Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 6 Penipuan Terbesar!

Melihat kedua orang itu berjalan kearahnya, Rendi tersenyum pahit, juga merasa tidak baik kalau berpura-pura tidak melihat mereka.

Ia baru saja ingin menyapa, lalu mendengar adik iparnya Lissa berkata dengan nada curiga. “Rendi, beritahu kita, apakah kamu sungguh mengenal pejabat tinggi di Perusahaan Wijaya?”

Kemarin berpikir begitu lama, Amelia dan Lissa masih saja sangat curiga kepada Rendi yang selalu direndahkan mereka. Mungkin saja Rendi mengenal pejabat tertinggi Perusahaan Wijaya, kalau tidak sekretaris pribadi Alex tidak begitu baik kepada Rendi.

Kalau Rendi sungguh mengenal pejabat tinggi Perusahaan Wijaya, maka biarkan Rendi berbicara baik dengannya, mungkin saja ada kesempatan kerja sama Amelia berjalan lancar.

”Iya.” Rendi mengangguk.

Mata Amelia dan Lissa seketika bersinar dan memasang wajah yang penuh senyuman.

“Aduh, aku tak sangka kalau menantuku juga begitu hebat. Cepat beritahu Ibu, pejabat tinggi manakah yang kamu kenal?” Amelia memandang Rendi dengan semangat.

Saat ini merupakan saat dimana ia paling menyukai Rendi, setelah beberapa tahun berlalu.

Adik iparnya Lissa juga memanang Rendi semangat. Baginya, beberapa tahun ini, Rendi sekarang pertama kali menjadi Kakak Iparnya secara resmi.

“Aku hanya mengenal Alex.” ujar Rendi jujur.

Ia sungguh hanya mengenal Alex di seluruh Perusahaan Wijaya. Untuk seluruh pejabat tinggi di Perusahaan Wijaya, ia sungguh tidak mengenal satupun.

“Kamu tidak boleh berbicara seperti itu! Harus panggil ia Pengusaha Terkaya Yuzoda.” Meskipun Amelia seperti sedang mengocehi Rendi, tetapi wajahnya memasang wajah yang bahagia.

Menantunya ternyata kenal dengan Pengusaha Terkaya Yuzoda, maka kemungkinan kerja samanya berjalan lancar itu semakin besar.

Rendi mengangkat bahunya dan tidak dapat berkata apapun.

“Oh iya, Kak. Apa hubunganmu dengan Pengusaha Terkaya Yuzoda?” tanya Lissa penasaran.

“Alex adalah Kepala Pelayan Keluargaku. Oh iya, Ibu. Kalian kemarin ke Perusahaan Wijaya untuk membahas pekerjaan kan? Apakah berjalan dengan lancar? Apakah perlu bantuanku?” Melihat sikap Ibu Mertua kepadanya berubah, hati Rendi juga menjadi bahagia.

Meskipun mereka dulu sangat meremehkan dirinya, tapi lagipula ini adalah Ibu Mertuanya. Ia juga tidak ingin menghitung masalah masa lalu.

Siapa tahu seketika Amelia mereka terdiam setelah mendengar ucapannya.

Pengusaha Terkaya Yuzoda adalah kepala pelayannya. Bohong sekali!

Mereka berdua berpikir Rendi ingin bercanda dengan mereka secara bersamaan.

“Pengusaha Terkaya Yuzoda adalah kepala pelayanmu? Kalau gitu aku Pengusahan Terkaya Forbes sedunia!” sindir Lissa lalu tertawa dingin.

“Berani-beraninya kamu, Rendi! Beraninya menipuku!” Amelia juga marah besar. Mungkin harapannya terhancur begitu saja, sehingga ia semakin membenci Rendi.

Rendi tertawa pahit, mengapa selalu tidak ada orang yang dapat memercayainya?

“Kamu tidak merawat Kiki lagi. Sekarang mau pergi kemana kamu?” tanya Amelia galak.

“Kiki tertidur, aku keluar mencari makan.” ujar Rendi jujur.

“Makan terus! Kamu hanya tahu makan!” Amelia mendengus dan langsung membawa Lissa ke dalam rumah sakit.

Hari ini ia datang, selain mencurigai Rendi, kebetulan juga datang bertemu dengan cucu perempuannya.

Rendi melihat punggung kepergian Amelia dan Lissa, lalu mengayungkan tangan dengan tak berdaya.

Tapi ia masih mengeluarkan teleponnya untuk menghubungi Alex.

“Paman Alex, apakah Industri Farmasi Xyco sedang membahas kerja sama dengan kalian? Penanggung jawab mereka adalah Wakil Direktur Amelia.” tanya Rendi.

“Beberapa hari ini cuaca sangat panas. Kantor bersiap untuk membeli obat untuk menghindari pitam panas. Untuk membeli dari industri farmasi mana, aku kurang tahu.” ujar Alex.

”Iya, beli saja dari Amelia Industri Farmasi Xyco.” ujar Rendi.

“Baik. Oh iya, Tuan Muda, Tuan Besar ingin bertemu denganmu. Kalau kamu ada waktu, maka Tuan Besar akan segera terbang kesini.” ujar Alex.

Rendi tercengang dan berkata, “Aku sekarang masih belum ingin bertemu dengannya.”

Alex menghela nafas dan berkata, “Masalah tahun itu tidak boleh sepenuhnya disalahkan kepada Tuan Besar. Apalagi beberapa tahun ini Tuan Besar juga merasa bersalah. Apakah kamu tahu mengapa Tuan Besar tidak menikah lagi sepuluh tahun ini? Karena Tuan Besar merasa bersalah kepadamu dan Nyonya.”

“Setelah mengetahui kamu datang ke Kota Yuzoda, Tuan segera menyuruhku untuk mendirikan Perusahaan Wijaya di Yuzoda. Aku tidak pernah menyarimu sebelumnya karena Tuan Besar mengetahui sifatmu. Ia bilang kepadaku untuk tidak menganggumu, selain di saat kamu kesusahan.”

Rendi tercengang lagi. Setelah kepergian dari rumahnya sepuluh tahun yang lalu, ia tidak pernah bertanya lagi tentang Ayahnya dan juga tidak pernah meneria panggilan Ayahnya.

Kalau ada, tentunya ia juga akan menolak untuk angkat.

Hal yang membuatnya sekarang tercengang adalah, sepuluh tahun yang lalu setelah kematian Ibunya, Ayahnya juga baru berusia tiga puluh enam tahun. Ternyata hingga sekarang, ia tidak pernah menikah dengan wanita jalang itu?

Jangan-jangan ia hidup dalam perasaan bersalah selama sepuluh tahun ini?

Rendi baru pelan-pelan membalas, “Mari bahas setelah anakku kembali pulih.”

Lagipula itu juga adalah Ayahnya. Sekarang ia juga telah membuka pikirannya. Alasan dibalik kematian Ibunya lebih banyak disebabkan oleh wanita jalang itu.

”Baik, aku akan segera memberitahu Tuan Besar. Tuan Besar pasti sangat senang setelah mendengar berita ini.” ujar Alex dengan semangat.

Ia telah berlangsung hidup di Kota Yuzoda selama sepuluh tahun dan menjadi Pengusaha Terkaya di wilayah ini. Selain membantu Tuan Mudanya, ia hanya menunggu Tuan Mudanya kembali.

Setelah mematikan panggilan, ia memesan semangkok mie di luar rumah sakit. Ia baru saja ingin makan, lalu mendapat panggilan dari Adik iparnya, Lissa.

“Rendi, Kiki hilang. Kamu segera pulanglah untuk mencarinya!” ujar Lissa dengan panik.

Rendi tertawa dan berkata, “Kiki telah dipindahkan ke area VIP lantai 19, tinggal di ruang nomor dua.”

“Apa? Kamu memindah Kiki ke area VIP? Darimana kamu mendapat uangnya?” tanya Lissa curiga.

“Aku pinjam.” ujar Rendi.

Lagipula mereka juga tidak akan percaya, kalau ia menjelaskannya.

”Bagaimana saat kalau kamu menunggu sumsum yang cocok dengan Kiki?” tanya Lissa.

“Tenang saja. Aku tidak akan minjam uang kepada kalian. Aku sendiri memiliki cara.” Mengingat ia meminjam uang kepada Amelia atas kegagalan usahanya tahun kemarin dan langsung diusir, Rendi sudah bersumpah tidak akan pernah membuka mulut kepada keluarga mertuanya.

“Hngg, bocah yang tak berguna seperti kamu, aku juga tidak akan pernah meminjamnya kepadamu.” Terdengar suara Amelia mendengus, Rendi langsung memutuskan panggilannya.

“Orang yang tidak berguna itu, berani-beraninya memutuskan panggilanku!” Amelia mengembalikan teleponnya kepada anaknya dan langsung berjalan menuju lantai 19.

Setelah tiba di area VIP, Amelia mengomel kasar kepada Rendi di dalam hati, setelah melihat Rendi juga membayar suster profesional untuk merawat Kiki. Ia benar-benar tidak menganggap uang.

Mereka berdua duduk sebentar, lalu Kiki sadar. Meskipun Amelia dan Lissa tidak baik kepada Rendi, tapi mereka merasa kasihan kepada Kiki.

Awalnya mereka berdua tidak ada kerjaan siang hari, tapi tak lama kemudian, telepon Amelia berdering.

Setelah ia mengangkat teleponnya, ia mengecup wajah Kiki beberapa kali dengan semangat.

“Siapa yang menghubungi Ibu?” ujar Lissa penasaran.

“Manajer Perusahaan Wijaya menghubungi kita untuk membahas kerja sama sore ini.” ujar Amelia semangat.

“Astaga, baik sekali. Selamat Bu! Akhirnya bisa mendapat pesanan besar dari Perusahaan Wijaya.” Lissa juga berkata dengan semangat.

”Awalnya Manajer Wang tidak ingin produk obat kita, tapi adanya orang baik yang membantu kita, sehingga Pengusaha Terkaya Yuzoda langsung memilih kita. Hanya saja kita tidak tahu siapa orang yang membantu kita itu. Kita harus berterima kasih kepada orang itu!” ujar Amelia.

“Jangan-jangan...” Terlintas bayangan seseorang di otak Lissa dengan sedikit curiga.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu