Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 12 kamu sedang memata-mataiku?

" mari makan."

kata Rendi kepada Linda sambill keluar membawa lauk.

hari ini, dia keluar bersama Kiki selama seharian dan telah makan bersama Kiki diluar. namun dia masih menyempatkan diri untuk pulang dan menyiapkan makan malam untuk Linda.

" tidak ingin makan, aku sudah cukup kenyang melihatmu." kata Linda dengan suara yang tidak senang.

Rendi mengerutkan kening. belakangan ini, dia sering bertengkar dengan Linda dan sekarang dia pun sudah malas melayaninya untuk bertengkar lagi.

" apakah aku harus menyuapmu?" tanya Rendi sambil tersenyum dan berpikir untuk menenangkan suasana hati Linda.

" kamu hanya memiliki kemampuan untuk menyuapi wanita. Rendi, apakah kamu boleh menjadi pria sejati yang memiliki masa depan?" kata Linda sambil menatap Rendi dengan hina.

" kenapa?" tanya Rendi sambil mengerutkan kening. dia merasa kalau Linda sedang mengalami masalah, kalau tidak Linda tidak akan marah sembarangan.

" ini semua karena kamu melakukan kesalahan pada Famrik. beberapa hari lalu, dia menyuruhku untuk menemui seorang klien. jika aku tidak bisa mendapatkan bisnis itu, dia akan memotong bonus bulananku." kata Linda dengan emosi.

" klien itu mempersulitmu?" tanya Rendi.

" tidak hanya mempersulit, dia bahkan menyuruhku untuk mengikutinya pergi ke hotel....." kata Linda dengan marah.

mendengar ini, Rendi menjadi marah dan dia pun berkata :" siapa dia? aku akan membantumu mendapatkan bisnis ini."

" membantuku?" kata Linda dengan hina sambil menatap Rendi dengan cuek, " kamu bahkan tidak mengerti seberapa besar kemampuanmu sendiri. apakah kamu mengira semua ini bisa selesai jika kamu pergi memukulnya? Rendi, carilah pekerjaan yang baik, itu sudah cukup membantuku. dan juga, lupakanlah idemu ini, jika kamu menyebabkan diriku kehilangan klien, aku tidak akan membiarkan mu begitu saja."

" apakah kamu ingin pergi kehotel bersamanya?" tanya Rendi.

" kamu!" Linda menunjuk kearah Rendi dan dia kembali berkata, " Rendi, kalau kamu ingin mencurigaiku, lebih baik kita cerai saja!"

Linda mengatakan itu dengan marah, lalu masuk kedalam kamar Kiki.

Rendi memijat pundaknya sendiri dan menyimpan kembali makanan itu lalu duduk diruang tamu sambil menonton tv.

keesokan harinya, Rendi mengantar Kiki kesekolah dan sekalian pergi ke toko elektronik tongjia.

semenjak dia membeli toko elektronik tongjia itu, dia tidak pernah mengunjunginya karena terlalu sibuk menjaga putrinya. dia kebetulan datang untuk melihat kondisi kantor hari ini dan juga sekalian mencari tahu siapa klien Linda itu.

setelah masuk melalui pintu kantor, Rendi melihat beberapa satpam sedang menggosipi dirinya. setelah mendengar semua perkataan satpam itu, hatinya pun dipenuhi oleh amarah.

" bukankah dia sudah dipecat? kenapa datang lagi?"

" pecat? kamu berpikir terlalu banyak."

" ah, seingatku atasan kita pernah berkata, tidak hanya ingin memecatnya bahkan juga menahan gajinya."

" iya, ini merupakan kekuasaan direktur Famrik. saat itu aku juga merasa kalau sudah waktunya bocah itu pergi dari kantor ini, namun siapa sangka direktur Sandro malah membantunya dan menyuruh direktur Famrik untuk meminta maaf kepada bocah itu. apakah kalian tahu kenapa?"

" kenapa?"

" dengar dengar istrinya Linda punya hubungan perselingkuhan dengan direktur Sandro."

Rendi menatap beberapa satpam itu dengan tenang dan beberapa satpam yang sedang bergosip dengan suara pelan itu pun bubar.

namun ketika bubar, mereka menatap Rendi dengan penuh hinaan.

Rendi langsung bergegas keruangan Sandro dan Sandro pun segera menyambutnya.

namun ketika melihat ekspresi wajah Rendi yang begitu buruk, Sandro hanya bisa memasang sebuah senyuman paksaan.

" tuan Rendi, kamu sudah datang." kata Sandro dengan hormat.

Rendi menghampiri Sandro dan duduk dikursi sambil merokok dan bertanya :" apakah kamu tahu kalau Linda yang bekerja dibagian marketing itu adalah istriku?"

Sandro menganggukkan kepala dan berkata :" aku baru tahu belakangan ini. tuan Rendi, maksudmu kamu ingin menaikkan jabatan istrimu?"

Rendi lalu bersandar pada kursi dan berkata :" kamu saja yang mengatur urusan naik jabatan itu, namun tidak usah melakukan hal yang terlalu jelas. kedatanganku hari ini adalah untuk hal lain."

Sandro mengangguk dan setelah dia mengetahui kalau Linda adalah istri dari Rendi, dia sudah menyiapkan beberapa pertanyaan yang ingin ia tanyakan langsung kepada Rendi.

" sekarang sudah beredar kabar selingkuh antara kamu dan istriku dikantor ini, apakah kamu tahu?" Rendi menatap kearah Sandro.

" ha? tuan Rendi, aku baru saja tahu kalau dia adalah istri kamu. biasanya aku tidak terlalu banyak berinteraksi dengan istri kamu. bahkan aku tidak pernah berbicara dengannya. tuan Rendi, kamu boleh menelusurinya dengan jelas!" kata Sandra sambil gemetaran. ini merupakan berita palsu.

dia memang memiliki seorang selingkuhan selama ini, namun merupakan gadis diluar kantor ini.

dia berpikir sebentar dan sadar kalau ada yang sedang menjebaknya.

" aku tahu hal ini tidak berhungan denganmu, namun kamu harus mengurus hal ini dengan baik. kalau tidak, silahkan pergi." kata Rendi.

" tenang saja tuan Rendi, aku akan segera menelusurinya. aku akan memecat siapapun yang menyebar gosip palsu ini." Sandro menghela nafas dan berjanji akan memastikan semua ini.

" apa gunanya memecat mereka, apakah bisa diselesaikan dengan memecat? pikir pakai otakmu, cari cara untuk mengembalikan semua kebenaranmu." kata Rendi sambil menunjuk kearah otaknya.

Sandro terkejut, dia pun sudah mengerti. jika dia hanya memecat orang orang yang menyebar gosip itu, bagian dalam kantor akan langsung tenang. namun siapa yang bisa memastikan kalau mereka tidak akan menyebarkan hal itu diluar kantor?

memikirkan itu, dia pun mendapatkan ide, bahkan dia berpikir untuk membalas semua ini dengan hukum negara yang ada.

" pikirlah dengan jelas, sekarang beri aku data klien yang sedang dilayani oleh Linda itu." kata Rendi sambil mematikan rokoknya.

Sandro mengangguk dan langsung menyuruh sekretarisnya untuk pergi mencari manajer marketing.

dalam waktu yang cepat, sekretarisnya kembali dengan membawa data klien itu.

" tuan Rendi, ini adalah data yang kamu inginkan." kata sekretaris itu dengan hormat dan meletakkan data itu didepan Rendi dan menatap Rendi dengan tatapan yang berkilau.

siapa sangka, yang awalnya merupakan seorang satpam dikantor kecil ini bisa seketika berubah menjadi pemilik saham terbesar perusahaan ini.

apalagi ketika melihat direktur Sandro sedang berdiri dengan hormat disamping Rendi, sekretaris itu pun semakin menghormatinya.

setelah Rendi melihat data orang itu, dia lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon Alex.

jika berani menganggu istrinya, maka harus berani menanggung resikonya juga!

setelah menutup telepon, Rendi kembali berkata :" dan juga, perintahkan untuk mengadakan rapat umum pada jumat ini. aku akan menghadiri rapat itu."

" baik, aku akan segera memerintahkannya." sekretaris dari Sandro itu pun menganggukkan kepala dan keluar untuk menghubungi seluruh manajer.

Rendi lalu kembali berbincang beberapa hal tentang perusahaan bersama Sandro. setelah itu dia pun bersiap siap untuk pergi.

ketika dia melewati ruangan Famrik, dia melihat kalau Linda keluar bersama Famrik dari dalam ruangan.

" untuk apa kamu kesini? memata mataiku?" kata Linda ketika melihat Rendi. Linda pun mengerutkan kening dan merasa marah, apalagi mengingat kembali perkataan Rendi tadi malam yang sedang mencurigainya. Linda seketika merasa kalau Rendi sedang memata matainya.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu