Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 16 Konferensi Manajemen

hari jumat yang ditunggu tunggu oleh seluruh karyawan perusahaan elektronik tongjia pun sudah tiba. pemilik saham yang baru akan bertemu dengan semua orang dan hadir dalm rapat hari ini.

ini membuat semua karyawan penuh semangat dan penasaran.

beberapa hari ini, seluruh karyawan menganggap pemilik saham terbaru itu bagaikan dewa yang menakjubkan.

ada yang berkata kalau dia merupakan orang kaya daru luar kota.

ada juga yang berkata kalau dia adalah bisnisman papan atas yang ada di Yuzoda.

bahkan parahnya ada yang berkata kalau dia merupakan generasi kedua orang kaya yang berasal dari kota Jingrang. dia sengaja membeli perusahaan ini untuk mengasa kemampuannya sendiri.

pastinya yang mengatakan semua itu adalah karyawan wanita yang terlihat bucin.

siapa sebenarnya pemilik saham baru itu?

tidak ada orang yang tahu selain Sandro dan sekretarisnya.

masih ada jarak waktu 1 jam sebelum rapat. Famrik sudah menata dirinya dengan baik. dia terlihat penuh semangat seperti pria muda yang berumur 27tahun.

demi tidak memberi Linda kesempatan untuk menggantikan dirinya.

demi bisa membasmi Rendi dengan formal didepan Sandro.

demi semua itu, dia harus menyisakan kesan yang baik untuk pemilik saham baru itu.

dia harus segera mendapatkan kepercayaan darinya dan bersikap baik kepadanya.

" manajer Linda, sudah waktunya, pemilik saham itu akan segera tiba. ayuk pergi." Famrik menatap Linda dengan tatapan yang penuh hina.

" baik." kata Linda sambil mengangguk, lalu membereskan rencana proyek yang sedang ia kerjakan. setelah itu dia pun pergi keruangan rapat bersama Famrik.

dia sangat penasaran pada pemilik saham terbaru itu.

ketika mereka berdua keluar dari ruangan, mereka melihat Rendi yang berpakaian formal keluar dari dalam lift.

melihat Rendi yang kembali muncul di perusahaan, Linda percaya kalau Rendi masih bekerja sebagai dsatpam diperusahaan ini.

namun sekarang Linda sudah diangkat menjadi manajer dan segera menghadiri konferensi manajemen itu, dia pun malas untuk meladeni Rendi. dia hanya menatap Rendi dengan cuek dan berjalan lewat dari sampingnya.

namun Famrik malah berhenti dengan sengaja.

dia masih mengingat jelas kejadian sebelumnya dirumah sakit. waktu itu ia dipaksa Sandro untuk meminta maaf kepada Rendi didepan umum. hingga sekarang, dia sangat ingin membalas dendam ini dan dia akan segera mendapatkan kesempatan yang besar untuk melakukannya.

" ada masalah?" kata Rendi ketika melihat Famrik menghalanginya.

" bocah, untuk apa kmu berpura pura didepanku?" tanya Famrik.

Rendi mengangkat kedua bahunya dan dia tahu apa tujuan Famrik menghalanginya. namun dari awal dia sudah tidak menganggap Famrik sebagai lawannya. jadi dia tidak berniat melayaninya.

" apakah kamu tahu ini hari apa?" kata Famrik sambil tersenyum menatap Rendi.

" hari apa?" tanya Rendi dengan penasaran.

" hari yang sukacita bagi pemegang saham baru. ini merupakan hari pertamanya bekerja dan pastinya Sandro tidak akan menjadi wali perusahaan ini lagi. aku sangat penasaran apakah kamu masih bisa menjadi satpam disini tanpa perlindungan dari Sandro." kata Famrik.

" oh, lalu?" kata Rendi sambil menatap Famrik.

" lalu, pastinya sudah merupakan waktuku untuk membalas dendam. apakah kamu mengira seorang sampah sepertimu layak untuk menerima maaf dariku? apalagi pria brengsek sepertimu, kamu bisa menerima maaf dariku, maka kamu juga harus bisa menerima balasan dendam dariku." kata Famrik dengan datar.

Rendi menatap Famrik dengan tatapan idiot lalu mengulurkan tangannya dan menghempaskan Famrik lalu berjalan dari sampingnya.

" hei bocah, meskipun Sandro bisa melindungimu, aku akan tetap bisa membasmimu jika aku mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham baru itu!" kata Sandro dengan marah ketika melihat Rendi yang tidak menganggapnya.

mendengar ini, Rendi sedikit terkejut dan menolehkan kepala kearah Famrik.

dia lalu tersenyum.

dia merasa ini adalah lelucon terlucu yang pernah ia dengar.

Famrik bahkan ingin mencari perhatian lebih dari pemegang saham baru itu hanya untuk mencelakaiku. apa yang harus dia katakan ?

" oh, semoga kamu bisa berhasil mendapat perhatian pemegang saham itu." kata Rendi sambil tersenyum.

" Rendi, kenapa kamu tidak pergi ke pos satpam untuk melapor kedatanganmu?" disaat ini, ketua satpam yang naik untuk mengikuti rapat pun bertemu dengan Rendi dan berkata dengan sombong.

jabatan Rendi masih seorang satpam, namun dia bisa membeli 70% saham dari perusahaan ini. namun dia tidak mengatur jabatannya sendiri. jadi, namanya masih saja terdaftar di departemen keamanan.

bukan karena dia memiliki hal yang spesial akan jabatan satpam ini, melainkan dia tidak ingin melakukan hal lain.

" kenapa? ingin memecatku?" kata Rendi.

" hei bocah, jangan sombong, pada rapat nanti, aku akan membicarakan hal ini dengan pemegang saham baru itu." kata Yanto dengan nada mengancam.

" baiklah, aku akan memberimu kesempatan." kata Rendi.

" hm, kita tunggu saja." kata Yanto dengan wajah cemberut dan dia pun tidak menghiraukan perkataan Rendi tadi lalu segera berjalan ke ruang rapat bersama Famrik.

" manajer Famrik, kamu bilang kamu ingin melapor kepada pemegang saham itu kalau Rendi tidak menaati aturan kantor? apakah Sandro akan membalas semua ini? ini seperti menempatkan pasukan didepan pemegang saham baru itu." kata Yanto dengan khawatir.

meskipun jabatan Sandri turun, namun dia masih merupakan pemilik saham perusahaan ini. tidak boleh diremehkan.

" tidak akan, bahkan dia akan mendukungmu nanti demi membersihkan hubungannya dengan Rendi." kata Famrik sambil menggelengkan kepala.

perkataan Famrik membuat Yanto merasa tenang. dia sektika terpikir akan sesuatu dan berkata :" oh iya, kemarin, direktur Sandro sepertinya sedang menelusuri siapa yang menyebar gosip perselingkuhan diantara dia dan Linda. jika dia berhasil menelusuri kalau gosip itu berasal dari kita, dia pasti akan memecat kita."

Famrik mengerutkan kening dan dulunya mereka hanya menebak saja, tidak ada bukti juga. jika Sandro menuntut mereka karena penyebaran hoaks, maka mereka juga tidak tahu harus melakukan apa.

" masalah ini sedikit susah. begini saja, segera cari bukti tentang perselingkuhan diantara mereka. aku akan mencari perhatian pemegang saham baru itu. jika nantinya mereka menyalahkan kita, maka aku akan menggunakan jumlah klienku untuk menahankan jabatanku. jika aku aman, aku juga akan melindungimu." kata Famrik dengan percaya diri.

Yanto mengangguk, namun dia masih saja merasa tidak tenang. siapa sangka hanya dengan satu kalimat bisa menyebabkan kejadian ini.

mereka berdua masuk kedalam ruang rapat dan semua orang sudah hadir disana.

waktu menuju rapat masih ada 20 menit. sambil menunggu kedatangan pemegang saham baru itu, semua orang juga ikut menebak siapa dia.

Famrik dan Yanto duduk ditempat masing masing dengan perasaan penuh harapan.

" manajer Famrik, apakah kamu tahu siapa pemegang saham baru itu?" tanya seorang manajer wanita yang duduk disampignya.

" pemegang saham baru itu pasti merupakan pemilik perusahaan lain ataupun juga merupakan bagian dari konsorsium besar." jawab seorang manajer pria sebelum Famrik menjawabnya.

" aku tidak bertanya padamu, kamu tidak berhak mengetahui lebih banyak hal tentang ini." kata manajer wanita itu dengan kasar.

manajer pria itu hanya tersenyum dan tidak menghiraukannya sambil memasang raut wajah yang penuh harapan.

meskipun memiliki jabatan yang sama dengan Famrik, namun Famrik memiliki klien yang lebih banyak. Sandro menganguminya dan dia begitu dengan segan Sandro.

jadi, manajer lainnya mengira kalau Famrik mengetahui bocoran.

" pemegang saham baru itu, kalian akan segera mengetahuinya." kata Famrik dengan sombong.

manajer wanita itu melototinya dan manajer pria itu meremehkannya.

dia merasa kalau Famrik tidak tahu apapun.

karena sebentar lagi pemegang saham baru itu akan datang dan tidak ada lagi yang perlu disembunyikan.

" kedengarannya pemegang saham baru itu memiliki 70% saham perusahaan. sepertinya hari ini direktur Sandro harus segera mengundurkan diri dari jabatannya." kata manajer wanita itu.

" apakah kamu sedang omong kosong? kalau tidak ingin menjadi direktur, untuk apa dia mengadakan konferensi manajemen ini." kata manajer pria itu.

" Bambang, apakah kamu sengaja melawanku?" kata manajer wanita itu dengan tidak puas.

” haiz, kamu yang salah berbicara, bagaimana boleh menyalahkanku." jawab manajer pria yang bernama Bambang itu.

" harap tenang, kalau tidak ini akan terlihat buruk ketika pemegang saham baru itu datang nanti. ini merupakan hari pertamanya bekerja, bagaimana kalau dia melihat karyawannya yang begitu rileks?" kata Famrik sambil mengerutkan kening.

dia ingin bersikap baik didepan pemegang saham baru itu. dia sedikit tidak bisa menerima para rekan kerjanya yang begitu bising.

jabatan kedua orang itu tidak setinggi Famrik. ketika Famrik mengatakan itu, mereka pun hening walapun mereka merasa tidak puas didalam hati.

semua orang pun menunggu pemegang saham baru itu dengan hening.

" sudah datang, sudah datang." kata seseorang manajer yang duduk didekat pintu itu.

semua orang lalu menatap kearah pintu secara bersamaan.

namun hanya melihat Sandro masuk bersama seorang pria muda.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu