Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 64 Kamu Bebas Memilih Penyelesaian

Rendi melihat kearah laki-laki yang menyindir Andez, laki-laki itu bernama Gani, dulu kondisi keluarganya juga begitu baik tetapi dia memiliki dendam kepada Andez dan membuat mereka menjadi musuh.

Andez memandang tepat kearah Gani, karena kemarahan yang berlebihan hingga membuat wajahnya memerah dan tubuhnya gemetaran.

“Kita adalah teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, kenapa harus ribut-ribut seperti ini ? “ Rendi sudah tidak bisa melihat lebih lanjut lagi dan dia bertanya dengan datar.

“Yo, ternyata kamu benar-benar sahabat sejatinya, begini saja kamu sudah muncul dan membantunya.” Gani melihat kearah Rendi dan menyindirnya.

“Yang aku maksud adalah, jika kalian memiliki dendam maka bisa diselesaikan secara pribadi, hari ini merupakan reuni teman sekolah dan bukan saat yang tepat untuk kalian meluapkan kemarahan. Tentu saja aku sedang membantu Andez, jika kamu tidak terima maka kamu bisa mencariku secara pribadi.” Rendi tersenyum mengejek, dia memang tidak begitu menyukai Gani.

Mereka yang menyaksikan kejadian ini mengangguk setuju, dan apa yang dikatakan Rendi memang masuk akal.

Mereka semua adalah teman lama dan sudah bertahun-tahun tidak saling bertemu, mereka sekarang berkesempatan untuk berkumpul bersama, mereka memiliki pemikiran untuk memamerkan prestasi mereka untuk beberapa tahun ini jika suasana berubah menjadi kaku maka tidak ada artinya.

Mereka semua sudah dewasa dan tidak perlu meributkan hal sekecil ini.

“Rendi, apa kamu sedang memprovokasiku ? dimana tempatmu bekerja ? jabatan apa yang kamu duduki ?” Gani memperhatikan dengan seksama dandanan yang begitu sederhana yang dipakai Rendi dan sengaja bertanya dengan mengejek.

“Aku tidak memprovokasi siapapun, jika kamu masih tidak bisa diajak bicara baik-baik dan jika kamu memiliki kekesalan kepadaku maka kamu bisa datang kepadaku, aku bisa meladenimu dalam hal apapun, masalah waktu dan tempat kamu aja yang menentukan.” Rendi masih bisa tersenyum dengan tenang. Meskipun suaranya terdengar tidak terprovokasi tetapi dari perkataannya itu terdengar akan kemarahannya.

Semua orang melihat Rendi dengan tatapan bingung, entah atas dasar apa dia berani memprovokasi Gani.

Gani juga terlihat begitu kesal, hal ini menunjukan jika Rendi tidak menganggap keberadannya.

Pada saat Gani akan melakukan kekerasan tiba-tiba Adrea Zhao datang dan merasakan suasana didalam ruangan ini yang terasa begitu mencekik, seketika dia mengerti apa yang terjadi.

“Hari ini kepala Li mengadakan acara reuni ini, kita semua adalah teman seperjuangan selama empat tahun, aku berharap jika ada dendam ataupun kemarahan tolong disimpan dulu, hari ini kita datang kesini bukan untuk menyelesaikan dendam, hari ini aku meminta kalian datang kemari untuk mengenang masa-masa muda kita yang telah berlalu.” Adrea berkata dengan melihat kearah semua orang.

“Iya benar, semua sudah berlalu begitu lama, dendam apa yang masih kalian belum bisa lupakan?”

“Iya benar, itu juga bukan dendam karena pembunuhan atau perebutan diantara istri, kenapa harus membuatnya menjadi begitu serius ?”

Perkataan dari Adrea benar-benar mujarap dan membuat semua orang setuju dengan apa yang dia katakan.

Tentu saja, Adrea merupakan konglomerat yang sesungguhnya dan tidak bisa dibandingan dengan Gani yang mengaku dirinya sebagai konglomerat. Dan juga mereka semua juga tau jika Adrea adalah teman dekat Wadge saat kuliah dulu dan hari ini adalah pemeran utama didalam reuni ini, jadi mereka semua juga menghormati Adrea.

“Cih, dua orang miskin, kita tunggu saja.” Gani merendahkan dan melihat dengan kesal kearah Rendi dan Lenzi, kemudian membalikan badannya dan berlalu.

Setelah Gani sudah berada disisi yang lain, mereka yang mengerubungi kerumunan itu tadi juga mulai meninggalkan Rendi dan Andez.

Meskipun mereka setuju apa yang dikatakan oleh Adrea, tetapi bukan berarti menandakan jika mereka mengakui akan keberadaan Rendi dan Andez.

Hari ini mereka datang untuk memamerkan kesuksesan mereka dan Rendi dan Andez dimata mereka adalah seseorang yang paling buruk dimata mereka, tentu saja mereka tidak ingin berlama-lama dan berkomunikasi dengan mereka berdua.

“Apa kamu masih ingat saat ditahun keempat perlombaan sepak bola waktu itu, pada menit 89 kelas kita masih ketinggalan 1 angka, jadi semua orang mengira jika kita akan kalah, tetapi siapa sangka jika dimenit tambahan kita bisa membalikan keadaan dan lompatan yang dilakukan oleh Adrea membuat kita menyamakan kedudukan, dan pada akhirnya perlombaan diputuskan untuk dilakukan penambahan waktu dan kita mengandalkan tendangannya waktu itu.”

“Iya benar sekali, sundulan yang dilakukan oleh Adrea benar-benar menakjubkan, dia memberikan kenangan terindah pada saat kita kuliah dulu, kita benar-benar menikmati pada masa itu, hahaha.”

“Dan juga acara makan-makan setelah pertandingan, semua orang minum sampai mabuk, dan pada akhirnya mereka mengantar Wulan ke asrama laki-laki, dan keesokan harinya Wulan yang mengetahui hal itu berteriak, hingga membuat semua orang terkaget-kaget, aku masih ingat saat itu Subin yang ketakutan hanya menggunakan celana pendek berlari ke kamar mandi, jika mengingat hal itu membuat ku tertawa terbahak-bahak.”

“Dan juga semua itu karena kalian, untung saja waktu itu sipemilik tidak di ..... jika tidak dia akan memukuli kalian !”

“Jangan katakan lagi, setelah hal itu sedikit menyesal, waktu itu tidak berani melakukan sesuatu, jika tidak mungkin Wulan saat ini sudah menjadi istriku.” salah satu laki-laki tertawa terbahak-bahak.

“Kamu mati saja, aku sama sekali tidak menyukai orang sepertimu ini.” Wulan mengepalkan tangannya kepada laki-laki yang sedang tertawa itu.

“Hahahahah.”

Mereka yang meninggalkan Rendi dan Andez mulai bercerita hingga mengenang masa-masa kuliah mereka dulu dan ada yang sampai tertawa terbahak-bahak.

Hingga membuat Rendi yang berada didekatnya untuk sekejap kembali kepada masa-masa kuliah dulu.

Ini baru yang disebut dengan reuni, jika suasananya seperti tadi maka kedatangannya kesini terasa sia-sia saja.

Mungkin juga mereka semua datang karena Wadge, tetapi alasan terbesar Rendi bersedia datang adalah karena dia ingin mengulang kembali masa-masa remajanya dulu.

Pada saat bersamaan juga dia bertemu kembali dengan wajah yang begitu akrab yang selama ini tidak dia temui.

“Kamu sekarang bekerja dimana ?” Rendi melihat kearah Andez dengan penuh pemikiran.

“Aku tidak memiliki keahlian hanya bisa mengetik dengan cepat. aku bekerja di sebuah perusahaan kecil sebagai juru ketik.” Andez menjawab dan pada saat itu perasaannya masih terasa begitu suram, dan rasanya dia sudah tidak memiliki semangat untuk menghadiri reuni bersama dengan teman-temannya lagi.

“Iya berikan nomermu kepadaku, aku akan menelfonmu, kamu sudah mengganti nomermu.” Rendi berkata sambil menganggukan kepalanya.

Mereka berdua saling bertukar nomer telepon dan dia bertanya, “bagaimana denganmu ? kamu sekarang bekerja dimana ?”

“Aku sedang berencana membuka sebuah mall, jika saat itu tiba maka kamu datanglah untuk membantuku.” Rendi percaya jika keluarga Hu akan memberikan supermarket itu kepadanya, dan juga dia juga tidak memiliki waktu untuk mengurus mall itu dan biarkan Andez untuk mengurusnya, kebetulan dia bisa membantu sesama teman.

“Boleh, aku juga ingin ganti pekerjaan.” seketika sorot mata Andez terlihat berbinar, dia sebagai juru ketik hanya mendapatkan 6 juta saja setiap bulannya dan tidak termasuk makan dan tempat tinggal, kontrakan yang dia sewa saat ini hanya memiliki uang sewa sebesar ratusan ribu saja.

Dia percaya jika dia bekerja dengan Rendi maka dia tidak akan memperlakukannya seperti itu.

Rendi tentu saja tidak akan membuatnya menderita, bagaimanapun mereka adalah teman baik selama kuliah dulu, meskipun hanya teman biasa, tetapi Rendi juga merupakan seseorang yang penuh rasa peduli.

Langit terlihat semakin gelap dan banyak murid yang sudah sampai, tidak lama kemudian pintu ruangan itu kembali terbuka.

Mereka melihat Wadge dan Yuli yang masuk beriringan, pada saat itu pandangan semua orang yang berada diruangan itu tertuju pada Wadge.

Meskipun Yuli juga merupakan bunga kelas diangkatnnya tetapi pandangan mereka masih saja tertuju pada Wadge.

Karena pada malam hari ini Wadge merupakan tokoh utama dari acara kali ini.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu