Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 94 Rahul Wang Mengajak Rendi Lu Berjudi

3, 4, 6.

13!

Bandar judi menang!

“Saudara, putaran kali ini kamu kurang beruntung!” bandar judi itu mengambil 180 miliar chipnya sambil tertawa puas.

Yang lainnya menatapnya dengan tatapan penuh iri.

180 miliar!

Meskipun mereka dari kecil sudah dihujani dengan kekayaan, tapi tetap saja 180 miliar ini, menurut mereka bukanlah uang kecil.

Rendi Lu tersenyum datar, berdiri dari duduknya, dan bersiap meninggalkan meja judi.

Hati Pedro sedang menangis, dia sangat menyesal menghadiri pesta ulang tahun Davin Chen.

Satu keluarga, menghabiskan dana kurang lebih 260 miliar rupiah, ini benar-benar jatuh dari surga ke neraka.

“Sudah lupakan, ayo, kita pulang, kita tidak perlu lagi menunggu jamuan dari Davin Chen.” Ucap Pedro sambil menghelakan nafas yang panjang, hatinya sangat sakit.

Meskipun 260 miliar ini mereka dapat dengan tidak sengaja, dari menang lotre, menemukan jejak dari lukisan kuno, dalam arti lain, jika semua kita dapat secara gratis, maka akan tiba waktunya untuk kehilangan.

Pedro berpikir demikian, agar hatinya bisa sedikit menerima kenyataan ini semua.

Cobaan yang membuatnya jatuh dari surga ke nereka ini masih menyisahkan trauma yang tidak bisa dia terima.

Lissa masih tercengang, dan mulai hari ini, keluarganya kembali lagi seperti dahulu kala, dia baru saja menikmati beberapa hari hidup menjadi orang kaya.

Betapa mewah dan enaknya.

Tapi sekarang, dia kembali ke kehidupan aslinya, sungguh berat baginya untuk menerima kenyataan ini.

“Kamu…kamu…dasar pemboros!” kata Amelia Wang sambil menunjuk Rendi Lu, jarinya bahkan sampai gemetaran.

Rendi Lu tertawa dalam hati, alasan kenapa dia berjudi sebesar 180 miliar, itu karena untuk menghentikan keinginan Amelia Wang dari penjudian ini.

Amelia Wang tahu dia mempunyai 200 miliar, dan pasti dia akan mengganggu Linda atau dia membawa uang untuk berjudi, dan dia sengaja kalah sebanyak itu, dan pas untuk mematahkan keinginan Amelia Wang untuk berjudi, lagian dia malas berdebat dengan Amelia Wang.

“Bagaimana dengan sisa 20 miliar? Cepat tukarkan chip untukku!” Amelia Wang masih belum menyerah.

“Itu ada di tangan Linda, kamu minta saja sama dia.” Kata Rendi Lu datar.

“Kamu sudah gila? Dasar tukang judi, kamu ingin membuat Keluarga Lin hancur?” kata Pedro mendengar Amelia Wang masih ingin meminta uang 20 miliar Rendi Lu, dan melayangkan sebuah tamparan di wajah Amelia Wang.

Amelia Wang terkejut, tapi dia tidak membalasnya.

Mungkin juga kemarahan Pedro ini telah menyadarkan dirinya.

Amelia Wang melirik Rendi Lu sekilas, kemudian berjalan keluar meninggalkan tempat itu.

Pedro dan Lissa juga ikut berjalan keluar.

Dan pada saat ini…

Perasaan ketiga orang ini hancur sehancur-hancurnya.

Melihat Pedro sekeluarga tampak sedih meninggalkan tempat ini, hati Rendi Lu sedikit campur aduk, tapi dia tidak merasa menyesal sama sekali.

Apalagi orang seperti Amelia Wang, masih tidak kapok setelah kalah telak, cepat atau lambat dia pasti akan mempunyai utang yang banyak.

“Rendi Lu, bukannya kamu banyak uang? Ayo, bermain denganku.” Ketika Rendi Lu hendak meninggalkan kasino, tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya.

Rendi Lu berhenti dan melihat ke belakang, ternyata Rahul Wang yang memanggilnya.

Akhir-akhir ini Keluarga Wang begitu sibuk, maka mereka tidak mempunyai waktu dan tenaga sama sekali untuk melawan Rendi Lu.

Tapi ini tidak berarti mereka telah melupakan dendamnya kepada Rendi Lu.

Rendi Lu sebelumnya telah menyerang dan menghancurkan Eddie Wang dari Keluarga Wang, dia membuat area vitalnya rusak parah, dan membuatnya menjadi kasim/impoten.

Kemudian di acara pertemuan akbar barang antik yang diselenggarakan oleh Keluarga Zuo, Rendi Lu kembali melayangkan dua tamparan kepada Rahul Wang, membuat Keluarga Wang kehilangan muka.

Dan barusan dia melihat Rendi Lu yang kalah judi sebesar 180 miliar, membuat hati Rahul Wang tergerak.

Dia tahu Rendi Lu sangat kaya, setidaknya dia memiliki uang sekitar 2 triliun.

Jika dia bisa memenangkan uang Rendi Lu sebesar 200 miliar saja, itu sudah membuat hatinya kegirangan.

Rendi Lu yang melihat Rahul Wang berdiri di belakangnya, dia mulai mengerutkan keningnya, kemudian sambil tersenyum dia berkata : “Boleh, jika kamu memang menginginkannya, aku akan menemanimu untuk bermain.”

Hati Rahul Wang sangat senang, dia lalu berbicara dengan bandar judi : “Bantu aku main, jika menang, aku akan memberimu 10%.”

“Baiklah Tuan Muda Rahul.” Kata bandar judi menerima tawaran dari Rahul Wang, dia bahkan dengan senang hati membantu Rahul Wang tanpa diberi persenan.

“Ada batasannya?” tanya Rendi Lu kepada Rahul Wang.

“Tidak ada.” Kata Rahul Wang sambil tersenyum.

Rendi Lu mengangguk, kembali ke tempat duduknya, kemudian dia memanggil lagi seorang pelayan : “Bantu aku menukar chip sebesar 200 miliar, passwordnya sama dengan yang tadi.”

Sambil dia berbicara dia mengeluarkan kartu ATM lain kepada pelayan itu.

Melihat Rendi Lu kembali menukar chip sebesar 200 miliar, mata Rahul Wang dan bandar judi itu pun kembali berbinar-binar, penjudi bodoh seperti Rendi Lu lah yang paling ingin mereka temui di kasino.

Orang-orang yang lain turut tertegun, sebelumnya Rendi Lu telah menghabiskan 180 miliar untuk satu putaran, itu saja sudah membuat mereka begitu terpukau, tak disangka kali ini dia kembali menukar 200 miliar chip, membuat semua orang begitu penasaran.

Apakah Rendi Lu kembali menebak angka dengan 200 miliar?

Jika dia taruhan seperti ini, jangankan mereka para penjudi kelas atas, bahkan Rahul Wang saja jarang menemui orang seperti Rendi Lu.

Begitu cepat pelayan itu sudah mengantarkan chip, dan seperti halnya tadi, dia kembali mengingatkan Rendi Lu untuk memeriksa saldo di ponselnya.

“Apakah sama dengan yang tadi menggunakan dadu?” tanya bandar judi kepada Rendi Lu.

“Iya.” Jawab Rendi Lu mengangguk, sejujurnya, dari semua permainan judi, dia juga telah mempelajari tentang dadu ini.

Jika kamu ingin berjudi kartu dengannya, dia tidak akan bisa.

“Baiklah.” Kata bandar judi itu lantang, kemudian mulai mengocok dadunya.

Bang!

Tabung kocok itu berhenti di atas meja, raut wajah bandar judi itu tersenyum memandang Rendi Lu : “Besar kecil, atau angka?”

“Sama seperti yang tadi.” Kata Rendi Lu tegas.

Bandar judi itu menatap Rahul Wang, Rahul Wang mengangguk dan berkata : “Sama seperti yang tadi.”

“Baiklah, kamu mempertaruhkan 200 miliar, dan menebak angka yang sama 18 ya.” Dengan mudah Rendi Lu mendorong semua chipnya maju ke depan.

Gila!

Dia masih menebak angka 18, apakah hari ini manusia satu ini tergila-gila dengan angka 18?

Semua orang terkejut, mereka berpikir Rendi Lu sudah gila.

Ini pasti karena tadi dia telah kalah sebesar 180 miliar, membuat dia dendam dengan angka 18.

Perlu diketahui angka 18 dan angka 3 dalam permainan dadu merupakan angka langka, itu harus mendapatkan 3 dadu angka 6 atau tidak 3 dadu angka 1 ini merupakan sebuah kemungkinan yang sangat kecil, tidak jauh beda dengan membeli tiket lotre.

“Aku beri kamu satu kesempatan lagi, kamu boleh mengganti angkamu.” Kata Rahul Wang dengan senang hati.

“Aku percaya dengan perasaanku.” Kata Rendi Lu polos.

“Baiklah, kalau begitu aku akan buka.” Kata bandar judi sambil tertawa, kemudian membuka tabung kocok itu.

Semua orang tertuju pada meja judi tersebut, kemudian semua mengeluarkan pandangan bodoh.

6, 6, 6.

3 dadu angka 6, jumlahnya18!

Semua orang tidak percaya dengan pandangan mereka, benar-benar muncul 3 dadu dengan angka 6, ya Tuhan!

Kenapa bocah ini bisa begitu beruntung? Bahkan dia juga memenangi jackpot di judi lotre!

Dan raut wajah Rahul Wang dan bandar judi itu mati tak berkutik.

7 kali lipat bayarannya, 1,2 triliun!

“Dasar bangsat, dia curang!”

Rahul Wang yang tidak bisa menerima kenyataan melontarkan kata-kata kasar.

Dia tidak percaya Rendi Lu mempunyai nasib yang begitu mujur.

Dan yang paling penting adalah, dia tidak membawa uang sebanyak itu untuk membayar Rendi Lu.

Semua orang juga sedikit bingung, jika memang Rendi Lu curang, bagaimana dia melakukannya? Dia bahkan tidak menyentuh dadu itu.

Jika dia tidak curang, ini sungguh sebuah kebetulan.

Rendi Lu tertawa tanpa berkata sepatah kata pun, dia memang sudah curang, tapi dia hanya mempunyai kekuatan yang bisa mendengar lemparan dadu, siapa yang berani mengatakan jika dia curang?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu