw stone association offshore kali ini, seharusnya mengirim orang untuk ke sana, ini adalah untuk mewakili kota Yuzoda, mereka bertiga tahu kemampuan mereka, mereka dapat mendominasi di kota Yuzoda tetapi jika sudah keluar dari kota Yuzoda maka mereka tidak sanggup.

Maka mereka bertiga tidak ingin kehilangan muka.

Tidak disangka Rendi Lu datang.

Bahkan dua master yang sebelumnya berprasangka terhadap Rendi Lu juga tidak berani macam-macam dengannya.

“Saudara Rendi Lu, apakah kamu berencana mewakili kota Yuzoda kami untuk berpartisipasi dalam raw stone associaotion Offshore?” Bunbun Liu bertanya penuh pengharapan kepada Rendi Lu.

Jangan melihat Rendi Lu yang masih sangat muda, di belakangnya ada dukungan besar dari penatua nicholas. Bunbun Liu juga tidak berani macam-macam.

Apalagi pemuda yang bisa membuat keluarga Zhang nyaris terancam, mereka juga tidak berani meremehkannya.

Shinpo Zuo dan Darius Zhang, mereka berdua juga sedang menatap Rendi Lu, hanya saja ada pandangan bermusuhan dari mata Darius Zhang.

Ini tidak mengejutkan, karena sebelumnya Rendi Lu sebelumnya sudah mempermalukan keluarga Zhang sehingga merugi beberapa triliun, dia pasti akan merasa marah dengan Rendi Lu.

Setelah mendengar kata-kata Bunbun Liu, Rendi Lu menyipitkan matanya dengan perlahan, dia berpikir apakah mereka yang telah menculik Kiki, kemudian menggunakan Kiki untuk memaksaku ke Offshore?

“Jika kalian tidak takut aku akan mempermalukan raw sone association kota yuzoda, aku bisa ikut berpartisipasi.” Rendi Lu berkata sambil mengangkat alisnya.

“Bagaimana mungkin, Rendi Lu, sejujurnya, ketika kami mendapat undangan dari raw stone association Offshore, kamu adalah orang pertama yang kami pikirkan.” Joby Huang berkata sambil tersenyum.

Ketika mereka menerima undangan beberapa hari yang lalu, mereka benar-benar memikirkan Rendi Lu.

Namun Santo dan Lukas Lei tidak ingin memohon kepada Rendi Lu, Joby Huang juga tidak punya keyakinan, dia juga takut ditolak oleh Rendi Lu.

Karena sebelumnya Pedro mengundangnya ke acara pindahan rumah Rendi Lu, dia sudah tahu bahwa Rendi Lu adalah pengusaha yang sebenarnya, dia tidak sama dengan mereka semua dan mendedikasikan hidupnya untuk penelitian raw stone.

Dia ingin mengundang Rendi Lu untuk mewakili mereka untuk berkompetisi, dia tidak yakin jadi dia akhirnya juga tidak menelepon Rendi Lu.

Bunbun Liu dan tiga ketua lainnya setuju Rendi Lu untuk pergi berkompetisi, wajahnya tampak tersenyum.

Sebelumnya Rendi Lu di ajang pertemuan akbar barang antik keluarga Zuo, dengan mudah mengalahkan Christ Zheng, pemain tingkat nasional peringkat ketiga, Rendi Lu bersedia berpartisipasi, semua orang melihat harapan kota Yuzoda akan menjadi terkenal.