Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 21 Tiga Ksatria Margin

Sebenarnya Rendi Lu dapat dengan mudahnya menyelesaikan masalah ini, tetapi ketika dia mendengar bahwa Johny ingin mematahkan tangannya, dia berubah pikiran dan menyuruh orang lain untuk menanganinya.

Karena cara terbaik untuk berurusan dengan beberapa orang dan beberapa hal adalah membiarkan orang setipe dengannya untuk maju, dengan begitu hasilnya baru akan lebih baik.

Rendi Lu bukan menelpon Alex, tapi ia menelpon bos pasukan bawah tanah di distrik Sriwijaya.

Dia adalah Hendri Song. Dia masih memiliki dua saudara, satunya bernama Gody, dan yang satunya bernama Troy. Ketiganya dikenal sebagai Tiga ksatria Margin, mereka adalah penguasa pasukan bawah tanah di distrik Sriwijaya.

Tentu saja, mereka hanyalah salah satu kekuatan yang dikembangkan oleh Alex secara diam-diam di kota Yuzoda dalam beberapa tahun terakhir ini.

Rendi Lu berpikir membiarkan mereka berurusan dengan orang-orang seperti Johny adalah hal yang terbaik.

"Baiklah, karena kamu telah memanggil orang, maka aku akan bersenang-senang denganmu." Melihat Rendi Lu memanggil orang, Johny malah tidak cemas.

Kebetulan hari ini ada banyak orang yang tidak suka dengannya datang. Dia dapat mengambil kesempatan ini untuk menakut-nakuti mereka, memberi tahu mereka kemampuan Johny di distrik Sriwijaya kota Yuzoda.

Adapun orang yang dipanggil Rendi Lu, dia malas untuk memikirkannya, karena dia percaya bahwa tidak peduli siapa pun orang yang dipanggil Rendi Lu, mereka pasti akan menghomati bos di belakangnya.

Bahkan mungkin, orang-orang yang dipanggil oleh Rendi Lu adalah orang-orang yang mengikuti bos di belakangnya.

Rendi Lu tersenyum, dia tidak banyak bicara, ia berjalan ke sebuah kursi dan duduk.

Hendri Song mengatakan dia paling lama akan tiba di sana dalam waktu sepuluh menit, itu tidak membutuhkan waktu terlalu lama.

"Anak muda, jika masalah baru dimulai itu akan mudah diatasi. Jika kamu menjual gelas itu kepadaku tadi, maka tidak akan ada masalah, tetapi sekarang jika kamu ingin menjualnya kepadaku, aku juga tidak mau lagi, karena kamu terlalu tidak tahu berterima kasih, jika aku ingin membelinya lagi denganmu, itu namanya aku tidak menghormati bos Johny." Santo menggelengkan kepalanya, ia juga berjalan ke samping untuk duduk. Dia ingin melihat bagaimana Rendi Lu akan mengakhiri masalah ini.

Yang paling penting adalah dia pasti akan mendapatkan gelas itu. Nanti dia hanya perlu menghabiskan sedikit lebih banyak uang, dia percaya bahwa Johny pasti akan menjualnya kepadanya.

Yang lainnya menggelengkan kepala mereka dan tertawa mengejeknya, tetapi tidak ada yang mengatakan apa-apa lagi.

Sepuluh menit berlalu dengan cepat, dua mobil tiba tepat waktu di luar toko barang antik, dan tidak lama kemudian 7-8 orang pria kekar turun dari mobil.

Orang yang berjalan di depan adalah seorang pria muda berusia tiga puluhan tahun, pria itu berambut pendek dan rata, ada bekas luka di wajahnya, ia terlihat sedikit galak.

Di sisi kiri dan kanannya ada dua pria dengan wajah galak, dan usianya tidak jauh berbeda dengannya.

"Kak Hendri, kak Gody, kak Troy, bagaimana kalian bisa datang ke sini?” Melihat tiga orang yang berjalan di depan, Johny terkejut, dan dia langsung menyambut mereka.

Dia tidak pernah menyangka bahwa orang yang dipanggil Rendi Lu sebenarnya adalah pemimpin pasukan bawah tanah di distrik Sriwijaya, Tiga ksatria Margin.

Ketiganya mengabaikannya, mereka melihat ke Rendi Lu yang duduk di kursi dan sedang merokok, mereka bergegas masuk ke dalam.

Yang lainnya awalnya tidak mengetahui bahwa orang yang dipanggil oleh Rendi Lu adalah Tiga ksatria Margin, mereka semua berpikir bahwa Tiga ksatria Margin adalah orang yang di undang Johny untuk membantunya menyelesaikan masalah.

Tetapi melihat mereka bertiga langsung mengabaikan Johny dan malah langsung berjalan menuju ke arah Rendi Lu, mereka mulai ragu.

"Tuan muda Rendi."

"Tuan muda Rendi."

"Tuan muda Rendi."

Tiga ksatria Margin dengan cepat berjalan sampai ke depan Rendi Lu, di mata orang-orang yang sedang terkejut, mereka memberi hormat kepada Rendi Lu dengan ekspresi hormat.

Rendi, Tuan muda Rendi?

Kapan kota Yuzoda memiliki orang besar ini?

Orang kaya yang bermarga Lu adalah orang terkaya pertama, Alex. Belum ada yang pernah mendengar bahwa ia memiliki seorang putra?

Semua orang melihat ke Tiga ksatria Margin, kemudian mereka melihat ke Rendi Lu lagi, mereka merasa binggung seketika.

Johny merasa kepalanya ingin meledak.

Orang di belakangnya yang dia andalkan adalah Tiga ksatria Margin. Dia tidak menyangka bahwa orang yang dia andalkan malah tampak seperti pengecut di depan pemuda ini. Dia berani memprovokasi orang seperti itu, itu namanya ia cari mati.

Rendi Lu mengangguk, kemudian ia memandang Johny yang wajahnya sudah memucat, dan berkata dengan ringan: "Dia bilang ingin mematahkan tanganku dan membuatku masuk penjara, itu membuatku sangat kesal. Bagaimana menanganinya, kalian seharusnya tahu jelas akan itu. "

Setelah Rendi Lu mengatakannya, ia mengambil gelas itu dan berjalan keluar dari toko barang antik.

Dia tidak ingin tinggal dan membuang waktu, dia percaya bahwa jika Tiga ksatria Margin tidak bodoh, maka mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.

Melihat Rendi Lu langsung pergi, wajah Tiga ksatria Margin langsung berubah, Rendi Lu tidak marah, tetapi mereka bisa merasakan api kemarahan di hati Rendi Lu.

Dia ini adalah Tuan muda yang sebenarnya. Orang yang di andalkan mereka, Alex, hanyalah pembantu rumah tangga saja. Tuan muda memiliki kemarahan di dalam hatinya, mereka tentu saja memiliki kewajiban untuk membantu Tuan muda menyelesaikan masalahnya.

"Kamu ingin mematahkan tangan Tuan muda Rendi?" Setelah Rendi Lu pergi, Hendri Song langsung menatap Johny dengan serius.

"Kak, kak Hendri, siapa dia sebenarnya?" Meskipun Johny merasa sedikit panik, tetapi dia sepertinya belum menyadari keseriusan masalah ini.

"Apakah identitas Tuan muda Rendi bisa ditanyakan oleh orang kecil sepertimu? Kamu hanya perlu tahu bahwa sedikit orang di kota Yuzoda yang dapat memprovokasinya." Troy mendengus.

"Adik ketiga, berhentilah berbicara omong kosong dengannya. Tuan muda Rendi sudah marah, jangan sampai Tuan muda Rendi tahu bahwa bajingan ini mengikuti kita, kalau tidak kita tidak akan memiliki kehidupan yang baik nanti." Ujar Gody.

"Yang dikatakan kakak kedua itu masuk akal. Oh iya, kakak, apakah kamu tahu apa yang dimaksud Tuan muda Rendi?" Troy mengangguk, dia melihat ke Hendri Song.

"Kamu ini benar-benar kepala babi. Si brengsek ini ingin mematahkan tangan Tuan muda Rendi, dan Tuan muda Rendi juga sudah mengatakannya, itu berarti dia ingin meminta kita untuk mematahkan tangannya." Hendri Song berkata dengan serius.

"Hehe, kakak memang kakak, cerdas." Troy tersenyum, berbalik dan menatap preman di belakangnya.

"Patahkan satu lengan si brengsek ini."

Orang itu mengiyakannya, dia mengambil pipa baja dan berjalan menuju Johny.

"Kakak-kakak ..." Wajah Johny menjadi pucat, ia merasa sangat menyesal.

Tetapi sebelum dia selesai mengatakannya, ia langsung mengeluarkan suara raungan, pipa baja yang di pegang preman itu telah dipukulkan dengan keras ke lengannya.

"Aku tidak langsung memotong lenganmu, itu karena aku sudah cukup baik kepadamu." Melihat Johny yang memegangi lengannya dengan wajah yang penuh dengan kesakitan, Hendri Song berkata dengan dingin.

"Terima kasih, kakak-kakak yang sudah mengasihaniku, selain itu melihat kesetiaanku selama beberapa tahun ini, bisakah kalian memberi tahuku siapa sebenanya Tuan muda Rendi ini." Johny jelas masih tidak puas, karena hanya satu kalimat saja, Tiga ksatria Margin langsung mematahkan lengannya, dia merasa sedikit tidak senang.

Selain itu gelas peninggalan kuno juga telah di bawa pergi oleh Rendi Lu, dia bahkan lebih merasa kesal.

"Semakin banyak yang kamu ketahui, itu tidak berguna sama sekali untukmu, jadi aku harap kamu bisa sampai di sini saja." Hendri Song menggelengkan kepalanya dan meninggalkan toko barang antik bersama orang-orangnya.

Itu lebih membuat hati Johny menimbulkan rasa benci.

"Profesor Santo, sekarang anak itu telah membawa gelas itu pergi. Kemungkinan untukmu dan aku ingin mendapatkan gelas itu darinya sudah tidak besar. Apakah kamu bisa memberi tahuku relik apa itu sebenarnya?" Johny melihat ke Santo yang menahan rasa sakitnya, karena gelas itu lah, hari ini dia jadi mengalami kejadian seperti ini, jika dia tidak tahu gelas apa itu, maka dia akan merasa semakin tidak senang.

Santo melihat lengan kiri Johny yang terkulai lemas, menghela napas dan berkata: "Itu adalah gelas anggur Yueguang asli dari Dinasti Song, harganya setidaknya 10 miliar ke atas. Jika direndam dengan anggur merah selama beberapa menit, itu bisa langsung menunjukkan penampilan aslinya."

Gelas anggur Yueguang yang asli!

Semua orang menarik napas.

Menjual gelas anggur Yueguang yang asli dari Dinasti Song hanya dengan harga 4 juta, ketika semua orang mencemooh, mereka juga menghela napas karena Johny ini benar-benar sangat sial.

Johny memuntahkan darah karena kesal.

"Aku tidak peduli siapa kamu, kamu berani mengambil gelas angggur Yueguang-ku, aku akan membuatmu mengembalikannya!"

Pada saat Johny memuntahkan darah, terlihat sedikit keganasan di matanya.

Pada saat ini di rumah keluarga Amelia Wang, Lissa menatap Linda dan bertanya: "Kakak, apakah kakak ipar tidak datang untuk merayakan ulang tahun ayah lagi tahun ini?"

Linda sedikit mengkhawatirkan Rendi Lu, ia belum merespons, lalu dia mendengar ibunya Amelia Wang berkata dengan dingin: "Orang yang tidak berguna itu tidak datang, itu cukup bagus, jangan sampai aku merasa kesal karena melihatnya."

"Bu, Rendi Lu, dia akan datang, dia pergi membeli hadiah." Linda berkata dengan tersenyum pahit.

Setelah kegagalan Rendi Lu membuka bisnis dua tahun yang lalu, ibunya menjadi sangat tidak menyukai Rendi Lu, sikapnya ini, Linda sudah terbiasa dengan itu.

"Dia pria miskin yang dihidupi oleh seorang wanita. Hadiah apa yang mampu ia beli? Jangan sampai hadiah itu mempermalukannya nanti." Ujar Amelia Wang dengan acuh tak acuh.

"Iya, hadiah yang dapat dibeli kakak ipar paling-paling hanya beberapa atus ribu saja. Tidak seperti Rian, ia memberikan ayah sebuah barang antik dari Dinasti Tang." Ujar Lissa dengan bangga. Karena Rian membantu ibunya memenangkan bisnis perusahaan Wijaya waktu itu, ia telah resmi berpacaran dengan Rian.

"Sebenarnya, barang antik yang aku berikan hanya berharga 600 juta lebih saja, itu tidak layak disebutkan." Rian yang berada di samping tersenyum dengan bangga.

Linda awalnya ingin mengatakan bahwa Rendi Lu hanya membelikan barang antik senilai 300 juta saja, tetapi setelah mendengar apa yang dikatakan Rian, dia malu untuk mengatakannya.

Saat itu, terdengar suara ketukan pintu datang dari luar, Lissa bangkit untuk membuka pintu. Itu adalah Rendi Lu.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu