Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 360 Artis yang Angkuh

"Apa maksud Perusahaan Tongjia? Tidak ingin bekerja sama dengan Jennifer? Kalian coba carilah tentang kita, begitu banyak perusahaan yang mau bekerja sama dengan Jennifer, apa maksud perusahaan kalian? Aku beritahu kamu, kalau sekarsng tidak siapkan sepuluh mobil mahal untuk jemput kita, maka kita tidak akan pergi kesana!" Asisten Maggy menatap remeh kepada Suandi.

"Eh?" Suandi terdiam, apakah artis jaman sekarang begitu angkuh?

Tapi dia hanyalah seorang pengawal dan tidak bisa banyak protes kepada Jennifer.

"Oh, kalian tunggu bentar. Aku tanya dulu kepada Bos."

Ucap Suandi lalu mengeluarkan teleponnya untuk menghubungi Rendi Lu.

Dia juga tidak menghindar dari Jennifer dan langsung menghubungi Rendi Lu di hadapannya.

"Kak Rendi, artis mereka merasa orang yang datang menjemputnya kurang. Kalau kita tidak menjemputnya dengan sepulub mobil mahal, dia akan membatalkan kerja sama dengan kita," ujar Suandi jujur.

"Dia begitu angkuh? Dijemput dengan sepuluh mobil mahal, dia kira dirinya adalah orang penting? Baik, kamu suruh dia tunggu, aku akan segera kesana. Kebetulan aku tidak jauh dair bandara." Selesai mengatakan itu, Rendi Lu memutuskan panggilan dan menyuruh Troy mengendarai mobil ke bandara.

Dia baru saja selesai mengamati proyek baru dari perusahaan Dewi dan jalan menuju pulang. Saat ini bandara juga tidak begitu jauh darinya.

Sepuluh menit kemudian, mobil Rendi tiba di pintu gerbang bandara, lalu bertemu dengan sekumpulan orang yang mengocehi Suandi.

Untung saja Suandi sudah pernah mengalami banyak hal besar, kalau tidak mungkin saja dirinya akan tenggelam dalam air liur para penggemar.

"Mohon minggir."

Troy membuka jalan dari kerumunan secara paksa untuk Rendi Lu.

Ada beberapa penggemar yang kenal Rendi Lu dan mereka semua tercengang.

Artis ini bukanlah apa-apa di hadapan Rendi.

Sedikit anak muda yang sempat mengenali Rendi Lu.

Selain orang-orang pecinta teknologi, jarang sekali ada orang yang tahu Rendi Lu.

Saat Rendi Lu sedang melihat Jennifer, begitupula dengan Jennifer mereka.

Jennifer ini bisa dikatakan cukup cantik, pantas dia memiliki banyak penggemar.

"Kamu itu Bos Perusahaan Tongjia?" tanya asisten Maggy sambil melihat Rendi Lu. Kedatangan Rendi Lu membuat dia dan Jennifer agak terganggu.

Rendi belum mengatakan apapun, tapi dia telah memberi mereka berdua tekanan yang tak berbentuk.

"Boleh dikatakan seperti itu. Kudengar kalian ingin kita siapkan sepuluh mobil mahal untuk menyambut kedatangan kalian. Kalau tidak, kalian akan membatalkan kerja sama, bukan?" tanya Rendi.

"Kalau kamu itu Bos Perusahaan Tongjia, seharusnya kamu tahu betapa terkenalnya Jennifer. Padahal kita sudah membahasnya untuk membawa banyak pengawal melindungi Jennifer, tapi kalian hanya memberi satu pengawal. Apa maksud kalian?" tanya asisten Maggy curiga.

"Pengawalku bisa digunakan untuk satu lawan sepuluh. Apakah kalian ingin mencobanya?" tanya Rendi Lu.

"Huh, maksudmu dia bisa lawan sepuluh orang? Bagaimana kalau dia tidak sehebat itu?" ujar Jennifer sambil melirik remeh Suandi.

"Kalian boleh asal mencari sepuluh pengawal. Kalau mereka bisa mengalahkan pengawalku, aku bisa memuaskan apa yang kalian inginkan dan langsung menyiapkan sepuluh mobil maserati untuk menjemput kalian," ujar Rendi Lu.

"Baik. Kalau pengawalmu menang, aku akan pergi bersama kalian," ujar Jennifer.

。Para penggemar menyemangati Jennifer setelah melihat situasi ini, seperti dirinya yang mau bertarung, bukan pengawalnya.

"Kak Jennifer, kalahkan dia, biar mereka tahu betapa hebatnya dirimu."

Ucapan yang tak berguna seperti ini, Jennifer bisa menerimanya dengan senang.

Rendi Lu menggelengkan kepalanya pelan, lalu membiarkan Suandi mulai.

"Suruh mereka delapan datang bersama,” ujar Suandi sombong.

Ternyata wanita ini masib tidak percaya dengan kemampuannya dan menyuruh dia untuk memanggil Rendi Lu datang. Ini sungguh membuat dirinya kesal.

"Lihat dirimu yang begitu kurus, aku sendiri sudah cukup," ucap seorang pengawal Jennifer, lalu berjalan mendekati Suandi.

Melihat kedua pihak pengawal mulai bertarung, para penggemar Jennifer sangat semangat. Hari ini mereka cukup beruntung.

Saat banyak orang yang bersorak senang, mereka juga menyemangati pengawal Jennifer.

Mendengar sorakan penggemar, pengawal Jennifer semakin sombong.

Dia memainkan tangannya dan berkata dengan remeh, "Aku beri kamu tiga kali pukulan. Kamu dulu yang mulai."

"Kamu terimalah baik-baik." Suandi tertawa dingin dan tanpa sungkan, langsung maju memberikan pukulan kepada pengawal itu.

Kecepatan Suandi mengeluarkan pukulan tidaklah cepat. Pengawal Jennifer menaikkan sudut bibirnya setelah melihat keadaan ini. Dia memiringkan tubuhnya untuk menghindar.

Kalau kecepatan serangan Suandi seperti ini, tentu dia bisa menghindarinya.

Sayangnya saat serangan Suandi sudah mau mendekati pengawal Jennifer, dia tiba-tiba merubah kepalan menjadi tamparan dan mendarat di wajah orang itu.

"Prakk!"

Meskipun jaraknya begitu dekat, tapi tamparan Suandi yang terakhir itu sungguh kencang dan membuat orang itu melayang jauh dalam sekali pukulan.

Orang-orang membuka mata besar setelah melihat pengawal Jennifer diserang Suandi hingga melayang jauh. Mereka menatap Suandi tidak percaya.

Jennifer semakin tidak percaya. Para pengawal yang ia miliki merupakan pengawal profesional bayaran perusahaannya. Bagaimana mungkin bisa mengalahkan anak kurus seperti Suandi?

Benar, tubuh Suandi memang sangat kurus, tetapi ini tidak mempengaruhi kemampuannya.

Sebaliknya hal itu membuat dirinya semakin lincah.

"Aku sudah mengatakan biarkan delapan pengawalmu maju bersama." Suandi menepuk tangannya dan menatap remeh kepada pengawal yang terjatub di lantai.

"Biarkan semua orangmu majulah. Jangan habiskan waktu kita semua," ujar Rendi Lu.

Raut wajah Jennifer dan asisten menjadi sangat buruk. Mereka tidak sangka bahwa Suandi begitu hebat.

"Kalian bertujuh semua majulah! Pukul dia sekeras mungkin. Aku akan bertanggung jawab atas apa semua yang terjadi!" ujar Jennifer berbalik badan kepada tujuh pengawal.

Meskipun tujuh pengawal itu juga terkejut dengan kemampuan Suandi, tapi teringat mereka bertujuh, pasti bisa mengalahkan Suandi.

"Dasar bocah! Kamu memang terlalu sombong, biarkan kita bertujuh untuk memberikan ajaran untukmu," ujar seorang pengawal.

"Jangan banyak berbicara. Jangan-jangan kalian tidak tahu kalau pemeran figuran banyak yang mati karena banyak berbicara?" ujar Suandi sindir.

"Cari mati!"

Ketujuh pengawal itu sangat kesal setelah disindir Suandi dan langsung menyerang Suandi.

Melihat aura ketujuh orang itu, entah Jennifer ataupun penggemarnya menghelas nafas mereka.

Pengawal yang ditampar Suandi tadi seperti sedang menampar mereka juga dan berharap ketujuh orang bisa mengalahkan Suandi.

Tanpa peduli orang banyak yang meyerang satu orang.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu