Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 353 Membeli Perusahaan Dewi

Kalau Bagas pergi ke Kota Lipovka, maka masalah ini akan dianggap selesai.

Tentu saja, sebelum dia berangkat ke Kota Lipovka, dia harus menyelesaikan semua tugasnya di sini dulu.

Masalah ini akan Rendi Lu serahkan kepada Wolf, dan Wolf akan mengangkat wakil manajer Departemen Personalia untuk menggantikan Bagas, dia juga sambil bersiap untuk merekrut wakil manajer yang baru.

Setelah mulai bekerja, Rendi Lu menghubungi Dewi.

Beberapa tahun lalu, mereka berencana untuk membeli sebuah perusahaan mesin untuk merakit Mesin Pesawat Ruang Angkasa YQ-01, dan berita ini tersebar, beberapa saat kemudian Dewi mengangkat teleponnya, Rendi Lu mengatakan kalau dia ingin mengunjungi pabrik produksi mesin milik Dewi beberapa tahun yang lalu.

Di hari pertama kerja, dia berniat untuk menghubungi Dewi.

Dia yakin, meskipun dia tidak menghubungi Dewi, dalam selang waktu beberapa hari, Dewi juga pasti akan menghubunginya.

Tapi ada banyak hal yang harus dia kerjakan, bagaimana mungkin dia bisa menyia-nyiakan waktunya.

Saat menerima panggilan dari Rendi Lu, wajah cantik Dewi tiba-tiba terlihat berseri-seri.

Dia tidak sengaja membiarkan teleponya berdering sekali, tapi setelah melihat kalau itu adalah telepon dari Rendi Lu, dia langsung mengangkatnya.

“Direktur Rendi Lu, apa kamu bersenang-senang selama liburan.” Dewi tersenyum.

Meskipun dia tahu Rendi Lu tidak bisa melihat senyum di wajahnya, tapi itu mungkin sudah menjadi kebiasaannya saat bekerja, jadi Dewi tetap tersenyum.

"Baiklah, benar, biar langsung katakan, kamu mengatakan kalau kamu akan membawa kami untuk melihat perusahaan mesinmu dari beberapa tahun yang lalu, jadi kapan kamu punya waktu kosong?" Tanya Rendi Lu langsung.

"Aku punya waktu kosong hari ini, asalkan kamu memiliki pesawat, kita hanya akan memerlukan waktu satu jam perjalanan ke Kota Qianyang." Kata Dewi.

Meskipun dia memiliki acara lain hari ini, tapi Dewi mengabaikan rencana itu, dan dia bersiap untuk berangkat.

Dari sudut pandangnya, kerja sama dengan LKK Tekno Sains lebih penting daripada apapun.

"Baik, datanglah ke Perushaan Teknologi, kita akan berangkat ke Kota Qianyang sebentar lagi." Kata Rendi Lu lalu menutup telepon.

Setelah menutup telepon, senyum di wajah Dewi masih belum hilang selama dua menit.

Setelah dia tenang, dia lalu menghubungi sekretarisnya dan menyuruhnya datang ke kantornya.

“Direktur Dewi.” Sekretaris itu segera datang ke kantor Dewi.

"Hubungi Tim Pengacara, kita akan pergi ke LKK Tekno Sains." kata Dewi.

"Hah? Apa LKK Tekno Sains setuju untuk bekerja sama dengan kita?" Sekretaris itu menatap Dewi dengan heran.

Dia tahu tentang kerja sama yang diajukan Dewi beberapa tahun lalu, dan sekarang mereka pergi ke LKK Tekno Sains, hal ini berarti ada kemajuan dalam rencana kerja sama mereka.

"Benar, hari ini kita akan membawa mereka ke Kota Qianyang untuk melihat pabrik." Dewi mengangguk.

“Kalau hanya untuk melihat pabrik, kamu tidak perlu membawa Tim Pengacara, karena mungkin setelah beberapa hari baru akan ada keputusan.” Sekretaris mengatakan hal ini berdasarkan pengalamannya di masa lalu, dia merasa bahkan jika LKK Tekno Sains benar-benar akan bekerja sama dengan perusahaan mereka, mereka pasti tidak akan menandatangani kontrak di hari ini juga.

“Panggil mereka.” Dewi berkata dengan tegas.

Dia tentu tahu, meskipun Rendi Lu berniat untuk bekerja sama dengannya, peluang untuk menandatangani kontrak di hari ini juga sangat kecil, dan bahkan mungkin hari ini mereka tidak akan bernegosiasi sama sekali.

Tapi menurut Dewi tidak ada salahnya untuk bersiap.

Bagaimana jika Rendi Lu juga terburu-buru, bagaimana jika mereka akan bernegosiasi hari ini? Apa mereka harus memanggil pengacara lagi, maka itu akan menunda waktu Rendi Lu?

Prinsipnya adalah lebih baik dia yang menghabiskan waktu menunggu pelanggan daripada membiarkan pelanggan menunggunya.

“Bailah.” Melihat Dewi bersikeras, sekretarisnya lalu mengangguk dan pergi untuk mengurus hal ini.

Setengah jam kemudian, Dewi dan timnya berangkat ke Perusahaan Teknologi

Setelah bertemu Rendi Lu, dia melihat Rendi Lu juga pergi ke Kota Qianyang dengan membawa Tim Pengacara Perusahaanya, Dewi tiba-tiba tersenyum paham.

Tapi sekretarisnya menghela nafas, ini adalah perbedaannya dengan Rendi Lu.

Ternyata, Rendi Lu juga berpikir kalau gedung pabrik Dewi sesuai dengan keinginannya, maka kontrak akan dinegosiasikan hari ini juga, kalau tidak, dia tidak mungkin membawa Tim Pengacara Perusahaanya ke Kota Qianyang.

Pabrik mesin di Dewi berada di Distrik Baru Jingga, ini adalah distrik yang baru saja dikembangkan, pemerintah memberikan banyak kebijakan khusus dan berhasil menarik banyak pengusaha untuk mengembangkan usaha mereka di sini.

Dan saat itu Dewi membangun pabrik mesinnya.

Pabrik mesinnya memproduksi mesin mobil, dan bisnisnya berjalan lancar, dan tidak mengalami kerugian.

Alasan mengapa dia bersedia menjual sahamnya ke LKK Tekno Sains adalah untuk membuka pintu untuk kerja sama dengan LKK Tekno Sains.

Dia juga melihat potensi yang luas dari LKK Tekno Sains di masa depan.

Perusahaannya telah berkembang dan sudah mencapai sebuah titik buntu, sulit baginya untuk membuat terobosan baru dalam jangka pendek tanpa membuat perubahan.

Harapannya selama ini adalah mengambil alih bisnis keluarga dan melampaui Empat Keluarga Besar, atau setidaknya berada di level yang sama dengan Empat Keluarga Besar.

Bekerja sama dengan LKK Tekno Sains akan memberinya kesempatan untuk mencapai tujuan ini dalam jangka waktu yang cepat.

Pabriknya bernama Grup Axis Engine, pabriknya termasuk pabrik berskala besar, dan luas pabrik mencakup area yang sangat besar, jadi masih memungkinkan untuk menambah beberapa mesin untuk produksi mesin penerbangan.

Mesin Ruang Angkasa umumnya tidak memerlukan banyak mesin produksi, terutama untuk menjual dan merakit Jet M-100, jadi Rendi Lu berencana untuk membangun lima mesin produksi saja.

Di masa depan, jika mereka benar-benar akan menjualnya ke luar, mereka bisa memperbesar kemampuan produksi mesin mereka.

Di Grup Axis Engine sendiri ada lima mesin produksi otomatis untuk memproduksi mesin mobil, tapi setelah dilihat-lihat, Rendi Lu berencana untuk menyiapkan mesin produksi yang lebih besar, jadi mereka harus memperluas beberapa daerah.

Setelah mereka memerikasa keadaan dan lokasi seluruh pabrik, masih ada area yang cukup luas untuk dikembangkan.

Sepanjang jalan, Dewi menemani Rendi Lu untuk menjelaskan berbagai situasi pabrik kepadanya.

Kalau ada yang tidak dia pahami, maka manajer pabrik menjelaskannya secara pribadi.

Mereka semua berharap Rendi Lu bisa memahami seluk beluk pabrik mereka.

"Direktur Rendi Lu, bagaimana menurutmu? Pabrik ini tidak jauh dari perusahaan penerbanganmu, dan masih ada area yang cukup luas untuk penambahan mesin produksi, kami juga memiliki pekerja terampil yang cukup banyak." Setelah selesai mengelilingi seluruh pabrik, Dewi akhirnya bertanya.

Apalagi selama mereka berkeliling, Rendi Lu tidak mengatakan apa-apa, dia tidak bisa melihat apakah Rendi Lu menyukai pabriknya atau tidak, dia merasa agak gelisah.

"Apa kamu berncana untuk menjual semua saham perusahaanmu, atau hanya menjual sebagiannya?" Tanya Rendi Lu.

Tentu saja, dia lebih tertarik untuk membeli semua saham pabrik dan sekaligus merobohkan semua pabrik produksi untuk dibangun kembali.

“Menjual sebagian saham perusahaanku.” Dewi berkata, kalau seluruh sahamnya dijual kepada Rendi Lu, bagaimana dia akan mendapatkan keuntungan dari kerja sama dengan LKK Tekno Sains?

Jadi tentu saja dia hanya akan menjual sebagian sahamnya.

"Kalau kamu akan menjual sebagian dari sahammu, maka ini rencanaku, aku yang akan menyediakan semua teknologinya dan aku juga akan memegang 70% dari saham perusahaanmu, tentu saja, pendapatan dari semua mesin di masa depan juga akan dibagikan padamu, coba kamu pertimbangkan dulu."

Setelah mengatakan hal itu, Rendi Lu berbalik dan berjalan menuju Kantor Area Produksi.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu