Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 25 Orang Yang Membantumu Dari Belakang Adalah Aku

Terutama, Amelia Wang dan Lissa mereka berdua sangat marah.

Tidak ada yang suka ditipu, terutama yang peduli pada diri sendiri.

“Tolong beri aku penjelasan!” Lissa menatap Rian dengan putus asa, dari mereka semua, dia yang paling marah.

"Aku... Lissa, dengarkan aku, aku benar-benar mencintaimu..." Rian menatap Lissa, dia merasa menyesal dan juga takut.

“Pergi kamu, aku tidak mau menerima cinta palsumu, dan aku juga tidak menyukai pembohong!” Lissa berteriak marah sambil menunjuk pintu rumahnya.

"Lissa, maafkan aku..." Wajah Rian berubah merah, dai terlihat sangat malu.

“Pergi!” Usir Lissa tanpa ampun.

Melihat Rian masih berdiri diam, Amelia Wang berdiri dan mendorong Rian keluar.

Lalu semua orang di sana terdiam.

“Bu, jika bukan Rian yang membantu kita, siapa yang membantu kita secara diam-diam?” Linda akhirnya memecah keheningan.

Amelia Wang menggelengkan kepalanya, dia sendiri juga tidak tahu.

Mereka tidak mengenal orang-orang berkuasa, tentu saja mereka tidak tidak tahu siapa yang bisa membantu kedua Ibu dan anak itu secara rahasia.

“Apa ada pria berkuasa yang tertarik denganmu, jadi dia membantu kita secara diam-diam?” Amelia Wang tiba-tiba berpikir dan mengejek Lissa.

“Bagaimana mungkin, hubunganku dengan Rendi Lu sangat baik, dan aku tidak mengenal orang berkuasa.” Linda menggelengkan kepalanya dengan cepat, tapi dalam hatinya ada sedikit keraguan.

"Ada satu orang yang pasti tahu." Kata Lissa tiba-tiba.

“Siapa?” Semua orang menatap Lissa.

"Kakak Ipar, aku ingat hari itu di rumah sakit, dan dia juga mengisyaratkan kalau bukan Rian yang membantu Ibu mengambil alih bisnis Perusahaan Wijaya, tapi saat itu kami tidak percaya, dan juga barusan, dia sangat yakin kalau itu bukan bantuan Rian, dia bahkan meminta Rian untuk menelepon Ayahnya untuk membuktikannya, tapi dia tidak menyangkat kalau kedua Ayah dan anak itu adalah orang-orang yang munafik dan tidak tahu malu." Jelas Lissa.

Pedro tidak tahu masalah yang terjadi sebelumnya, jadi dia tetap diam.

Amelia Wang dan Linda mengangguk, melihat sikap Rendi Lu tadi, Rendi Lu pasti tahu siapa yang membantu mereka secara rahasia.

“Linda, saat kamu pulang nanti, coba tanyakan siapa yang membantu kita berdua dari belakang, kita harus berterima kasih padanya.” Kata Amelia Wang pada Linda

“Baik.” Linda mengangguk, tanpa disuruh Amelia Wang, dia pasti akan bertanya pada Rendi Lu saat dia kembali.

Selesai makan malam, Linda pergi, begitu Linda pergi, Lissa tiba-tiba berkata di depan ibunya: "Bu, menurutmu, apa mungkin orang yang membantumu adalah Rendi Lu?"

"Apa yang kamu pikirkan? Dia itu hanya seorang satpam, kalau dia memiliki kekuasaan seperti ini, apa mungkin dia masih menjadi satpam?" Amelia Wang memecat.

"Tidak, maksudku, dia meminta bantuan dari Direktur pemilik Thamrin Plaza, coba Ibu pikirkan, dia berteman dengan Direktur pemilik Thamrin Plaza, mereka bahkan memberinya Kartu Hak Istimewa, kalau dia meminta bantuan kecil dari mereka, mereka tidak mungkin akan menolak." Jelas Lissa.

"Apa yang kamu katakan juga masuk akal, tapi semuanya akan terungkap setelah Kakakmu bertanya kepadanya, kalau memang benar dia yang meminta bantuan Direktur pemilik Thamrin Plaza, aku akan menarik semua ucapanku sebelumnya." Kata Amelia Wang dengan ragu.

Kalau Rendi Lu benar-benar memiliki koneksi hubungan seperti ini, tentu saja, dia tidak akan menyulitkan Rendi Lu seperti sebelumnya.

Di sisi lain, Rian pulang ke rumahnya, Rio bertanya dengan mendesak: "Bagaimana, apa mereka sudah memaafkanmu?"

Rian menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tertekan.

"Kenapa kamu berani pulang sebelum mereka memaafkanmu? Apak kamu ingin membuat kita bangkrut dan masuk penjara?" Rio sangat marah, tidak ada yang berani meragukan ucapan Pengusaha Terkaya Yozuda, kalau tidak bisa mendapatkan maaf dari Amelia Wang dan anaknya, mereka akan disingkirkan, jadi mereka pasti akan berusaha mendapatkan kata maaf itu.

Rian merasa terpukul, dalam hati, tiba-tiba dia merasa takut.

"Tapi Ayah, mereka tidak menerima permintaan maafku, dan mengusirku dari sana." Kata Rian pasrah.

"Dasar anak tidak berguna, kalau saat itu semua orang meragukanmu, kenapa kamu masih berada di sana? Kalau kamu tidak meneleponku, maungkin masih aakn ada kesempatan untuk mengubah keadaan, sekarang kita harus mendapatkan maaf dari Amelia Wang dan anaknya, baru bisa mempertahankan supermarket kita!" Rio tidak bisa tahan untuk tidak menampar Rian di wajahnya, dia benar-benar marah.

Jika dia tahu itu sangat serius, bagaimana dia bisa memainkan drama itu bersama putranya.

Dia sekarang memiliki hati untuk mematahkan kaki Rian.

Rian tercengang, dan setengah dari pipinya tiba-tiba menjadi merah dan bengkak, sepertinya tamparan Rio masih sangat sulit.

“Ayah, tolong tanya Rendi Lu dulu, karena dia meragukanku waktu itu,” Rian tiba-tiba berkata, menyentuh pipinya.

“Rendi Lu itu siapa?” Rio bertanya dengan nada suara rendah.

"Suami Linda, aku mendengar kalau dia bekerja sebagai satpam di Perusahaan Elektronik Dongjia, aku memberinya beberapa keuntungan dan memintanya untuk membujuk istrinya, asalkan istrinya memaafkan kita, selanjutnya baru kita akan memintanya untuk berbicara dengan Amelia Wang tentang masalah ini, mungkin dengan cara ini akan berhasil." Kata Rian.

Rio terdiam dan mengangguk: "Amelia Wang, kalau dia tidak memaafkanmu, aku akan membuatkan rak untuknya di supermarket, khusus hanya untuk menjual obat perusahaan mereka."

Begitu Rian mendengar ini, dia merasa lega.

Melalui selama masa kontrak ini, dia tahu sifat Amelia Wang, selalu berencana untuk mencari keuntungan, dan mencari uang, selama supermarketnya membuka rak khusus untuk menjual obat dari perusahaannya, Amelia Wang pasti setuju untuk memaafkan mereka.

"Kalau begitu aku akan mencari Rendi Lu besok." Kata Rian.

“Baik, kalau kamu tidak membereskan masalah ini untuk Ayahmu, aku akan mematahkan kakimu.” Rio mendengus.

...

Saat Linda kembali ke rumah, dia melihat Rendi Lu sedang makan malam dengan Kiki, dalam hatinya dia merasa agak sedih.

Dia berjalan ke arah Rendi Lu lalu duduk, dan berbisik: "Masalah hari ini, aku minta maaf padamu atas nama Ibu, kamu juga tahu kalau dia memiliki temperamen yang buruk, aku juga tidak bisa menenangkannya."

Meskipun Linda berkata begitu, dalam hatinya masih ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakan, kalau bukan karena Rendi Lu tidak memiliki banyak pencapaian, Ibunya mungkin tidak akan meragukan Rendi Lu sampai separah ini.

Tapi, Rendi Lu diusir keluar oleh Ibunya hari ini, dia merasa harus meminta maaf pada Rendi Lu.

"Tidak apa-apa, kebetulan aku juga tidak ingin pergi ke rumahnya lagi." Rendi Lu tersenyum dan berkata dengan cuek.

Linda menghela nafas, dia tahu sifat Rendi Lu, setelah kejadian ini, dia yakin kalau Rendi Lu tidak akan pernah pergi ke rumah Ibunya lagi.

"Omong-omong, aku ingin menanyakan sesuatu padamu, bagaimana kamu tahu kalau Rian bukan orang yang membantu kami secara diam-diam?" Tanya Linda.

“Kamu ingin aku jujur atau berbohong.” Rendi Lu mendongak dan tersenyum pada Linda.

“Omong kosong, tentu saja, aku ingin mendengar hal yang sebenarnya.” Linda memutar matanya.

"Yang sebenarnya adalah..." Rendi Lu ragu sesaat, lalu dia melihat Linda menatap dirinya dengan penuh harap, dia akhirnya berkata:

"Orang yang membantumu dari belakang adalah aku."

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu