Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 98 Datang Membuat onar?

“mau buat onar?”

Rendi tersenyum dingin dan berkata: “Hari ini kalau Gunawan tidak memberiku sebuah penjelasan, aku akan menghancurkan taman Warral nya.”

“Hebat sekali, beraninya kamu menghancurkan taman Warral kami? Aku ingin lihat seberapa hebat dirimu.”

Tepat saat ini, dua gadis cantik keluar, salah satu di antaranya mengendus dingin.

“Nona muda kedua!”

Chendi melihat nona muda, dan menyapa dengan hormat.

Rendi melihat kesana, kebetulan melihat dua gadis cantik yang dia temui ketika menghentikan mobil sebelum masuk.

Kedua gadis cantik ini adalah nona muda keluarga Chen, Ailen dan Jenifer.

Sebenarnya keduanya datang untuk menjembut Rendi, karena Sulan putri Gunawan sedang menerima telepon di dalam, Ailen dan Jenifer keluar terlebih dahulu.

“Ternyata kamu pecundang?”setelah melihat Rendi dengan jelas, Ailen tertegun, matanya penuh dengan penghinaan.

Mereka melihat sendiri Rendi menyetir mobil Audi seharga ratusan juta.

Di mata nona muda kedua, orang yang menyetir mobil paling seharga ratusan juta, tidak jauh berbeda dengan pecundang.

“Bocah, sudah selesai, beraninya kamu main tangan memukul satpam keluarga chen, sekarang nona Ailen sudah datang, walaupun kamu tidak mati, pasti babak belur.”ucap Rahul menyeleneh.

Rahul adalah sampah terkenal di mata orang-orang biasa.

Tapi nona Ailen di mata tuan muda biasa.

Tidak ada bedanya dengan wanita iblis.

Siapa yang berani mengganggunya, dia pasti akan membuatmu mati mengenaskan.

Dua tahun yang lalu ada seorang pria kaya mengejar Ailen, kata-katanya sangat kasar, Ailen langsung menendangnya, dia hampir saja berubah menjadi kasim.

Melihat Ailen yang kejam dan tidak berperasaan.

“Pria yang tidak berstatus, beraninya kamu memukul satpam keluarga Chen, hari ini tamat riwayatmu.”

Chendi tersenyum dingin memandang Rendi, lalu menoleh memandang Ailen berkata: “Kak Ailen, pria ini tidak hanya akan menghancurkan taman Warral, bahkan main tangan memukul satpam, ini sangat keterlaluan, dia sama sekali tidak memandang keluarga Chen di matanya.”

“Cari mati!”raut wajah Ailen berubah, dia melangkah maju mengayunkan tendangan ke arah Rendi.

Davin, tuan besar keluarga Chen tidak mengelola bisnis keluarga selama 20 tahun terakhir, dia mengabdikan dirinya untuk seni bela diri, bahkan membuka sekolah seni bela diri, sebagian besar keturunan keluarga Chen mencapai kesuksesan di bawah bimbingannya.

Bahkan kedua cucu Davin, Ailen dan Sulan, tidak bisa dikalahkan oleh pria biasa.

Ailen telah belajar kungfu bersama kakeknya selama beberapa tahun, dia tidak menghargai pria di dunia ini, saat ini Rendi yang ada di depan matanya hanyalah seorang pecundang.

Melihat Ailen yang tiba-tiba main tangan, membuat tamu lainnya terkejut, wajah Chendi tampak sangat senang.

Karena dia tahu ketika Ailen main tangan, kalau Rendi tidak dipukul hingga cacat, pasti babak belur.

Bocah, ini adalah akibat dari menyinggung keluarga Chen!

Chendi memandang Rendi tersenyum dingin.

Rendi yang melihat Ailen tiba-tiba main tangan, matanya berbinar, karena dia menyadari Ailen mahir bela diri, orang biasa tidak akan bisa menang berkelahi dengannya.

Tapi dia tidak menganggapnya serius, tepat ketika kaki panjang Ailen menyapu di depannya, tiba-tiba dia mengangkat tangannya yang memegang pisau menyayat betis Ailen.

“Aiya!”

Betis Ailen kesakitan, dia buru-buru menarik kakinya, memegang betisnya dan memijatnya dengan lembut.

Semua orang terkejut, mereka semua tahu beberapa keturunan keluarga Chen mahir seni bela diri, tidak disangka berhasil ditundukkan oleh Rendi.

Ariel menyipitkan matanya, lebih kurang dia sedikit memahami Rendi.

Wilson tidak mengatakan apa-apa, wajahnya tampak tidak terlalu baik.

Rahul juga terkejut, dia tahu Rendi hebat, juga tahu Ailen sangat hebat, tidak disangka Ailen bahkan tidak bisa bertahan di depan Rendi.

“Kamu! Beraninya kamu memukulku?” Ailen yang baru sadar menghela dengan marah, memandang Rendi dengan serius.

Dia tidak menyangka pecundang ini tidak hanya berani melawan, bahkan berani memukul betisnya hingga kesakitan.

“Logika macam apa itu? Kamu yang sudah mau main tangan, apakah aku harus berdiri di sini membiarkanmu memukulku?”ucap Rendi menyeleneh.

“Hmph, siapa diriku, dan siapa dirimu, mana bisa membandingkan dirimu yang murahan dengan diriku? Hari ini kalau tidak mematahkan tanganmu, aku tidak bermarga chen!”ucap Ailen dengan jijik, sambil mengeluarkan telepon bersiap-siap memanggil orang.

“Ailen, kamu tidak apa-apa kan?”tanya Jenifer khawatir sambil memapah Ailen.

Ailen menggeleng, bersiap-siap menelepon.

Sebagai putri kedua keluarga Chen, ini pertama kalinya dia dipermalukan, hari ini kalau tidak menghabisi Rendi, bagaimana mungkin dia iklas.

“Apa yang terjadi?”

Tepat saat ini, Sulan keluar setelah selesai menerima telepon, dia mengerutkan kening melihat kerumunan anak muda.

“Nona besar, pria ini tidak hanya mengancam akan menghancurkan taman Warral, bahkan melukai nona kedua, dan beberapa satpam, ini sudah melanggar hukum, cepat beri dia pelajaran!”ucap Chendi mengadu kepada nona besar.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”Sulan mengerutkan kening, hari ini ulang tahun kakeknya yang ke 70, dia tidak merasa orang biasa akan berani membuat onar di keluarga Chen.

“Nona besar, begini, pria ini tidak memiliki undangan, dan bersikeras menerobos taman Warral, lalu aku meminta satpam menahannya, tapi sebaliknya semuanya luka dipukuli olehnya, lalu nona kedua keluar, dan meminta penjelasan darinya, dia malah memukul nona kedua hingga terluka.”ucap Chendi menambah lebih banyak.

“Ehn?”Sulan menatap Rendi dengan serius, lalu pergi memeriksa luka Ailen.

“Ailen, bagaimana keadaanmu, apakah dia melukaimu?”tanya Sulan khawatir.

Meskipun keduanya hanya sepupu, tapi hubungan mereka sangat baik, seperti saudara kandung.

“Tidak apa-apa, dia hanya melukai betisku dengan pisau, kak Sulan, kamu harus balas dendam untukku, pecundang ini terlalu sombong, hari ini kalau tidak mengelupas kulitnya, keluarga Chen tidak ada muka untuk terus berdiri di Yuzoda.”ucap Ailen.

“Ehn, bagus kalau tidak apa-apa, beraninya membuat keributan di keluarga Chen, aku pasti tidak akan mengampuninya.”Sulan mengangguk, lalu berjalan ke arah Rendi lagi.”

Ketika mereka melihat hawa dingin di mata Sulan, mereka tertawa menyeleneh sekali lagi.

Sulan adalah putri kebanggaan keluarga Chen, cucu kesayangan tuan besar Davin, kalau Rendi masih berani main tangan pada Sulan, maka perpecahan antara dia dengan keluarga Chen tidak akan terelakkan.

“Bocah, kamu yang sombong dan gila, lihat bagaimana akhir hidupmu.”ucap Rahul menyeleneh.

Wajah Airel juga menyeleneh, dia percaya kali ini Rendi pasti akan berakhir tragis.

Chendi, Wilson dan lainnya juga menunjukkan kebahagiaan, sebelumnya Rendi menekan mereka hingga tidak bisa mengangkatkan kepala.

“Gunawan yang menyuruhmu mencariku?”melihat wajah dingin Sulan yang berjalan kemarin, Rendi tersenyum dan bertanya dengan dingin.

Sebelumnya Gunawan mengatakan akan meminta putrinya menyambutnya, bukankah nona ini adalah putri Gunawan.

“Kamu?”Sulan terkejut, hatinya mendapat firasat buruk.

“Aku Rendi, ayahmu yang mengundangku.”ucap Rendi tersenyum.

“Hah?”Kamu tuan Rendi?”

Sulan terkejut, dan terburu-buru meminta maaf: “Tuan Rendi, maaf, keluarga Chen yang tidak punya mata, tolong jangan pedulikan mereka!”

Sikap Sulan yang tiba-tiba berubah, seketika suasana menjadi beku.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu