Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 250 Bersiap-siap Untuk Penyaluran Di Offshore

Mendengar pembicaraan Selly dan Peter, orang di sekitar menatap Rendi Lu dengan tatapan senang di atas penderitaan orang.

Rendi Lu tadi memang terlalu keterlaluan, jadi kualat jika dia tidak diperbolehkan untuk naik ke dalam pesawat.

Joby Huang dan Lani sedikit khawatir, jika Rendi Lu tidak diperbolehkan untuk naik pesawat, maka mereka hanya bisa naik MRT untuk kembali.

Yang paling utama adalah kini Rendi Lu datang untuk menghadiri lomba, jika ini mempengaruhi suasana hatinya, bagaimana dia bisa lomba dengan tenang.

"Direktur Lu, maaf sudah merepotkanmu."Lani mengatakan dengan perasaan bersalah.

"Tidak masalah." Rendi Lu menggelengkan kepalanya dan males untuk membuka matanya, dia tidak memedulikan masalah ini sedikitpun.

2 jam kemudian, akhirnya pesawat tiba di Bandara Offshore, Joby Huang selalu mengkhawatirkan masalah ini, tetapi Rendi Lu malah ketiduran.

2 hari ini dia tidak tidur nyenyak karena masalah Kiki, kini setelah tidur lahap, dirinya menjadi segar kembali.

Setelah turun dari pesawat, Peter dan Selly tetap mengikuti di belakang Rendi Lu, beberapa penumpang juga mengikuti untuk menghebohkannya.

Lani juga dalam waktu pertama menghubungi orang untuk menjemput mereka.

Dia menolehkan kepala melihat sekilas Peter dan Selly, Rendi Lu teringat sebelumnya saat mereka berdua berada di atas pesawat, sepertinya ingin mencari orang untuk mengejek perkataannya. Setelah memikirkannya, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Nicholas.

"Aku memukul orang di dalam pesawat, sepertinya orang itu menghapus hak penerbanganku, apakah kamu punya kenalan di kantor pusat penerbangan?" Rendi Lu menanyakannya.

"Ada. Pesawat apa yang kamu tumpangi?" Nicholas bertanya.

"Lucky Air, penerbangan ke Offshore." Rendi Lu berkata.

"Baik, aku bantu kamu selesaikan masalah ini." Nicholas berkata.

Rendi Lu mematikan ponselnya, setelah beberapa menit kemudian, dia melihat beberapa pihak kepolisian bandara yang berjalan ke arah mereka.

Selly dengan panik berkata: "Dia, dialah yang memukul temanku."

Pihak kepolisian menatap Rendi Lu, lalu salah satu menanyakan: "Apakah kamu sengaja memukul orang di dalam pesawat?"

Kerumunan orang tersebut menatap Rendi Lu dengan menertawakannya, melihat apakah Rendi berani untuk mengakuinya. Jika Rendi Lu tidak berani mengaku, maka mereka akan membantu menjadi saksi, dan beri Peter sedikit muka.

"Iya." di luar dugaan semua orang, Rendi Lu ternyata menganggukkan kepala dan menanggung masalah ini.

"Ikuti kita." pihak kepolisian melihat Rendi Lu yang sangat kerja sama membuat mereka terkejut, dan mereka juga tidak perlu mengeluarkan borgol untuk menahan tangannya.

"Boleh." Rendi Lu juga menganggukkan kepala dengan sangat bekerja sama dengan mereka.

"Hei bocah, kenapa kamu tidak bertindak sembarangan lagi? Keluarkan kesombongan kamu saat berada di atas pesawat?" Peter menertawakan karena penderitaannya.

Boom!

Rendi Lu tanpa berkata apapun, dia langsung menendang Peter hingga terbang keluar.

Semua orang menjadi saksi.

Tidak disangka dia masih berani memukul orang?

Ini di depan pihak kepolisian.

Mulut sekumpulan polisi tersebut juga terbuka, awalnya mereka mengira Rendi Lu yang sangat bekerja sama, mungkin bukanlah orang yang tidak takut mati. Tidak disangka dia masih berani memukul orang di hadapan mereka, ini sangat keterlaluan.

"Pak polisi, lihatlah. Sembarangan sekali, dia tidak menganggap kalian sedikitpun, masa kalian masih tidak menahannya?" Selly mengatakan dengan marah.

Ekspresi beberapa polisi tersebut berubah, pertama mereka tidak terlalu senang dengan Rendi Lu, kedua mereka sangat malu karena disalahkan oleh seorang perempuan secara langsung.

"Borgol tangannya, bawa pergi!" kapten polisi mengatakannya dengan cuek, kemudian seorang polisi langsung mengeluarkan borgol dan memborgol tangannya.

Rendi Lu sangat bekerja sama sepanjang proses, wajahnya masih tersenyum.

Melihat tangan Rendi Lu yang diborgol, Peter yang berdiri kembali dari lantai sudah tenang.

Dia memang sedikit lemah, kenapa bocah ini begitu sembarangan?

Hingga tidak beri polisi muka sedikitpun?

Sh*t, baguslah setelah masuk ke dalam kantor, lihat bagaimana nanti aku menghabisimu!

Peter memikirkannya dengan sangat sadis, kemudian mengeluarkan ponsel dan menghubungi ayahnya, dia ingin menggunakan hubungan ayahnya dengan kantor polisi untuk memberi Rendi Lu pelajaran.

Rendi Lu barusan dibawa pergi oleh polisi, ekspresi Joby Huang dan Lani sangat buruk, mereka sangat khawatir.

Jika ini di Kota Yuzoda atau di Central Plains, mereka masih bisa menggunakan hubungan mereka. tetapi karena ini di Offshore, jadi mereka tidak bisa membantu apapun.

Setelah Peter selesai telepon, dia juga membawa Selly mengikutinya. Dia harus melihat Rendi Lu diberi pelajaran, jika tidak dia tidak akan puas.

Dia sudah memikirkannya, setelah Rendi Lu diberi pelajaran di dalam kantor, dia juga tidak akan membiarkannya begitu saja. Setelah Rendi Lu dikeluarkan, dia akan menghabisinya langsung, jika tidak maka dia bukan Peter lagi.

Hanya saja...

Barusan keluar dari bandara dan sampai di samping mobil polisi, ponsel kapten berdering, kemudian ekspresinya langsung berubah.

"Numpang tanya, apakah namamu Rendi Lu?" Kapten bertanya dengan sangat sungkan.

Orang-orang yang mengikuti Peter sedikit tidak mengerti apa maksud kapten, kenapa tidak lakukan sesuai proses?

Bukankah ini saatnya menahan berengsek ini ke dalam mobil dan membawanya ke kantor, untuk apa menanyakan hal tidak berguna ini?

Rendi Lu tersenyum dan menganggukkan kepala berkata: "Betul, jika tidak percaya, boleh periksa KTPku."

Dia pastinya tahu jika Nicholas sudah menghubungi teman yang bekerja di kantor pusat penerbangan.

"Ah, kamu beneran Tuan Rendi. Maaf, kita salah tangkap orang. Maaf sekali." Kapten mengatakan sambil membukan borgol secara langsung, sehingga membuat beberapa polisi lain menjadi bingung.

"Tidak masalah, ini hanyalah sebuah kesalahpahaman." Rendi Lu melihat kapten kemudian mobil polisi disampingnya dan berkata, "Menurutku peralatan pelayanan kalian sudah saatnya diganti, nanti kembali beritahu atasan kalian untuk menghubungiku. Aku akan menyumbang 100 milyar kepada kantor kalian untuk memperbarui peralatan kalian saat pelayanan."

Pasti ada maksud dari tindakan Rendi Lu.

Offshore pastinya sebuah pasar besar setelah Perusahaan Teknologi, jika mereka percaya padanya, dia pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk membuat sebuah hubungan di sini.

Kedepannya produk teknologi pertama yang diteliti, sebelum dipasarkan, pasti harus dipamerkan di seluruh kota metropolitan internasional.

Tampak jelas jika Kota Yuzoda masih sulit untuk mencapai tingkat seperti kota metropolitan internasional, Offshore adalah target strateginya.

Jadi cepat lambat dia harus mencari hubungan di sini.

Mungkin juga bisa membangun Perusahaan Teknologi kedua di sini.

Pastinya harus menunggu suksesnya pasar Perusahaan Teknologi Kota Yuzoda dan penelitian proyek.

Perkataan Rendi Lu membuat semua orang terkejut.

Menyumbang 100 milyar kepada kantor polisi?

Sh*t, bocah ini terlalu pandai berpura-pura.

Jika dia punya kemampuan ini, dia sudah bisa membeli pesawat pribadi, untuk apa masih duduk pesawat umum.

Tidak ada satupun orang yang percaya padanya.

Kapten melihat Rendi Lu yang memberikan kartu namanya, dalam hatinya tersenyum pahit, pastinya dia juga tidak percaya jika Rendi Lu akan menyumbang 100 milyar untuk kantor mereka.

Tapi dia juga tahu jika kartu nama ini akan diberikan kepada Kepala Biro Lau, karena Kepala Biro Lau yang menghubunginya secara langsung untuk melepaskan Rendi Lu, mungkin saja mereka saling kenal.

Jika nanti membahas masalah ini, bukankah dia yang akan menanggungnya.

Joby Huang dan Lani sedikit terkejut karena Rendi Lu yang dilepas

Tapi melihat Rendi Lu tidak masalah, mereka juga sudah tenang.

"Apakah kamu beneran akan menyumbang 100 milyar kepada mereka?" setelah naik ke dalam mobil dengan tujuan ke hotel, Lani bertanya karena penasaran.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu