Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 348 Keluarga Cheng Tidak Ada Jalan Keluar

“Kamu terlalu membanggakan keluargamu.”

Rendi tertawa dan menoleh ke arah Artha: “Artha, kamu bisa mengatakan itu, sudah melangkah sampai titik ini, apa lagi yang bisa kamu sembunyikan?”

Dia tidak percaya bahwa kerja sama Artha yang secara tiba-tiba dengan keluarga Cheng adalah karena keluarga Cheng memberikan tekanan kepada Artha.

Menurutnya, keluarga Cheng tidak begitu kuat.

Mungkin saja perusahaan Arthaguna dulu mengandalkan keluarga Cheng, tetapi pada saat ini perusahaan Arthaguna pasti sudah memiliki keberanian untuk mematahkan kekuatan pergelangan tangan keluarga Cheng.

Jadi pasti ada hal lain yang membuat Artha berani mengambil risiko besar untuk menghadapinya.

Hati Artha bergetar, namun dia segera tenang, tetapi pada saat yang sama dia juga tidak berani menatap mata Rendi.

Dia hanya melihat ke arah Sandy dan berkata: “Setelah kamu meninggalkan perusahaanku, aku menerima panggilan telepon dari Kota Jingrang, aku tidak tahu siapa dia, tapi aku yakin dia pasti bisa membuat perusahaanku bangkrut dalam satu hari dan membuatku tidak mepunyai apa-apa.”

“Apa? Kamu setuju untuk bekerja sama dengan kami hanya karena kamu takut aku?” Tanya Sandy.

Artha sambil bergurau berkata: “Tuan Sandy, kamu benar-benar ketinggalan zaman, ketika kamu mengatakannya, kamu tidak memeriksa Perusahaan Arthaguna dengan benar, apakah kamu pikir aku masih peduli dengan keluarga kalian sekarang?”

“Kamu!” Sandy meludahkan darah, tanpa diduga Artha berani mempermalukannya.

Artha melakukan ini, tentu saja, karena Sandy mempermalukan dia berulang kali, jika tidak dia pasti akan menghargai Sandy.

Setelah Ricky mendengarkan percakapan orang-orang, Ricky menyadari bahwa masalah ini di luar kendali keluarga Cheng, dia ingin membalas dendam Rendi dan mengambil wanita dari pelukan Rendi, tetapi pada saat ini, ia menyadari bahwa masalah ini menjadi semakin rumit.

“Artha, apakah kalian tidak takut selamanya tidak bisa keluar dari rumahku ini?” Sandy mengancam.

Artha tersenyum dan berkata: “Aku sudah mendapat masalah dengan orang-orang besar di Kotang Jingrang, mereka mengatakan bahwa keluarga kalian akan membantu untuk membunuh Rendi, orang-orang besar di Kota Jingrang mengatakan bahwa jika kalian tidak bisa membunuh Rendi, mereka pasti akan membuat keluarga kalian menjadi tidak berguna, Jadi, kalian sebaiknya memikirkan bagaimana menjatuhkan Rendi.”

Aku tidak dapat bertanggung jawab untuk memberi tahu kalian, bahwa dia memang benar-benar Rendi bos dari LKK Tekno Sains, tetapi ia telah menyinggung bos Kota Jingrang, bos kota Jingrang ingin dia mati di sini hari ini, kalian pikirkan itu sendiri, jika bukan kekuatan bos Kota Jingrang yang lebih kuat dari Rendi, jika bukan dia benar-benar memiliki kemampuan untuk membuat Artha menjadi tidak berarti dalam sehari, aku berani bertarung melawan bos dari LKK Tekno Sains ini?

Apa yang dia katakan barusan benar, jika aku berdiri di sisinya, dia benar-benar ingin aku bertindak sebagai agen untuk produk teknologi kelas atas, dengan keuntungan ratusan triliun per tahun, kalian harus percaya dengan perkataanku, bos kota Jingrang itu, membuat keluarga Cheng menjadi tidak berguna, dan mereka pasti memiliki kekuatan ini.

Jadi, sekarang kalian pikir sendiri, apakah kalian ingin membunuh Rendi atau tidak.”

Perkataan ini bisa benar bisa salah, tetapi benar bahwa bos di kota Jingrang mengancamnya.

Tapi bos kota Jingrang tidak mengancam keluarga Cheng.

Lagi pula keluarga Cheng tidak tahu apakah itu sungguhan atau tidak, dia berani bertaruh bahwa pemikirannya dengan keluarga Cheng sama, semuanya tidak berani memainkan lelucon mengatas namakan keluarganya sendiri dan melepaskan permainan.

bos seperti mereka telah mencapai titik mereka, tetapi setelah mengalami penderitaan, mereka dapat mencapai apa yang telah mereka capai hari ini.

Bagaimana mereka dapat menanggung kenyataan jika mereka menjadi tidak berguna?

Jadi, bahkan jika itu palsu, mereka tidak berani bertaruh.

Pada saat ini, Sandy dan Ricky jatuh ke dalam pilihan ini.

Mereka terkejut melihat identitas Rendi, tetapi mereka juga dihadapkan dengan pilihan-pilihan penting.

Bahkan Ricky pada saat ini ia sangat menyesal.

Jika tahu dari awal kalau Rendi adalah bos LKK Tekno Sains, bagaimana mungkin dia berani mengambil Linda? Berani mencari masalah dengan Rendi? Berani menyuruh kakeknya keluar untuk membantunya menemukan lapakan.

Jika bukan karena dia menyinggung Rendi, masalah ini tidak akan sampai ke titik ini.

Rendi tersenyum dan berkata: “Artha, aku terlalu memandang rendahmu. Namun kamu mengatakan bos Kota Jingrang itu, jika aku tidak salah menebak, sumber gelang darah biru berasa dari sana.”

Artha tidak mempedulika Rendi, dan berkata kepada Sandy: “Tuan Sandy, kamu boleh untuk tidak mempercayaiku, tapi aku pikir itu tidak masuk akal bagimu untuk membuat pertaruhan besar dengan bisnis lama keluarga Cheng yang sudah puluhan tahun. Kamu sudah tua dan sudah siap untuk berada di peti mati, tetapi bagaimana dengan keturunanmu? Apakah kamu pikir bos kota Jingran akan membiarkan mereka pergi?”

“Beraninya kau mengancamku? Apakah kamu tidak takut bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu keluar dari rumah ini?" Sandy tiba-tiba marah dan menunjuk Artha dan berteriak.

Artha mengangkat bahu dan berkata: “Tuan Sandy, aku hanya memberikan keluargamu kesempatan berpikir. Benar, aku memang melakukan beberapa trik kecil untuk membuat keluarga kalian menarik kembali pemikiran kalian, aku melakukannya tidak cukup baik, tetapi sekarang kalian tidak punya pilihan, bukan?”

“Aku dapat mengatakan secara bertanggung jawab bahwa keluarga kalian hanya memiliki dua pilihan hari ini, satunya adalah membunuh Rendi sekarang, dan kemudian kalian mungkin mendapatkan hadiah dari bos kota Jingrang, dan yang satunya adalah membiarkan Rendi pergi, dan menanggung kemarahan dari bos kota Jingrang.”

“Baiklah, aku pikir kalian bisa membuat pilihan yang bijaksana sekarang.”

Artha menatap Sandy dengan percaya diri, dia percaya bahwa selama Sandy tidak bodoh, dia pasti akan membuat pilihan yang di pilih olehnya.

“Kamu, kamu sangat benar!” Sandy menatap Artha dengan marah, sampai-sampai dia hampir meludahkan darah.

Awalnya dia pikir Artha takut padanya, jadi dia menerimanya, tanpa diduga, dia digunakan oleh Artha.

Jika Artha hanya memanfaatkannya itu adalah hal kecil, kuncinya adalah sebenarnya apa maksud dari bos kota Jingrang, mereka tidak tahu dengan jelas, dengan cara ini, mereka tidak akan dikontrol oleh Artha nantinya?

Tapi dia memang harus membuat pilihan.

Dia sudah tua, tetapi dia tidak berani mengambil dasar keluarga Cheng untuk bertaruh bahwa Artha menipu mereka.

“Rendi, aku tidak menyangka cucuku menyinggung perasaanmu. Kamu juga sudah mendengar bahwa setelah aku tahu identitasmu, aku atas nama keluargaku meminta maaf padamu, tapi kami tidak punya pilihan lain, atau kamu bisa menghajarnya sendiri.” Begitu Sandy selesai berbicara, dua puluh pengawal di belakangnya berdiri satu per satu dan mengelilingi Rendi.

Semua pengawal ini disewa dari Timur Tengah dengan harga tinggi, mereka memiliki kekuatan bertarung yang kuat, setiap pengawal dapat melawan delapan orang biasa.

Melihat pengawal itu turun tangan, hati Artha akhirnya tenang.

Jangankan 20 pengawal yang turun, menurut pendapatnya, bahkan jika hanya satu pengawal yang turun tangan, Rendi pasti terbunuh.

Tapi, tentu saja saat dia berbalik badan, dan melihat tatapan mengerikan di mata Rendi, hatinya bergetar.

Rendi, mengapa dia begitu tenang sampai saat ini?

Rendi benar-benar tidak takut jika Sandy benar-benar membunuhnya?