Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 254 Peringkat 8 Besar

"Tidak." Rahmat menggelengkan kepalanya.

Pria paruh baya langsung terdiam sebentar, kemudian dia terpikir sesuatu, "Aku ada ide."

"Ide apa?" Rahmat menaikkan kepalanya menatap pria paruh baya.

"Fandi masih bersembunyi di Kota Yuzoda, aku hubungi dia dan hal ini pasti akan berhasil." Pria paruh baya mengatakan sambil mengeluarkan ponsel menghubungi Fandi.

Fandi adalah Tuan Fandi yang diutus oleh Ishara Xiao ke Kota Yuzoda untuk menghadapi Rendi Lu.

Sebelumnya saat dia gagal di Kota Citra dan diserang oleh Roni, membuat dirinya luka dalam. Sebenarnya Ishara Xiao ingin mengganti orang, tetapi Fandi mengatakan jika dia punya cara untuk menghadapi Rendi Lu, jadi Ishara Xiao beri dia kesempatan sekali lagi.

Kini Fandi sedang bersembunyi di Kota Yuzoda, bersiap-siap untuk menyerang Rendi Lu setiap saat.

Pastinya bukan membunuh Rendi Lu dengan benar, dibanding dengan membunuh Rendi Lu, Ishara Xiao lebih memilih untuk menangkapnya secara hidup.

Dia sudah memeriksa semuanya, sejak Dian Lu membubarkan Keluarga Lu, seluruh harta Keluarga Lu sebanyak ribuan triliun rupiah semua diberikan kepada Rendi Lu, jadi dia harus mendapatkan semua ini.

Secara logika, dia adalah istri pertama Dian Lu. Seharusnya dia harus memiliki setengah dari harta Dian Lu, tetapi kini semuanya berada di tangan Rendi Lu, jadi pastinya dia tidak senang.

Ini juga alasan Fandi selalu menunggu kesempatan di Kota Yuzoda.

Demi menangkap Rendi Lu secara hidup.

......

Kini Rendi Lu memejamkan matanya dan duduk di sisi Lani, sebenarnya semua kontestan memiliki kamar untuk istirahat, tetapi karena Rendi Lu tidak memeras terlalu banyak tenaga, jadi dia tidak perlu istirahat.

Tetapi karena dia tidak punya sesuatu yang harus di bahas dengan orang di meja ini, jadi dia memejamkan matanya langsung.

Melihat Rendi Lu memejamkan matanya, suara Joby Huang dan Stanley saat berbicara juga menjadi kecil.

Stanley juga mengikuti pertandingan, tetapi dia sudah kalah saat babak ke 2 pertandingan 32 besar. Kini Rendi Lu langsung memasuki 16 besar, tidak hanya dia saja, tatapan semua muridnya terhadap Rendi Lu sudah berubah banyak.

Sebelumnya begitu banyak yang dikatakan Rendi Lu, mereka dalam hati masih merasakan pembahasannya tidak bisa menyelesaikan masalah.

Tetapi kini Rendi Lu langsung memasuki 16 besar, dapat dikatakan juga dia sudah memasuki peringkat 16 besar senasional, dia sudah lebih hebat dari guru mereka.

Setengah jam kemudian, dimulai pertandingan ke tiga.

Yang bisa memasuki 16 besar bukanlah orang yang lemah. Lawan Rendi Lu dalam babak kali ini adalah seorang berumur 50an tahun, Direktur Central Plains Raw Stone Association.

"Bocah, kamu mengalah saja. Aku tidak ingin membully orang yang belum terkenal." orang tua tersebut menghina Rendi Lu dan melihatnya dengan tatapan yang sangat meremehkan.

Rendi Lu menatap orang tua tersebut tanpa rasa marah sedikitpun, dia hanya dengan tenang mengatakan: "Jika kamu sudah takut, pulang saja dan hidup kehidupan pensiunmu bersama anakmu, jangan keluar mempermalukan dirimu."

Awalnya dia bukan junior yang tidak berperasaan, tetapi karena orang tua ini terlalu keras, jadi pastinya Rendi Lu tidak akan sungkan dengannya.

"Huh, dasar tidak tahu takut, aku akan membuatmu kalah telak." Orang tua tersebut mengatakan dengan cuek, kemudian mengambil raw stone dan menebaknya.

Walaupun Rendi Lu bisa memasuki 16 besar, tetapi dia juga sudah melihat pertandingan Rendi Lu sebelumnya, dan tidak ada yang spesial. Jadi menurutnya Rendi Lu pasti sedang beruntung saja karena menghadapi 2 lawan yang lemah.

Kalau tidak, bagaimana mungkin Rendi Lu bisa memasuki 16 besar dengan usianya sekarang.

Hingga dia meragukan jika Rendi Lu bisa mengikuti pertandingan karena menyontek.

Orang tua itu sangat percaya diri, jenis batu giok yang ditentukannya juga merupakan jenis batu giok sebenarnya, perbedaan kualitas 27 gram, nilai ini lumayan bagus, memang inilah standar 16 besar nasional.

"Bocah, giliranmu." Orang tua tersebut menatap Rendi Lu dengan menertawakannya.

Rendi Lu tersenyum, dia mengambil sebuah batu giok, kemudian memegang dengan tangannya dan berkata: "Batu berlian, 59 gram."

Melihat Rendi Lu yang tampak sedang bermain dan tidak serius, orang tua tersebut tertawa. Bocah ini hanyalah orang awam dalam bidang ini, sampah seperti ini juga bisa mengikuti pertandingan batu judi, tidak tahu apa yang dipikirkan Direktur Offshore Raw Stone Association.

Terutama sampah ini bisa menjadi lawannya di pertandingan 8 besar, inilah yang membuat dia sangat tidak senang.

Staf di sana juga sedikit terkejut, mereka merasa Rendi Lu terlalu asal-asalan. Jika tebakannya benar, maka dia beneran sangat luar biasa.

Kemudian tidak lama kemudian, staf itu langsung terbengong.

"Kenapa kamu terbegong, batu giok apa? Berapa gram, kenapa tidak bilang jumlahnya?" Orang tua berkata mendesak dengan tidak senang.

Staf tersebut sadar kembali dan berkata dengan terkejut: "Batu berlian, 74 gram, perbedaan 15 gram."

"Apa? Apakah kamu tidak salah?" Orang tua tersebut terkejut, dia tidak percaya dengan perkataan staf, maka dia marah dan melihat sendiri.

Saat dia melihat angka di palet, dia langsung terkejut.

Dia tidak percaya hingga mengambil batu berlian dan melihatnya, beneran adalah batu berlian.

Bagaimana mungkin?

Bagaimana mungkin tebakan bocah ini begitu akurat?

Ini adalah kemampuan peringkat 3 besar!

"Pulanglah dan pensiun, kamu sudah terlalu lemah." Rendi Lu mengatakan dengan nada bercanda.

Orang tua tersebut menatapnya dan berkata: "Masih ada 1 ronde, aku mau lihat apakah kamu masih seberuntung ini."

dia mengatakan dengan cuek, kemudian mengambil sebuah raw stone dan mengeceknya.

Kini waktu yang digunakannya sedikit panjang, kira-kira 20 menit, kemudian keningnya berkeringat dan berkata: "Ini juga batu berlian, 36 gram."

Saat dia memberikan raw stone kepada staf, orang tua tersebut menghirup nafas panjang, seakan-akan seperti sakit arah.

Pertandingan batu judi ini paling menguras energi.

Tadi orang tua demi tidak membuat kesalahan, dia menggunakan 120% tenaganya dan konsentrasi selama 20 menit tanpa henti . Jangankan dia, banyak anak muda lainnya juga tidak sanggup.

"Ini adalah batu berlian, 56 gram, perbedaan 20 gram." Staf berkata.

Rendi Lu menganggukkan kepala, tanpa menunggu orang tua provokasi, dia sekali lagi mengambil raw stone.

Dia tetap menggenggam di tangannya kemudian berikan kepada staf, seluruh proses hanya memakan waktu 30 detik.

Melihat Rendi Lu masih sangat asal-asalan, orang tua tersebut menghentakkan nafas, dia tidak percaya jika Rendi Lu masih bisa seberuntung tadi.

Rendi Lu hanyalah orang awam yang tidak mengerti batu judi, master batu judi mana yang bisa memutuskan jawaban secepat ini.

Staf juga merasa jika Rendi Lu sedang bermain-main dan tidak serius, dia juga merasa sebelumnya Rendi Lu pasti sedang beruntung, seperti ayam betina buta yang mendapatkan beras.

Dia menggelengkan kepala dan mulai memotongnya.

Kini Joby Huang, Stanley, Lany dan beberapa orang lain menatap staf yang memotong tanpa melihat ke arah lain.

Rendi Lu sudah memenangkan 1 ronde, jika kini Rendi Lu menang sekali lagi, maka dia akan memasuki 8 besar senasional.

Ini adalah tingkat tertinggi yang tidak pernah digapai Kota Yuzoda dalam dunia raw stone.

Seluruh orang yang berada di dalam aula menatap staf yang sedang memotong, Rendi Lu tidak hanya menjadi konstestan dengan usianya yang sangat muda, dia juga memasuki 16 besar, dan memenangkan ronde pertama. Hasil pertandingan ini mengejutkan banyak master ahli barang antik yang terkenal.

Kini tidak sedikit orang yang berjalan ke orang meja Joby Huang, tujuan mereka adalah untuk menjalin hubungan dengan Joby Huang.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu