Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 385 Samba Giroud

“Tidak mungkin, bisa jadi sebentar lagi dia akan menyambut kita dengan hangat untuk mengunjungi istananya.” Kata Rendi Lu.

Dari perkataan Fina, dia sudah bisa menebak jenderal hitam itu pasti akan terkejut, dan ketika dia memberi tahu hal ini kepada Samba, tidak peduli entah benar atau tidak, Samba pasti akan segera menemui mereka.

Lagipula, 10 ribu tentara bayaran bukanlah jumlah yang kecil, ini bisa menjadi kekuatan yang sangat kuat untuk langsung menghabisinya.

Benar saja, tak lama kemudian, terlihat Raja Samba membawa pengawal istana lebih dari 20 orang, dan diikuti pejabat istana lainnya di belakang.

Samba merupakan seorang kulit hitam yang berusia 50 tahun lebih, tapi jika dilihat, wajahnya tampak seperti umur 60 tahun ke atas.

Tidak tahu kenapa, apakah karena bekerja terlalu keras, atau orang kulit hitam memang cepat tua, pokoknya yang jelas Raja ini tidak terlihat seperti Raja pada umumnya.

“Yang Mulia, kita bertemu lagi.” Melihat Samba keluar, Fina segera menyapanya.

Rendi Lu dan dua rekannya bersiap untuk segera turun dari mobil, apalagi seorang Raja, tentu saja dia harus menghormatinya.

Dan pada saat ini, ketika Samba Giroud melihat Fina, tiba-tiba seperti ada perasaan ditipu.

Dia pernah bertemu dengan Fina sekali, tentu saja dia tahu kalau Fina adalah seorang pebisnis.

Dan baru saja anak buahnya mengatakan bahwa pihak lain adalah jenderal dari 10 ribu tentara bayaran, barulah dia tergesa-gesa keluar untuk menjemputnya, secara tidak langsung ini sudah menipunya.

“Tangkap dia!” Samba Giroud teriak dengan marah, terlihat 10 dari 20 lebih pengawal istana itu berlari ke arah Rendi Lu dan lainnya.

Hati Fina yang melihat situasi ini terkejut, wajahnya mulai memucat seketika.

Awalnya dia sudah memiliki perasaan yang tidak enak, tak disangka benar-benar ada yang tidak beres.

Sekarang mereka berada di tangan Raja, mereka tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh Raja kepada mereka nanti.

Jika Raja itu sangat marah, bukan tidak mungkin Raja itu akan langsung membunuh mereka.

Di Afrika yang begitu jauh dengan China, jika Samba diam-diam membunuh mereka, mungkin tidak akan ada yang tahu.

Dan pada saat ini, pikiran Fina mulai kalut, terlihat dia sudah akan menangis.

Dia mulai menyesal, tapi sudah terlambat.

Dia telah mengambil keputusan yang salah, maka dia harus menerima konsekuensi pilihannya.

Melihat situasi saat ini, Rendi Lu mendengus kemudian melibaskan tangannya, seketika dia mengeluarkan sebuah pistol peredam dari belakang, dan menembaki selusin pengawal yang berjalan ke arahnya.

Sedangkan Troy dan Suandi pada saat ini juga ikut mengeluarkan pistol peredam, kemudian melepaskan tembakan.

Tembakan tiga orang yang begitu jitu, dan pihak lawan yang belum memiliki persiapan, membuat pihak lawan terkejut dan tidak bisa mengelak.

Ketika mereka merespon, selusin pengawal itu telah tumbang.

Mereka melepas beberapa tembakan, tapi tembakan mereka semua mengenai badan mobil.

Fina yang menyaksikan adegan ini, terkejut serta berteriak, dia memegangi kepalanya dan berjongkok di bawah.

“Lindungi Raja!”

Selusin pengawal terakhir mengeluarkan senjata dan menembaki Rendi Lu serta lainnya.

Sayangnya, ketiga orang ini merupakan jagoan, keterampilan yang begitu lincah, mereka bisa menghindari semua tembakan itu dengan baik, sedangkan mereka hanya perlu melepaskan beberapa tembakan lagi, sudah berhasil kembali menumbangkan beberapa orang.

Kemudian pada saat pihak lawan mulai menyerang, mereka mengganti posisinya, beberapa putaran setelahnya, beberapa pengawal kembali terjatuh ditumpahi darah segar.

Raut wajah sisa-sisa pengawal terakhir mulai berubah, tetapi mereka masih tetap menjaga dan melindungi Raja Samba.

Adapun para menteri istana, mereka sangat terkejut dengan kejadian ini dan mulai berteriak histeris, mereka menutupi kepalanya dan menyelinap pergi bagai seekor tikus.

Hanya saja Rendi Lu dan lainnya tidak ingin membunuh mereka, kalau tidak, mereka tak akan bisa melarikan diri dari Rendi Lu dan lainnya.

Setelah beberapa menit kemudian, 20 lebih pengawal yang dibawa oleh Samba Giroud telah mati semua.

Raja Samba kemudian berjalan ke arah Rendi Lu bertiga, semua tercengang, mereka tidak pernah menyaksikan adegan seperti ini, di mata mereka, Rendi Lu dan lainnya bagaikan Dewa pembunuh.

Perlu diketahui, 20 lebih pengawal yang bertugas ini adalah hasil dari seleksi yang begitu ketat, tapi mereka ditumbangkan begitu saja oleh tiga orang dari China dalam waktu kurang dari tiga menit.

Inilah perbedaannya!

“Kalian…apa yang ingin kalian lakukan? Aku ini seorang Raja, jika kalian berani menyentuhku, maka negara kami tidak akan membiarkan kalian hidup!” kata Samba sambil memandangi Rendi Lu dan lainnya.

Rendi Lu tersenyum, dia berjalan ke depan Samba, dia menyimpan pistolnya, kemudian berkata dengan tenang : “Raja, kamu tidak perlu gugup, kami hanya mencarimu untuk bekerja sama, menggunakan pistol maupun pedang itu hanya akan melukai kita, bukankah begitu?”

Melihat senyum Rendi Lu, Samba seperti melihat seorang iblis.

Bocah ini baru saja membunuh puluhan pengawal, dan sekarang tanpa ada pertanda dia berkata, bahwa jangan menggunakan pistol maupun pedang, itu hanya akan melukai, bukankah dia sekarang sedang menjilat ludahnya sendiri?

Tapi setelah melihat Rendi Lu yang sungguh tidak memiliki niat untuk membunuh mereka, Samba pun memberikan aba-aba kepada para menterinya untuk menenangkan dirinya.

Yang paling penting adalah nyawa, persoalan lain adalah hal yang bisa didiskusikan.

Oh iya, Rendi Lu berbicara dengan bahasa inggris ya, kalau tidak Samba dan lainnya tidak akan mengerti.

Madagaskar dijajah oleh Kepulauan Inggris selama beberapa dekade, meskipun mereka telah merdeka, tapi selain menggunakan bahasa asli mereka, mereka juga masih menggunakan bahasa Inggris.

“Kenapa? Yang Mulia Raja tidak senang dengan kedatangan kami? Ataukah ingin membicarakan masalah kerja sama di sini?” kata Rendi Lu sambil memandangi Samba dengan santai.

“Kepada tamu-tamu dari China terkasih, silakan masuk ke istanaku!” kata Samba buru-buru menyapa Rendu Lu, pandangan matanya penuh dengan decak kagum.

Bahkan pandangan para Menteri kepada Rendi Lu masih berbinar-binar.

Bagaimana tidak, 20 lebih pengawal tengah terbaring di depan mata mereka, dengan darah segar bercucuran.

“Silakan pimpin jalan.” Kata Rendi Lu sambil tersenyum, lalu mengikuti Samba menuju istananya.

Pada saat ini, kedua kaki Fina masih terasa lemas.

Suara tembakan barusan telah membuat dirinya menjerit ketakutan, sepertinya beberapa rohnya masih belum kembali.

Terutama melihat puluhan jenazah yang ada di depan matanya, dia merasakan langkah kakinya bagai melayang di udara.

Mengikuti dinas dengan bos besar, juga sangat mendebarkan.

Tapi setelah melihat Rendi Lu dan dua rekannya mengikuti Samba berjalan menuju istananya, dia pun menggertakkan giginya lalu mengikuti dari belakang.

Tak tahu kenapa, perasaan dia saat ini merasa lebih aman jika dia pergi dari sini.

Tapi langkah kakinya tidak bisa berkompromi dengan kata hatinya, hanya bisa mengikuti dari belakang.

Istana Samba sangat mewah, dia sungguh layak untuk menjadi seorang Raja di provinsi ini, semua properti terukir dari emas dan batu giok.

Rendi Lu bertiga yang mengikuti Samba dari belakang, bagaikan sedang berkunjung ke istana pada zaman dahulu.

Sepanjang jalan terlihat para prajurit berdiri di antara dua sisi jalan, juga begitu banyak pelayan, tapi mereka bertiga tidak menghiraukannya.

Sebenarnya, Samba juga tidak berani menyuruh para pengawalnya untuk menangkap Rendi Lu.

Karena dia tidak berani mempertaruhkan nyawanya, mungkin dia akan terbunuh terlebih dahulu dibandingkan dengan Rendi Lu bertiga di depan para pengawalnya.

Kelincahan dari Rendi Lu bertiga barusan telah mengejutkan dia dan para menterinya.

Ketika tiba di aula istana, hal yang paling pertama aku lihat adalah, takhta Raja yang terbuat dari emas murni.

Dan yang membuat Rendi Lu merasa aneh adalah, Samba mempersilakan Rendi Lu untuk menduduki takhta Raja tersebut.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu