Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 28 Suandi

Orang yang menghalangi jalan bukan orang asing, melainkan Johny, pemilik Toko Barang Antik.

Melihat Johny membawa beberapa orang dan berdiri di hadapannya, Rendi Lu tidak panik, tapi agak kecewa pada Tiga Ksatria Margin.

Tiga Ksatria Margin adalah orang yang dilatih oleh Alex, saat itu, Rendi Lu sudah mengatakan dengan sangat jelas kalau Johny akan melawannya, jadi dia ingin Tiga Ksatria Margin melawan Johny.

Tapi sekarang, sepertinya keadaan sedang berpihak pada Johny.

"Sepertinya orang yang kita dilatih sendiri lebih mudah untuk dikendalikan." Kata Rendi Lu sambil mennghela napas.

“Bocah ini, tidak perlu banyak omong kosong, cepat serahkan Gelas Anggur Yuegang, cukup urus masalahmu sendiri, kalau tidak, jangan salahkan orang tua ini karena berbuat kejam!” Johny menatap Rendi Lu, tatapan matanya terlihat tajam.

Gelas Anggur Yuegang yang bernilai setidaknya 10 Miliar, dibandingkan dengan uang 10 Miliar itu, baik dia seorang Tuan Muda atau bukan, dia hanyalah orang yang banyak omong kosong.

Tujuh atau delapan pria besar di belakangnya memegang pisau di tangan mereka, dan berdiri dengan postur siap menyerang.

“Rendi Lu, siapa orang-orang ini, bagaimana kamu bisa berurusan dengan orang-orang kejam ini?” Suandi bertanya dengan suara kecil.

"Aku pernah berurusan dengan orang yang lebih kejam, mereka ini hanya udang kecil, kalau kamu takut takut, kamu bias menyingkir." Rendi Lu tersenyum santai.

“Aku adalah orang yang berpendirian, kalau hari ini aku memanggilmu sebagai saudaraku, maka kamu adalah saudaraku selamanya.” Kata Suandi serius.

Dia baru saja kembali dari ketentaraan selama setahun, dia tidak terlalu tua, tapi asalkan dia mengakui seseorang, dia akan menganggap orang itu sebagai saudara sehidup dan sematinya.

“Bagus, kalau begitu jangan banyak tanya, bantu aku lawan mereka.” Rendi Lu mengangguk.

Suandi menganggukkan kepalanya, lalu mengepalkankan tangannya, kemudian memasang kuda-kuda untuk bertarung.

Meskipun tujuh atau delapan orang di hadapannya memegang pisau, tapi dia tidak khawatir sama sekali.

Pertama, karena dia sendiri adalah prajurit dari pasukan khusus yang baru kembali, semua pedang, gunung, dan lautan, dia sudah pernah melihat semuanya, jadi dia tidak takut dengan orang-orang di hadapannya.

Kedua, dalam hal bertarung, Rendi Lu lebih kuat darinya, apalagi yang harus dia khawatirkan.

"Bodoh, seperti kamu tidak senang kalau tidak melihat peti mati, serang dia!" Johny melihat Rendi Lu dan Suandi yang sudah siap melawan, dia tahu kalau Rendi Lu tidak akan menyerahkan Gelas Anggur Yuegang kalau tidak ada pertumpahan darah.

Tujuh delapan pria bertubuh besar itu lalu maju dan menyerang.

Di bawah sinar matahari, pantulan cahaya dari pisau membuat mereka terlihat semakin menakutkan.

Untungnya, tidak ada orang lain selain mereka di gang ini, kalau tidak, keadaan saat ini akan terlihat sangat mengerikan.

Rendi Lu dan Suandi juga bergerak.

Saat bertarung, mereka berdua terlihat sangat ganas, dan juga mereka memegang pisau di kedua tangan mereka.

Bukan hanya dengan tangan kosong...

Prang Prang Prang!

Dalam satu menit, Johny terkejut melihat tujuh atau delapan pria yang dia bawa semuanya terbaring di atas tanah.

Kedua pria itu, Rendi Lu dan Suandi, mengalahkan mereka semua dan sekarang mereka berdiri di hadapan Johny.

“Kalian, kalian, apa kalian itu manusia atau setan!” Johny terlihat agak takut.

Dia pernah bekerja di dunia bawah tanah selama bertahun-tahun, dia juga pernah membunuh orang, tapi dia belum pernah melihat orang sekuat monster seperti Rendi Lu dan Suandi.

"Saudaraku, beberapa hari yang lalu dia mengakatakan kalau dia akan melawanku, lalu ada orang yang bersedia membantuku melawannya, tapi sepertinya aku ditipu oleh orang itu, jadi apa kamu bisa membantuku melawannya?" Rendi Lu mengabaikan Johny, dan menatap Suandi.

“Karena Kak Rendi Lu yang meminta, aku pasti akan melakukannya.” Suandi menatap Rendi Lu, lalu paham maksudnya.

Sangat mudah bagi Rendi Lu untuk melawan orang ini, tapi Rendi Lu justru meminta bantuannya, dia mengerti apa maksud Rendi Lu.

Dalam hatinya, dia agak terkejut, ini tidak seperti Rendi Lu yang dia kenal.

“Kamu ingin melawan Kak Rendi Lu?” Suandi melangkah maju dan menatap Johny.

“Tidak, tidak, Saudaraku, aku tidak bermaksud seperti ini, dan aku tidak menginginkan Gelas Anggur Yuegang itu lagi.” Johny memandang Rendi Lu, lalu dia berkata dengan gugup.

“Tapi Rendi Lu mengatakan kamu ingin melawannya.” Kata Suandi, lalu dia menggenggam pergelangan tangan Johny, lalu memutar dan mematahkannya.

Kraak!

Suara tulang tangan yang patah terdengar jelas, diikuti dengan teriakan Johny yang terdengar seperti seekor babi yang sedang dibunuh.

“Kak Rendi Lu, aku yakin tangannnya tidak akan berguna lagi setelah sembuh.” Suandi menoleh ke Rendi Lu.

Dia yakin dengan kemampuannya.

“Baiklah, ayo jalan, aku akan mentraktirmu makan hari ini.” Rendi Lu mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Roni.

Suandi lalu diam, mereka berdua terlihat tidak peduli pad Johny yang berteriak kesakitan sambil memegang tangannya yang patah.

"Roni, datanglah ke Jade On 36 untuk makan, aku akan mengirimnya nomor ruangan reservasinya padamu nanti. Jangan tanya apapun, cepat datang dan kita akan berbicara." Kata Rendi Lu lalu menutup telepon.

Roni adalah salah satu teman Rendi Lu di Kota Yozuda dalam beberapa tahun terakhir, dia juga sangat mengenal Roni.

Kalau bukan karena kekecewaannya pada Tiga Ksatria Margin, hari ini dia juga tidak akan berencana unutk mengajak Roni keluar untuk makan.

“Kak Rendi Lu, sepertinya sangat mahal untuk makan di sini, aku tidak mampu membayarnya, Saudaraku, hari ini aku benar-benar tidak bisa mentraktirmu.” Saat kami sampai di depan pintu Jade On 36, Suandi meliriknya lalu mengatakan hal itu.

Meskipun dia tidak pernah datang ke Jade On 36 untuk makan, dia tahu kalau Jade On 36 adalah restoran kelas atas di Kota Yuzoda, harga paling rendahnya sekitar 2 Juta per orang, dan untuk ruangan reservasi yang paling mahal, dengar-dengar mereka harus membayar puluhan juta per hidangan.

"Aku yang mentraktirmu hari ini." Kata Rendi Lu.

"Kak Rendi Lu, kalau kamu mentraktirku dengan uang kotor, aku tidak akan makan makanan ini." Suandi berkata dengan ragu.

Rendi Lu berhenti, dan menatap Suandi dengan penasaran, lalu tertawa: "Apa maksudmu kotor, lalu apa yang bersih?"

Suandi mengedipkan matanya, dengan ragu berkata: "Kak Rendi Lu, aku selalu menganggapmu sebagai saudaraku, meskipun aku tidak meragukanmu, tapi aku merasa kurang nyaman dalam hati."

Rendi Lu memandang Suandi, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan memberikannya kepada Suandi, kemudian dia mengeluarkan sebatang untuk dirinya sendiri.

Suandi tidak menyalakan rokok itu, tapi dia menatap Rendi Lu dan berkata, "Beberapa hari ini aku banyak mendengar rumor tentang kamu dan Kakak Iparmu... Aku tidak percaya kalau kamu adalah orang seperti itu, tapi saat kamu datang ke perusahaan beberapa hari ini, kamu terus berada di ruangan Direktur Sandro, dan aku merasa hal itu kurang enak dilihat."

Ini alasannya dia mengundang Rendi Lu untuk makan hari ini.

Semua orang mengatakan kalau Rendi Lu mengirim istrinya sendiri ke ranjang Sandro sebgaai imbalan kedudukannya di perusahaan saat ini, meskipun semua orang mengatakan hal yang sama, tapi dia tetap tidak percaya.

Jadi dia ingin meminta penjelasan dari Rendi Lu.

Rendi Lu menghisap rokoknya sekali, lalu mematikan rokoknya, dan tersenyum kecil: "Kalau kamu percaya padaku, masuk dan makan bersamaku, aku akan memberitahumu kebenarannya besok."

Setelah dia mengatakan itu, dia lalu melangkah masuk ke Jade On 36, kalau Suandi benar-benar menganggapnya sebagai saudara, masalah tentang apa dia akan mempercayainya seperti dia mempercayai Roni, semuanya akan tergantung pada pilihannya hari ini.

Suandi menghela napas, lalu mengikuti Rendi Lu masuk ke Jade On 36.

"Kakak Ipar, apa yang kamu lakukan di sini?"

Saat Rendi Lu dan Suandi duduk, seorang perempuan tiba-tiba bertanya pada Rendi Lu.

Rendi Lu lalu membalikkan kepala, dan melihat Lissa, Amanda Wang, dan seorang pria muda yang memakai jas sedang menatapnya.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu