Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 358 Mendirikan Kamar Dagang

“Tahun lalu Ayahmu telah kembali ke keluargamu , aku dengar bahwa paman keduamu sakit parah, kakekmu ingin ayahmu kembali ke keluarga untuk mewarisi posisi kepala keluarga.” Kata Paman Martin.

“Aku sangat ingin tahu, dia tahu segalanya tentangku yang sekarang, kenapa tidak menghubungiku? Apakah karena aku telah membunuh Ishara Xiao? Hal ini bukan disebabkan olehnya.” Kata Rendi Lu sedikit tidak bisa berkata apa-apa.

“Dia memiliki cara berpikirnya sendiri, yang terpenting adalah, dia kembali ke keluarga juga tidak memiliki pengaruh apa-apa, bahkan jika dia menjadi kepala keluarga, diperkirakan bahwa banyak orang yang tidak akan mendengarkannya, situasi di Keluarga Lu mu sangatlah rumit, ini mungkin alasan dia untuk tidak mengungkapkan identitasmu.” Jelas Paman Martin.

Rendi Lu mengangguk, tidak terjerat dalam masalah ini, tiba-tiba dia bertanya : “Oh iya, Paman Martin, di mana sebenarnya Keluarga Lu ku?”

Ini adalah ketika Rendi Lu tahu sejarah masa lalunya, dia sangat ingin tahu masalah ini.

Dia pernah bertanya kepada Alex, Alex berkata bahwa ayahnya sendiri yang tidak ingin memberitahunya, dan dia juga tidak bisa mengatakannya, jadi bisa dibilang memendam sampai sekarang.

Paman Martin ragu-ragu, dan akhirnya berkata : “Keluarga Lu kamu berada di sebuah pulau di negara Eropa, itu adalah negara pulau yang dikontrol di balik layar, jadi ketika kamu tidak memiliki kekuasan yang besar, jangan pulang dengan terburu-buru. Karena mereka akan menghabiskan kamu”

Rendi Lu mengangkat alisnya, di dalam hatinya berkata jika kalian orang seperti itu, buat apa aku kembali ke sana?

Tetapi hal yang tidak diduganya adalah, bahwa Keluarga Lu sebenarnya mengendalikan sebuah pulau negara di Eropa, ini mungkin akan lebih hebat dibandingkan dengan keluarga Hermit lainnya.

Tentu saja, ketika mendengar Paman Martin mengatakan ini, dia akhirnya mengerti alasan kenapa ayahnya tidak menghubunginya, sebenarnya tidak ingin mengeksposnya.

Tapi......

Rendi Lu mencibir di sudut bibirnya, mereka lebih kuat, yaitu berada di Eropa, jika mereka datang Kota Yuzoda, mereka juga harus diurus.

“Paman Martin, mari kita tetap berada di Kota Yuzoda dan menikmati hari-hari.” Kata Rendi Lu tiba-tiba.

Dia ingin Paman Martin tetap di sini, Paman Martin adalah pria tua yang berusia 70 tahun, dan tidak perlu berlari bolak balik demi masalah ayahnya, dan juga sudah seharusnya beristirahat.

Paman Martin berpikir, mengangguk dan berkata : “Baiklah, aku akan di sini dan mengajar Kiki untukmu.”

Mata Rendi Lu berbinar, tersenyum dan berkata : “Ini sangat bagus.”

Paman Martin sangat terpelajar, dan hampir semua keahliannya diajarkan oleh Paman Martin, ada Paman Martin yang mengajar Kiki, itu benar-benar berkah buat Kiki.

Paman Martin akan tinggal disini, membuat Rendi Lu sedikit bersemangat, para guru itu hanya mengajarkan pengetahuan kepada Kiki, tapi yang bisa Paman Martin ajarkan ke Kiki adalah, berbagai cara dan keterampilan untuk bertahan hidup.

Meskipun dengan prestasinya saat ini, anak-anaknya tidak perlu khawatir tentang kelangsungan hidup mereka, tetapi siapapun yang menjadi seorang ayah, pasti ingin anaknya berprestasi.

Selanjutnya, ini adalah tentang mendirikan kamar dagang.

Lokasi kantor kamar dagang dipilih di hotel bintang lima di Keluarga Chen, untuk Keluarga Chen hotel bintang lima ini didonasikan untuk keperluan umum, Rendi Lu membebaskan biaya keanggotaan untuk Keluarga Chen, pada saat yang sama bagi banyak orang, mereka juga punya preferensi.

Dalam hal ini, walaupun orang lain memiliki beberapa keluhan, tapi mereka hanya membahasnya secara pribadi, dan tidak memperluaskannya.

Pada hari pembentukan kamar dagang, hampir setengah dari perusahaan di Kota Yuzoda bergabung dengan kamar dagang, sebagian besar dari mereka terkait hubungan erat dengan tiga keluarga besar, jika tiga keluarga besar itu tidak bergabung dengan kamar dagang, maka mereka juga tidak akan bergabung.

Dan orang-orang yang tersisa hanyalah menunggu dan melihat.

Lagipula tidak semua perusahaan bersedia membayar uang keanggotaan sebesar 2 Miliar setiap tahun.

Uang keanggotaan ini, diurus oleh dana kamar dagang, dan milik publik, selain biaya-biaya biasa, uang lainnya semuanya digunakan untuk investasi, jika untung maka kamar dagang akan memberikan bonus, jika rugi, semua orang akan ikut membayar.

Tentu saja, investasi sedikit uang ini, juga tidak akan menghasilkan berapa banyak uang, tetapi jika dioperasikan dengan benar, itu juga memungkinkan anggota untuk mendapatkan modalnya kembali.

Tujuan dari kamar dagang ini, terutama untuk mempromosikan perkembangan ekonomi di Kota Yuzoda, dan mendukung beberapa perusahaan yang lemah, terutama dipimpin oleh LKK Tekno Sains dan Keluarga Chen.

Jadi terakhir yang terpilih menjadi ketua adalah Rendi Lu, dan Gunawan mendapatkan jabatan sebagai wakil ketua.

Dan Dewi dengan kebangkitan kekuatan yang kuat, memiliki posisi tunggal setara dengan posisi ketua dewan direksi.

Dan adapun posisi lainnya, mereka juga dipilih oleh anggota.

Tetapi ada hal yang mengejutkan Rendi Lu, Gunawan menyuruh Sulan Chen untuk menjadi wakilnya.

“Jangan lihat aku, gadis itu yang ingin datang, aku hanya membantu menyampaikan keinginannya, jika kamu tidak mau, telepon dia dan menolaknya saja.” Melihat Rendi Lu menatap dirinya sendiri, Gunawan tersenyum dan berkata.

“Lalu kenapa kamu tidak meneleponnya dan menolaknya?” Rendi Lu sedikit tidak bisa berkata apa-apa, juga tidak terlalu memikirkannya, ada seorang asisten juga bagus, agar jika ada masalah dia tidak terus menerus berlari ke kamar dagang untuk melapor.

Ada seorang asisten, ada banyak hal yang tidak perlu dia sendiri untuk mengurusnya.

Tujuannya hanya untuk membuat bisnis banyak orang jadi lebih baik, bukan untuk membiarkan semua orang setiap hari datang ke kamar dagang memujinya.

“Jika kata-kataku berguna, dia juga tidak akan mendengarkanku.” Kata Gunawan tersenyum getir.

“Em, biarkan dia datang, tapi aku beritahu keburukkan ku terlebih dahulu, aku adalah orang yang sangat ketat, jika pada saat itu dia tidak bisa menghadapi kesulitannya, jangan salahkan aku jika aku tidak memberinya muka.” Kata Rendi Lu tersenyum.

“Jika dia tidak bisa menghadapi kesulitannya langsung menyuruhnya pulang ke kakeknya untuk belajar seni bela diri saja, tidak perlu memberiku muka.” Kata Gunawan tersenyum.

Sebelum rapat di sore hari, akhirnya Sulan Chen datang untuk melapor.

“Ketua, apa yang harus aku kerjakan?” Sulan Chen menatap Rendi Lu sambil tersenyum.

Rendi Lu mendongakkan kepalanya dan menatap Sulan Chen, mengenakan pakaian formal, dan membuatnya terlihat seperti seorang asisten profesional.

Mengangkat alisnya, Rendi Lu berkata : “Bersihkan meja dan kursi terlebih dahulu.”

Sulan Chen terkejut, tidak disangka Rendi Lu menyuruhnya untuk bersih-bersih.

Mulutnya cemberut, baiklah, menyapu ya menyapu saja, gadis ini bisa menahannya.

Tetapi dengan sangat cepat dia menyadari, seluruh kantor ini sama sekali tidak ada debu, bisa dikatakan bahwa sama sekali tidak bernoda.

Tapi dia masih mengambil handuk dan dengan sok aksinya dia melakukan.

“Ketua, sudah selesai menyapu.”setengah jam kemudian, Sulan Chen meletakkan handuk, dan berjalan ke arah meja Rendi Lu untuk melaporkan.

“Oh, kalau begitu kamu beristirahat dulu, nanti pergi rapat.” Rendi Lu tidak mendongakkan kepalanya,dan berkata dengan santai.

Dia sedang mempelajari pidato, melihat bagaimana memanfaatkan pidato pertama kali di kamar dagang ini, terutama bagaimana meningkatkan antusiasme semua orang.

Pidato adalah sebuah seni, ini bukan keterampilan Rendi Lu, jadi dia masih harus menyiapkannya untuk sementara.

Bukannya dia ingin sengaja membuat Sulan Chen dalam kesulitan, tetapi pada saat ini dia tidak memiliki niat untuk mengatur Sulan Chen.

Sulan Chen berpikir bahwa Rendi Lu sengaja mempersulitnya, dengan tampilannya yang menonjol, dia duduk di sofa dan bermain ponselnya.

Lagipula Rendi Lu yang menyuruhnya untuk beristirahat, dan juga tidak takut Rendi Lu akan membicarakannya.

Setengah jam berlalu lagi, akhirnya waktunya tiba, Rendi Lu mengambil naskahnya, dan menyadari Sulan Chen sedang bermain ponselnya, tiba-tiba dia sedikit terdiam.

Tetapi dia tidak berkata apa-apa, dan hanya berkata: “Ayo pergi, rapat.”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu