Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 245 Dasar Sampah

“Kamu bawa dua orang untuk mengeceknya.” Ketika melihat panggilannya masih tidak tersambung juga, Jerry Zhou berkata dengan suara yang berat.

Pria besar itu mengangguk, kemudian langsung membawa dua orang meninggalkan stasiun kereta api.

“Jerry Zhou, jika terjadi sesuatu kepada putriku, aku hari ini akan membunuhmu!” Rendi berkata dengan marah.

“Kamu mengancamku!” Jerry Zhou adalah orang yang emosian, ketika melihat Rendi Lu mengancamnya, mukanya langsung berubah.

“Kamu bisa berpikir seperti itu, aku sarankan kamu lebih baik kasih tahu aku, ada di mana putriku, jika kamu berani berbuat macam-macam, aku akan langsung menembakmu mati.” Rendi Lu berkata sambil mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan ke kepala Jerry Zhou.

Dia samar-samar merasa bahwa telah terjadi sesuatu kepada Kiki, jika jatuh di tangan orang lain, dia masih bisa menggunakan uang atau sesuatu yang diinginkan oleh pihak lain untuk menyelamatkan Kiki.

Tetapi, jika jatuh ke tangan Ishara Xiao ... ...

Dia tidak berani memikirkannya lagi, semakin dia berpikir, dia merasa seluruh badannya menjadi dingin.

Melihat Rendi Lu mengarahkan pistolnya ke kepala Jerry Zhou, pasukan Jerry Zhou juga menarik pistol mereka dan mengarahkannya ke arah Rendi Lu dan Roni, Roni juga mencabut pistol yang ada di pinggangnya.

“Semuanya letakkan pistolnya, jika tidak aku akan menembaknya!” Rendi Lu berkata dengan marah.

Orang-orang itu tidak berani bergerak, jika tidak ada perintah Jerry Zhou, mereka juga tidak berani menembak.

“Suruh mereka meletakkan pistolnya!” Rendi Lu menghantam dahi Jerry Zhou dengan pistol dan berkata.

Raut muka Jerry Zhou sangat jelek, dia tidak menyangka bahwa Rendi Lu akan bertindak terlebih dulu dan mengendalikannya.

Meskipun dia tahu bahwa Rendi Lu tidak berani membunuhnya.

Tapi itu pada waktu biasa.

Pada saat ini, Rendi Lu takut putrinya akan mengalami sesuatu, siapa yang tahu bahwa dia akan melakukan sesuatu yang gila.

“Letakkan senjatanya.” Jerry Zhou menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan anak buahnya.

Jika dia tahu bahwa Rendi Lu akan melakukan hal ini maka dia tidak seharusnya begitu dekat dengannya, pada saat ini, dia sedikit mnyesal kenapa tadi dia bersikap terlalu percaya diri.

Tapi hal yang paling dia khawatirkan adalah apa sebenarnya yang terjadi dengan Tirno, kenapa dia msih belum datang juga, telepon juga tidak tersambung.

Pada saat ini, dia berada di tangan Rendi Lu, jika benar-benar terjadi sesuatu kepada putri Kiki, dia benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

“Apakah keluarga Zuo melakukan ini?” Jerry Zhou tiba-tiba mencurigai Ariel.

Rencana kali ini dipikirkan oleh Ariel, Ariel juga yang memberikan alamat lokasi TK Kiki, tapi pada akhirnya tidak ada satu orang pun dari keluarga Zuo yang datang dan mengatakan bahwa akan membeli kembali channel raw stone seharga 200 miliar.

Jerry Zhou merasa baik-baik saja jika seperti itu, asalkan Kiki ada di tangannya, dia percaya Rendi Lu pasti akan mendengarkannya, jadi dia tidak peduli apakah keluarga Zuo datang atau tidak.

Setelah dipikir-pikir, dia merasa sepertinya dia sudah diperalat oleh keluarga Zuo.

Sebenarnya, itu semua karena dia berpikir terlalu banyak saja.

Keluarga Zuo telah beberapa kali ditekan oleh Rendi Lu, tidak peduli apakah itu Ariel ataupun pemimpin keluarga Zuo, mereka semua sudah takut sama Rendi Lu, ditambah dengan situasi tragis keluarga Zhang, mereka tidak mungkin berani demi sebuah channel raw stone melawan Rendi Lu.

Supaya Rendi Lu tidak curiga, mereka tidak berani ikut serta, jika Jerry Zhou berhasil, mereka lebih baik menghabiskan 200 miliar untuk membeli kembali channel raw stone dari Jerry Zhou, juga tidak mau ambil risiko dengan Rendi Lu.

“Tendang semua pistolnya ke arahku.” Roni mengarahkan pistolnya ke arah semua orang.

Orang-orang itu melihat Jerry zhou, ketika melihat Jerry Zhou mengangguk, mereka perlahan-lahan menendang pistolnya.

Roni mengumpulkan semua pistolnya, semuanya ada belasan pistol, kemudian dia menelepon Leo Hu, menyuruh mereka yang menjaga di luar membawa sebagian orang masuk kedalam.

Segera, Leo Hu membawa dua puluh lebih orang masuk ke dalam stasiun kereta api, melihat begitu banyak orang yang tiba-tiba masuk, Jerry Zhou mau tidak mau melirik ke arah Rendi Lu sebentar, hatinya merasa sedikit cemas.

Dia awalnya mengira, meskipun Rendi Lu ada dukungan dari nicholas, tapi dia tidak mungkin punya hubungan dengan kekuatan bawah tanah.

Begitu melihat Roni dan orangnya, dia tahu mereka adalah orang pasukan bawah tanah, badannya langsung berkeringat dingin.

Orang-orang ini, jelas-jelas mengepung mereka di luar, meskipun hari ini dia bisa mendapatkan channel raw stone, dia juga jangan berharap bisa meninggalkan kota Yuzoda dengan selamat.

Atas instruksi roni, Leo Hu dan orang-orangnya segera mengikat orang-orang Jerry Zhou.

“Katakan, di mana putriku?” Rendi Lu menekan kepala pistol dengan keras di dahi Jerry zhou dan berkata dengan suara yang berat.

Jerry Zhou merasa dahinya sakit, tapi ketika dia melihat mata dingin Rendi Lu, dia akhirnya takut juga.

“Aku akan membawamu pergi.” Jerry Zhou berkata.

Pada saat ini, dia adalah pasukan yang terhimpit, dia jelas hanya bisa menyerah saja.

Jerry Zhou tidak memilih naik mobil, tapi memilih jalan kaki ke sana, Rendi Lu percaya pasti tidak jauh, jadi dia tidak naik mobil.

Setelah menyuruh Leo Hu menjaga belasan orang itu, Roni juga pergi bersama Rendi Lu ke sana.

Jika terjadi sesuatu, mereka berdua bisa saling menolong.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga melihat orang yang disuruh Jerry Zhou membawa Tirno berjalan ke arahnya.

Pada saat ini, dahi Tirno masih berdarah.

Tapi setelah melakukan perawaatan sebentar, sudah tidak ada masalah besar lagi.

Mereka berempat melihat Jerry Zhou yang kepalanya diacungkan pistol oleh Rendi Lu, wajahnya menjadi muram, mereka segera menarik pistolnya.

Kali ini, tidak perlu Rendi Lu yang berbicara, Jerry Zhou buru-buru berkata:”Semuanya letakkan pistolnya, jatuhkan ke bawah!”

Jerry Zhou melihat Tirno datang dan terluka maka dia sudah tahu apa yang telah terjadi.

Sekarang dia jatuh di tangan Rendi Lu dan putri Rendi lu hilang di tangannya, dia bertanggungjwab dalam masalah ini, mungkin saja Rendi Lu akan benar-benar menembaknya.

Tentu saja, dia tidak bisa membiarkan anak buahnya membuat Rendi Lu marah lagi.

Tirno mereka berempat mendengarkannya, mereka hanya bisa melemparkan pistolnya dengan enggan.

“Tendang kemari.” Roni berkata dengan dingin.

Keempat orang menuruti perintahnya, Roni segera mengambil pistolnya.

Dan Rendi Lu tidak melihat Kiki, jantungnya bergetar, tangannya yang memegang pistol terlihat bergetar, aura pembunuh tiba-tiba muncul.

“Apa yang terjadi, mana orangnya?” Jerry Zhou melihat wajah Tirno yang muram, bertanya dengan marah.

Tirno merasa takut, dia menghela napas dan berkata dengan lemah:”Tuan Jerry Zhou, maaf, aku, aku tidak hati-hati, aku sudah kehilangan sanderanya.”

“Sampah! Apa sebenarnya yang terjadi?” Jerry Zhou berteriak dengan marah.

Raut muka Tirno sangat jelek juga marah, dia berkata dengan malu:”Ketika aku menerima telepon darimu, aku bersiap membawa sanderanya naik ke mobil, siapa tahu di lokasi masih ada satu orang, aku dipukul dari belakang sampai pingsan olehnya.”

“Sampah! Kamu hanya bisa makan! Hal sepertinya ini saja tidak bisa, aku akan menghukummu nanti!” Jerry berteriak dengan marah sekali, jika bukan karena di kepalanya ada pistol Rendi Lu, dia akan ke arah Tirno dan menendangnya dengan puas.

“Apakah kamu yakin, itu benar-benar pekarja konstuksi?” Rendi Lu bertanya.

“Brengsek, kenapa aku harus menjawabmu, siapa kamu?” Hati Tirno sangat marah, ketika dia mendengar pertanyaan Rendi Lu, dia langsung marah.

Bang!

Rendi Lu tidak mengatakan apa-apa, dia langsung melepaskan tembakan ke arahnya.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu