Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 303 Membeli Peralatan

Keesokan harinya Rendi datang ke kota Juzia dengan Troy dan Hendri bersamanya, alasannya membawa mereka berdua datang adalah agar membiarkan mereka melihat dunia ini yang begitu besar, dan tidak hanya berkutat menjadi gangster.

Tiga kesatria margin dikembangkan oleh Alex, tujuannya adalah untuk melindungi Rendi.

Meskipun mereka tidak memiliki keterampilan apapun, tetapi mereka bertiga benar benar setia kepada Rendi.

Ini adalah alasan terbesar Rendi membawa mereka untuk melihat dunia yang begitu besar.

Karena campur tangan Nicholas, jadi mereka bisa sampai di kota Juzia dan bertemu dengan personil militer.

Negosiasi berjalan lancar, meskipun peralatan yang Rendi beli merupakan peralatan yang sudah tidak digunakan oleh militer, tetapi bagi tentara Myanmar keberadaanya sudah sangat mengancam.

Tetapi untuk kendaraan lapis baja dan tank, selain membeli 40 barang bekas. Rendi juga membeli 15 buah yang juga digunakan oleh kemiliteran dan juga begitu canggih, pesawat tempur, dron dan helikopter semuanya adalah barang bekas.

Bahkan bisa dikatakan dengan sombong jika Rendi bersedia maka dia akan memberikan semua peralatan ini untuk Naypyidaw.

Tetapi ini hanya angan angan saja, jika Naypyidaw tidak memulai perang, maka dia juga tidak akan memulai perang dengan mereka.

Lagi pula di Myanmar mereka ortodoks dan diakui secara internasional, jika Rendi memulai pergerakan maka dia akan dikenakan sanksi internasional.

Tetapi jika itu adalah masalah dengan tentara miliknya, maka itu adalah hal yang berbeda.

Mereka sama sama tidak akan mendapatkan pengakuan dari komunitas internasional dan bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.

Selama itu tidak menyebabkan banyak korban dikalangan orang miskin, maka tidak akan menarik perhatian internasional.

Pihak militer memperkirakan jika semua peralatan ini bisa sampai ke distrik Kogang dalam waktu setengah bulan, kedua pihak menandatangani kontrak dengan jumlah sebesar 1,6 triliun.

Karena Rendi terus memeriksa kondisi masing masing peralatan, mereka baru kembali ke kota Yuzoda keesokan harinya, kali ini Hendri dan Troy akhirnya bisa melihat dunia yang begitu besar, mereka berjalan di camp militer dan melihat secara langsung senjata yang begitu kuat, hingga membuat mereka terkagum kagum.

Di masa lalu senjata yang mereka gunakan adalah pistol, dan bagi mereka itu sudah sangat luar biasa, dan saat ini pemikiran mereka benar benar terbuka.

“Tuan aku ingin pergi ke Myanmar.” Hendri berkata saat berada di pesawat.

Dua hari yang lalu dia mengatakan jika Gody ingin mengendarai pesawat, dan kemudian dia memintanya untuk pergi ke Myanmar untuk mempelajarinya.

Tetapi hari ini dia merubah pemikirannya, dia juga ingin berlatih mengendarai pesawat tempur.

“Rendi memalingkan kepalanya melihat Hendri sekilas, dia tersenyum dan berkata, sekarang kamu belum masih boleh pergi, kondisi di club Sakura belum stabil sepenuhnya, kamu tinggalah di kota Yuzoda, dan di sini juga ada begitu banyak hal yang perlu kamu urus.”

Hendri merasa sedikit kecewa tetapi dia masih menganggukan kepala dan berkata “baiklah, aku akan menetap di kota Yuzoda dan mengurus club Sakura dengan baik. Oh iya, tuan, Gody memiliki mimpi untuk bisa mengendarai pesawat, lebih baik kamu memintanya untuk pergi ke Myanmar.”

“Apa kamu yakin jika kamu akan mengurusi club Sakura sendirian ?” Rendi bertanya.

“Bisa, aku yakin.” Hendri menganggukan kepala dengan yakin.

Jika itu sebelum kemarin malam, maka dia akan sedikit ragu ragu, tetapi saat ini entah kenapa dia memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam hatinya bahwa dia bisa mengurus club Sakura dengan baik.

Rendi berpikir sebentar, dia juga merasa jika Hendri sangatlah akrab dengan club Sakura dan dia juga adalah seorang pemimpin arus bawah, seharusnya tidak ada masalah.

“Iya, kamu minta dia untuk menghubungi Roni dan kemudian pergi ke sana sendiri.”

Rendi menganggukan kepalanya, dan dalam beberapa hari ini dia berencana pergi ke Myanmar.

Tetapi saat peralatan militer sampai di sana, dia pasti harus pergi untuk menerimanya.

Kali ini pihak militer juga mengirim ratusan teknisi ke Myanmar, mereka berencana untuk mengajari orang di Pasukan Elit Assuro untuk menggunakannya.

Demi menunjukan rasa terima kasih Rendi sendirilah yang akan menyambut mereka secara pribadi.

Rendi sebenarnya ingin pergi ke Myanmar setelah beberapa hari lagi, tetapi pada hari ke tiga setelah kembali dari kota Juzia dia menerima panggilan telepon dari Roni.

“Sialan, Simon benar benar sombong, dalam beberapa hari ini dia mengirim beberapa orang untuk datang ke pertambangan untuk berbuat rusuh, mereka mengatakan jika tambang itu milik mereka, dan mereka hampir saja menembakan pistol dan rudal.” Roni berkata dengan kesal.

Simon memilik pasukan sekitar tiga ribu tentara, hal ini jelas jauh lebih kuat dari tentara mereka, hal itu membuat tentara yan berada di bawah kekuasaannya sedikit takut, dan mereka tidak berani memiliki konflik dengan tentara Simon, saat mereka berulah mereka hanya bisa menahannya.

“Sebenarnya tambang itu adalah milik kita atau milik mereka ?”

“Aku sudah memeriksa beberapa dokumen, tambang ini didapatkan oleh Jordan 2 tahun yang lalu dengan menukarkan setumpuk senjata kepada Simon, kali ini Jordan sudah mati, dan Simon ingin memeras kita dengan berbuat licik.” Roni menjelaskan.

“Takutnya masalah ini tidak sesederhana itu.” Rendi merasa jika Simon tidak langsung melakukan negosiasi, dan membuat bawahannya berbuat rusuh, ini ada dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama dia ingin melakukan pemerasan, tetapi dia tidak begitu jelas mengenai tindakan Pasukan Elit Assuro, jadi dia ingin mencari tahu apakah Pasukan Elit Assuro benar benar selemah ini atau hanya berpura pura saja, mungkin dia akan melenyapkan Pasukan Elit Assuro atau hanya ingin berbuat rusuh saja.

Kemungkinan kedua mungkin mereka telah menerima saran dari Naypyidaw, tetapi mereka juga tidak tahu akan kekuatan sebenarnya dari Pasukan Elit Assuro, jadi mereka mencoba untuk mencari tahu.

Jika tujuan mereka adalah kemungkinan pertama maka mereka hanya ingin berbuat rusuh kepada tentara Pasukan Elit Assuro, dan tidak masalah jika akan bertarung kapanpun.

Jika itu adalah kemungkinan kedua, Simon bisa dibilang merupakan perwakilan dari Myanmar, dan mengenai hal ini Rendi harus berpikir matang matang apakah harus bertarung atau tidak.

“Maksudmu jika dia menerima saran dari pihak Myanmar ?” Roni menebak.

“Iya mungkin saja. Oh iya, kamu perhatikan dipihak Simon apakah mereka memiliki niat untuk bertarung ?”

“Masalah ini, aku juga tidak pergi ke pertambangan langsung, jadi tidak begitu paham.” Roni menjawab.

“Iya, kamu pergi ke pertambangan, ulur mereka atau mungkin sedikit bersikap keras, jika mereka ingin bertarung maka ladeni saja, tetapi lebih baik jika menunggu peralatan kita datang baru memulai pertarungan.” Rendi menjelaskan.

“Baiklah, aku hari ini akan pergi kesana.” Roni berkata.

“Iya, jika ada masalah langsung saja menghubungiku, aku akan menyusul secepatnya.” Setelah mengatakan itu Rendi langsung mematikan teleponnya.

Setelah menutup telepon dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, dia mengerutkan alisnya dan sedikit mengernyit.

Peralatan yang dibelinya kira kira membutuhkan waktu 10 hari untuk bisa sampai di Myanmar, dan setelah sampai akan dilakukan sedikit percobaan dan agar baru bisa digunakan, bagaimanapun juga ini tidak bisa langsug digunakan.

Banyak peralatan canggih yang setidaknya membutuhkan pelatihan satu sampai dua bulan baru bisa digunakan secara normal, dan pihak lawan sudah mulai menyerang dan melakukan provokasi.

Apa jangan jangan mereka benar benar menerima saran dari Naypyidaw ?

Seketika Rendi merasa kepalanya begitu sakit.

Pada saat ini Pasukan Elit Assuro hanya memiliki dua ribu tentara, jika Naypyidaw langsung memulai perang, dan mereka bukan lawan yang sebanding, mungki saja mereka tidak bisa bertahan dalam satu hari.

“Kelihatannya harus meminta tolong kepada Zeano untuk menekan pihak Myanmar.”

Rendi berpikir seperti itu sambil mengeluarkan telepon miliknya dan menghubungi Zeano.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu