Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 195 Marcel Ding

“Linda, ini adalah Tuan Marcel, cepat bangkit dan tuangkan teh untuk Tuan Marcel.” Kata Amelia Wang sambil membawa pria paruh baya itu masuk kedalam ruang tamu.

Pria paruh baya itu bernama Marcel Ding, seorang bos perusahaan konstruksi. Dalam dua tahun terakhir, dia menjadi orang kaya, melakukan beberapa proyek, dan menghasilkan banyak uang, dia memiliki sedikit ketenaran.

“Tidak perlu, tidak perlu, aku tidak haus.” Marcel Ding melihat Linda, matanya langsung bersinar, sebelumnya ketika Amelia Wang menunjukkan foto Linda, dia sudah sangat terkejut.

Tidak disangka walaupun Linda telah menikah dan melahirkan seorang anak, juga masih sangat cantik, kulitnya dirawat seperti gadis yang berusia 18 tahun, sangat mulus.

Linda mengamati Marcel Ding sebentar, dia bahkan sulit untuk menyapanya.

Jangankan Marcel Ding sudah sangat tua, walaupun Marcel Ding masih muda, dan sebelum dia bercerai dengan Rendi Lu, dia tidak akan memiliki hubungan apapun dengannya.

“Linda, mengapa kamu begitu tidak sopan?” Amelia Wang berkata dengan sedikit tidak senang.

“Tuan Marcel, maaf, putriku sedikit pemalu, kalau tidak kalian mengobrol terlebih dahulu.” Amelia Wang berkata sambil tersenyum kepada Marcel Ding.

Pada saat Amelia Wang melayani Marcel Ding, dia menoleh lalu memandang Rendi Lu dengan tatapan menghina, dia ingin melihat kapan Rendi Lu akan berinisiatif untuk pergi.

Melihat Amelia Wang langsung tidak menganggap keberadaannya, Rendi Lu sangat marah, jika bukan karena Linda, dia sudah akan meluapkan emosinya.

“Tuan Marcel, benarkan? Aku dengar kamu memiliki niat untuk mengambil istriku?” Rendi Lu berwajah suram, lalu melihat Marcel Ding seperti sedang tersenyum.

“Kamu adalah?” Marcel Ding melihat ke arah Rendi Lu, lalu bertanya dengan mengerutkan kening.

“Siapa aku tidak penting, kamu hanya perlu tahu bahwa Linda adalah istriku.” Rendi Lu berkata dengan datar.

“Oh.” Jawab Marcel Ding, dengan tatapan menghina dimatanya.

Rendi Lu adalah suaminya Linda, tetapi Amelia Wang masih memperkenalkan Linda kepadanya, bahkan jika dia adalah orang bodoh, juga tahu bahwa Rendi Lu pasti adalah seorang pecundang, seorang pecundang yang bahkan diremehkan oleh istri dan ibu mertuanya sendiri.

Pria yang seperti ini, memiliki hak apa untuk memiliki wanita cantik seperti Linda?

“Tuan Marcel, abaikan dia saja, putriku akan segera bercerai dengannya.” Kata Amelia Wang.

“Ibu, jika kamu sembarangan bicara lagi maka aku akan pergi. Kapan aku bilang ingin bercerai dengan Rendi Lu?” Linda sudah benar-benar marah.

Bahkan jika dia bercerai dengan Rendi Lu, dia juga tidak akan setuju bersama dengan Marcel Ding.

Selain itu, Rendi Lu saat ini berada disampingnya, Ibunya begitu tidak berperasaan, sama sekali menganggap keberadaan Rendi Lu tidak ada.

Amelia Wang tidak mengetahui identitas Rendi Lu, tetapi dia sendiri mengetahuinya.

Bos LKK Tekno Sains alias Keluarga Zhang memprovokasinya, dia langsung membakar Gedung Keluarga Zhang, dan masih mendengar bahwa Perusahaan Properti Nature Keluarga Zhang juga diledakkan sampai rata dengan tanah.

Dapat dilihat bahwa Rendi Lu adalah pria yang kejam, Ibunya masih menghina Rendi Lu seperti ini, dia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika Rendi Lu mengamuk.

“Ibu, tidak bisakah kamu lebih diam? Kakak ipar masih disini, dan kamu memperkenalkan pria lain kepada Kakak, kamu anggap Kakak ipar sebagai apa?” Lissa juga melihat amarah didalam matanya Rendi Lu.

Setelah kejadian kemarin, dia juga mengetahui bahwa Rendi Lu hampir menghancurkan Keluarga Zhang.

Tidak peduli apakah dia mengakuinya, setelah kejadian kemarin, pandangan dia terhadap Rendi Lu telah sepenuhnya berubah.

Dia juga tidak bisa mengatakan dengan jelas perasaan seperti apa itu.

Tetapi dia tahu bahwa dia sudah tidak memiliki pendapat terhadap Rendi Lu seperti sebelumnya.

“Kakak Ipar? Dia tidak layak menjadi kakak iparmu, dibandingkan dengan Tuan Marcel, dia masih kalah banyak dengannya.” Amelia Wang berkata dengan dingin.

“Bibi Amelia sudah terlalu sungkan, semua orang memiliki kehendaknya sendiri, juga memiliki nasib mereka sendiri, mungkin Saudara Rendi masih belum sampai pada waktunya. Oh iya, Saudara Rendi, apakah kamu sudah memiliki pekerjaan, apakah perlu aku membantumu, kebetulan perusahaanku kekurangan seorang penjaga keamanan, aku lihat tubuhmu yang kekar, cocok untuk menjadi seorang penjaga keamanan.” Marcel Ding melihat kearah Rendi Lu, lalu berkata dengan bercanda.

Linda mendengar bahwa Marcel Ding ingin menyindir Rendi Lu, tatapan matanya penuh dengan kekonyolan. Dia bahkan ingin bos dari LKK Tekno Sains menjadi penjaga keamanan perusahaannya, bahkan jika perusahaanmu adalah gedung putih Morstandia juga tidak memiliki kemampuan ini.

“Mata Tuan Marcel benar-benar sangat bagus, kebetulan dia pernah menjadi penjaga keamanan.” Amelia Wang berkata dengan terkejut.

“Wah, Saudara Rendi benar-benar seorang penjaga keamanan? Saudara Rendi, aku serius, jika datang ke perusahaanku sebagai penjaga keamanan, aku akan memberimu gaji dua kali lipat.” Marcel Ding berkata dengan ekspresi serius.

“Oh, Benarkah begitu? Kalau begitu beritahu aku nama perusahaanmu.” Rendi Lu tersenyum konyol, lalu bertanya.

“Perusahaanku bernama Properti Greenlake, jika kamu ingin, besok sudah boleh datang bekerja.” Marcel Ding berkata sambil tersenyum.

“Properti Greenlake, bukan? Sangat bagus.” Rendi Lu tersenyum, kilatan tajam muncul dimatanya.

Kemudian dia mengeluarkan ponselnya lalu menelefon seseorang: “Dalam waktu 10 menit, buatlah

Properti Greenlake bangkrut, Oh iya, sekalian selidiki apakah bos mereka bernama Marcel Ding.”

Setelah selesai berbicara, Rendi Lu menutup telefonnya. Mendengar perkataan Rendi Lu, Amelia Wang dan Marcel Ding tidak bisa menahan tawa. Mata Linda sedikit menyipit, didalam hatinya merasa simpati kepada Marcel Ding.

Perusahaan Marcel Ding hanya memiliki aset 400 sampai 600 miliar saja, didalam mata Rendi Lu hanyalah seperti seekor semut, Rendi Lu ingin menghancurkan perusahaannya, itu hanya perlu beberapa menit saja.

“Rendi oh Rendi, kamu sudah terlalu percaya diri, kamu pikir siapa kamu, masih ingin membuat perusahaan Tuan Marcel bangkrut, bisakah kamu jangan begitu memalukan?” Amelia Wang tidak bisa menahan untuk menertawakannya.

“Huh!” Marcel Ding tidak bisa menahan untuk mencibirnya, mengamati Rendi Lu sebentar lalu berkata: “Bocah, apakah kamu masih hidup dalam mimpi? Dalam 10 menit membuat perusahaanku bangkrut, denganmu? Aku pikir, apakah kamu mengira kamu adalah seorang penjaga keamanan, sangat hebat bertarung, atau mengenal beberapa orang yang hebat dalam bertarung, jadi kamu meminta mereka untuk menghancurkan perusahaanku?”

“Oh, kalau begitu kita lihatlah setelah 10 menit.” Rendi Lu berkata dengan datar.

“Hhu, sok hebat!” Marcel Ding mendengus berat, meskipun dia tidak percaya Rendi Lu dapat membuat perusahaanya bangkrut, tetapi sikap Rendi Lu membuatnya merasa sangat tidak senang.

Dia adalah pemilik Properti Greenlake, dan dia termasuk orang kelas atas di kota Yuzoda, Rendi Lu hanyalah seorang penjaga keamanan, memiliki hak apa untuk sok bertingkah hebat dihadapannya.

“Bocah, meskipun aku tidak tahu mengapa kamu berani membual dihadapanku, tetapi aku akan memberimu kesempatan untuk memilih. Pertama, kamu berlutut dan meminta maaf padaku, atau tidak aku akan membuatmu menjadi orang cacat, kamu pilihlah.”

Marcel Ding mendengus dingin, lalu menambahkan: “Aku juga akan memberimu waktu 10 menit, kamu pikirkanlah dengan baik.”

Ketika dia berbicara, dia mengeluarkan sebatang rokok, lalu bersandar disofa dan mulai merokok.

Pada saat ini, dia sama sekali tidak seperti berada dirumah orang lain, dia seperti berada dirumahnya sendiri.

Rendi Lu tersenyum datar, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan bersandar di sofa juga untuk menunggu waktu.

Setelah melihat Rendi Lu hanya mengisap rokok biasa, keraguan didalam hati Marcel Ding akhirnya sepenuhnya hilang.

Waktu berlalu dengan cepat, setelah mereka berdua selesai mengisap rokok kedua, waktu 10 menit akhirnya telah tiba sesuai yang diperkirakan.

“Bocah, apakah kamu ingin berlutut dan meminta maaf sekarang, atau aku menyuruh orang datang mematahkan sepasang kakimu?” Marcel Ding mengeluarkan ponselnya lalu memutarnya.

Tiba-tiba, ponselnya berdering, setelah terhubung, seluruh tubuhnya langsung bangkit dari sofa, dengan wajah yang sangat muram melihat Rendi Lu.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu