Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 273 Sudah Memandang Tinggi

Rendi Lu membawa Roni langsung pergi ke kota Mashiro, lampu merah pun di terobos olehnya.

Ketika tiba di rumah, sebelum dia turun dari mobil, dia melihat Linda berdiri di luar paviliun dengan menggendong Kiki, ada beberapa sidik jari di wajahnya, Kiki masih terus menangis.

"Ayah, ayah, ada orang jahat yang memukuli ibu!"

Rendi Lu menyuruh Roni untuk tetap berada di dalam mobil dan dia keluar sendiri dari mobil. Dia mendengar tangisan Kiki ketika dia keluar dari mobil.

Di mata Rendi Lu melintas cahaya pembunuhan, memukul istrinya, menakuti putrinya, orang itu patut untuk mati!

Melihat kedatangan Rendi Lu, Linda juga merasa lega. Bagaimanapun, Rendi Lu adalah prianya, adalah orang yang diandalkannya, pada saat ini, selama Rendi Lu ada di sisinya, hatinya sudah merasa jauh lebih tenang.

"Kiki, jangan bicara, jangan memengaruhi ayahmu." Linda menenangkan Kiki.

"Iya." Kiki mengangguk dengan patuh, tetapi matanya yang besar dan fleksibel terus menatap ayahnya.

Amelia Wang juga menghela napas, tetapi dia sebelumnya ditampar, dan dia masih tidak berani berbicara.

"Waktu itu aku tidak menabrakmu sampai mati, tidak disangka kamu akan melarikan diri ke tempat terpencil seperti kota Yuzoda ini. Apakah kamu tahu apa tujuanku mencarimu hari ini?" Ujar Ishara Xiao sambil melihat Rendi Lu dari atas ke bawah.

Rendi Lu langsung berbalik dan melihat ke Ishara Xiao, matanya sedikit menyipit, "Kamu telah melampaui batas kesabaranku."

"Haha." Ishara Xiao tertawa dan berkata dengan mengejek, "Apakah kamu pikir bahwa kamu telah belajar seni bela diri dengan Martin selama beberapa tahun dan sekarang sudah tidak terkalahkan?"

Rendi Lu melihat ke beberapa pria besar di belakang Ishara Xiao dan berkata: "Kalian semua di mataku hanya orang yang tidak berguna. Adapun kamu, kamu sudah tua."

Sebelum ia bertemu dengan Ishara Xiao, Rendi Lu memang tidak memiliki kepercayaan diri, tetapi pada saat ini, dia sudah benar-benar merasa lega.

Sebenarnya, dia sejak awal tidak seharusnya terlalu memandang tinggi Ishara Xiao, waktu itu Ishara Xiao mengirim Fandi untuk berurusan dengannya. Fandi bahkan tidak bisa melawan Roni, itu berarti bawahan Ishara Xiao tidak ada yang hebat.

Adapun Ishara Xiao ...

Rendi Lu dapat melihat bahwa Ishara Xiao juga merupakan master seni bela diri, tetapi kemampuanya seharusnya hampir sama dengan Martin.

Sejak dia meninggalkan kota Jingrang, Martin bukan lagi lawannya, apalagi setelah beberapa tahun latihan, kekuatannya telah meningkatkan banyak, dia otomatis tidak akan menempatkan Ishara Xiao di matanya.

"Bocah sombong dan angkuh, tidak tahu diri, pukul dia!" Terlihat kilatan cahaya kemarahan di mata Ishara Xiao, dia berteriak dengan dingin.

Begitu dia selesai mengatakannya, para pria besar di belakangnya bergegas maju menuju Rendi Lu seperti singa yang mencari makan.

Rendi Lu mendengus, matanya menunjukkan tatapan penghinaan, kekuatan orang-orang ini tidak sebaik Roni, dia otomatis tidak akan meletakkannya di matanya.

Ketika beberapa orang itu hendak mendekatinya, Rendi Lu baru bergerak, dia melangkahkan kaki kirinya, dia tidak mundur melainkan bergerak maju, dia masuk ke dalam kepungan beberapa orang itu dengan kecepatan kilat.

Melihat itu terlihat tatapan mengejek di matanya Ishara Xiao, dia tahu bahwa kekuatan Rendi Lu hanya biasa saja.

Tetapi saat berikutnya, matanya melotot dan hampir keluar.

Dia melihat Rendi Lu masuk ke dalam kepungan beberapa anak buahnya, lalu terus-menerus mengeluarkan pukulan, dia melumpuhkan semua orangnya hanya dalam beberapa detik.

"Terlalu lemah." Rendi Lu bertepuk tangan dan menatap ke Ishara Xiao dengan tatapan mengejek.

Wajah Ishara Xiao terlihat sangat tidak enak di lihat, pada saat ini dia baru menyadari bahwa dia telah salah mengira kemampuan Rendi Lu.

"Tidak di sangka kamu memiliki kemampuan yang begitu hebat!" Ujar Ishara Xiao dengan ekspresi yang sulit untuk di lihat.

"Bukankah itu dipaksa olehmu? Jika waktu itu bukan kamu yang memaksa ayahku untuk membubarkan keluarga Lu, aku juga tidak mungkin memandang tinggi dirimu, tetapi sekarang jika dipikirkan, aku memang tidak perlu memandang tinggi dirimu." Rendi Lu tersenyum, sekarang ini dia akhirnya sudah sadar.

Alasan mengapa ayahnya mengalah kepada Ishara Xiao dan tidak ingin memusuhinya, itu karena dia merasa berutang budi dengan Ishara Xiao, itu bukan karena dia takut kepada Ishara Xiao, melainkan dia merasa bersalah kepadanya.

Rendi Lu tidak tahu apa yang terjadi, dia juga telah di buat salah paham oleh perkataan Martin, jadi dia mengira Ishara Xiao sangat kuat, jadi dia selalu bersabar dan tidak berani menunjukkan identitas aslinya.

Sekarang jika dipikirkan, dia merasa dirinya sendiri agak lucu.

Jika waktu itu dia tidak harus begitu berhati-hati, maka dia tidak akan membuat keluarganya merasa khawatir.

"Huh, apakah kamu pikir kamu sudah pasti menang?" Ujar Ishara Xiao dengan dingin.

"Aku sudah bilang, kamu sudah tua, kamu bukan lawanku." Ujar Rendi Lu dengan percaya diri.

"Sombong, aku akan memberi tahumu apa yang di sebut dengan seni bela diri yang sesungguhnya!" Setelah Ishara Xiao mengatakannya ia menendang dengan kaki kanannya, aura tubuhnya tiba-tiba berubah.

Pakaiannya tiba-tiba bergerak secara otomatis tanpa angin, dan tatapan matanya tajam seperti pedang.

"Anak haram, kamu sama sekali tidak tahu keluarga kaya tersembunyi yang sebenarnya. Tidak peduli apakah itu kekayaan atau kekuatan, itu bukanlah sesuatu yang bisa kamu bayangkan. Jika kamu pintar, maka serahkan properti yang diberikan Dian Lu kepadamu, kekayaan itu tidak bisa di kendalikan olehmu, kalau tidak hari ini adalah hari kematianmu. " Ujar Ishara Xiao dengan tatapan tajam.

"Hari kematianku? Kamu sudah terlalu sombong. Ketika kamu melangkah ke tanah kota Yuzoda, aku sudah mengumumkan hukuman mati untukmu."

Rendi Lu berkata dengan mengejek, ia menoleh untuk melihat Linda dan Amelia Wang: "Kalian masuk ke dalam rumah dulu, tidak peduli apa pun yang terjadi di luar, kalian tidak boleh melihatnya."

Dia sudah memiliki niat untuk membunuh, tetapi dia tidak ingin adegan ia membunuh orang dilihat oleh Linda dan yang lainnya.

Pada waktu itu, Ishara Xiao menyuruh seseorang untuk menabrak ibunya sampai mati. Hari ini, Ishara Xiao datang ke rumahnya, itu adalah kesempatan yang sangat baik baginya untuk membalas dendamnya, dia tentu saja tidak akan melepaskan Ishara Xiao.

Linda dan Amelia Wang mengangguk, kemudian mereka membawa Kiki untuk masuk ke dalam rumah.

Tepat setelah Rendi Lu mengalahkan pria-pria besar itu, mereka sudah tidak merasa takut lagi.

Mereka tidak berpikir Ishara Xiao sangat hebat.

"Ayo, biarkan aku melihat apa yang kamu sebut dengan seni bela diri." Setelah Linda dan Amelia Wang masuk ke dalam rumah, Rendi Lu kembali menatap Ishara Xiao.

"Huh, karena kamu ingin cari mati, maka aku akan mengirimmu untuk bertemu dengan ibumu." Ishara Xiao mendengus dingin, dan langsung beraksi terlebih dahulu.

Bayangannya seperti hantu, kemudian ia langsung meluncur ke depan lebih dari 10 meter, dan langsung tiba di depan Rendi Lu seketika.

Pada saat yang sama, aura yang di bawa oleh gerakan Ishara Xiao saat dia bergerak itu seperti angin topan yang menabrak Rendi Lu, angin berhembus dan membuat wajah Rendi Lu terasa sakit.

Itu adalah aura kekuatan dalam seseorang yang kuat. Jika Rendi Lu juga merupakan orang biasa, hanya dengan gerakannya itu saja, dia sudah akan mati di bawah tangan Ishara Xiao.

"Sepertinya kekuatan dalammu tidak lebih dari itu, coba terima pukulanku."

Setelah Rendi Lu mengatakannya, ia melangkah maju satu langkah, dan memukul ke dada Ishara Xiao dengan satu pukulan yang kuat.

Ishara Xiao memblokir pukulannya, tetapi saat berikutnya, ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.

Pukulan Rendi Lu ini tidak telihat seperti bertenaga, tetapi ketika bersentuhan dengan pukulannya itu, malah seolah-olah seperti ditabrak gunung, dia tidak bisa menahannya.

Melihat Ishara Xiao yang terus melangkah mundur, Rendi Lu tidak memberinya kesempatan sama sekali, dia langsung mengeluarkan lebih dari 20 pukulan secara terus-menerus.

Krek!

Akhirnya saat di pukulan ke 25, tulang pergelangan tangan kanan Ishara Xiao patah oleh kekuatan telapak tangannya yang keras.

Krek!

Pukulan ke 26 Rendi Lu terjatuh ke dada Ishara Xiao, dan langsung terdengar suara tulang dada yang patah.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu