Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 380 Kepala Suku Bernad

“Nyalimu tidak kecil, sudah mencuri mobil kami, masih berani membawa kami ke sini.” Rendi Lu menatap orang Korea dengan meledek.

Tatapan matanya dengan cepat terkunci kepada Walmond, karena di antara kelompok orang Korea ini, dilihat sudah pasti Walmond yang memimpin.

“Mencuri mobil kalian?” Walmond tertegun dan balik bertanya, “Kurasa teman China ini sudah keliru.”

Senyum di mata Walmond tidak berubah. Dia berbicara bahasa mandarin, Rendi Lu dan yang lainnya juga sedikit terkejut, ternyata dia dapat berbicara bahasa mandarin.

Cuma mendengarkan dia meneruskan perkataannya: "Di bawah pengingat Walmond, Penanggung jawab Konsorsium Lotte Korea di Madagaskar, mengundang beberapa orang, dengar-dengar bahwa bawahanku dengan wanita cantik ini telah terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, Aku ingin hari ini berada di bawah kesaksian Kepala Suku Bernad, semua orang menyelesaikan masalah ini dengan damai."

"Baiklah, Selama kalian mengeluarkan kontrak tentang penambangan Rare Earth Gunung Babura yang ditandatangani dengan Raja Samba, maka masalah ini akan dilupakan," kata Rendi Lu.

Dia sudah mengetahui, kontrak Rare Earth Raja Samba, telah bekerja sama dengan orang Korea, Baginya, nilai Rare Earth jelas lebih berguna daripada Raw Stone.

Untuk masalah pencurian mobil, selama dia dapat memenangkan kontrak ini, tidak peduli jika mengirim mereka sepuluh hingga ratusan mobil lagi.

Tentu saja, Rendi Lu hanya mempermainkan Walmond saja.

“Teman, ambisi besar adalah hal yang baik, tetapi apakah kamu pikir kamu dapat merebut hasil dari Lotte Group?” Walmond menatap Rendi Lu dengan meledek, “ Orang China kalian ada sebuah pepatah yaitu mencabut rambut di mulut harimau (bersikap gegabah dan membahayakan diri sendiri). Apakah kamu tidak merasa apa yang sedang kamu lakukan sekarang adalah mencabut rambut di mulut harimau."

Konsorsium Lotte adalah salah satu dari lima Konsorsium teratas di Korea, dan kuat. Oleh karena itu, Walmond hanya memandang sebelah mata Rendi Lu.

Jadi dia secara langsung dibandingkan dengan harimau, dan Rendi Lu adalah seorang lelaki yang ingin mencabut rambut di mulut harimau.

“Benarkah?” Rendi Lu memandang Walmond sambil tersenyum dan mengangkat alisnya dan berkata, “Aku akan melihat siapa harimau itu dan siapa yang selalu menjadi lelaki itu."

Melihat kedua pihak menampilkan wajah senyuman tetapi menyembunyikan niat terselubung, Kepala Suku Bernad berdiri dan berkata dengan senyuman hangat: "Dua tamu terhormat yang datang dari jauh, tolong biarkan aku yang melayani kalian."

Kepala Suku Bernad mengatakan ini dalam bahasa Inggris. Rendi Lu mungkin mengerti apa yang dia maksud, tapi setelah melihat di balik senyuman hangatnya, ada sedikit itikad buruk yang tersembunyi di dalamnya, tiba-tiba memancarkan sekilas lelucon dan mengabaikannya.

Dengan kekuatan mereka saat ini, bahkan jika mereka jauh di Afrika, berada di wilayah orang lain, dia tidak perlu untuk menghormati orang-orang kulit hitam ini.

Melihat Rendi Lu mengabaikan dia, wajah Kepala Suku Bernad berubah, dia menepuk tangannya, dan belasan penjaga besar kulit hitam di belakang pohon besar melangkah maju, satu persatu ditangan mereka sedang memegang pistol dengan tatapan serius.

Di antara orang-orang ini, salah seorang pemimpin adalah Bimo.

Wajah Walmond menunjukkan senyum meledek, dia berkata: "Aku khawatir ini adalah pertama kalinya kalian datang ke Afrika, tidak tahu etiket mereka, kalian menolak undangan mereka, artinya tidak menghormati mereka. Aku sarankan kalian berdua lebih baik untuk segera meminta maaf kepada Kepala Suku Bernad, Jika tidak, takutnya masalah ini tidak akan terselesaikan."

"Hanya seorang Kepala Suku kecil saja, bahkan Raja Samba pun, aku juga tidak peduli, lebih baik kamu khawatirkan dirimu sendiri terlebih dahulu." Rendi Lu berkata dengan ringan, tidak menghiraukan penjaga besar kulit hitam yang datang dengan pistol.

“Kalian orang-orang China masih begitu sombong, kamu harus melihat situasinya dengan jelas, hari ini sudah sampai di sini, artinya bukan lagi ditentukan oleh kata-katamu.” Walmond memancarkan sekilas tatapan dingin di matanya, tangannya sekali lambai, Beberapa pria berpakaian hitam yang sebelumnya membawa Rendi Lu dan yang lainnya kemari, mereka mendekati Rendi Lu dan yang lainnya, sambil mengeluarkan pistol di pinggang mereka.

Raut wajah Fina berubah, terkejut hingga wajahnya pucat pasi, sesaat dia bingung apa yang harus dilakukan.

“Anak muda, bukankah kalian sangat pandai bertarung tadi malam? Sekarang kamu bertarunglah, perlihatkan padaku?” Kata salah satu orang Korea yang pernah dihajar oleh Troy dan Suandi tadi malam dan memandang keduanya dengan tatapan menyindir.

Namun dia berbicara dalam bahasa Korea, Troy dan Suandi sama sekali tidak memahaminya. Hanya Fina yang memahaminya. Rendi Lu dan lainnya hanya bisa melihat lewat ekspresi orang itu, pasti sedang menyindir sesuatu.

Rendi Lu sekilas tersenyum dingin, tubuhnya sekali memancar, ia menerjang seperti peluru.

Kecepatannya sangat cepat, hampir mencapai ekstrem, ketika semua orang hendak merespons, tangan kanan Rendi Lu sudah mencekik leher Kepala Suku Bernad, dan dengan sedikit tenaga, tiba-tiba leher Kepala Suku Bernad dikunci hingga dia mendengus.

Pada saat yang sama, Suandi dan Troy menyerang di waktu bersamaan dan merobohkan para penjaga besar berpakaian hitam di belakang mereka tiga atau dua kali, dari awal hingga akhir, pihak lawan tidak sempat untuk beraksi.

Sedangkan Bimo dan yang lainnya melihat ayahnya Bernad jatuh ke dalam tangan Rendi Lu, satu persatu semuanya tidak berani untuk bergerak sedikit pun, tetapi semua pistol sekejap diarahkan tepat ke arah Rendi Lu.

“Kamu ... Ahli bela diri China?” raut wajah Walmond berubah drastis, dengan wajah serius menatap Rendi Lu, Kepala Suku Bernad dan semua orang terkejut. Dia jelas tidak menyangka bahwa Rendi Lu begitu luar biasa, Dengan keadaan begitu banyak pistol yang diarahkan kepadanya, dia dapat mengendalikannya secepat kilat.

Kecepatan di mana Rendi Lu baru saja menerjang kesana benar-benar sudah melebihi se pengetahuan mereka.

Dalam pandangan mereka, China adalah sebuah negara yang ajaib, memiliki legenda luar biasa yang tak terhitung jumlahnya.

Di antaranya Seni bela diri China adalah salah satu legenda yang paling membingungkan bagi orang-orang asing ini.

Jelas sekali yang baru saja ditunjukkan Rendi Lu, merupakan salah satu dari legenda China yaitu Dewa seni bela diri.

Beberapa orang Korea lainnya teringat metode mengerikan Troy dan Suandi tadi malam, satu persatu mereka semua jadi ketakutan.

"Di wilayahku, apakah kamu tidak takut aku akan membunuh mu?" Meskipun Kepala Suku Bernad jatuh ke dalam tangan Rendi Lu, tapi dia bisa tenang dengan cepat. Dia percaya bahwa meskipun pemuda China itu mengerikan, tapi pasti tidak akan berani membunuh dia.

"Kamu terlalu percaya diri, Apakah kamu pikir setelah aku membunuh mu, orang-orang di sekitar mu dapat membunuh ku?" Rendi Lu berkata dengan meledek, meskipun bahasa Inggrisnya tidak fasih, tetapi percakapan sederhana tidak menjadi masalah.

"Baik, anggap saja orang ku tidak dapat membunuh mu, apakah kamu pikir setelah kamu membunuh ku, negara kami akan melepaskan mu? Kamu harus tahu, aku adalah Kepala Suku, Raja Samba sendiri yang menunjuk ku, Raja Samba pasti akan mencarimu di waktu pertama kali," Kepala Suku Bernad mengancam.

"Raja Samba? Apakah kamu tidak menonton berita, Dia akan bertarung dengan raja-raja lain, masih bisa peduli dengan hidup dan mati mu? Selain itu, dia juga akan datang memohon kepadaku untuk membantunya, kamu percaya tidak?" Rendi Lu berkata dengan meledek.

Raja Bartu ingin menggantikan Keluarga Kerajaan Madagaskar, sudah mendapatkan kerja sama dengan Tentara bayaran yang kuat, seharusnya dalam beberapa hari lagi perang saudara akan terjadi.

Sedangkan Raja Samba adalah pengikut setia Keluarga Kerajaan Madagaskar. Pasukan Sekutu Raja Bartu menyerang Ibukota Madagaskar, pasti akan melewati Provinsi Wantong, dengan begitu maka Raja Samba adalah hambatan dalam perjalanan masuk mereka, pasti akan menghancurkan Raja Samba terlebih dahulu.

Maka dari itu Rendi Lu berani mengatakan bahwa jika dia membunuh Kepala Suku Bernad, Samba juga tidak punya waktu untuk mengurus masalah ini.

Dalam beberapa hari terakhir, pikiran Samba hanya akan terfokus pada bagaimana melawan Pasukan Sekutu Raja Bartu.

“Jadi, apa yang kamu inginkan?” Tentu saja Bernad juga mengetahui masalah ini, setelah mendengar kata-katanya, tiba-tiba dia menjadi agak takut.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu