Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 278 Rendi Mulai Beraksi

tidak hanya Darius yang menerima panggilan itu. disaat yang sama, Bunbun Liu dan Shinpo Zuo juga menerima sebuah panggilan.

mereka bertiga terlihat sangat marah ketika mengangkat panggilan itu. bahkan itu membuat Jessie dan Wolf ketakutan hingga mundur beberapa langkah.

mereka bertiga saling bertatapan dan berusaha bersikap tenang.

" bagaimana ini?" kata Bunbun setelah beberapa saat.

mereka semua mendapat telepon dari putra mereka dan menyuruh mereka untuk tidak melawan Rendi terlebih dahulu. mereka disuruh pulang dan memikirkan cara untuk menolong cucu mereka dulu.

" aku tidak percaya mereka berani membunuh!" kata Darius.

Shinpo kehabisan kata kata dan Bunbun kembali berkata :" dikeluargaku hanyalah Abdul yang bisa menjadi penerusku."

Darius dan Shinpo sudah kehabisan kata kata.

" aku pulang dulu, oh iya, aku juga harus mmbawa pergi seluruh orang yang merupakan bagian dari keluarga Liu. aku tidak ingin menjadikan cucuku sebagai bahan pertaruhan dengan Rendi." kata Bunbun, lalu segera pergi dari sana.

putranya berkata kepadanya kalau Rendi sudah mulai mengancam, jikalau Rendi tidak merasa puas pada besok pagi, maka mereka harus bersiap siap menjemput pulang mayat Abdul.

dia hanya memiliki satu penerus dikeluarganya, dia tidak berani bertaruh.

meskipun dia merasa sangat tidak puas, namun dia juga tidak berani menjadikan cucunya sendiri sebagai bahan pertaruhannya dengan Rendi.

" Darius, bagaimana menurutmu?" kata Shinpo Zuo.

" bocah itu pastilah cuman mengancam kita saja, bagaimana mungkin dia berani membunuh? kecuali kalau dia memang sudah tidak menginginkan LKK Tekno Sains ini lagi." kata Darius.

" namun tujuan kita memanglah ingin menghancurkan LKK Tekno Sains ini, dia merasa terancam dan mungkin saja dia akan membunuh. kamu harus ingat, beberapa hari yang lalu, beberapa orang dari keluarga Zhou datang ke Yuzoda untuk mencari masalah dengannya. namun beberapa orang itu sampai sekarang kehilangan kabar ketika jatuh didalam tangannya. keluarga Zhou juga sudah bertanya keadaannya dengan keluarga kami." kata Shinpo Zuo.

ekspersi wajah Darius semakin berubah. akhirnya dia pun berkata :" kita boleh menghentikan ini, namun kita tidak boleh menyetujui pemintaannya. ayuk pergi dulu, masalah ini cukup sampai disini saja. kita bicarakan lagi nanti."

Shinpo Zuo mengangguk dan hanya bisa begini. mereka tidak mungkin menyetujui permintaan Rendi.

jikalau mereka menyetujui permintaan dari Rendi, maka keluarga Zuo akan sangat malu dan tidak akan bisa berdiri dikota Yuzoda ini lagi.

mereka bertiga pun pergi bersamaan. beberapa orang disana juga sudah meninggalkan tempat ini.

beberapa anggota penting LKK Tekno Sains pun kebingungan. bukankah mereka sangat sombong tadi? kenapa mereka kabur setelah menerima panggilan itu?

Wolf dan Jessie saling bertatapan dengan tatapan yang penuh dengan kejutan.

" Rendi sudah beraksi!"

mereka berkata secara bersamaan.

" aku sangat penasaran, namun aku tahu ada beberapa hal yang tidak mungkin bisa kita ketahui. jadi, lupakan saja." kata Jessie ketika bermaksud menelepon Rendi. namun dia sadar akan dirinya sendiri.

seperti yang dikatakan Darius sebelumnya, meskipun dia merupakan wakil ketua, namun dia hanya merupakan karyawan yang dipekerjakan Rendi.

masalah diantara Rendi dan ketiga keluarga besar itu bukanlah merupakan masalah yang ia bisa ikut campur didalamnya.

Wolf mengangguk dan memiliki pemikiran yang hampir sama dengan Jessie.

akhirnya dia pun menahan semua rasa penasarannya dan kembali bekerja bersama beberapa orang itu.

.......

tidak lama setelah ketiga pemimpin keluarga besar itu pergi, media sosial mulai menyebar berita diantara Rendi dan ketiga keluarga besar itu.

" sungguh mengejutkan, ternyata bos LKK Tekno Sains adalah dia!"

" sungguh mengejutkan, ternyata bos LKK Tekno Sains adalah merupakan seseorang yang tidak tahu malu!"

berita yang paling hangat diperbincangkat diseluruh media sekarang adalah berita yang mengkambing hitamkan Rendi ini.

" cepat lihat, ternyata bos kita yang sebenarnya adalah dia!"

banyak karyawan LKK Tekno Sains mulai menggosip setelah membaca berita ini.

" dimana dimana, aku ingin lihat,"

" ya Tuhan, bukankah dia sering ke perusahaan kita? aku malah menganggap dia merupakan teman dari pak Wolf. ternyata dia adalah bos kita sebenarnya!"

" iya, apakah kalian masih ingat, beberapa saat lalu ketika Yuli dan Anton mencelakai kak Melissa, Bos Rendi lah yang menyelesaikan ini adan memecat kedua orang itu. waktu itu aku mengira pak Wolf lah yang memecat mereka, aku tidak menyangka kalau manajer Rendi yang melakukan itu."

" kak Melissa, kamu memiliki hubungan seperti apa dengan Bos Rendi? seingatku Bos Rendi lah yang membawamu bekerja disini." tanya seseorang dengan penasaran.

setelah mereka tahu kalau Rendi adalah pemilik perusahaan ini, mereka pun memanggil Melissa dengan kak Melissa.

Melissa terkejut dan sedikit panik.

selama ini, orang orang disini terlihat segan padanya. namun tidak sampai dipanggil dengan sebutan kak. mereka biasanya langsung memanggil nama.

tidak disangka, para karyawan muda itu memanggilnya dengan sebutan kak Melissa. ini membuatnya merinding.

dia merasa kalau orang orang itu sedang berusaha menertawakannya.

" ha? Bos Rendi yang mana? aku tidak mengenalnya." kata Melissa dengan hati hati.

" ini loh, bukankah Bos Rendi yang membawamu keperusahaan ini?" seorang gadis didekat Melissa menunjukkan ponselnya kepada Melissa yang berisikan foto Rendi yang besar di dalam berita itu.

setelah Melissa melihat kalau itu adalah Rendi, dia pun berkata :" oh, yang kalian bicarakan adalah Rendi si orang baik ini?"

" Rendi si orang baik? apakah kamu tidak tahu kalau dia adalah bos kita sebenarnya." tanya wanita itu dengan penasaran.

Melissa menggelengkan kepala dan berkata :" beberapa bulan yang lalu terjadi gempa, putraku masih berada dikamar yang ada dilantai 7. Rendilah yang menolong putraku dari atas sana...."

ketika membahas masalah itu, mata Melissa memerah. dia terpikir kembali akan bangunan rumahnya yang roboh dan dia masih belum melihat Rendi keluar bersama putranya. dia hampir gila waktu itu.

" wah, Bos Rendi adalah seorang pahlawan!"

semua orang terkejut ketika mendengar cerita dari Melissa tentang kisah pertemuannya dengan Rendi.

bos mereka tidak hanya muda dan kaya, dia bahkan juga merupakan seorang pahlawan.

disaat ini, sejumlah karyawan wanita mulai mengaguminya.

disaat yang bersamaan, Yanny dan beberapa karyawan yang dipindahkan dari toko elektronik tongjia pun menyaksikan berita yang ada di media.

dibandingkan dengan orang lain, bisa dibilang mereka lebih mengenal Rendi.

karena Rendi pernah bekerja dengan mereka diperusahaan yang sama, yaitu satpam di toko elektronik tongjia.

semua orang terkejut ketika melihat kalau orang yang ada difoto itu adalah Rendi.

" bagaimana mungkin, bukankah Rendi adalah seorang satpam di toko elektronik Tongjia? bagaimana mungkin dia adalah bos kita?"

Yanny dan beberapa orang disana saling bertatapan. tidak ada kata lain yang tersisa selain kata terkejut!

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu