Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 38 Persetan Aku Pemegang Saham Baru Kalian

Sesampai di kantor Sandro, Yanto menutup pintu, melihat Sandro berdiri berdiri di samping Suandi sedang mengatakan sesuatu.

“Direktur Sandro.”

“Direktur Sandro.”

Famrik dan Yanto bersamaan menyapa Sandro.

Sandro menengadah memandang mereka berdua, lalu tidak mengatakan apa-apa.

“Tidak tahu ada keperluan apa Direktur Sandro memanggil kita kemari?”tanya Famrik.

“Bukan aku yang mencari kalian, Direktur Rendi yang mencari kalian.”ucap Sandro santai.

“Direktur Rendi? Pemegang saham baru?”tanya Famrik dengan heran, beberapa hari terakhir dia ingin mendekati Direktur Rendi pemegang saham baru, tapi semenjak Direktur Rendi mengadakan rapat manajemen dia tidak pernah muncul lagi, ini membuat Famrik tidak sabar menunggu.

Tidak di sangka Direktur Rendi pemegang saham baru ingin menemuinya, bagaimana mungkin dia tidak senang.

Yanto juga senang, tidak di sangka pemegang saham baru juga ingin bertemu dengannya.

Apakah pemegang saham baru ingin mempromosikan aku?

Yanto merasa ini sangat memungkinkan, karena semua Dept memiliki Manager atau Direktur, dan hanya di bagian keamanan dia seorang sebagai kepala Satpam, yang tampak sangat tidak mungkin.

Tampaknya pemegang saham baru benar-benar ingin mengembangkan perusahaan, kalau begitu, bagian Satpam juga harus memperluas rekrutmen, mempunyai seorang Manager dan kepala Satpam baru sesuai prosedur.

Melihat Sandro mengangguk, Famrik dan Yanto saling memandang, mereka bisa melihat kegembiraan di dalam mata masing-masing.

Tak lama, pintu kantor Sandro terbuka.

Yanto dan Famrik pertama kalinya menghampiri.

Tapi setelah melihat Rendi, kedua orang ini mengerutkan kening.

“Rendi, kamu tidak pergi bekerja, datang ke kantor Direktur Sandro untuk apa?”tegur Yanto dengan tenang.

Famrik memandang Rendi dengan menghina, lalu berbalik berkata kepada Sandro: “Direktur Sandro, aku pikir orang seperti Rendi sama sekali tidak menaati peraturan perusahaan, lebih baik pecat dia, ini bagus untuk menunjukkan kedisiplinan perusahaan di depan karyawan lain.”

Sandro menyeringai tersenyum dingin, hari ini memanggil Famrik dan Yanto datang, karena pihak kepolisian sudah menyelidiki dengan jelas, orang yang memfitnah Linda adalah Famrik dan Yanto kalian berdua.

Ketika Rendi mendengar mereka berdua memfitnah istri sendiri, dia sangat marah, lalu meminta Sandro memanggil mereka berdua naik.

Sandro hanya seorang bawahan kecil di depan Rendi, dan Famrik ingin dia memecat Rendi, bukankah ini sebuah lelucon?

Dia bisa terus berada di perusahaan atau tidak, dan mempertahankan 30% saham Elektronik Tongjia, itu sepenuhnya tergantung dari mood Rendi, apalah Famrik ini.

“Iya, Direktur Sandro, aku sarankan kamu memecat Rendi, pemegang saham baru Direktur Rendi akan datang, dia yang masih mengabaikan kedisplinan perusahaan, pasti akan menyebabkan ketidakpuasan Direktur Rendi.”timpal Yanto.

“Sudah selesai bicara? Kalau sudah diam.”ucap Rendi menatap mereka berdua dengan santai, berbalik berjalan menuju posisi Sandro.

Yanto dan Famrik sekali lagi diabaikan oleh Rendi, mereka marah, tapi Sandro tidak bertindak, mereka juga tidak enak mengatakannya lagi.

“Kak Rendi.”sapa Suandi pada Rendi.

“Ehn.”Rendi mengangguk, duduk sombong di kursi yang biasa di duduki Sandro.

Melihat pemandangan ini, Famrik marah: “Rendi, siapa kamu, beraninya duduk di kursi Direktur Sandro, kamu sudah bosan hidup ya?”

Rendi meraih asbak di atas meja dan melempar ke arah Famrik, berteriak marah: “Persetan, kamu pikir kamu siapa?”

Rendi sudah menahan sikap Famrik cukup lama, dia terang-terangan merampas hasil kerja Linda, dia menahannya, memfitnahnya, Rendi juga menahannya.

Tapi Famrik memfitnah istrinya dengan kejam di belakang, dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

“Kamu, berani-beraninya kamu kurang ajar di depan Direktur Sandro!”dada Famrik kesakitan dilempar asbak, dia hampir meneteskan air matanya.

Yanto berteriak marah, mengepalkan tangan ingin memukul Rendi.

Pemegang saham baru akan datang, Famrik pasti akan mendapatkan kepercayaan pemegang saham baru,

Melihat Yanto ingin memukul, Rendi sangat marah, dia langsung bangkit, mendaratkan pukulan tepat di wajah Yanto.

Tubuh Yanto gemetar, sebelum dia sadar, dia melihat Rendi melompat ke meja dengan satu langkah, lalu menendangnya dengan satu tendangan.

Selama ini sudah cukup Rendi menahannya.

Persetan bodoh ini terus-menerus menguji kesabarannya, kemarin sengaja menjebaknya.

Awalnya dia ingin perlahan-lahan bermain dengan Famrik, tidak di sangka mereka memfitnah Linda dari belakang.

Amarah ini sudah tidak bisa ditahan lagi, hari ini harus dilampiaskan.

Melihat Rendi memukul Yanto dengan kejam, Famrik tercengang.

“Direktur Sandro, Direktur Rendi akan datang, kamu membiarkannya bersikap seperti ini di kantor?”ucap Famrik meringis.

Sandro tidak berkata apa-apa, dia hanya tersenyum santai, karena di sini sama sekali tidak ada ruang untuk dia berbicara.

“Direktur Sandro, tidak di sangka kamu pemegang saham terbesar kedua di perusahaan, dipermainkan oleh seorang Satpam, kamu sangat mengecewakanku!”ucap Famrik sakit hati, melihat Sandro tidak bergerak.

Sandro mengerutkan kening, mendengar Famrik berkata: “Direktur Sandro, kamu di suap oleh seorang Satpam, kejadian hari ini kamu harus memberiku sebuah penjelasan, kalau tidak ketika Direktur Rendi datang, aku akan resign!”

Sandro tersenyum dingin, tidak menyangka Famrik bodoh sampai seperti ini.

Dia pikir tidak ada dia perusahaan tidak bisa beroperasi?

Lagipula, kelebihanmu adalah memiliki banyak informasi pelanggan perusahaan, tapi apakah kamu tidak tahu perusahaan juga memiliki informasi pelanggan?

Rendi akhirnya selesai melampiaskan amarahnya, dia bangkit bertepuk tangan, kembali ke posisi Direktur.

Famrik memapah Yanto, saat ini wajah Yanto penuh dengan luka dan lebam, dapat dilihat pukulan Rendi barusan cukup keras.

“Rendi, kamu akan menyesal!”ucap Yanto mengusap darah yang ada di sudut bibirnya, menatap Rendi dengan tajam.

Penghinaan yang diberikan Rendi hari ini, membuat kebencian ini meningkat, kalau tidak membalasnya, selamanya dia tidak akan bisa mengangkat kepalanya di perusahaan.

“Iyakah, aku menantikan kamu membuatku menyesal.”ucap Rendi menyeleneh.

“Rendi, kamu sengaja melukai orang, kamu tidak takut aku melaporkanmu, membuatmu enyah?”ucap Famrik marah.

“Terserah kamu, aku menunggu panggilan pengadilanmu di perusahaan.”ucap Rendi membentangkan tangannya dan tertawa.

“Kamu……Rendi, bagus, tunggu pemegang saham baru datang, tiba waktunya aku ingin melihat dirimu bisa sombong sampai seperti apa!”teriak Famrik marah, ingin memuntahkan darah.

“Iya, persetan kamu kalau punya nyali terus duduk di sana, tunggu pemegang saham baru datang berdiri di samping melihat pertunjukkanmu.”ucap Yanto menyindir.

Mendengar perkataan mereka berdua, Rendi tidak bisa menahan senyum.

Dia bersandar di kursi, meletakkan kakinya di atas meja, berkata dengan menggoda: “Menganggap kalian berdua sebagai saingan, itu benar-benar kesalahan terbesar dalam hidupku. Kalau tahu dari awal kalian berdua begitu idiot, sejak awal aku habisi kalian.”

Dia berkata sambil memandang Famrik: “Kamu barusan bukannya ingin Direktur Sandro memberimu sebuah penjelasan, dengar yang baik, sekarang aku akan memberi kalian sebuah penjelasan.”

“Persetan kalian berdua aku adalah pemegang saham baru yang kalian sebutkan, Direktur Rendi!”

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu