Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 438 Mengeluarkan tenaga dalam

“Baiklah, aku berjanji padamu.”

Jika dia masih membiarkan Rendi menantang, jika Justin masih tidak ada reaksi apapun, maka dia akan kehilangan mukanya.

Para penonton yang mendegar Tetua mereka menyetujui tantangan Rendi, semuanya pun tawa dingin.

Walaupun barusan saja Khel dikalahkan oleh Pengawal Rendi, tetapi mereka masih tidak merasa Pengawal itu adalah tandingan dari ketiga tetua lainya.

Ketiga tetua lainya memiliki kekuatan yang lebih kuat dari Khel.

Dan mungkin yang kali ini akan turun untuk bertarung adalah Rendi.

dari kecil Rendi tidak pernah belajar jurus-jurus yang diajarkan di keluarga, Walaupun Dian mengajarkanya beberapa jurus yang dia bisa, kemampuan dia juga tidak akan sebanding.

“Apa yang disetujui tetua besar kepada Rendi?” Tanya Adelio.

Mereka satu keluarga hanyalah cadangan, dan tidak memiliki hak untuk masuk kedalam ruang utama Dian, tanpa seizin Dian.

“Anak ini sudah terlalu angkuh, dia baru saja bertaruh dengan Tetua, dan berkata dia akan menerima segala tantangan yang akan diberikan, jika dia kalah, dia akan menyerah kan LKK

Tekno Sains, dan dia sendiri juga akan keluar dari keluarga ini, tetapi jika dia menang, dia yang akan memegang kendali atas keluarga Lu.” Kata seorang staff departemen.

“Brengsek, dia bagaimana bisa sesombong itu? Entah dari mana keberanian itu, sampai-sampai dia bisa berani bertaruh dengan para Tetua?

” Tanya Adelio dengan Mata terbelalak tak percaya.

“Benar, meskipun Pengawalnya itu sangat kuat, tetapi dia juga tidak mungkin menjadi lawannya para tetua itu.” Kata Leis Lu dengan nada tak kalah kaget.

“Kali ini bukan Pengawalnya yang akan turun, tetapi kali ini dia sendiri yang akan turun tangan.” Kata Staff Departemen itu kembali.

“Dia sendiri yang akan turun tangan?” Ragu Leis lu, lalu dia memperhatikan Rendi dengan seksama, Rendi sendiri juga masih sangat muda, usianya mungkin sekitar 20 tahun, bahkan tidak lebih tua darinya, dan lagi dia tidak pernah dilatih di keluarga ini, bagaiman bisa dia sepercaya diri itu.

Benar, Saat ini seluruh keluarga sedang menatap Rendi, mereka sangat ingin tahu, mengapa Rendi bisa sepercaya diri itu.

Terkecuali Dian dan kusnarli

Dari sebelum Suandi mengalahkan Khel, Rendi mengatakan dia memiliki kemampuan tak tertandingi, mereka masih juga meragukan hal itu,

Dan setelah Suandi mengalahkan Khel, barulah mereka percaya dengan ucapan Rendi.

Jika Rendi benar-benar bisa mengalahkan Tetua.

Semakin mereka percaya, mereka semakin takut.

Karena hal ini sangat luar biasa dan bersejarah.

“Kakek, bagaimanpun kamu adalah kakekku.” Rendi memberikan acungan jempol kepada Justin dan tanpa maksud menghina Justin,

Hal ini membuat Justin sangat marah.

Apakah dia benar cucu kandungnya, dia sungguh kurang ajar, sehingga dia ingin turun tangan

sendiri untuk menghajarnya.

“Kakek, jika dibandingkan dengan kakek kedua, kamu lebih kuat atau dia lebih kuat?” Tanya Rendi.

Ekspresi Justin datar, enggan menjawab pertayaan Rendi.

“Tentu saja kakekmu lebih kuat, tetapi kau tenang saja, jika dalam pertandingan ini bukan

kakekmu yang maju tetapi aku yang akan maju, jika kamu bisa mengalahkan aku, maka

Kendali Keluarga Lu akan jatuh ketanganmu.” Ujar Elard dingin.

“Tetapi kamu juga adalah Kakek Keduaku.” Kali ini Rendi juga mengacungkan jempol kearah Elard, dan kali ini dia tidak menambahkan embel embek ‘keturunan’ dalam ucapanya, hal ini juga menyulut emosi Elard sampai-sampai dia berdehem menahan emosinya.

“Kakek kedua, apakah kakekku dapat mengalahkan kamu dengan 30 jurus?” Rendi kembali bertanya.

“Untuk apa kamu menanyakan hal itu?” Tanya Justin marah.

“Kakek, kamu mengatakan jika kamu mengalahkan kakek kedua dengan tiga puluh jurus.” Kata Rendi disertai dengan tawa sumbang.

“Tentu saja tidak, kekuatan kekek keduamu kurang lebih dengan kakek.” Jawab Justin.

“Kalau begitu lebih baik lagi, kakek kedua, aku tidak akan menganggap remeh usia mu, jika aku bisa menang tanpa mengeluarkan lebih dari 20 jurus, jika aku kalah, aku akan keluar dari keluarga ini.” Tantang Rendi percaya diri.

Seusai dia berkata, seketika keluarga Lu pun ricuh, dia seakan menganggap enteng Elard.

“Sudah gila, apakah kekuatanmu bisa dihembuskan semua keluar?”

“Jika kamu ingin berbual jangan keterlaluan.”

“Heh anak tak tahu diri, kamu ini entah turunan darimana, Kakek kedua juga adalah kakekmu, kamu bagaimana bisa kurang ajar seperti itu padanya, kamu bisa durhaka!”

“Kejelekanmu ini entah turunan dari mana, Hari ini, demi kakek kedua, Tetua akan memberikanmu pelajaran!”

Semua orang melolong dengan pasrah, Rendi hanya melirik datar bahkan tidak menganggap itu sebuah masalah.

Dengan ekspresi datar dia menghampiri Elard.

“Tentu saja, Kakek kedua, jika kamu merasa aku tidak sopan, kamu boleh menamparku sekuat tenaga. Ayo sini, jika kamu bisa mengalahkan aku, atau jika aku telah mengeluarkan 20 jurusku, maka kau menang.” Lanjut Rendi.

“Hahaha, heh bocah, walaupun kamu terhitung sebagai cucuku, walaupun kamu juga merupakan keturunan keluarga Lu, tetapi hari ini, jika kamu kalah pun tidak akan mempermalukan Keluarga Lu. Sini! Biar kakek memberimu pelajaran bagaimana jurus tersulit.” Ujar Elard angkuh, tetapi ketika berhadapan dengan Rendi, ekspresinya malah tidak sebanding dengan ucapanya, malahan dalam pandanganya tersirat dia menghargai Rendi.

Kharisma yang dimiliki oleh Redni ini bukan sembarang pemuda Keluarga Lu dapat memilikinya, dan juga mereka tak pantas memilikinya.

Ziv Lu tidak mungkin, apalagi Nando Lu.

Jika Rendi hari ini benar telah mengalahkanya, maka seluruh kendali Keluarga Lu akan jatuh ke tangan Rendi, memangnya kenapa?

Rendi bisa memiliki kekuatan yang sehebat ini, sudah cukup untuk menambah kekuatan Keluarga Lu.

“Kakek Kedua, usia mu lebih tua dariku, bagaimana jika kamu lebih duluan menyerangku.”

Kata Rendi sembari melepas jaketnya, Linda langsung bergegas meraih jaket yang dilepas oleh Rendi.

Kemudian Rendi berjalan maju beberapa langkah kedalam arena berbentuk delapan kemudian dia merapatkan tanganya memulai pertandingan.

“Baiklah, aku akan memulai.” Elard pun sudah tak segan-segan lagi melangkah memasuki arena, dengan satu langkah dia melangkah masuk kemudian seluruh badannya seolah terbawa angin, sampai sampai baju yang dipakainya juga berkibar karenanya.

Dapat dilihat kekuatan yang dikeluarkannya sudah sangat memukau.

Elard juga memulai dengan menangkupkan kedua tanganya kemudian didetik berikutnya dia menaikan kedua tanganya dan dari sepasang tanganya seakan mengeluarkan tenaga tak kasat mata dan tiba-tiba terdengar suara dentuman.

“Kekuatan Elard sudah sangat memukau dan sudah sampai puncaknya, dan sekarang posisi bahaya sepertinya sudah berpindah dari Elard.”

Para penonton yang menyaksikan hal ini, sudah terperangah dengan penglihatan mereka tidak ada yang mengeluarkan suara, kekuatan yang dikeluarkan oleh Elard sungguh mengejutkan.

Benar, selama ini yang dikira orang-orang bahwa kekuatan para tetua sudah meresap sampai ke urat nadi mereka, dan jika mereka mengeluarkan kekuatan dalamnya maka mereka bisa melukai orang yang bahkan jaraknya berada jauh dari mereka.

Tak disangka kekuatan Elard sudah sampai ketahap ini.

Namun begitu, apakah Rendi bisa melawan jurus Elard yang satu ini?

Para penonton begitu menanti saat Elard akan mengalahkan Rendi, menjatuhkannya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu