Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 5 Maaf, Rendi

Semua terjadi begitu tiba-tiba, sehingga membuat Famrik mereka tidak sadar.

“Untuk apa terdiam? Segera minta maaf kepada Rendi!” Hati Sandro sangatlah panik.

Ia juga tidak sangka bahwa orang di belakang Rendi adalah orang yang terkaya di Kota Yuzoda, Alex.

Setelah Rendi keluar dari kantornya, ia langsung menerima telepon dari Alex.

Alex langsung menjelaskan bahwa ia telah mencari masalah dengan Tuan Mudanya. Demi menenangkan amarah Tuan Mudanya, harus membuat perusahaannya bangkrut sebelum pukul lima sore.

Tujuan Alex menghubunginya adalah agar ia mengetahui jelas apa saja yang telah ia lakukan.

Ucapan ini memang terdengar sangat angkuh.

Tapi orang terkaya alias Alex memiliki modal untuk angkuh.

Alex saja sudah mulai turun tangan, untuk apa ia tak percaya!

Di hadapan Alex, ia hanyalah semut kecil, bahkan tidak berhak dipandang setingkat olehnya!

Jadi ia dengan tergesa-gesa mengejar.

Tak ada cara lain. Selain Rendi, siapapun juga tidak bisa menolongnya.

Famrik tercengang dan melihat tatapan Pak Sandro yang tegas, seketika ia mengalah.

“M-maafkan aku, Rendi. Diriku yang salah, mohon kamu maafkan kebodohanku!” Famrik menggertak giginya dan akhirnya mengaku kesalahan kepada Rendi.

Famrik mengerti, kalau hari ini ia tidak meminta maaf, mungkin ia akan dipecat.

Pelanggannya sangat berkaitan dengan lubang pengintip elektronik. Sedangkan hanyalah Kota Yuzoda yang melakukan produk lubang pengintip secara besar. Kalau ia dipecat, selain ia inisiatif meninggalkan Kota Yuzoda, kalau tidak ia hanya bisa berkeliaran di luar.

Lagipula ia mendapat komisi sebanyak dua puluh juta lebih setiap bulan disini, sehingga ia juga tak rela untuk pergi.

Yanto dan beberapa petugas keamanan lainnya juga menundukkan kepala mereka, tidak berani menatap tatapan Pak Sandro, juga takut disuruh untuk meminta maaf kepada Rendi.

“Rendi, kamu lihat...” Sandro berbalik badan melihat Rendi, seketika memasang wajah penuh senyuman.

Famrik mereka melihat kearah Rendi.

Rendi menyipitkan matanya dan berpikir sesaat. “Begini sudah cukup.”

Rendi tahu kalau Famrik dipaksa untuk meminta maaf, hatinya tentu tidak terima, apalagi ketulusan!

Kalau begitu, pelan-pelan saja untuk bermain dengannya!

“Tidak pergi bekerja?” Sandro menghela nafas, setelah mendengar kata-kata Rendi, berarti ia masih ada jalan lain.

“Baik, aku segera pergi kerja!” Famrik juga menghela nafasnya, seperti tikus bertemu dengan kucing, segera kabur.

Yanto juga sibuk membawa beberapa petugas keamanan pergi dari resepsionis.

“Tuan Muda Rendi, maaf sekali. Aku dulu terlalu percaya dengan ucapan Famrik, sehingga terjadinya kesalahpahaman terhadap masalahmu. Mohon kamu berikan kesempatan untukku.” Setelah Famrik mereka pergi, Sandro langsung bermohon kepada Rendi dengan tulus.

Ini juga masalah yang harus dilakukannya!

Sekarang keselamatan perusahaannya bergantung kepada satu kalimat Rendi. Kalau Rendi ingin ia berlutut untuk meminta maaf, maka ia juga akan melakukannya.

Rendi menatap Sandro lama, hingga hati Sandro tidak merasa tenang. Ia baru tertawa berkata, “Baik, mari kita bahas di kantormu.”

Akhirnya Sandro bisa kembali tenang dan segera membawa Rendi ke kantornya.

......

“Pak Famrik, apa maksudnya Pak Sandro? Padahal ia yang setuju untuk memecat Rendi. Mengapa tiba-tiba ia langsung membantu Rendi?” tanya Yanto curiga di kantor Famrik.

Famrik berkerut alis dan tidak berbicara.

Ia juga tidak mengerti apa saja yang terjadi.

Hari ini ia dipaksa untuk meminta maaf kepada Rendi. Meskipun tidak banyak orang yang melihatnya, tapi itu cukup membuatnya malu.

Ia juga ingin tahu sihir apa yang diberikan Rendi untuk Pak Sandro, apa yang membuat sikap Pak Sandro berubah begitu banyak.

“Apakah Pak Sandro memiliki hubungan dengan istrinya Rendi, sehingga begitu melindunginya. Harus diketahui bahwa Linda merupakan orang tercantik di perusahaan kita. Banyak orang yang tertarik kepadanya.” Tatapan mata Yanto tiba-tiba bersinar.

Famrik tercengang. Benar juga, mengapa aku tidak memikirkan itu?

Ia baru saja berusia tiga puluh tahun, bahkan begitu tergila-gila kepada Linda, maka Pak Sandro juga pasti tergila-gila kepadanya.

Berpikir ini, hati Famrik mencelos. Ternyata ia dan Pak Sandro saling merebut wanita yang sama, bukankah ia mencari mati?

“Seharusnya benar. Tapi tenang saja, kalau hubungan mereka seperti ini, tunggu Pak Sandro mulai bosan dengan Linda, maka jalan Rendi juga akan berakhir. Kita juga tidak telat menghukumnya di saat itu.” ujar Famrik.

“Bocah itu juga jahat sekali. Demi mendekati Pak Sandro, ia rela memberika istrinya. Sungguh brengsek.” sindir Yanto.

Famrik tertawa dingin. Ia berbalik badan dan melihat jendela, akhirnya ia juga mengerti mengapa Linda begitu menjauh darinya.

“Linda ya Linda. Kukira kamu adalah seorang wanita suci, ternyata kamu adalah seorang jalang!”

Famrik sungguh kesal. Sebelumnya ia hanya kesal kepada Rendi, tetapi sekarang ia semakin kesal kepada Linda.

“Memang ada apa kalau kamu adalah wanita Pak Sandro? Kalau kamu tidak keluar dari divisi pemasaran, aku juga memiliki berbagai cara untuk menyusahkanmu.”

Famrik menyeringai. Kalau Sandro tidak memindahkan Linda ke divisi lain, maka berarti Sandro juga tidak ingin orang lain mengetahui masalah ini. Kalau ia ketahuan Sandro karena menyusahkan Linda, maka Sandro juga tidak akan banyak berkata.

......

Rendi akhirnya merubah pikiran untuk membuat Toko Elektronik Tongjia bangkrut.

Setelah kembali ke kantor bersama Sandro, ia langsung mengeluarkan pendapatnya untuk membeli Toko Elektronik Tongjia.

Akhirnya atas permohonan Sandro yang begitu tulus, ia tidak langsung menjatuhkan Sandro. Ia hanya membeli tujuh puluh persen saham Perusahaan Tongjia dan menjadi Bos Toko Elektronik Tongjia yang sebenarnya.

Setelah semuanya selesai diatasi, Rendi langsung kembali ke rumah sakit.

“Apakah membutuhkan begitu banyak waktu untuk mengundurkan diri?” Linda memandang Rendi tak bersahabat.

Meskipun sekarang mereka membutuhkan uang, tetapi setidaknya salah satu dari mereka harus merawat anaknya.

Kalau tidak mereka sering minta ijin, hanya bisa menganggu pekerjaan.

Jadi setelah Rendi bilang mengundurkan diri hari ini, Linda juga tidak banyak berkata.

Lagipula gaji Rendi yang begitu dikit juga tidak berguna.

Tapi alasan ia begitu marah adalah Rendi pergi begitu lama.

“Ada hal lain yang menganggu, sehingga aku telat.” ujar Rendi.

“Ada hal apa yang lebih penting dibanding menjaga Kiki?” ujar Linda dingin.

Awalnya Rendi ingin bilang bahwa ia membeli saham Toko Elektronik Tongjia.

Tapi ia tertawa dan malas menjelaskan lagi setelah melihat ekspresi Linda yang begitu kesal.

Hatinya tiba-tiba muncul harapan. Bagaimana dengan reaksi Linda jika mengetahui bahwa dirinya adalah Bos Toko Elektronik Tongjia?

“Rawat Kiki dengan baik. Kalau terjadi sesuatu pada Kiki, aku tidak akan memaafkanmu.” Linda mendengus untuk terakhir kali dan mengambil tas selempangnya untuk kerja.

Rendi tidak peduli dengan Linda dan berjongkok melihat wajah anaknya yang semakin mengurus. Entah anaknya yang tertidur nyenyak sedang mimpi buruk atau penyakitnya kambuh, sehingga raut wajahnya menunjuk sedikit kesakitan.

Rendi memberi kecupan pelan diatas dahi anaknya. Akhirnya ia tidak memanggil anaknya lagi.

Melihat raut wajah anaknya yang pelan-pelan tenang, Rendi menghubungi Alex, menyuruh untuk segera menemukan sumsum, lalu ia juga merubah kamar anaknya menjadi kamar VIP.

Rendi menyuruh suster profesiona untuk merawat Kiki dengan baik, lalu bersiap pergi untuk makan. Sudah pukul satu siang, ia masih belum makan apapun.

Ia baru saja keluar dari rumah sakit, langsung bertemu dengan Ibu mertuanya dan adik iparnya.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu