Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 399 Memaksa Raja Samba untuk undur diri

Hanya Pangeran Pianio yang tersisa di keluarga Madagaskar, tidak tahu apakah diajarkan oleh Jason atau tidak, ketika bertemu Rendi, Pangeran Pianio ini menunjukkan rasa hormat kepada Rendi.

Rendi memandangi Pangeran Pianio, berpikir ketika bocah ini tumbuh dewasa mungkin akan sangat biasa, tapi karena begitu, mereka dapat melakukannya.

Jason membawa Pangeran Pianio bertemu Rendi, pertama untuk memastikan Rendi membantunya, kedua, ingin mencapai kesepakatan secara tertulis dengan Rendi sesegera mungkin.

Ini akan membantu mereka memulihkan keluarga Kerajaan.

Sekarang ada puluhan ribu pasukan Kerajaan yang tersebar di sekitar San Juan, selama mereka sudah memastikan untuk balas dendam, baru bisa mengumpulkan semua desertir kembali.

Kalau mengulur waktu terlalu lama, tentara yang ada di sana akan bubar, atau diserang oleh pasukan setempat, kalau ingin membalas dendam kembali itu akan lebih sulit.

Melihat Jason begitu terburu-buru, ini sesuai dengan keinginan Rendi.

Rendi juga ingin mengakhiri pertempuran dengan cepat, kemudian pulang lebih awal.

Setelah menandatangani perjanjian tertulis dengan Pangeran Pianio, Rendi meminta Hanabi memanggil Kuba.

Kemarin Kuba menginginkan Rendi membantunya menjadi Raja, tapi dia tahu Jason dan Rendi harus mendukung Pangeran Pianio naik takhta, dirinya menyerah pada keinginan kemarin.

Meskipun ada sedikit penyesalan di dalam hatinya, tapi dia tahu Pangeran Pianio adalah keturunan Kerajaan Madagaskar yang sebenarnya, hanya Pangeran yang bisa duduk di takhta Raja, dan bisa menutup mulut orang-orang di dunia dengan santai.

Di bawah bujukan Jason, Kuba memutuskan untuk mendukung Pangeran Pianio naik takhta.

Meskipun ada keraguan di hatinya, menghadapi 50.000 pasukan tentara Inggris, Miller dan Bartu, apakah benar tiga cara militer mereka bisa mengalahkan mereka?

Tapi berpikir kalau mereka menang, dia akan menjadi Raja pertama di bawah Kerajaan, dia memutuskan untuk bertarung.

“Kalau begitu, ayo pergi ke Istana Samba.”saran Rendi.

“Apakah Komandan Rendi ingin mencoba membujuk Samba bergabung dengan kita?”

Jason menggelengkan kepala, berkata, “Samba akan menyerah pada Bartu, tidak ada gunanya.”

Kemarin dia baru bertemu dengan Samba, dia tahu pemikiran Samba.

“Bukan membujuk, melainkan memaksa.”ucap Rendi tersenyum.

“Memaksa dia mengirim pasukan ke Bartu?”tatapan Jason berbinar, merasa gagasan Rendi cukup berani.

“Iya, selama Bartu tunduk pada kita, kita baru bisa tenang, atau menjadikan kota Babura sebagai pusat Kamp kita, dan itu juga wilayah Samba, kita bisa dengan tenang menyerang Bartu? Ayo, hari ini harus bisa menaklukkan kota Babura.”ucap Rendi berbalik berjalan keluar.

Jason dan Kuba saling menatap, dan melihat keterkejutan di mata masing-masing.

Tapi mereka berdua tetap membawa Pangeran Pianio pergi bersama dengan Rendi.

Ketika Rendi membawa Jason dan lainnya datang ke Istana Samba Giroud, Samba Giroud masih belum kembali, Rendi meminta mereka untuk menelepon Samba, memintanya segera kembali, orang Kerajaan tidak mempunyai pilihan, mereka hanya bisa membawa Rendi masuk menunggu di dalam Istana.

Sebelumnya Rendi membunuh puluhan penjaga Samba dan para pejabat ini melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka juga mengetahui identitas Rendi, tentu saja tidak berani mengabaikan Rendi.

Bagi mereka, Rendi seperti Tuhan, mereka tidak berani melawan perintah itu.

Setengah jam kemudian, Samba kembali ke Istana dengan wajah kusam, wajahnya menunjukkan senyum, tapi senyuman itu sangat palsu.

“Komandan Rendi, maaf membuat Anda menunggu lama.”Samba meminta maaf terlebih dahulu kepada Rendi, lalu menyapa Kuba dan Jason.

Kuba merasa ini sedikit tidak alami, terlebih mereka datang untuk merebut kekuasaan.

“Samba, ini Pangeran Pianio, masih tidak memberi hormat kepada Pangeran?”Jason memandangi Samba dengan wajah jelek, kemarin dia datang mencari Samba untuk bekerja sama, tapi Samba malah langsung menolaknya, ini membuatnya sangat tidak senang.

Samba terkejut, memandang Pangeran Piano, kemudian segara mengingat, ini memang benar Pangeran Pianio.

“Salam kenal Pangeran Pianio.”Samba sibuk memberi hormat.

Pianio mengangguk, memberi isyarat kepala Samba tidak perlu memberi hormat.

“Samba, kerahkan kekuatan militermu, setelah perang berakhir, aku akan menjamin kamu tetap menjadi Raja Provinsi Wantong.”setelah mereka berdua saling bertatap mata, ucap Rendi langsung menatap Samba.

Tampak jelas Samba ingin mencari perlindungan kepada Bartu, jadi Rendi harus menaklukkan dia, kalau tidak bagaimana mungkin dia bisa tenang menyerang Bartu.

Jadi langkah yang paling aman adalah langsung menghabisi Samba.

“Aah?” Samba tertegun, mengira dirinya salah dengar, karena dia tahu Bahasa Inggris Rendi tidak terlalu bagus.

Jason dan Kuba juga terkejut, mereka tidak menyangka Rendi akan begitu to the point.

Ini di Istana Samba, di dalam Istana Samba setidaknya ada ratusan pengawal, dengan satu perintah Samba, mereka semua akan berkumpul ke sini.

“Sebelumnya berencana membantumu, membantumu menjadi Raja Kerajaan, tapi kamu tidak cocok memerintah suatu negara. Aku beri kamu waktu satu menit untuk mempertimbangkan menyerahkan kekuatan militer, tinggal di Istanamu dengan baik atau mati.”

“Komandan Rendi, begini tidak baik bukan?”ekspresi wajah Samba berubah, tidak disangka Rendi begitu serius.

“Masih ada 30 detik.”ucap Rendi dingin mengabaikan Samba.

“Walaupun kamu membunuhku, kamu pikir orang-orangku akan mendengarmu?”Suara Samba terdengar suram, dia melambaikan tangan, puluhan penjaga di Istana keluar, masing-masing memegang pistol dan mengarahkan ke Rendi dan lainnya.

Ekspresi Rendi tidak berubah, Troy dan Suandi mengeluarkan pistol.

Ekspresi Jason, Pangeran Pianio, dan Kuba berubah, apakah benar-benar ingin memaksa Samba membunuh mereka semua?

Kuba dan Jason mengeluarkan pistol mereka, mereka tahu rencana Rendi ini sangat tidak bisa diandalkan, tiba-tiba merasa menyesal datang ke Istana Samba bersama Rendi.

Kalau Pangeran Pianio dibunuh, dendam apa yang akan mereka balas?

Masih ada kekuatan apa untuk balas dendam?

“Samba, jangan gegabah, Komandan Rendi membantu kami memulihkan San Juan. Perlu kamu ketahui, Komandan Rendi adalah orang hebat dari China, dan juga Komandan Pasukan Elit Assuro, puluhan ribu Pasukan Elit Assuro berada di kota Babura, kalau terjadi sesuatu kepada Komandan Rendi di sini, mereka pasti akan menghancurkan Istanamu!”

Bujuk Jason buru-buru, dia benar-benar takut Samba tidak bisa mengontrol dan memerintahkan untuk menembak.

“Komandan Rendi, apa benar kamu ingin bertarung denganku?”Samba menatap Rendi, meskipun dia takut pada Rendi, tapi Rendi yang menginginkan kekuatan militernya, itu sama saja dengan membunuhnya, dia tidak akan membiarkannya.

Setelah Rendi mati, Pasukan Elit Assuro miliknya belum tentu bisa menghancurkan Istananya.

“Kamu tidak layak bertarung denganku.”ucap Rendi dengan tegas, bersandar di kursi tidak bergerak.

Tetapi saat ini, terdengar suara tembakan pistol, semua orang terkejut, melihat puluhan penjaga Samba yang masuk ke Istana ditembak berjatuhan ke lantai.

Tidak sampai satu menit, seluruh Istana berubah menjadi sungai berdarah, dan menjadi neraka di bumi.

Saat ini, semua orang melihat sekelompok orang berpakaian hitam memegang senapan mesin ringan berdiri di luar istana.

Samba dan yang lainnya membelalakkan mata, hati mereka merasa mengerikan!

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu