Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 290 Menuduh

“Hmm, anak itu mulai takut, lalu datang untuk mengancam kita.” ujar Philip.

“Ia tidak hanya mengancam kita, juga ingin membuat kita bertengkar dengan Keluarga Lan di Central Plains. Pesan tiket pesawat saja. Kita harus meninggalkan Kota Yuzoda hari ini, lalu bayar pembunuh profesional untuk membunuhnya.” Lalu Risno mengeluarkan teleponnya untuk memesan tiket.

Setelah memesan tiket, mereka berdua keluar menuju ke bandara.

......

Rumah besar Keluarga Lan.

“Nona Lani, Rendi telah bertemu dengan Risno dan Philip di Hotel Yuro.” kurando memberitahu informasi yang ia peroleh kepada Lani.

”Hmm, lalu Rendi tidak membunuh mereka?” tanya Lani.

“Tidak. Saat ini Risno dan Philip telah pergi ke bandara. Tapi aku periksa pesawat mereka menuju Offshore, masih membutuhkan waktu satu jam baru berangkat. Nona Lani, kita bisa membunuh mereka berdua, lalu menuduhnya kepada Rendi.” ujar kurando lalu menunjukkan tatapan licik.

Tatapan Lani menunjukkan keraguan dan seketika tidak berbicara.

“Nona, Keluarga Utama Lan sana telah berkata bahwa mereka sangat tertarik dengan LKK Tekno Sains milik Rendi dan menyuruh kita segera merebutnya. Kemampuan Rendi sangatlah kuat, melebihi dari pikiran kita. Kalau kita langsung menyerangnya, kita belum tentu bisa mendapatkan Rendi. Tapi kalau kita bisa terus mencari masalah untuknya, ia pasti akan kewalahan dan saat itu ada kesempatan untuk mengalahkannya.” nasehat kurando.

Lani tidak berbicara dan mengerutkan dahinya.

Ia tidak ingin dimana ia harus bertengkar dengan Rendi. Bahkan ia telah memikirkan cara, agar Rendi dan Linda bercerai, lalu ia pelan-pelan mendekati Rendi.

Tapi yang membuat ia tak sangka adalah ia mendapatkan misi yang tidak mungkin dapat diselesaikan.

Yaitu merebut LKK Tekno Sains milik Rendi.

Tapi setahunya terhadap Rendi selama ini, ia tahu ini merupakan misi yang tidak mungkin terselesaikan, tapi ia tidak berani memberitahu.

Karena kalau ia bilang ini merupakan misi yang tidak mungkin terselesaikan, maka Keluarga Utaman Lan akan menyuruh orang yang lebih hebat datang.

Lani tidak menginginkan itu.

Keluarga Utama Lan bukanlah Keluarga Lan-nya yang berada di Central Plains, melainkan salah satu keluarga besar yang tersembunyi di dunia ini. Kalau Keluarga Utama Lan beraksi sendiri, ia yakin Rendi pasti akan terbunuh.

“Hmm., kamu uruslah masalah ini.” Lani tidak ingin keterlaluan, kalau tidak ia yakin kurando akan memberitahu semuanya kepada Ayahnya. Lalu Ayahnya pasti akan memberi pelajaran kepadanya, siapa tahu akan langsung datang ke Kota Yuzoda juga untuk menyerang Rendi.

kurando mengangguk sambil membawa teleponnya keluar.

“Jangan membuat Risno dan Philip kembali ke Offshore.” Ia hanya mengatakan satu kalimat, lalu mematikan panggilannya. Ia yakin bawahannya pasti mengerti maksudnya.

“Nona, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menyebar masalah antar Rendi dengan Risno dan Philip. Sekaligus juga menyebar fotonya ke Hotel Yuro untuk bertemu dengan mereka berdua ke situs web. Saat itu kematian mereka berdua, akan begitu mudah dituduhkan kepadanya.” ujar kurando.

“Hmm, kamu uruslah.” ujar Lani sambil mengerutkan dahinya.

Setelah kurando keluar, Lani mengeluarkan teleponnya untuk menghubungi Sulan.

“Sulan, apakah kamu sibuk?” tanya Lani.

“Aku baru saja menemani Kakeku latihan Taiji dan sekarang ingin mandi. Ada apa, Lani?” ujar Sulan.

“Tak apa-apa, hanya merasa murung dan ingin mengajak orang minum. Bolehkah kamu menemaniku?” tanya Lani.

“Boleh. Kemana? Bagaimana dengan klub-ku?” ujar Sulan.

“Boleh, ke klubmu saja.” Lani hanya ingin ketenangan. Klub Sulan adalah klub privasi, orang biasa tidak akan bisa masuk.

“Ok, kalau begitu aku akan kesan setelah selesai mandi. Kamu pergi dulu saja.” ujar Sulan.

Lani memutuskan panggilan, lalu berangkat menuju klub Sulan.

......

Setelah kepergian Rendi dari Hotel Yuro, ia langsung pulang. Untuk Risno dan Philip, ia telah memberi kesempatan untuk mereka. Kalau mereka tidak ingin mengambilnya dan masih ada kali selanjutnya, ia pasti akan mengikuti janjinya untuk membunuh mereka.

Untuk sifatnya, kalaupun harus ke Offshore, ia pasti tidak merelakannya.

Sore pukul enam, Rendi pergi masak di dapur seperti biasanya. Ia suka masak sendiri, dibanding makan diluar.

“Ayah, teleponmu berdering.” Kiki mengambil telepon Rendi dan berlari menuju ke dapur.

Sebelum masak, Rendi meninggalkan teleponnya di sofa ruang tamu dan Kiki sedang menonton televisi disana.

”Baik. Ayah lihat siapa yang telepon.” Rendi mengelap tangannya dan menerima teleponnya, lihat Roni yang menghubunginya.

“Roni.” ujar Rendi setelah mengangkatnya.

“Risno dan Philip meninggal.” ujar Roni.

“Meninggal?” Rendi terkejut dan merubah posisi teleponnya. “Kapan itu terjadi?”

“Satu jam yang lalu, ditembak di bandara. Pihak polisi sedang mencari pembunuhnya, tapi sepertinya belum tertemu.” ujar Roni.

”Hmm, mati juga baik. Daripada aku harus turun tangan.” ujar Rendi biasa saja.

“Hanya saja sekarang ada orang yang menyebar fotomu bertemu dengan mereka berdua di Hotel Yuro. Sepertinya orang ini menuduh masalah ini kepadamu. Apakah kamu tidak terkejut?” ujar Roni.

“Menuduhku?” Rendi berkerut alis. Siapa yang ingin menjebaknya?

“Aku telah menyuruh orang untuk memeriksa masalah ini. Pikir kembali, kamu mencari masalah dengan siapa?” ujar Roni. Persahabatannya dengan Rendi tidak hanya terbatas untuk membantu mengurus masalahnya saja.

Saat bertemu dengan Rendi, Rendi sangatlah sengsara dan ia juga telah keluar dari dunia gelapnya. Karena mereka berdua memiliki topik pembicaraan yang sama, juga tahu masing-masing adalah orang hebat, lalu mereka berteman.

Meskipun Rendi akhirnya menjadi Tuan Muda Keluarga Lu, tapi kalau bukan karena istrinya terbunuh, ia juga tidak akan kembali lagi ke dunia gelapnya.

Tapi kembali ke dunia gelap dan membantu Rendi, jadi ia harus menaruh perhatian kepada Rendi, sehingga tidak boleh terjadi kesalahan apapun.

Jadi saat tahu ada orang yang menuduh Rendi, hatinya terasa sangat kesal. Tanap menunggu perintah Rendi, ia sudah mulai menyuruh orang untuk memeriksa.

Lalu baru menghubungi Rendi.

“Aku juga tidak tahu. Jangan-jangan Keluarga Zhang, Keluarga Zuo dan Keluarga Liu?” Rendi agak kebingungan. Meskipun ia tahu orang itu tidak mungkin bisa menuduhnya, tapi ini telah jelas bahwa orang itu ada dendam dengannya, jadi harus menjebaknya.

”Aku telah berpikir kesana, tapi aku curiga kemungkinan kelakuan tiga keluarga besar itu kurang besar.” ujar Roni.

Rendi mengangguk. Ia juga setuju dengan pendapat Roni.

Masalah ia antar tiga keluarga besar sangatlah dalam. Tiga keluarga besar tahu masalah kecil seperti ini, pasti tidak bisa sepenuhnya dituduhkan kepada Rendi. Mereka pasti tidak akan melakukan hal-hal yang tidak berguna.

Tiga keluarga besar pasti akan menemukan kesempatan untuk menyerangnya. Tapi kalau mereka tidak yakin, mereka pasti akan memilih bertahan.

Kalau bukan tiga keluarga besar, lalu siapa pelakunya?

Rendi berkerut alis dan tidak teringat ia memiliki masalah dengan siapa.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu