Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 384 Keputusan Fina

Fina menatap Troy dan Suandi, dia menahan diri, dan mengikuti mereka juga.

Harus diketahui, masalah ini, pilihan ini, dia hampir berpikir sepanjang malam.

Pada akhirnya dia memilih untuk percaya pada Rendi Lu.

Lagipula dia hanya seorang manajer proyek kecil, Rendi Lu adalah Bos dari grup perusahaan. Bahkan orang kuat seperti Rendi Lu tidak takut mati. Lalu apa yang perlu dia takuti?

Jika taruhannya benar, pasti dapat menarik perhatian Rendi Lu, dan peluangnya untuk memasuki perusahaan grup pasti akan meningkat saat itu.

Jika salah bertaruh ...

Fina tidak berani memikirkannya lagi.

Karena situasi seperti itu sangat sulit dan menakutkan.

Dia takut jika berpikir terlalu banyak, dia akan mundur.

Pada saat ini, dia tiba-tiba teringat pepatah terkenal:

Hidup tidak lebih dari sebuah pertaruhan, pertaruhan benar, maka karir akan sukses dan maju, pertaruhan kalah, maka mulailah dari awal lagi!

Fina menatap punggung Rendi Lu yang teguh dan lurus, berpikir dalam hati: Apakah Bos juga sedang bertaruh?

Apakah dia pernah berpikir situasi jika kalah taruhan?

“Kamu tidak perlu pergi lagi, tunggu telepon Konsulat saja.” Setelah tiba di tempat parkir, Rendi Lu melihat Fina juga mengikutinya dengan raut wajah menampilkan ekspresi siap gugur, Rendi Lu berkata sambil tersenyum.

"Tuan, aku mengerti situasi di Istana Raja, Aku merasa mungkin lebih nyaman bagiku untuk mengikuti kalian, dan Raja Samba juga sudah pernah melihat ku, jangan sampai ada kesalahpahaman." Fina memikirkannya, akhirnya memutuskan untuk mengikuti Taruhan Rendi Lu.

Rendi Lu melihat-lihat Fina, dan kemudian bertanya: "Apakah kamu tidak takut akan kematian? Kita akan menerobos ke Istana Raja. Jika kita gagal, kita akan kehilangan nyawa kita."

Dia menatap mata Fina, Tentu saja bagian yang lebih penting adalah untuk menguji keberanian Fina.

Dia bukan orang yang gegabah, dia berani menerobos ke Istana Raja, tentu saja dia ada jaminan yang pasti agar Raja Samba mau bekerja sama dengannya, sehingga dia akan pergi.

Jika tidak, dia pasti tidak akan mengambil risiko.

"Takut." Fina mengangguk, ini adalah kebenaran.

"Tapi Tuan yang adalah Bos saja tidak takut. Bahkan jika aku takut, juga tidak dapat melemahkan kekuatan Tuan," Fina menambahkan dengan tegas.

“Masuklah ke mobil.” Rendi Lu mengacungkan jempol kepada Fina, dan harus mengatakan, bahwa Rendi Lu mengagumi keberanian Fina.

Dia berani menerobos Istana Raja, tentu saja dengan percaya diri dan pengikut.

Sedangkan Fina, wanita itu benar-benar bertaruh padanya, seperti menyerahkan nyawanya ke tangan Rendi Lu.

Harus dikatakan, bahwa Fina bertaruh benar kali ini.

Dia telah berhasil menarik perhatian Rendi Lu.

Rendi Lu sudah bersiap-siap untuk menguji Fina, Jika kemampuannya baik, Ia dapat mempertimbangkan untuk menambah keberanian dia.

Melihat Fina yang seorang wanita saja tidak takut, Troy dan Suandi menjadi agak malu.

Mereka adalah orang yang kuat, selain itu, mereka juga termasuk orang yang kejam.

Nyali mereka sebelumnya, itu tidak sebagus seorang wanita seperti Fina.

Di dalam hati mereka merasa agak malu.

Setelah setengah jam, keempatnya sudah sampai di depan Istana Samba Giroud, dan melihat beberapa tentara kulit hitam dengan senjata menjaga di depan gerbang istana, masing-masing mereka dengan tatapan yang serius.

Mendapati mobil Rendi Lu dan yang lainnya, segera dihentikan oleh mereka, dan kemudian mengatakan sesuatu menggunakan bahasa mereka.

"Tuan, mereka menyuruh kita untuk menghentikan mobil, mereka diwajibkan untuk mendapat perintah dari Raja, agar dapat membiarkan kita masuk, jika tidak mereka akan menembak.”Fina menjelaskan dengan perasaan yang bersalah.

“Katakan kepada mereka, suruh mereka menginformasikan kepada Samba, katakan bahwa aku punya cara untuk membantunya mengalahkan pasukan Raja Baltu, dan masih ada lagi, jika dia tidak melepaskan kita dalam sepuluh menit, aku akan menerobos masuk.” Rendi Lu berkata kepada Fina.

Fina mengangguk, dan menerjemahkan kata-kata Rendi Lu kepada para penjaga.

Tentu saja, dia tidak menerjemahkan kata-kata keras Rendi Lu di belakangnya bahwa mereka akan menerobos masuk.

Para penjaga agak bingung, tetapi mereka juga tahu masalah Raja Baltu yang ingin memberontak, tiba waktunya mereka juga harus menghadapi pasukan Raja Baltu, sehingga mereka tidak berani ceroboh dan dengan cepat menginformasikan pemimpinnya.

Dengan sangat cepat, seorang jenderal setengah baya keluar, dilihat-lihat dia berusia tiga puluhan, khas orang kulit hitam, tinggi badan 190 cm, dengan ekspresi tegas.

Beberapa penjaga memberi hormat kepadanya, dilihat dia pasti orang yang penting.

Dia melangkah maju melihat sekilas Rendi Lu dan kedua orang di dalam mobil, baru setelah itu melihat Fina yang turun dari mobil.

“Siapa kalian?” orang kulit hitam tersebut bertanya.

Fina memandang Rendi Lu, dan Rendi Lu berkata: "Katakan kepada mereka, kami adalah tentara bayaran, dengar-dengar mereka akan memiliki perang saudara, jadi dengan sengaja datang untuk melihat apakah Raja Samba ingin bekerja sama, Omong-omong, pasukanku akan sampai ke kota Babura besok.”

Ketika Fina mendengarnya, dia tahu bahwa Bosnya ingin mengelabui raja Samba, dan dia merasa agak khawatir.

Tetapi pada saat ini, dia hanya bisa bekerjasama dengan Rendi Lu untuk berpura-pura.

Setelah lawan bicara mendengar ucapan Fina, raut wajah jenderal kulit hitam berubah, dan dia berbalik lagi untuk menatap Rendi Lu yang ada di dalam mobil.

Setelah menatapnya selama tiga detik, dia baru menoleh ke arah Fina, dan sikapnya juga sedikit berubah: "Maaf, berapa banyak orang di pasukanmu?"

“Dia bertanya berapa banyak pasukan yang kita miliki?” Fina menerjemahkan kepada Rendi Lu.

"Sepuluh ribu," kata Rendi Lu.

Sebenarnya, dia hanya membiarkan Roni membawa 4.000 orang, tetapi untuk menakuti Raja Samba, dia merasa bahwa kekuatan 10.000 pasti jauh lebih kuat daripada 4.000.

Samba memiliki jumlah total kurang dari 20.000 tentara, selain itu, tidak tahu berapa banyak nilai tentara serta peralatan local mereka di banding tentara bayaran. Mungkin saja 10.000 tidak mampu mengalahkan 1.000.

Jumlah total pasukan Elit Assuro distrik kokang Rendi Lu sudah meningkat menjadi 10.000, tetapi Rendi Lu belum meningkatkan pasukannya lagi, dia merasa 10.000 kekuatan sudah cukup.

Dalam peperangan modern, terpenting adalah kualitas prajurit bukan kuantitas, Perang adalah tentang tingkat senjata canggih dan pengerahannya.

Karena itu, tidak perlu meningkatkan terlalu banyak pasukan, pasukan terlalu kuat, malah membawa lebih banyak tekanan pada Naypyidaw.

Dia hanya menginginkan pembangunan yang damai di Myanmar, tidak menginginkan terlalu banyak perang.

"Sepuluh ribu tentara bayaran?" Jenderal kulit hitam menarik napas dalam-dalam, Tentu saja dia tahu bahwa kekuatan tempur tentara bayaran itu tidak sebanding dengan tentara lokal di Istana kerajaan mereka. Sepuluh ribu tentara bayaran dapat dengan mudah menghancurkan mereka.

“Kalian, tolong tunggu sebentar, Aku akan melapor kepada Yang Mulia.” Jenderal memberi hormat kepada Fina, tatapan matanya tiba-tiba berubah menjadi hormat.

Fina terkejut, dia tidak bereaksi untuk waktu yang lama, Dia tidak mengerti apa yang dimaksud jenderal kulit hitam.

“Apa yang dia katakan?” Rendi Lu bertanya.

"dia menyuruh kita tunggu sebentar, dia pergi untuk melapor kepada Raja Samba ... ngomong-ngomong, Tuan, apakah Raja akan menyadari bahwa kita menipu dia, dan kemudian memaksa untuk menahan kita?" Kata Fina agak khawatir.

Dia masih belum mengetahui Pasukan Elit Assuro distrik kokang Rendi Lu.

Lebih tepatnya, mengenai Rendi Lu, dia hanya tahu bahwa Rendi Lu adalah Bos dari grup perusahaan. Adapun pengaruh Rendi Lu, dia hanya mendengar cerita dari orang lain dan tidak ada satupun yang akurat.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu