Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 185 Syarat dari Rendi Lu

Mendengar Rendi Lu yang ingin melakukan pertarungan dengan Naga Syaki, semua orang langsung heboh. Satu per satu dari mereka tidak percaya dengan apa yang didengarkan telinga mereka.

Sejak kapan anak ini memiliki keberanian seperti itu?

Bukankah dia tadinya tidak berani bertarung dengan Master Naga Syaki? Bahkan supaya tidak bertarung, dia memikirkan sebuah ide yang busuk untuk menghadapi Master itu.

Apakah anak brengsek ini menyadari bahwa menjadi orang tidak boleh sebegitu tidak tahu malu?

Dan Linda juga mulai khawatir.

Apakah si brengsek ini sudah gila?

Sudah jelas tidak perlu lagi bertarung dengan Master Naga Syaki, dan dia malah gila? Linda sangat marah, dan ingin menarik Rendi Lu.

”Kak, mungkin saja kak ipar ingin bermain sedikit. Apakah kalian menyadari bahwa kakak ipar memegang kendali akan peristiwa hari ini?”, kata Lissa.

”Ya, aku juga menyadarinya. Sejak dia pulang, aku merasa keluarga Zhang dan juga Master Naga Syaki semuanya mengikuti alurnya dan masuk ke perangkapnya. Di saat ini dia berani membuat keputusan seperti itu, pasti sudah dipikirkan secara matang.”, kata Leila Liu. Dia dan Lissa telah ditaklukkan oleh Rendi Lu.

Tentu saja dikarenakan ketidakmaluan dan ketidakmasukakalan dari Rendi Lu.

Linda pun berpikir, dulu dia tidak terlalu memperhatikan Rendi Lu. Dia juga merasa bahwa Rendi Lu akan jatuh ke dalam perangkap Keluarga Zhang. Tapi begitu Rendi Lu muncul, semuanya seperti terbalik.

Meskipun Rendi Lu melakukan cara yang tidak benar, namun dia sangat pintar mengubah keadaan. Dimana yang tadinya dikontrol, berubah menjadi yang mengontrol. Ini bukanlah cara yang dilakukan orang biasa.

”Kakek, apa lagi yang akan dilakukannya?”, kata Sulan Chen yang bingung.

Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Rendi Lu. Sudah menjadi pengontrol, tetapi malah membalikkan keadaan yang beruntung menjadi malapetaka.

Davin Chen menggelengkan kepalanya, dia juga dibuat bingung oleh Rendi Lu.

Yah, benar! Davin Chen yang saat ini, otaknya sudah tidak bisa mengikutinya.

Dapat dikatakan, dalam situasi yang baik ini, Rendi Lu tidak seharusnya sebodoh itu.

Tapi dia malah berbuat hal yang begitu konyol. Bagaimana mengatakan hal ini?Dia tidak bisa berkata apapun.

”Syarat apa yang kamu inginkan?”, kata Darius Zhang sambil melihat Rendi Lu dengan mata yang berbinar.

Jika Rendi Lu kalah, maka semua hanyalah syarat belaka.

Yang terpenting adalah, syarat hanyalah cara untuk menenangkan lawan saja. Mereka bisa saja tidak memenuhinya.

”Dengar ya! Syarat pertama, Hari ini Kevin Zhang telah merusak supermarketku dan membuatku rugi besar. Dia juga membawa kerugian mental yang serius untuk karyawan supermarketku.....”Mendengar perkataan Rendi Lu, Kevin Zhang seketika gemetaran.

Brengsek! Dia pakai cara ini lagi.

”Jadi, aku minta kalian yang merupakan Keluarga Zhang ganti rugi sebesar 600 Milyar. Jika tidak ada masalah, maka kita akan beralih ke syarat selanjutnya.”, kata Rendi Lu dengan serius.

”Dengan supermarketmu yang usang itu ingin ganti rugi 600 Milyar? Kamu sudah gila karena uang ya?” Kevin Zhang terkejut. Dia juga pernah ditipu Rendi Lu sebanyak 100 Milyar dan itu menjadi luka yang tersakit seumur hidupnya.

”Oh, kalian Keluarga Zhang tidak setuju? Jikalau begitu, maka tidak perlu berkata lagi. Dendam di antara kita pun diselesaikan secara pelan-pelan saja. Hari ini aku tidak ikut bermain dengan kalian lagi ya. Sampai jumpa.”Setelah berkata, Rendi Lu langsung berbalik dan pergi.

Keluarga Zhang muntah darah satu per satu. Bagaimana bisa tidak bisa melewati hari sial ini seperti biasanya?

Kamu bilang ganti rugi 600 Milyar harus ganti sebesar itu? Apakah kita tidak bisa tawar menawar?

brengsek ini telah membuat kami rugi triliunan hari ini dan kami bahkan belum mencarimu untuk perhitungan.

Tapi hari ini mereka datang melakukan perhitungan kepada Rendi Lu, satu-satunya cara adalah pertarungan antara Rendi Lu dengan Master Naga Syaki. Setelah Master mengalahkan Rendi Lu, maka mereka akan bisa mengontrol Rendi Lu. Para geng mafia yang tidak memiliki ketua, tidak akan berbahaya sama sekali.

”Baiklah, aku menyetujui syaratmu.”, teriak Darius Zhang.

Harus menenangkan Rendi Lu dulu.

”Benarkah? Apakah sekarang kamu yang menjadi pemimpin di Keluarga Zhang?”Rendi Lu berbalik dan memandangi Darius Zhang dengan pandangan mengejek.

Darius Zhang sangat kesal. Si brengsek ini di saat ini bahkan mengadu domba hubungan ayah anak. Benar-benar keterlaluan.

”Apa yang dikatakan ayah sama dengan perkataanku.” jawab Arthur.

”Baiklah, langsung transfer sekarang juga. Setelah aku menerima uang baru aku akan memberitahukan syarat kedua.”Rendi Lu menyentil jari, kemudian mengeluarkan sebuah kartu atm dan melemparkannya ke arah Arthur.

Tidak ada satu pun Keluarga Zhang yang berkutik. Brengsek ini cukup kejam!

Darius Zhang dan Arthur seperti ingin muntah darah. Ini berbeda dengan yang mereka pikirkan.

Mereka menyetujui syarat Rendi Lu, tetapi tidak pernah terpikir untuk memberikan uang padanya.

Tetapi sekarang ini harus transfer uang kepadanya atau tidak ya?

Arthur melihat ke arah ayahnya, Darius Zhang. Jurus Rendi Lu ini terlalu kejam. Jika transfer, itu 600 Milyar. Keluarga Zhang hari ini telah melewati sebuah malapetaka dan melukai urat nadi dan harus mengganti rugi kepada Rendi Lu sebesar 600 Milyar. Itu sama saja seperti meminum darah mereka.

”Transfer! Transferlah padanya!”Darius Zhang mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kencang. Sebentar lagi dia ingin Rendi Lu mengeluarkan semua tulang sampai sendi-sendinya.

Arthur merasakan sakit yang amat dalam. Tapi ia tetap saja memberikan nomor rekening Rendi Lu kepada bendahara dan menyuruhnya untuk langsung transfer.

”Sekarang katakanlah syarat keduamu.”, kata Arthur sambil melemparkan kartu atm ke Rendi Lu dan ditambah dengan mata dengan api yang membara.

”Tidak usah terburu-buru. Tunggu aku menerima uangnya juga tidak akan terlambat. Lagipula, aku tidak akan bisa kabur bukan?”, jawab Rendi Lu.

”Huh!” balas Arthur dan tidak memperdulikan Rendi Lu. Apapun itu, malam ini Rendi Lu tidak boleh kabur.

”Aku sudah mengerti.”, kata Sulan Chen kepada kakeknya.

”Mengerti apa?”, tanya kakeknya yang bingung.

"Dia memang jahat, tetapi nantinya juga akan mempermalukan kelompok Naga Sayaki”, kata Sulan Chen.

Davin Chen hanya tersenyum pahit dan berpikir Rendi Lu harus mengubah tiga pandangan hidupnya.

"Kak, aku berpikir kakak ipar pasti akan membual lagi." kata Lissa sambil tersenyum dengan percaya diri.

Linda tersenyum pahit dan juga sudah mengetahui rencana Rendi Lu.

Hari ini Rendi Lu yang memegang kendali keadaan. Sebentar lagi perang atau tidak, dialah yang menentukan.

Apakah keluarga Zhang berani berjuang keras dengan dia?

Dia dapat membawa dua atau tiga ratus orang hari ini, dan keluarga Zhang takut untuk melakukannya.

Arthur tentu memikirkan masalah ini, tetapi mereka tidak punya pilihan.

Jika mereka membiarkan Rendi Lu pergi hari ini, bukan hanya tidak bisa dikalahkan Master Naga Syaki, mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk melawan Rendi Lu.

Jadi meskipun mereka khawatir tentang masalah ini, mereka tidak punya pilihan dan harus setuju dengan Rendi Lu.

Sepuluh menit kemudian, Rendi Lu akhirnya menerima pesan transaksi yang berhasil, ia melirik, tersenyum: "OK, Anda keluarga Zhang masih dapat dipercaya, tidak membuatku kecewa. Kalau begitu, sekarang aku akan memberitahu syarat keduaku."

"Dia berhenti, melihat arah Davin Chen dan berkata: "Di pesta ulang tahun Davin Chen, kalian harus memberikan Pulau Randayan kepadanya dan dia akan memberikan Pulau Randayan kepadaku. Sekarang, buat kepemilikan Pulau Randayan atas namaku. Berikan padaku dan aku akan langsung naik ke pentas untuk bertarung dengan Naga Syaki itu”

Begitu Rendi Lu mengatakan itu, seketika raut wajah seluruh Keluarga Zhang langsung berubah.