Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 168 Kakak Seperguruan Handoko Si Naga Syaki

Melihat Nicholas yang datang karena Rendi Lu, semua orang yang ada di meja ini kecuali Sulan Chen, semuanya tercengang.

Melihat sorotan mata Rendi Lu pun berubah.

“Saudaraku Rendi, aku tidak akan berbicara banyak omong kosong, hari ini aku pasti akan bersulang denganmu tiga kali.” kata Nicholas sambil mengangkat gelas mengarahkan ke Rendi Lu.

Rendi Lu tidak hanya membantunya meruntuhkan empat keluarga besar, semuanya menyumbang dua ratus empat puluh miliar, beberapa perusahaan dia sendiri malah menyumbangkan enam ratus empat puluh miliar, dan kali ini membuat Kota Yuzoda menjadi yang pertama dalam penggalangan dana.

Sebelum acara pesta malam hari ini, dia menerima panggilan dari Pemimpin Kota Jingrang, dan memujinya.

Rendi Lu yang membantu dalam prestasi politik nya seperti ini, tentu saja membuatnya secara pribadi mengucapkan terimakasih kepada Rendi Lu.

Jadi dia tidak mengundang Rendi Lu ke mejanya sana.

Karena di mejanya sana, kepala empat keluarga besar semuanya ada disana, sekali Rendi Lu kesana, di dalam hati beberapa orang yang mengeluh tidak ingin minum bersama dengan Rendi Lu nanti malah akan timbul masalah.

Saudara Rendi Lu? Mari bersulang tiga kali?

Delvin Zhang melotot, dalam hatinya seperti seekor anjing yang sedang marah.

Dia yang baru saja masih mengejek Rendi Lu, mengatakan orang yang memiliki kualifikasi seperti apa yang bisa bersulang dengan Rendi Lu, sekarang ini Nicholas malah degan sendirinya datang dan ingin bersulang tiga kali dengan Rendi Lu, apakah ini bukannya termasuk mempermalukannya?

Dan juga, dia masih ingin menyuruh Rendi Lu memanggilnya dengan sebutan kakak besar, dan dalam situasi seperti ini dia ingin menunjukkan kekuatannya dan menurunkan kekuatan Rendi Lu, tapi tidak disangka orang ini malah memanggil satu sama lain sebagai saudara dengan Nicholas.

“Nich, Nicholas, kalian mengobrol lah duluan, disana masih ada temanku, aku duluan.” Delvin Zhang mana ada wajah lagi untuk bertahan di sana, dan akhirnya melarikan diri tanpa jejak.

Sulan Chen yang melihat Delvin Zhang yang dalam situasi sulit seperti ini melarikan diri, dia tertawa terkekeh-kekeh.

Sebelumnya ketika Delvin Zhang yang berpura-pura di depan Rendi Lu, dia pun sudah tahu kalau Delvin Zhang pasti akan dipermalukan.

Hanya saja tidak disangka dipermalukannya kali ini sangatlah cepat, Nicholas juga dengan sendirinya datang membantunya untuk mempermalukannya.

Orang ini, semakin lama semakin membuat orang merendahkannya.

Lani dan Dewi semuanya dengan ekspresi gak tidak ingin percaya melihat Rendi Lu, ternyata Nicholas dengan sendirinya datang untuk bersulang dengannya, ini membuat kedua wanita cantik itu tercengang sampai mereka menutup mulutnya, bahkan karena takut kalau tidak hati-hati akan menjerit keluar.

“Baiklah, kalau begitu aku akan bersulang beberapa kali denga Nicholas.” kata Rendi Lu sambil tersenyum, dan menuangkan bir ke gelas dan bersulang-sulang dengan Nicholas.

Ada orang lain di sekitar, Nicholas dan Rendi Lu semuanya tidak mengatakan perkataan apapun yang penting, setelah kedua orang meminum tiga gelas, Nicholas pergi dan meninggalkan tempat itu.

Sampai pada Nicholas pergi, Dewi dan orang yang lainnya menghela nafas dengan lega.

Itu hanyalah Nicholas, bahkan kalau Perusahaan Town’s nya yang ada di Kota Yuzoda ini juga bisa masuk ke dalam sepuluh besar, akan tapi ini masih belum memenuhi syarat satu meja yang sama dan minum bersama Nicholas.

“Orang ini apakah benar kalau dia hanya lah seorang bos di sebuah supermarket?” tanya Dewi sambil melihat Rendi Lu, di dalam sorotan matanya mengedipkan sebuah cahaya licik, dia baru tidak percaya kalau Rendi Lu hanyalah seorang bos di sebuah supermarket.

Linda sama sekali tidak berbicara, tapi acara pesta malam ini, membuatnya di saat yang bersamaan menambah pengetahuannya, juga membuatnya mengenal kehebatan Rendi Lu.

Rendi Lu yang hari ini, dengan Rendi Lu yang dia kenal, benar-benar sepenuhnya adalah dua orang yang berbeda.

Setelah acara pesta selesai, Linda merasa kalau Rendi Lu semakin terlihat sebagai orang asing.

Alasan utamanya adalah dia merasa kalau senyum yang ada di wajah Rendi Lu semuanya adalah palsu.

Jadi dia melihat Sulan Chen yang mengantar mobil Rendi Lu, dan tidak mengatakan apapun, tidak bertanya apapun.

Dalam hati Rendi Lu menghela nafas, dia merasa sorotan mata Linda memancarkan ketidak peduliannya, dalam hatinya merasakan sakit yang tidak jelas.

“Linda, aku merasa ada yang harus kita bicarakan baik-baik.“ kata Rendi Lu.

“Tidurlah, ada masalah apa besok saja baru kita bicarakan.” kata Linda dengan tegas, dan sambil masuk ke dalam kamar yang satunya.

Rendi Lu menatap pintu kamar sejenak, dan pada akhirnya kembali ke kamarnya dan tidur.

Hari kedua adalah hari Sabtu, Kiki tidak sekolah, Rendi Lu tidur dengan malas-malasan, dan baru saja bangun, langsung menerima pesan dari Linda.

“Beberapa hari ini aku membawa Kiki pulang ke rumah ibu ku dan tinggal disana, kamu jangan datang kesini untuk mencariku.“

Melihat pesan, dalam hati Rendi Lu sangat marah.

Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya, lalu merokok dengan amarah.

Dia bertanya pada diri sendiri kalau dia tidak melakukan kesalahan, dari awal mula dia sudah memberitahukan kepada Linda kalau dia adalah seorang generasi kedua yang kaya, dan Linda tidak percaya itu saja.

Kemudian aku tidak ingin memberitahukan padanya statusku, hanya karena tidak ingin membawa masuk mereka ke dalam pusaran kehidupan ku.

Kalau dia memiliki kepercayaan diri untuk melawan perkataan ibunya, apa dia akan bisa sangat berhati-hati seperti sekarang ini?

Apakah dia pasti tidak akan memberitahukan Linda status dia yang sebenarnya?

Tapi Linda juga tidak memahaminya, dan membuat hatinya agak kesal.

Sudah menikah beberapa tahun, Rendi Lu untuk pertama kalinya dalam pernikahan merasakan lelah dalam hatinya.

“Berpisah sebentar juga bagus.” kata Rendi Lu sambil mematikan rokoknya, dan sambil berdiri bangkit dari tempat tidur.

Malam ini dia masih ada hal penting yang harus dilakukan, pasti tidak akan hanya berada dalam perasaan emosi suram sepanjang waktu.

......

Bandara Yuzoda.

Darius Zhang dengan sendirinya membawa cucu-cucunya untuk pergi menjemput orang.

Orang yang akan mereka jemput, pas sekali adalah Handoko dan senior nya yaitu Naga Syaki.

“Kakek, apakah Naga Syaki benar-benar bisa mengalahkan Rendi Lu? tanya Kevin Zhang.

“Ya, kekuatan Naga Syaki sudah mendekati kekuatan paling atas, teknik mendalam turun temurun dari gurunya Henry, pasti jauh lebih hebat dari Handoko ini.“ kata Darius Zhang dengan pasti.

“Kalau begitu baguslah, malam ini aku ingin bajingan Rendi Lu itu merasakan hidup lebih menderita daripada mati!” kata Kevin Zhang sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Dalam sorotan mata Kevin Zhang memancarkan sebuah ejekan, dia percaya kalau mereka mengalahkan Rendi Lu, keluarga Zhang mereka juga tidak akan berani melakukan apa-apa kepada Rendi Lu.

Bagaimanapun kemarin malam dia melihat dengan kepala matanya sendiri, kalau Nicholas ingin memanggil satu sama lain dengan kata saudara, dan dengan sendirinya berinisiatif mencarinya untuk bersulang dengan hormat, itu hanyalah sebuah hubungan pertemanan pria.

Apakah mereka keluarga Zhang berani dengan kurang ajar dan tidak tahu malu menyentuh Rendi Lu?

“Rendi Lu hanyalah sebuah bagian kecil saja, musuh keluarga Zhang kita yang sebenarnya adalah LKK Tekno Sains.” kata Darius Zhang sambil menyipitkan matanya.

Kali ini Handoko meminta seniornya untuk pergi keluar dari berhadapan dengan Rendi Lu, Darius Zhang dari awal sudah berpikir, akan menunggu Naga Syaki untuk mengalahkan Rendi Lu, dan setelah mewakilkan juniornya Handoko untuk membalaskan dendam, dia akan meminta Naga Syaki untuk keluar dan menghadapi bos dari LKK Tekno Sains.

Dia tidak percaya, Naga Syaki yang akan ke LKK Tekno Sains dan menyampaikan tantangan dalam tertulis, LKK Tekno Sains masih berani merendahkan mereka.

Kalau LKK Tekno Sains melapor itu malah lebih baik lagi, untuk menyinggung orang-orang yang luar biasa ini, dia percaya setelah ini LKK Tekno Sains tidak akan mempunyai kehidupan yang damai lagi kedepannya.

“Benar, LKK Tekno Sains itu benar-benar terlalu sombong, kalau Naga Syaki bisa memberikan mereka sebuah pelajaran, itu malah lebih bagus.” kata Delvin Zhang.

Terhadap saran ini, Delvin Zhang sambil menunggu orang sambil mengangguk-anggukkan kepalanya karena setuju.

“Kakek, mereka sudah datang.” kata Kevin Zhang tiba-tiba menunjuk ke arah segerombolan orang yang keluar di depannya.

Hanya melihat pintu keluar bandara, Handoko menemani seorang paruh baya yang sedang keluar dan berjalan ke arah mereka.

Pria paruh baya itu mengenakan sebuah baju jubah panjang, atas kepalanya diikat sebuah tali, dan kumis tiga inci di dagunya, yang membuatnya terlihat sebagai seorang Taoisme.

Dia benar adalah seorang senior Handoko Naga Syaki, orang-orang memanggilnya Orang Taoisme Timur.

Mungkin akan ada artis yang akan datang ke Yuzoda, pada saat ini sekelompok wartawan juga berkumpul di luar bandara, para wartawan yang melihat Naga Syaki yang berpakaian aneh seperti ini, semuanya satu persatu mengumpul di sekitarnya dan mengambil foto, seperti ini juga bisa dipakai untuk menulis sebuah berita, bagi mereka, ini benar-benar sebuah rejeki yang datang secara tiba-tiba.

“Permisi master, apakah kamu benar-benar seorang Taoisme? Atau hanya seorang pemain drama.” tanya seorang wartawan wanita yang tiba-tiba tidak bisa menahan dan langsung melangkah maju untuk bertanya.

“Minggir.” kata Naga Syaki dengan mendengus dan nada bicaranya yang dingin, dan sebuah tamparan pun melayang tepat di wajah wartawan wanita itu yang membuatnya menyingkir.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu