Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 105 Rendi Turun Tangan

“Membantumu bisa, tapi apa keuntunganku? Tanya Rendi tersenyum.

Sulan tertegun, lalu bertanya:“Keuntungan apa yang kamu inginkan? Meskipun aku putri pertama keluarga Chen, tapi aku tidak memiliki uang, kalau tidak percaya tanya ayahku.”

Bagi Rendi uang sama sekali bukan apa-apa, bisa dikatakan, uang di matanya, hanya sebuah angka saja.

Alasan mengapa dia mengatakan ini sebenarnya hanya untuk menggoda Sulan, tentu saja dia tidak akan meminta Sulan melakukan sesuatu, dia adalah pria yang sudah berkeluarga, dan tidak tertarik kepada Sulan.

Alasan mengapa dia memutuskan untuk membantu keluarga Chen adalah karena ucapan Darius yang membuatnya sedikit marah.

Pria tua itu, bahkan bekerja sama dengan keluarga Zuo dan Liu, untuk mengancamnya, memaksanya mengeluarkan sedikit keuntungan, kalau tidak akan membuat masalah pada LKK Tekno Sains, dia hanya mengambil kesempatan ini untuk menghabisi Darius.

Pada saat yang sama, dia juga ingin melihat bagaimana ketiga keluarga lainnya memaksanya keluar.

“Adik Rendi, apakah benar kamu memiliki keyakinan mengalahkan Handoko?”Gunawan bertanya dengan mata yang cerah, menatap Rendi.

Saat ini Davin juga berjalan kemari, meskipun dia tidak percaya Rendi belajar seni bela diri, tapi sekarang tidak ada pilihan lain, ketiga murid terkuatnya kalah terbang keluar dipukul oleh Handoko, kalau murid lainnya maju, hanya akan menjadi bahan tawaan.

Jadi kalau Rendi bersedia mencobanya, dia hanya memiliki sedikit harapan.

“Bukankah dia merobohkan murid Davin dengan satu pukulan, aku juga hanya perlu satu pukulan untuk mengalahkannya.”ucap Rendi tersenyum, matanya secara alami menunjukkan kepercayaan dirinya.

Awalnya Gunawan memiliki sedikit harapan, tapi begitu mendengar Rendi yang begitu sombong, tiba-tiba dia menjadi tidak percaya diri.

Handoko sangat kuat, semua orang mengakuinya, murid-murid yang telah diajar oleh ayahnya selama lebih dari sepuluh tahun terbang menjauh dua meter lebih, semua orang bisa melihat Handoko adalah seorang master bela diri, orang biasa bagaimana mungkin bisa mengalahkannya?

Jangankan satu pukulan, sekalipun dia bisa mendaratkan beberapa jurus, Gunawan sudah menganggap Rendi sudah menang.

Davin yang mendengar Rendi begitu sombong, menggelengkan kepala, dirinya tidak percaya, Handoko yang sangat kuat, bagaimana mungkin bisa di kalahkan hanya dengan satu pukulan?

“Adik……Rendi, tadi kamu juga sudah melihat Handoko sangat kuat, ketiga muridku awalnya master bela diri, tapi di depannya, tidak sanggup menahan tinjunya, tidak ada artinya bagimu untuk menyombongkan diri di hadapanku.”ucap Davin, dia tahu Darius dan yang lainnya tidak tahu identitas Rendi, dan tentu saja dia tidak ingin mengungkapkan identitas Rendi.

“Semuanya master?”Rendi tertawa, berkata: “Kak Davin, bukan aku yang tidak memberimu muka, sejujurnya ketiga muridmu di mataku benar-benar tidak ada bedanya dengan sampah.”

“Kamu……”Davin terdiam, hatinya sangat tidak senang.

Neil dan yang lainnya adalah murid yang dia ajar sendiri selama puluhan tahun, dan berubah menjadi sampah di mata Rendi, sekalipun didikannya buruk, dia juga marah.

“Davin, jangan marah, aku akan turun tangan membantumu, kamu tahu aku bukan pembual.”ucap Rendi tersenyum.

“Baik, tadi kamu mengatakan keuntungan, kalau kamu menang, keuntungan apa yang kamu inginkan?”Davin berpikir sekarang gegabah juga tidak ada gunanya, mungkin Rendi benar-benar seorang master.

“Bukankah Darius berjanji akan memberimu proyek pulau Randayan, aku menginginkan tanah itu.”ucap Rendi.

“Baik, kalau kamu menang, pulau randayan akan menjadi milikmu.”Davin mengangguk tanpa ragu.

“Davin, apa yang kamu lakukan, apakah hanya tiga murid? Cepat panggil keluar master bela diri yang kamu ajar, kalau tidak kamu bisa mengaku kalah.”

Saat ini, Darius berteriak keras mendesak dari samping.

“Apa yang kamu terburu-buru, sebentar lagi kamu akan melihat master bela diri.”ucap Davin marah.

“Tampaknya Darius sudah tidak sabar menunggu, kalau begitu aku maju.”ucap Rendi memutar lehernya dan perlahan berjalan ke arah Handoko dengan sombong.

“Adik Rendi, kamu jangan terlalu sombong, pria itu sangat kuat.”ucap Davin mengingatkan.

“Sudah aku katakan, dengan satu pukulan, Davin kamu tenang saja.”ucap Rendi tersenyum santai, berjalan tanpa menoleh ke belakang.

“Kakek, dia yang begitu sombong, mengapa aku tiba-tiba kehilangan kepercayaan padanya?”ucap Sulan dengan perasaan campur aduk.

Di satu sisi dia berharap Rendi bisa memukul Handoko terbang menjauh.

Di sisi lain, Rendi yang terlalu sombong, dia ingin Rendi kalah di tangan Handoko.

Wanita itu rumit.

Davin menghela nafas, dia tidak tahu datang darimana kepercayaan Rendi.

Yang jelas dia tidak percaya Rendi bisa mengalahkan Handoko.

Jangankan satu pukulan, sekalipun Rendi bisa mengeluarkan beberapa jurus pada Handoko, dia sudah merasa Rendi sangat hebat.

“Sulan, tidak peduli menang atau kalah, meskipun kakek malu, kakek juga tidak akan menikahkan dirimu dengan Kevin.”ucap Davin tegas.

Meskipun harga diri sendiri penting, tapi dibandingkan dengan kebahagian cucunya, apalah arti semua ini?

Wajah Sulan sedikit berubah, kalau kakek sendiri mengingkar janji, pasti akan di tertawakan Darius, dan hari ini di depan begitu banyak tamu, itu juga sangat memalukan.

Saat ini, dia sangat berharap Rendi bisa mengalahkan Handoko.

“Kak sulan, bisakah dia benar-benar mengalahkan Handoko, kenapa aku melihat dia seperti membual?”ucap Ailen menatap punggung Rendi.

Meskipun dia ditundukkan oleh Rendi sebelumnya, dia masih tidak percaya Rendi akan menjadi lawan Handoko.

Bagaimanapun, kekuatan yang ditunjukkan Handoko sebelumnya benar-benar menakutkan.

“Orang ini master?”Ariel mengerutkan kening, dia belum menyadari Rendi seorang master bela diri, meskipun seni bela diri masyarakat modern sudah tidak berguna kecuali untuk pertahanan diri dan kebugaran fisik, tapi selama menjadi seorang master, pasti akan dihormati oleh kebanyakan orang.

Saat ini, akhirnya dia mengerti mengapa keluarga Chen sangat menghormati Rendi.

Karena Davin sangat menyukai bela diri, ditambah sudah membuka perguruan, dan Rendi kebetulan berpikiran sama dengannya.

Berpikir seperti ini, kekaguman Ariel pada Rendi langsung menghilang.

“Tuan Ariel, pria ini meskipun bisa berkelahi, tapi pasti bukan tandingan Handoko, kalau tidak percaya kamu lihat saja nanti, aku berani taruhan dia pasti berakhir seperti ketiga murid Davin, terbang menjauh dengan satu pukulan.”ucap Wilson percaya diri.

Tak satu pun dari pengawalnya adalah lawan dari Neil, dan Neil dipukul terbang menjauh oleh Handoko.

Meskipun Rendi mengalahkan pengawalnya, tapi dia tidak percaya Rendi bisa mengalahkan Handoko.

Karena dia sudah melihat keganasan Handoko, itu bukan kekuatan yang bisa dimiliki orang awam.

“Inilah alasan mengapa kakek dan ayahku menghormatimu.”Handoko di samping menyipitkan matanya, akhirnya dia mengerti Rendi bukan orang hebat, melainkan seorang master bela diri, kebetulan bekerja sama dengan kakek, hingga membuat kakek sangat menghormatinya.

“Karena kamu seorang master bela diri, aku harap kamu tidak mengecewakanku.”Handoko bergumam dalam hatinya, kalau Rendi berhasil mengalahkan Handoko, dia pasti sangat kecewa, menyesali permintaan maaf nya kepada Rendi.

“Aku dengar kamu akan memukulku dengan satu pukulan?”

Rendi baru saja berjalan ke hadapan Handoko, Handoko menatap Rendi dengan dingin, ini pertama kalinya dia melihat orang sombong seperti Rendi.

Rendi mengangkat alisnya, tidak mengatakan apa-apa, Handoko terus berkata: “Karena aku seorang guru, orang-orang yang menghinaku akan berakhir cacat bahkan mati, dan hari ini akankah kamu mati.”

Dia mengatakan tidak akan memberikan Rendi kesempatan sama sekali, tinjunya diangkat dan kaki belakangnya dihentak ke tanah, tinjunya seperti angin, dan langsung meninju kearah Rendi.

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu