Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 350 Kompromi Keluarga Cheng

“Bunuh saja semuanya.” Ujar Rendi dengan nada bercanda dihadapan Keluarga Cheng.

Bzz!

Mendengar perkataan Rendi, anggota Keluarga seketika ricuh.

Kali ini, bahkan Sandy Cheng pun langsung pingsan.

“Tidak, jangan bunuh aku, apa yang kamu inginkan, kami akan memberikanya apapun padamu!” Ujar Tuan Ricky disertai dengan raut wajah pucat pasi.

“Berdasarkan apa aku bisa percaya padamu? Apakah kamu sanggup?” Tanya Rendi heran, dalam nada bicaranya tersirat nada bercanda.

“Aku akan langsung menelepon ayahku, dia sekarang sedang berada di rumah kakek, dan rumah kakek hanya berjarak setengah jam dari sini.” Kata rick cepat.

“Baik, aku akan memberikan kalian waktu setengah jam.” Kata Rendi sambil bersandar di sofa dan mengeluarkan sebatang rokok.

Menunggu Ricky selesai menelepon, kemudian Rendi kembali menatap Ricky dan berkata: “Dan gelangmu itu, lepaskan sekarang! Kamus sudah tidak pantas memakainya.”

“Baiklah, aku akan lnagsung memanggil orang datang.” Ujar Ricky sambil mengangguk, lalu kembali menelepon seseorang untuk datang.

Beberapa belas menit pun berlalu, hari ini seorang wanita cantik yang datang kepadanya pun datang ke villa sambil membawa sebuah kotak yang sangat indah.

Menyadari bahwa Ricky sedang menunggu orang, wanita cantik itu pun berteriak dan berbalik melarikan diri, dan tiba-tiba Roni pun tiba.

“Jangan bunuh aku, jangan bunuh aku!” Wanita cantik itu berteriak ketika dihempaskan ke lantai oleh Roni.

Kemudian Roni mengambil kotak yang tadinya dibawa oleh wanita itu dan memberikanya kepada Rendi, dan kemudian bertanya: “Coba lihat apa ini?”

Rendi membuka kotak tersebut dan isinya ternyata adalah gelang tersebut.

Dia mengangguk, lalu mengembalikan gelang itu pada tempatnya.

Kembali menunggu sekitar 20 menitan, akhirnya Anthony pun tiba.

Anthony merupakan Ayah dari Ricky, dan merupakan penguasa dari keluarga Cheng, semua keputusan ada ditanganya.

Dia sebelumnya berkunjung kerumah mertuanya, setelah menerima telepon dari Ricky, dia tidak berkata apapun, dan langsung pulang.

Ricky adalah putra semata wayangnya, tentu dalam hatinya sangat khawatir.

Pulang dan menyadari keadaan dirumah, Anthony pun terpukul, dia hanya pergi sehari saja dan kemudaian keadaan berubah menjadi seperti ini, sunggu diluar perkiraanya.

“Maaf, mereka adalah siapa?” Tanya-nya dengan pandangan terpaku pada Rendi,

“Aku adalah Rendi, Pimpinan dari LKK Tekno Sains, ayah dan anakmu ingin membunuhku, dan aku memberikanmu satu kesempatan untuk menyelamatkan mereka.” Kata Rendi dengan seulas senyum tipis.

Jantung Anthony berdegup kencang begitu mendengar kata Rendi, Anthony sama sekali tidak meragukan perkataan

Rendi, yang dia ragukan adalah bagaimana keluarganya bisa menyinggung Pimpinan LKK Tekno Sains.

“Bos rendi mungkinkah ini semua hanya salah paham?” Ujar Anthony dengan rendah hati.

“Salah paham?” Tanya Rendi heran disertai sedikit humor dalam nadanya, “Aku akan memberikanmu beberapa menit untuk bertanya pada anakmu apakah ini semua hanya salah paham?”

Tidak ada jalan lain dia harus bertanya pada Ricky.

Dan Ricky pun mencertitakan bagaimana dia bisa menyinggung Rendi, lalu bagaimana kakenya juga ikut campur, dan bagaimana mereka sampai bisa dimanfaatkan oleh Artha, semua sudah dia ceritakan sejujur-jujurnya.

Anthony berpaling menatap Artha dengan mata berkilat penuh amarah.

Bisa dikatakan masalah hari ini sangat serius, yang paling parah adalah ayahnya juga bisa dimanfaatkan oleh Artha, dan akhirnya mau tidak mau mereka harus membunuh Rendi Lu.

Jika hanya anaknya saja yang telah menyinggung Rendi, maka ini bukanlah masalah besar.

Tetapi, setelah mendengar penjelasan dari anaknya, hatinya kembali khawatir.

Apakah pimpinan kota JingRang yang mendukung Artha itu benar adanya?

Apakah benar Artha sehebat itu?

Walaupun hatinya khawatir, yang paling ditakutkan adalah apa yang akan dilakukan Rendi terhadap keluarganya.

Rendi memberikan anaknya satu kesempatan untuk memanggilnya kembali, dia percaya masalah ini ada titik terangnya.

Tetapi dia masih belum tau bagaimana perangai dari Rendi dalam menghadapi keluarganya.

“Bos Rendi, anakku ini memang brengsek, aku mohon padamu……” Anthony sudah tidak tahu lagi harus berkata apa, apalagi melihat kawanan bodyguard dilengkapi senjata yang dibawa oleh Rendi, hatinya pun mati rasa dia yakin

Rendi benar-benar ingin membunuh seluruh keluarganya.

Rendi mengibaskan tanganya, menghentikan kalimat yang akan dikatakan oleh Anthony: “Aku ini orangnya, bagaimana seseorang bersikap padaku, aku akan berbalik bersikap yang sama dengan orang itu, jika keluarga kalian ingin membunuhku, maka aku juga akan membunuh kalian, tetapi melihat hari ini adalah Hari Raya, aku tidak ingin memperbanyak nyawa yang aku bunuh, jadi aku memberikan kalian satu lagi kesempatan. Aku ingin kalian memyerahkan 70% saham Cheng Company keluarga kalian digantikan dengan nyawa seluruh keluarga Cheng, kamu pikir-pikir saja bagaimana caranya.”

“Cheng Company?” Jantung Anthony pun berdetak cepat, dengan menyerahkan 70% sahamnya maka keluarganya akan hancur.

“Kamu boleh saja tidak setuju, aku memberikanmu 3 menit untuk berpikir.” kata Rendi dan mengeluarkan remote control, yang memancarkan cahaya inframerah.

“Ini adalah remote control bom, aku hanya perlu menekan pelan, dan kediaman keluarga kalian akan musnah seketika.” Jelas Rendi.

Ekspresi wajah Anthony berubah pucat pasi.

Melihat remote yang dipegang oleh Rendi, hatinya sungguh tak tenang.

Jujur saja, entah yang dikatakan oleh Rendi itu benar atau tidak, keluarga mereka bahkan tidak sepantasnya menyinggung LKK Tekno Sains.

Walaupun jika di daerah Dali kekayaan dan asset mereka sudah melebihi puluhan triliun, tetapi jika dibandingkan dengan LKK Tekno Sains mereka bukanlah apa-apa.

Lagipula jika Rendi membunuh mereka, mereka pada akhirnya juga akan jatuh ke jurang terdalam.

“Kamu hanya punya satu menit.” Kata Rendi sambil bangkit berdiri, lalu berjalan keluar.

Dia sama sekali tidak omong kosong, ketika Rony menunggu, dia sudah menanamkan beberapa bom di sekitaran rumah keluarga Cheng, jika Keluarga Cheng ingin membunuhnya, mana mungkin dia dengan mudah melepaskan mereka.

Walaupun membunuh orang pada hari raya ini tidak baik, tapi apakah ada dampaknya padanya?

Dia hanya berharap bisa memikirkan keputusanya.

Dengan segala kekuasaan yang telah diraih sekarang, dia sudah tidak perlu pusing memikirkan banyak hal.

Di dunia ini, siapa yang memiliki kekuasaan terbesarlah yang bisa mengambil keputusan.

Lagipula, jika nantinya Anthony tidak stuju denganya maka segera setelah dia naik ke helikopternya dia akan langsung meledakan rumah ini.

“Ayah, kamu jangan ragu lagi, dia ini selain adalah pimpinan LKK Tekno Sains, dia juga adalah komandan Pasukan Elit Assuro distrik kokang , orang-orang ini adalah suruhannya yang datang dari Distrik Kokang!”

Melihat Rendi yang beranjak pergi, Ricky panik.

Dia sudah tau identitas sebenarnya Rendi, dan dia tau Rendi tidak akan segan-segan membunuh seluruh keluarga mereka.

Sudah tak terhitung lagi berapa nyawa yang telah direnggut oleh Pembunuh Distrik Kokang dan keluarga mereka tidak berarti apa -apa.

“Rendi, tunggu, aku setuju dengan permintaanmu!” katanya ketika Rendi akan melangkahkan kaki keluar dari ruang tamu, Anthony akhirnya setuju.

Karena Ricky, dia sudah kehilangan pikiranya.

Karena jika dia tahu Rendi adalah Komandan Pasukan Elit Assuro distrik kokang, jika dia berkata akan membunuh satu keluarga ini, maka dia pasti akan membunuh mereka tanpa segan.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu