Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 49 Mencari lahan untuk perusahaan

Rendi Lu tidak berbicara setelah mendengar permintaan Linda, jika dia tidak pergi ke kota Jingrang, dia pasti akan mengatakan bahwa aku bisa meninggalkan yang terbaik untuk kita tinggali.

Tapi sekarang, dia tidak ingin Linda tahu dengan identitasnya, setidaknya sampai dia mempunyai kekuatan yang cukup, dia tidak ingin membiarkan keluarganya tahu bahwa dia adalah anggota keluarga Lu di kota Jingrang.

Dia sekarang tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan bibinya, maka dia hanya bisa menahannya dulu.

Setelah Rendi Lu mengantar Kiki keesokkan harinya, dia pergi bersama Wolf dan Jessie.

Jessi adalah asisten Alex, setahun yang lalu menerima gelar doktor dari Fakultas Universitas Cambridge jurusan ekonomi dan dibawa Alex untuk bekerja di perusahaan Wijaya.

Tinggi Jessie 170 cm, jika dia memakai hak tinggi, dia hampir setinggi Rendi Lu.

Wanita cantik dengan rambut bergelombang besar dan berkaki panjang.

Sekarang perusahaan Wijaya bubar, Alex membantunya mendapatkan teknologi inti, setengah dari pegawai senior perusahaan Wijaya tinggal untuk membantu Rendi Lu.

Orang lain yang tidak mau tinggal, mereka juga sudah diberi subsidi yang seharusnya.

Hari ini Jessie dan Wolf menemani Rendi Lu untuk melihat lokasi.

Jika dia ingin membuat perusahaan teknologi pertama di kota Yuzoda, dia harus memilih lokasi terlebih dulu.

Atas saran pemimpin kota, mereka datang ke kota Maanshan untuk memeriksanya.

Kota Maanshan hanya nama tempat di Distrik Dadu, jauh dari pinggiran kota, tempat yang mereka lihat saat ini adalah sekitar 15 kilometer dari area danau Jinlong.

Ada sekelompok pekerja yang sedang melakukan pengukuran, akhirnya Rendi Lu melihat pemandangan di bawah gunung yang lumayan bagus.

Ini hanya beberapa puncak bukit kecil, masih bisa berkembang.

Para pekerja sedang melakukan survei secara garis besar, termasuk seluruh area kota Maanshan yang tidak berpenghuni, kira-kira sekitar 30 kilometer persegi, yang mencakup tiga wilayah perkotaan utama kota Yuzoda.

“Beli saja semua area pegunungan ini, Jessie, sore ini kamu ajak seseorang ke kota untuk tanya mereka.” Rendi Lu setelah melihat hasil survei para pekerja dan berkata kepada Jessie yang ada di sampingnya.

“Iya, jika tidak ada pesaing, bisa dibeli dengan harga 2 miliar, tapi jika ada pesaingnya, maka ini jadi tidak mudah.” Jessie mengangguk dan berkata.

Setelah Jessi mengatakan itu dan melihat beberapa mobil datang, kemudian sekelompok orang keluar dari mobil, mereka seperti mensurvei gunung ini juga.

“Mereka adalah keluarga Zuo, apakah mereka juga ingin membeli daerah pegunungan?” Wolf melihat orang yang datang dan berbisik di telinga Rendi Lu.

Keluarga Zuo adalah salah satu dari empat keluarga besar di kota Yuzoda, mereka sangat kuat, jika sebelumnya mereka tidak ditekan oleh perusahaan Wijaya, maka keluarga Zuo di kota Yuzoda bisa menempati peringkat ketiga.

“Halo, namaku Ariel, apakah kalian juga berminat pada tanah ini?” seorang pria yang berjalan di depan berusia tiga puluhan langsung tahu bahwa Rendi Lu adalah pemimpin mereka, langsung mengulurkan tangan kepadanya.

“Rendi Lu.” Rendi Lu berjabat tangan dengan Ariel sambil tersenyum.

“Bukankah itu dua orang asisten direktur Lu dari perusahaan Wijaya, manajer Wolf dan asisten Jessie ya, bukankah perusahaan Wijaya kalian sudah bubar?” Ariel menatap Wolf dan Jessie sambil mengangkat alisnya.

“Halo tuan Ariel, kami sekarang sudah tidak ada hubungannya dengan perusahaan Wijaya lagi, kami sekarang adalah karyawan perusahaan LKK Tekno Sains.” Jessie berkata dengan rendah hati.

LKK Tekno Sains adalah perusahaan gabungan nama , Linda dan Kiki, sudah terdaftar, untuk sementara menggunakan gedung Wijaya sebagai lokasi kantor, jika perusahaan teknologinya sudah dibangun maka kantornya akan pindah juga.

“LKK Tekno Sains?” Ariel berbalik dan melihat asistennya, dia belum pernah mendengar nama perusahaan ini.

Namun, perusahaan yang bisa membeli lahan ini bukan perusahaan yang kecil apalagi mereka juga bisa merekrut talenta seperti Wolf dan Jessi ini.

Asisten itu menggelengkan kepalanya, itu berarti dia juga belum pernah mendengarnya.

Tentu saja mereka belum mendengarnya, mereka baru pergi mendaftarnya kemarin.

“Kami hanya perusahaan yang baru daftar, wajar saja jika tuan Ariel tidak tahu.” Rendi Lu menjelaskannya.

“Ternyata seperti itu, kalian berencana membeli lahan ini ya, tapi takutnya tidak bisa membelinya, karena aku berencana membeli seluruh area gunung ini.”Ariel tidak menganggapnya karena mendengar bahwa perusahaan mereka adalah perusahaan baru.

Dalam pandangannya, perusahaan yang baru di daftar sama sekali bukan lawan yang menantang.

Bagaimana mengatakannya, setelah perusahaan Wijaya bubar, seluruh kota Yuzoda, maka hanya hanya Abdul dari keluarga Liu, Kevin Zhang dari keluarga Zhang, Steven dari keluarga Su.

Melihat Ariel yang menekan dirinya, Rendi Lu tersenyum dan berkata:”Kalau begitu sepertinya Tuan Ariel akan bertemu pesaing.”

“Oh? Benarkah? Aku harap kamu bisa menjadi lawanku.” Ariel berkata dengan bangga, lalu pergi dengan orang-orangnya, mereka bahkan tidak sudi memandang Rendi Lu.

Melihat ekspresi penghinaan Ariel, Wolf dan Jessie merasa kesal.

Ketika perusahaan Wijaya belum bubar, bahkan jika Ariel adalah pewaris keluarga Zuo, ketika keluarga Zuo bekerja sama dengan perusahaan Wijaya, Ariel harus tetap bersikap rendah hati di depan mereka.

Karena mereka sering dapat mewakili kehendak perusahaan Wijaya.

“Ada keluarga Zuo yang menganggu di sini, jika kita mau mendapatkan tanah ini, takutnya akan memakan waktu beberapa minggu.” Wolf berkata.

“Masalah yang bisa diselesaikan dengan uang itu bukan termasuk masalah, kota paling banyak akan membiarkan beberapa keluarga mengajukan tawaran dan aku curiga bahwa berita kita akan membeli tanah ini diungkapkan oleh orang dalam kota.” Rendi Lu berkata.

“Aku sudah mengerti, meskipun mereka mengatakan bahwa setiap departemen akan memberikan kemudahan, tapi jika lahan ini tidak ada yng merebut dengan kita, maka tidak bisa dijual dengan harga tinggi, jika ada yang bersaing dengan kita, maka mereka bisa mendapatkan keuntungan besar dari itu.” Wolf berkata.

“Mereka semua adalah serigala tua, pemimpin kota jelas-jelas sedang menindas tuan Rendi Lu yang masih muda dan punya uang, apakah dia tidak takut tuan Rendi Lu akan pergi investasi ke kota lain? Jessie berkata.

“Tidak apa-apa, jika tidak membiarkan mereka mengambil sedikit keuntungan, takutnya ke depan tidak akan berjalan dengan lancar.” Rendi Lu tersenyum dan berkata, tentu saja dia mengerti maksud kota itu, mungkin saja keempat keluarga besar akan ikut juga.

Namun, dia tidak menganggap permainan kecil yang dilakukan oleh kota ini, selama mereka suka uang maka semuanya akan menjadi mudah.

Jika keempat keluarga besar ingin bersaing dengannya, maka akan bersaing tajam dengan mereka, biar mereka tahu bahwa LKK Tekno Sains bukan orang yang gampang ditindas.

“Jika Tuan Dian Lu tidak pergi, maka hal ini akan mudah dilakukan, perusahaan Wijaya membayar puluhan triliun pajak, selama perusahaan Wijaya ingin mengembangkan proyek baru, maka mereka akan membantu, bahkan mereka sering bekerja secara gratis.” Wolf berkata dengan kesal.

“Tapi jika nanti LKK Tekno Sains kita sudah berdiri, maka itu sepenuhnya akan melampaui keberadaan perusahaan Wijaya, mereka juga akan datang untuk memeluk pohon uang kita.” Jessie berkata.

“Mari pergi, kita pulang dulu, kamu pergi cek situasi mereka sore ini.” Rendi Lu tersenyum dan berjalan ke arah mobilnya.

Benar saja, pada jam 4 sore, Jessie menelepon Rendi Lu, kota mengatakan bahwa keempat keluarga besar ingin membeli lahan ini, sekarang jadi lima orang jika ditambah mereka, kota berencana untuk mengadakan lelang besok sore.