Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 336 Perusahaan Arthaguna

"Bagaimana maksudnya? apakah mereka benar-benar sanggup membeli gaun pengantin semahal itu?" tanya Bryant Zheng dengan nada meremehkan.

"Perempuan itu bilang : kamu sangat baik dan luar biasa, kalau aku hanya memakai gaun pengantin seharga milyaran lalu mengambil foto pernikahan denganmu, apakah itu pantas untukmu? karena kami ingin memperbaiki kesalahan, tentu harus yang terbaik, ini yang kamu bilang." fotografer mengulangi perkataan Linda.

"Mereka itu hanya berpura-pura di hadapan mu saja." Vino pacarnya Bryant Zheng berkata sambil tertawa.

Semua orang menganggukkan kepala, merasa yang di katakan Vino benar dan masuk akal.

Sepasang suami istri itu kelihatannya seperti berpura-pura melakukan kesalahan.

"Tidak mungkin, karena saat mereka berbicara, sama sekali tidak melihat aku." Kata Fotografer sambil menggelengkan kepala.

Apakah benar mereka mempunyai kemampuan ini, sanggup membeli gaun pengantin seharga milyaran?

Semua orang agak ragu dan bimbang.

"Vino, bagaimana kalau kita pergi lihat, aku tidak percaya kalau mereka benar pergi ke pelelangan gaun pengantin." Bryant Zheng memberi saran."

"Baik, kebetulan aku juga mau pergi lelang barang, kalau begitu pergi ke acara lelang dulu, besok baru melakukan foto pernikahan." Vino menganggukkan kepala, jujur saja, sebetulnya dia juga ingin melihat apakah sepasang suami istri itu membual dan omong besar saja.

"Kalian berdua, jangan lupa kemari lagi ceritakan akhir dari kejadiannya." Istri bos berkata sambil tertawa.

"Baik, sore ini kami akan datang lagi berbagi info dengan anda." Vino berkata sambil tertawa haha.

Dua orang itu sambil berbicara berjalan keluar dari toko yang menjual gaun pengantin tersebut.

Mereka baru saja berjalan keluar dari toko, menuju ke mobil nya, lalu melihat mobil Mercedes G630 berjalan melewati depan mereka.

Tapi karena mobil tersebut kacanya tertutup rapat, mereka jadi tidak bisa melihat orang yang berada di dalam mobil.

"Mobil ini sangat unggul dan dominan !" Bryant Zheng berbicara dengan nada iri.

"Benar, ini mobil impor, bukan produk dalam negeri, sebelumnya aku melihatnya, untuk pengurusannya membutuhkan 14 milyar, dan untuk pendistribusiannya, paling sedikit 16 milyar !" Vino berkata dengan iri.

Terpikir mobil yang mereka kendarai hanya sekitar 400 juta, melihat mobil ini harganya sekitar 14 milyar, bagaimana mungkin tidak iri.

"Seingat aku di Kota Lipovka tidak ada mobil mewah ini?" kata Bryant Zheng dengan ragu.

"Tidak ada, mobil ini juga bukan berasal dari kota Lipovka , plat BM nya merek mobil di Kota Yuzoda, dari awal sudah dengar di Kota Yuzoda ada empat kelompok keluarga besar, dan LKK Tekno Sains, mereka semua adalah keluarga yang berkuasa dan kaya raya dengan penghasilan milyaran, perekonomian disana berkembang pesat di banding dengan sini." Kata Vino sesudah naik ke mobil.

"Hmm, dengar kabar LKK Tekno Sains itu sangat besar, ada waktu kita pergi lihat-lihat ke Kota Yuzoda." Bryant Zheng berkata sambil menganggukkan kepala.

"Semua itu belum apa-apa, beberapa waktu lalu aku melihat sebuah artikel, saat LKK Tekno Sains mengadakan penelitian dan pengembangan pesawat tempur Jet M-100, dalam artikel tertulis, total investasi LKK Tekno Sains adalah 100 triliun, dan pemiliknya adalah seorang pemuda yang berumur sekitar 20 tahun." Vino sambil mengendarai mobil menuju tempat pelelangan, sambil bergosip dengan pacarnya.

"Baru berumur 20 an tahun?" Bryant Zheng berbicara dengan terkejut, langsung tidak berani percaya.

Milyarder dalam negeri ada sekitar 20 orang, apakah dia termasuk salah satu putra dari milyarder?

Tapi ini sangat berlebihan, siapa yang punya nyali dan keberanian begitu besar, berani menginvestasikan hampir setengah kekayaan di Perusahaan Teknologi?

Perusahaan Teknologi ini, jika ilmuwan nya tidak berusaha keras, selamanya kamu akan mengalami kerugian, dan resikonya juga terlalu tinggi.

Menurut dia, orang biasa seharusnya tidak berinvestasi di Perusahaan Teknologi.

Tapi bos dari LKK Tekno Sains tidak hanya berinvestasi, dalam waktu singkat setengah tahun meneliti dan mengembangkan dua teknologi top di seluruh dunia, benar membuat orang kaget.

"Hmm, pokoknya di artikel tertulis begitu, waktu itu seperti dipadukan dengan gambar, hanya saja aku tidak begitu ingat lagi, tapi yang pasti seorang pemuda." Kata Vino.

"Sangat ingin pergi lihat, sebetulnya pemuda yang seperti apa, punya keberanian yang begitu besar, bisa membangun sebuah Perusahaan Teknologi sebesar ini." Bryant Zheng berkata penuh harap.

"Kamu cari berita beberapa waktu lalu, pasti akan menemukannya, saat itu begitu banyak media artikel melaporkan. " Vino berkata sambil tertawa.

Bryant Zheng mendengarkannya dan mengeluarkan hp mulai melihat-lihat.

……

Rendi Lu memimpin jalan, dengan cepat telah menemukan Perusahaan Arthaguna.

Perusahaan Arthaguna adalah sebuah Perusahaan dengan modal asing, dikatakan bahwa pemiliknya sangat kaya, telah membuka banyak cabang Perusahaan di China, sudah sering mengimpor barang bermerek bagus dan tinggi untuk di lelang di China, setiap tahun omset lelang saja melebihi puluhan triliun

Tentu saja, mereka juga sering membawa barang yang bermerek sangat mahal untuk di lelang di Negara Barat, hasilnya sangat bagus dan memuaskan.

Bahkan hanya dengan menerima dan mengumpulkan perbedaan harga saja, sudah bisa mendapatkan banyak keuntungan.

"Tuan, apakah kalian memiliki surat izin/kartu pass?" Satpam menahan Rendi Lu dan Linda sekeluarga.

"Tidak ada, apakah acara lelang disini memerlukan surat izin / kartu pass?" tanya Rendi Lu.

"Benar, jika tidak punya kartu pass, kalian harus memverifikasi harta dan aset yang kalian miliki, karena disini adalah pelelangan tingkat atas, asset dibawah 200 milyar tidak pantas masuk." Kata satpam dengan sopan.

Satpam di Perusahaan Arthaguna sudah melalui pelatihan yang ketat, tidak seperti kebanyakan tempat lain, bertemu pelanggan yang berpakaian biasa, maka tidak akan membiarkanmu masuk ke dalam.

Meskipun satpam disini tidak akan membiarkan orang biasa masuk ke dalam, tapi sangat sopan terhadap siapa saja.

Karena manager mereka telah menanamkan sebuah pemikiran, bahwa setiap orang berkemungkinan menjadi pelanggan potensial Perusahaan, jadi tidak boleh sembarangan menyinggung siapa saja.

Apalagi mereka yang kaya, sebagian dari mereka sangat berhati-hati, sehingga tidak boleh mengambil resiko menyinggung mereka orang kaya.

Jadi satpam melihat Rendi Lu berpakaian tidak begitu mewah, juga tidak memandang rendah nya.

"Oh boleh, kamu bawa kami pergi verifikasi." Rendi Lu menganggukkan kepala, kesan yang baik terhadap satpam.

"Baik, tunggu sebentar. Satpam menganggukan kepala, lalu mengambil interkom dan berteriak, "manager Zicko, d pintu utama sini ada pelanggan ingin memverifikasi asset."

"Baiklah, biarkan mereka tunggu sebentar, beberapa menit lagi aku akan kesana."

"Baiklah."

Satpam menyimpan interkom, lalu berkata kepada Rendi Lu :"anda berdua silahkan beristirahat sebentar, manager kami akan segera kemari."

Rendi Lu menganggukkan kepala, kemudian mengamati pemandangan sekitarnya.

Tidak bisa tidak diakui, Perusahaan Arthaguna ini dibangun sangat besar, dekorasinya juga sangat bermutu tinggi, membuat orang yang melihatnya merasakan suasana kelas atas.

Sangat cepat, seorang pemuda berpakaian jas berjalan kemari.

Pemuda berumur sekitar 30 tahun, tinggi 180 cm, postur tubuhnya seimbang, kelihatan seperti seorang mantan prajurit.

"Apa kabar, namaku Zicko, apakah kalian yang ingin memverifikasi asset untuk ikut acara lelang?" Pemuda ini memperhatikan Rendi Lu, untuk menutupi rasa terkejut, pertama karena Rendi Lu masih muda, kedua karena penampilan Linda.

Rendi Lu menganggukkan kepala, lalu Zicko berkata lagi :"kalau begitu silahkan ikuti aku."

Dia sambil berkata sambil membawa Rendi Lu dan Linda berjalan menuju ke dalam perusahaan.

Disaat yang bersamaan, Bryant Zheng dan Vino juga sudah sampai di tempat parkiran.

"Vino, mobil mewah itu, parkir disampingnya saja, nanti kita agak cepat keluar, lihat siapa pemilik mobil tersebut." seru Bryant Zheng.

Vino tertawa, lalu memarkirkan mobilnya di samping mobil Mercedes G630.

Mereka berdua bahkan sempat berfoto beberapa kali di samping mobil Mercedes G630, kemudian berpura-pura mempostingnya di moment jaringan sosial

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu