Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 316 Badai Akan menghampiri

Selama dari lebih sepuluh hari berikutnya, Rendi Lu tetap berada di Myanmar, sejak ia mengalahkan Simon Liu, seluruh tentara di Myanmar menjadi sangat sunyi, itu sangat tidak biasa.

Rendi Lu merasa pasti akan ada sesuatu yang besar akan terjadi padanya di bebeapa waktu yang akan datang.

Jadi dia tetap tinggal dan terus mengawasi pelatihan.

Sekarang pasukannya telah melatih lebih dari 100 pilot, beberapa di antaranya adalah pilot yang khusus mengendarai pesawat perang, dan ada beberapa menjadi pilot helikopter militer, walaupun mereka semua baru masuk ke dalam tim, tetapi tidak perlu waktu yang lama, Rendi Lu percaya bahwa mereka pasti akan menjadi orang yang bisa ia andalkan.

Angkatan Darat Tank tidak pelu di katakan lagi, sekarang mereka telah melatih empat formasi utama, di bagi menjadi seribu tim tank A, seribu tim tank B, seribu tim armor A, dan seribu tim armor B.

2 ribu tentara yang tersisa adalah tim logistik dan cadangan.

Pada saat perang, pada dasarnya yang akan di gunakan hanya 4 ribu pasukan utama dan seratus lebih pasukan udara.

"Jenderal, Indra Wu, wakil jenderal negara bagian San, ingin berbicara dengan Anda melalui telepon." Petugas sipil datang ke sisi Rendi Lu dengan membawa telepon nirkabel.

Pada saat ini Rendi Lu sedang mengawasi pelatihan di lapangan.

Sejak mengalahkan Simon Liu setengah bulan yang lalu, Rendi Lu menyatakan dirinya sendiri sebagai jenderal besar Pasukan Elit Assuro , sementara Roni dan Patrick Xiao dibagi menjadi jenderal kiri dan kanan, dan Gody adalah jenderal utama Angkatan Udara.

Begitu dilihat, mereka memang layak dengan posisi mereka.

Rendi Lu melakukan itu untuk memberikan ruang peningkatan pada bawahannya dan meningkatkan antusiasme mereka.

"Apakah dia bisa berbicara bahasa China?" Tanya Rendi Lu.

Petugas sipil mengangguk.

Rendi Lu menjawab telepon dan berkata: "Rendi Lu dari Pasukan Elit Assuro ."

"Jenderal Rendi, aku adalah Indra Wu, wakil jenderal negara bagian San, apakah jenderal Rendi memiliki waktu untuk berbicara?" Tanya Indra Wu di sisi lain telepon dengan sabar.

"Oke, apa yang ingin disampaikan wakil jenderal Indra kepadaku." Ujar Rendi Lu.

"Jenderal Rendi, sebelumnya Jordan Hei menguasai organisasi Black Dragon, organisasi Black Dragon merupakan afiliasi negara bagian San, apakah jenderal Rendi tahu akan hal ini?" Tanya Indra Wu.

"Aku tidak tahu, selain itu sekarang tidak ada organisasi Black Dragon lagi, hanya ada Pasukan Elit Assuro ." Ketika Rendi Lu mendengar perkataannya, senyuman mengejek muncul di matanya, sudah berdiam selama setengah bulan, apakah kalian akhirnya sudah mau bertindak?

"Iya, aku tahu, tetapi Pasukan Elit Assuro mu juga berasal dari organisasi Black Dragon, bukan?" Indra Wu mengingatkannya.

"Jenderal Indra apa yang ingin kamu katakan langsung katakan saja, aku tidak suka bertele-tele, bukankah blak-blakkan akan lebih baik?" Ujar Rendi Lu dengan mengejek.

Indra Wu yang di sisi telepon sana terdiam beberapa saat, kemudian ia berkata: "Baiklah, kalau begitu aku akan langsung mengatakannya, maksud kami sangat sederhana, karena jenderal Rendi telah mengambil alih organisasi Black Dragon, maka kamu harus memenuhi perjanjian yang sebelumnya yang ditandatangani Jordan Hei dengan kami, jika tidak, itu mungkin dapat menyebabkan perang antara kedua belah pihak. "

"Jadi, jika aku tidak memenuhi perjanjiannya, maka negara bagian San akan menyerangku?" Rendi Lu mengangkat alisnya dan berkata dengan nada bicara sedikit mengejek.

"Jenderal Rendi, kamu harus memikirkannya dengan baik, kamu hanya memiliki 5-6 ribu tentara, dan kami memiliki 15 ribu tentara, 3 kali lipat dari tentara milikmu." Indra Wu langsung mengancamnya.

"Aku masih ingat setengah bulan yang lalu, Simon Liu memiliki 4 ribu tentara, dan aku hanya memiliki 2 ribu tentara, kemudian dia pikir dia bisa dengan mudahnya melenyapkanku, akhirnya, pasukanku bertambah menjadi 6 ribu orang." Ujar Rendi Lu dengan ringan.

Indra Wu yang di sisi telepon sana tertawa dan berkata: "Jenderal Rendi, apakah kamu ingin membandingkan kami dengan Simon Liu?"

"Aku tadi hanya membuat analogi, jenderal Indra tentu saja tidak perlu terlalu banyak memikirkannya. Tetapi aku dapat memberi tahumu dengan pasti bahwa aku Pasukan Elit Assuro hanya mempertimbangkan mitra kerja sama, yang lainnya tidak perlu dibicarakan." Setelah Rendi Lu mengatakannya, ia langssung menutup teleponnya.

Melihat dia menutup telepon, petugas sipil bergegas mendekatinya dan mengambil ponsel darinya.

Pada saat ini, Roni datang dan berkata; "Aku hari ini pergi mengelilingi Kokang, aku menyadari bahwa ternyata banyak pesilat datang ke Kokang, aku merasa sedikit aneh, jadi aku memerintahkan orang untuk menyelidikinya. Kokang tempat yang begitu kecil, beberapa hari ini masuk beberapa ratusan pesilat yang tidak di kenal identitasnya, mereka semua berasal dari dalam negeri."

"Ratusan pesilat?" Rendi Lu mengangkat alisnya. Di masyarakat biasa mana ada begitu banyak pesilat, pasti keluarga Hermit telah begerak.

Mungkinkah keluarga Lan datang mencarinya ke Myanmar?

Rendi Lu merasa bahwa mungkin keluarga Lan ingin datang balas dendam kepadanya, tetapi mendapati dia memiliki begitu banyak pasukan di bawah komandonya, kemudian dia memanggil seluruh pesilat keluarga untuk datang.

"Iya, selain itu kebanyakan dari mereka memiliki pistol, tujuan orang-orang ini mungkin adalah kita." Ujar Roni sambil mengangguk.

"Apakah mereka bergabung dengan negara bagian San?" Rendi Lu sedikit terkejut, memikirkan panggilan telepon dari Indra Wu negara bagian San tadi, kemudian mengaitkannya dengan apa yang di katakan Roni, dia merasa itu sangat mungkin.

"Apakah kamu kenal dengan mereka?" Roni menatap Rendi Lu dengan terkejut.

"Iya, jika tebakanku benar, mereka pasti orang keluarga Lan dari keluarga Hermit." Ujar Rendi Lu.

"Brengsek, untungnya sekarang sudah ada pasukan, kalau tidak ini namanya bermain api di tali kawat." Ujar Roni dengan tidak berdaya.

Sebelumnya, dia tidak merasa keluarga Hermit begitu kuat, tetapi hari ini dia melihat ratusan pesilat dari keluarga Hermit, selain itu kekuatan para pesilat itu tidak lemah, dengan begitu dia baru tahu seberapa gilanya keluarga Hermit.

Rendi Lu tersenyum dan berkata: "Bersiaplah untuk berperang. Orang-orang keluarga Hermit pasti sudah bekerja sama dengan orang negara bagian San, peperangan kali ini mungkin akan sulit."

Jika tidak ada keluarga Lan, Rendi Lu tidak akan pernah menaruh negara bagian San di matanya.

Negara bagian San memiliki 15 ribu tentara, itu memang 3 kali lipat dari pasukannya, tetapi di hadapan senjata absolut, bahkan jika ada 15 ribu orang lagi, itu juga tidak cukup untuk melenyapkan Pasukan Elit Assuro .

Tetapi sekarang keluarga Lan masuk, peperangan agak sulit untuk dikatakan. Jika keluarga Lan memiliki seseorang dengan kekuatan yang lebih hebat darinya, kemungkinan besar pasukan tentaranya akan melakukan pemenggalan.

Namun, Rendi Lu juga tidak terlalu mempedulikannya. Jika keluarga Lan benar-benar memiliki orang yang hebat, ia juga memiliki rencana penanggulangannya.

Hanya saja semua tentaranya telah dilatih secara sistematis. Setiap tentara pada dasarnya direkrut dengan uang, jika banyak yang mati itu juga akan sangat di sayangkan.

"Iya, bagaimanapun setelah setengah bulan pelatihan yang begitu mengerikan, kekuatan tempur tim utama sudah meningkat banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Dalam peperangan kali ini, kita pasti akan mengguncang seluruh negara Myanmar." Ujar Roni dengan acuh tak acuh.

Dia belum tahu dampak konflik antara pesilat dengan tentara, jadi dia tidak berpikiran sebanyak Rendi Lu.

"Kalau begitu beri tahu semua lektol untuk datang melakukan pertemuan. Peperangan kali ini seharusnya sudah dekat, mungkin dalam dua hari ini." Rendi Lu mengangguk, kemudian berjalan menuju area kantor.

Dia tidak pernah berpikir ingin mengembangkan pasukan Pasukan Elit Assuro nya menjadi skala besar.

Tetapi jika pasukan tentara di Myanmar suka mencari masalah dengannya, maka dia tidak keberatan menciptakan sebuah pasukan yang bahkan Myanmar pun akan merasa takut kepadanya.

Sebelumnya vila Jordan Hei telah sepenuhnya diubah menjadi ruang komando tempur, tetapi itu juga bersifat sementara. Rendi Lu berencana untuk menunggu keadaannya stabil, kemudian baru menginvestasikan sejumlah uang untuk memperluas kamp militer.

Ketika tiba di ruang komando, Rendi Lu bersandar di kursinya, merokok sambil menunggu semua orang datang untuk mengadakan pertemuan.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu