Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 54 Rian Bermohon Kepada Rendi

Berita LKK Tekno Sains menggunakan lima ratus miliar untuk membeli gunung yang terletak di selatan Kota Maanshan itu mengguncang seluruh Kota Yuzoda.

Hal yang lebih membuat orang-orang terguncang adalah LKK Tekno Sains ingin mendirikan taman sains seperti Desa Dongguan di Kota Jingrang, yang diberitakan secara resmi.

Oleh karena itu, semua orang sedang mencari berita asal LKK Tekno Sains ini.

Mengapa setelah Perusahaan Wijaya bubar, LKK Tekno Sains ini berani mulai beraksi?

Apakah LKK Tekno Sains ada kaitan dengan pembubaran Perusahaan Wijaya?

Hari kedua setelah berita itu diumumkan, seluruh media berita mencari informasi tentang LKK Tekno Sains.

Sedangkan saat ini Rendi sedang menyetir mobilnya untuk membawa Roni dan abu kremasi istrinya kembali ke Desa Gobe yang terletak Kota Qijiang.

“Ia adalah anak yatim piatu. Setelah lulus sekolah menengah atas, ia langsung pergi bekerja di Kota Yuzoda. Saat itu ia menjadi pelayang di Klub Sakura.” ucap Roni sambil mengelus batu nisan yang baru didirikan.

Rendi menyalakan rokok untuknya dan dirinya, lalu mereka duduk di atas batu sambil mendengar ocehan Roni.

“Aku masih ingat hari itu dimana Eric Zhou tertarik kepadanya. Ia menyuruh Rina untuk menemaninya minum, tapi Rina menolaknya. Lalu ia dibawa paksa oleh bawahan Eric ke ruangan dimana aku tersembunyi. Aku yang menolongnya dan ia menjadi istriku.”

“Malam hari itu, aku bilang aku adalah seorang penjahat, mungkin tidak bisa memberikannya kebahagiaan. Ia bilang ia bisa berada di sisiku itu merupakan hal yang terbahagia.”

“Lalu ia bilang ia takut dan aku membawanya keluar dari dunia gelap.”

“Meskipun sifatnya kedua tahun ini berubah banyak, menjadi sombong dan tidak peduli, tapi ia selalu menjadi wanita yang paling kucintai.”

“Tapi ia masih saja mati karena aku pernah menjadi orang seperti itu.”

Lalu Roni melempar puntung rokoknya. Puntung rokok itu membentuk garis yang indah dan terjatuh di dalam kali.

”Karena kamu kurang kuat, jadi ia meninggal.” ucap Rendi.

“Benar, kalau aku tidak keluar dari dunia itu dan menjadi lebih kuat, mungkin aku bisa melindunginya semakin baik.” Roni menganggukan kepalanya.

Ia sudah menyadarinya.

Tapi ada beberapa hal yang sudah telat.

“Kehidupan ini memang ada rintangannya, sayangnya masih ada jalan yang panjang menungguimu. Hanya saja jalan menuju pemandangan akhir hidup, yang harus kita lakukan adalah terus percaya bahwa matahari akan muncul lagi esok hari dan kita harus terus maju dan tidak boleh menyerah.”

Rendi juga membuang puntung rokoknya, lalu menepuk tangan berjalan ke mobilnya yang berhenti di tepi jalan.

“Tiga Ksatria Margin memanggilmu Tuan Muda. Apakah kamu bersiap untuk tidak hidup biasa?” Roni mengejar Rendi. Sejak awal ia sudah menyadari bahwa Rendi bukanlah orang biasa dan siapa sangka ia adalah orang kaya.

“Aku tidak pernah hidup biasa, hanya saja dulu aku tidak ada modal untuk hidup boros.” ujar Rendi sambil tersenyum tipis.

Kata-kata yang ia maksud itu adalah sebelum ia meneruskan warisan keluarganya.

Dulu ia memang sangat miskin. Demi mengobati penyakit anaknya, ia pernah meminjam seratus juta kepada Roni.

Roni mengangkat alisnya dan tidak banyak berbicara.

Setelah kembali ke Kota Yuzoda, Roni mulai membenarkan Klub Tsing Lung.

Sedangkan Rendi juga menyuruh bawahanya untuk mengurus pendirian taman sains.

Tentu selama ini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mentraktir orang-orang di kota.

Meskipun orang-orang itu sudah berjanji akan membantu LKK Tekno Sains, tapi Rendi juga mentraktir semua orang dari setiap divisi. Sisanya tinggal berikan Wolf dan Jessie yang mengurusnya.

Saat Rendi mentraktir orang-orang itu, sedangkan Rian setiap hari datang menunggu Rendi di depan Toko Elektronik Tongjia.

Karena Tiga Ksatria Margin setiap hari menyuruh orang untuk mengacaukan pasar swalayannya, dari barang palsu dan rusak, pertengkaran, hingga berita buruk yang merusak nama baik pasar swalayan mereka.

Bahkan dalam beberapa hari, pasar swalayannya menjadi topik hangat karena hal-hal buruknya.

Berbagai forum situs web yang besar hingga topik terhangat Weibo, terus memberitakan hal-hal buruk pasar swalayan Keluarga Hu.

Bahkan ada orang yang menghancurkan pasar swalayannya, sehingga mereka tidak berani untuk membuka pintu beroperasi.

Oleh karena itu, Rian baru mengerti apa yang Rendi bilang membuat pasar swalayannya bangkrut itu bisa benar terjadi.

Ia ingin bermohon kepada Rendi untuk murah hati dan melepaskan keluarganya.

Tapi ia masih saja tidak bertemu dengan Rendi selama tiga hari ia menunggu di depan Toko Elektornik Tongjia.

Mata Rian tiba-tiba bersinar setelah melihat mobil Audi A6. Ia ingat Rendi membeli mobil ini waktu itu dan ia langsung pergi menyambut kedatangannya.

Linda baru saja mau pulang setelah selesai bekerja. Ia berkerut alis saat melihat Rian tiba-tiba mencegat mobilnya.

Ia menurunkan jendela mobilnya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”

Setelah mengalami masalah itu, Linda sama sekali tidak ada rasa suka kepada Rian.

”Halo, Kak Linda. Apakah kamu tahu dimana keberadaan Kak Rendi?” tanya Rian terburu-buru.

“Rendi?” Linda mengangkat alisnya. Ia tahu kalau Rian sangat meremehkan Rendi. Ia merasa tak percaya kepada Rian hari ini.

”Benar, Kak Rendi. Apakah ia masih berada di perusahaan ini?” ucap Rendi.

”Aku tidak tahu. Kamu langsung hubungi ia saja.” ujar Linda sambil merasa lucu, lalu menyetir mobilnya meninggalkan perusahaan.

Melihat Rian yang begitu tergesa-gesa, sudah pasti ia ingin meminta bantuan kepada Rendi.

Hanya saja sebesar apa kemampuan Rendi sehingga Rian harus meminta tolong kepadanya?

Jangan-jangan Wolf lagi?

Kalau dipikir sepert ini, Linda tiba-tiba menyadari bahwa Rendi juga sangat hebat.

Setidaknya Rendi bekerja sama dengan orang-orang yang berkemampuan. Kalau Rendi melakukan usaha lagi, ia percaya kali ini Rendi akan sukses.

Setidaknya tidak separah dari yang sebelumnya.

“Oh iya, sepertinya ada aroma alkohol dari tubuh Rendi. Apa yang ia lakukan jika ia tidak bekerja? Jangan-jangan ingin bersenang-senang karena dirinya mulai ada uang?” Linda tiba-tiba teringat akan sesuatu, lalu mengerutkan dahi.

“Sepertinya aku harus berbicara dengannya malam ini. Aku tidak mengurusnya beberapa hari ini, juga tidak tahu ia pergi mencari pekerjaan atau siap untuk melakukan usaha.” pikir Linda dan ia tiba di depan taman kanak-kanak Kiki tanpa sadar.

“Apa yang kamu lakukan, Linda?”

Linda baru saja turun dari mobil dan langsung bertemu dengan wanita yang berusia dua puluh empat lima tahun berjalan kearahnya.

Wanita ini sangat cantik, meskipun tidak sebanding dengan Linda, tapi juga merupakan salah satu wanita cantik yang jarang ditemukan.

“Yuli? Kamu datang menjemput anak?” ujar Linda curiga kepada wanita cantik itu.

“Iya, datang menjemput keponakanku. Oh iya, kamu bekerja dimana?” tanya Yuli sambil menggelengkan kepalanya.

“Di Perusahaan Elektronik Tongjia.” balas Linda.

“Apakah pekerjaanmu berjalan dengan baik? Bagaimana dengan suamimu? Sebelum ke eropa, aku dengar usahanya gagal. Apakah sekarang ia sudah sadar kembali?”

Ia juga menyukai Rendi saat masa-masa kuliah. Awalnya Rendi sama sekali tidak tertarik kepadanya, sehingga ia masih sangat kesal kepada Rendi.

Dulu saat Rendi gagal melakukan usahanya, ia masih sengaja menghubunginya.

“Masih boleh. Rendi berteman dengan banyak tokoh-tokoh besar.” Linda tentu tidak akan merendahkan Rendi di hadapan orang lain, meskipun ia tidak tahu bagaimana dengan situasi Rendi sekarang.

“Lumayan juga. Oh iya, hari ini pacarku traktir Wadge makan, panggilah Rendi datang. Kita sudah lama tidak bertemu.” ucap Yuli.

“Wadge juga pergi?” Mata Linda bersinar. Wadge Li merupakan teman mereka yang hidup paling baik, katanya jabatannya sudah dinaikkan menjadi Kepala Seksi dan Pamannya masih menjadi Wakil Direktur.

Sedangkan Rendi dulu pernah bertengkar dengan Wadge. Kalau Rendi kali ini ingin melakukan usaha, tentu ia harus berhubungan dengan Wadge.

Kebetulan bisa menggunakan kesempatan ini, lihat apakah mereka berdua bisa berbaikan.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu