Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 478 Batas Akhir

"Beri jalan, berikan jalan, jangan menghalangi jalan, kirim mereka ke Hopelaide untuk mendapatkan perawatan terlebih dahulu, mereka masih memiliki peluang hidup!"

Beberapa staf medis berteriak keras, anggota keluarga yang di sekitarnya mundur ke pinggir.

Kemudian satu per satu pekerja digali keluar dan diangkut ke mobil.

Tetapi apakah mereka masih hidup atau sudah mati, tak ada yang tahu.

"Kapten, hanya dalam waktu dua jam terakhir asteroid itu akan menabrak. Bila terlambat, Hopelaide akan terpengaruh saat peluncuran."

Pada saat ini, Kaiser menghubungi Rendi Lu.

Rendi Lu tertegun melihat ratusan pekerja yang baru saja dikeluarkan, dalam hatinya ada semacam perasaan emosi yang tak dapat dijelaskan.

Dia tak tahu dari mana emosi ini berasal, perasaan itu adalah emosi yang tak bisa dijelaskan.

“Tunggu, tunggu hingga setengah jam terakhir pasti berangkat!” Rendi Lu berkata dengan suara berat.

"Kapten, itu terlalu berbahaya, bahkan jika kita menghindari arah asteroid, tapi energi super besar yang dilepaskan oleh tabrakannya dengan Satelit Titan akan menyebabkan Hopelaide rusak parah. Hancur! "Kaiser menekankan dengan keras.

Rendi Lu terdiam, masih ada lebih dari tiga ratus pekerja yang tersisa di sini, asteroid akan menabrak dalam waktu dua jam. Mereka berencana meninggalkan Satelit Titan sekarang, bila tidak, walaupun Hopelaide telah lepas landas juga tetap akan terancam serius, jika gagal, Hopelaide akan hancur karena energi yang dilepaskan akibat tabrakan keduanya.

Kecepatan mengerikan dari gelombang elektromagnetik jelas jauh lebih cepat daripada kecepatan Hopelaide dan mampu dengan segera menyusul Hopelaide!

"Jadi bagaimana? Apakah benar-benar harus pasrahkan 300 pekerja yang tersisa?" di mata Rendi Lu terjadi pergumulan. Ini merupakan yang pertama kali dia mengalami situasi seperti ini.

Awalnya saat di bumi, dia memilih untuk memasrahkan sebagian besar manusia tanpa mengedipkan matanya.

Tetapi saat ini, dia telah ragu-ragu, dia bergumul dalam hati.

Pilihan ini sangatlah sulit!

Orang lain juga pelan-pelan menyadari bila waktu yang sudah dijadwalkan telah tiba.

Saat ini adalah waktu yang sebelumnya telah ditentukan, harus kembali ke titik keberangkatan di Hopelaide.

Namun saat ini, mereka masih ada 300 pekerja yang belum diangkut keluar.

Semua orang memandang Rendi Lu saat ini.

Terutama ketika melihat emosi di mata Rendi Lu yang sedang berjuang, hati semua orang sedikit tergetar.

Mereka tahu kapten segera akan membuat keputusan.

Kapten, apakah dia benar-benar akan menyerah?

Terutama mereka yang belum menggali keluar keluarga yang mereka sayangi, kakinya mereka gemetar semua.

Mereka sungguh tidak rela, bahkan bila itu hanyalah yang terakhir kalinya untuk melihat orang yang mereka cintai.

Mentalitas mereka telah jeblok saat ini, bahkan bila mereka menggalinya sendiri, peluang untuk bertahan hidup tidaklah besar.

Mereka masih memiliki sedikit obsesi, berpikir untuk sebuah kemungkinan.

Bagaimana jika orang yang dicintai dapat diselamatkan?

“Kapten, kamu memberikan perintah, kami tidak menyalahkanmu, hanya menyalahkan Tuhan tidak memberikan manusia jalan hidup!” Seorang lelaki tua melihat perjuangan di wajah Rendi Lu, dia termotivasi berkata pada Rendi Lu.

"Kapten, kamu berikan perintah, kami manusia yang tersisa masih harus terus melanjutkan hidup. Kita telah berusaha hingga akhir, hanya bisa menyalahkan nasib sudah begitu!"

"Ya, Kapten, kamu jangan ragu lagi. Perintahlah sekarang!"

"Kapten, situasi umum yang terpenting, kami memahami suasana hatimu, perintahlah sekarang!"

Pada saat ini, semua keluarga para korban telah menyampaikan suaranya kepada Rendi Lu, memintanya untuk melihat situasi umum terlebih dahulu, membawa semua orang pergi.

Pinggiran mata Rendi Lu agak basah, aliran cairan mengalir di pipinya, merah darah, dan tak diketahui apakah itu keringat dengan darah atau air mata dengan darah.

Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata kepada Kaiser: "Dalam waktu sepuluh menit, hitungkan untukku, bila Hopelaide kita terbang ke orbit Saturnus untuk berlindung dari Satelit Titan, apakah hal itu mampu menahan gelombang kejut energi elektromagnetik dari Satelit Titan? "

"Oke, aku akan meminta para ahli astronom untuk segera menghitungnya," kata Kaiser.

Rendi Lu memandang kerumunan di depan lagi dan berkata dengan keras: "Rekan senegara dan para keluarga korban, aku telah meminta ilmuwan kepala kita Kaiser untuk menghitung secara pribadi kemungkinan bila kita bersembunyi di belakang Saturnus. Jika kita bisa bersembunyi di balik Saturnus dan menggunakan Saturnus untuk menahan bencana mengerikan yang akan terjadi pada Satelit Titan, maka kita memiliki kesempatan untuk menyelamatkan semua rekan senegara kita yang masih terkubur di bawah tanah!

Mereka juga adalah saudara dan saudari aku, bahkan bila hanya ada sedikit harapan, aku tak akan pernah menyerah untuk mereka.

Demikian pula aku tak akan menyerah untuk siapa pun dengan mudah!

Semua orang tunggu selama sepuluh menit.

Setelah sepuluh menit, aku akan memberi perintah! "

Orang-orang gemetaran, ketika mereka menginjakkan kakinya di Hopelaide, mereka telah menganggap Rendi Lu sebagai harapan dan keyakinan mereka.

Mendengar kata-kata Rendi Lu yang menghangatkan hati saat ini, bahkan bila orang yang mereka cintai tak bisa diselamatkan hari ini, mereka tak akan menyesal.

Ini sudah menjadi batas seorang kapten, mereka dapat menerima kenyataan ini.

“Semuanya, selagi masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi, mari kita mencoba yang terbaik untuk memperjuangkan beberapa pahlawan lagi!” Rendi Lu berteriak lagi.

Kerumunan terus menggali.

Dengan segera, beberapa pekerja digali keluar dari lubang lagi, tidak peduli apakah dia mati atau hidup, semua orang langsung melemparkannya ke dalam kendaraan medis dan terus bekerja.

Tujuh menit kemudian, Kaiser menghubungi Rendi Lu lagi: "Kapten, setelah perhitungan berulang dari kami, jika kita tak menggunakan sistem anti-gravitasi dan menggunakan mesin fusi nuklir sebagai tenaga awal, kita bisa berangkat sebelum setengah jam terakhir, setengah jam untuk mencapai orbit Saturnus dan bersembunyi di belakang Saturnus. "

"Oke, kalau begitu kamu harus membuat semua persiapan untuk keberangkatan sekarang, dan dalam setengah jam terakhir harus berangkat." kata Rendi Lu dengan suara berat.

“Oke.” Kaiser menjawab dan menutup telepon.

Rendi Lu memandang kerumunan yang sedang sibuk dan berkata sekeras-kerasnya di saluran publik: "Semua orang, kita bisa bersembunyi di belakang Saturnus, jadi kita masih punya waktu satu jam lebih sepuluh menit, semua orang bekerja keras untuk berjuang menyelamatkan semua pahlawan itu! "

Semua orang emosi di dalam hati ketika mendengar kata-katanya dan mereka semua melambaikan tangan mereka, lalu menggertakkan gigi mereka dan mulai bekerja.

Terutama semua keluarga para korban dalam keadaan bersemangat dan mati-matian berupaya.

Akhirnya, dengan upaya bersama semua orang, dalam waktu satu jam semua pekerja akhirnya dikeluarkan, tak ada yang pergi untuk mengecek berapa banyak orang yang selamat. Hanya tersisa waktu dua puluh menit saat ini, mereka semua buru-buru kembali ke Hopelaide.

Bahkan banyak alat yang dibuang begitu saja.

Duduk di ruang kapten, Rendi Lu juga menghela nafas ketika mendengar bila semua orang telah berhasil kembali ke Hopelaide.

"Aku memerintahkan untuk memulai semua mesin fusi untuk dikendalikan dan meninggalkan Satelit Titan!"

"Kapten memerintahkan untuk menyalakan semua mesin fusi ..."

Begitu perintah Rendi Lu diberikan, semua mesin fusi nuklir dinyalakan, kemudian seluruh Hopelaide melesat ke langit Satelit Titan.

Mereka dapat dengan jelas melihat asteroid besar yang dengan segera akan menabrak Satelit Titan saat ini.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu