Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 234 Fitnah Itu Sungguh Menyakitkan

Keesekon harinya, Rendi Lu bersiap pergi ke Klub Sakura untuk mendesak Roni agar mempercepat langkahnya untuk mencari Ishara Xiao, kemudian dia langsung menerima telepon dari Melissa.

Saat sebelum gempa itu terjadi, Melissa kebetulan juga berada di tempat itu. Rendi Lu lah yang menyelamatkan anak laki-laki wanita lumpuh itu.

Kemudian, Rendi Lu membawanya ke LKK Tekno Sains untuk bekerja. Saat itu dia menyuruh Melissa mencatat nomor teleponnya. Dia berkata jika ada masalah langsung saja menghubunginya. Dia juga tidak tahu Wolf akan memberikan pekerjaan apa untuknya.

"Tuan Rendi, bisakah kamu membantuku?" ucap Melissa di telepon yang terdengar seperti sedang menangis.

"Kak Melissa, apa yang telah terjadi? Katakan padaku." Rendi Lu mengerutkan kening. Melissa adalah wanita yang sangat menyedihkan. Wolf sangat berbaik hati telah memberikannya pekerjaan, sekarang dia malah meminta tolong nada seperti orang yang putus asa. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi.

"Tuan Rendi, mereka mau lapor polisi untuk menangkap anakku, sekarang aku tidak tahu apa yang harus kulakukan." ucap Melissa sambil menangis.

Rendi Lu mendadak panik, anak laki-laki Melissa belum genap berumur 5 atau 6 tahun. Seharusnya dia sudah bersekolah di TK B seperti anak anak seusianya. Tetapi karena Melissa tidak bisa membayar uang sekolah, dia berencana setelah lewat 2 tahun dia akan langsung mendaftarkan anak laki-lakinya ke Sekolah Dasar. Sehingga sekarang dia hanya bisa membawa anak laki-lakinya itu pergi bekerja. Anak sekecil ini, apa yang telah dia lakukan sehingga harus dilaporkan pada polisi.

“Nona Melissa, kamu jangan panik. Tunggu aku. Aku sekarang pergi kesana dan akan sampai kurang dari 15 menit." Sebenarnya Rendi Lu ingin menyuruh Wolf untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi setelah dipikir berulang kali, dia akhirnya memutuskan agar dia sendirilah yang pergi kesana. Dia ingin melihat orang seperti apa yang tega melaporkan anak yang masih kecil pada polisi.

Di dalam benaknya, si anak itu, anak laki-laki Melissa, dia adalah seorang anak yang sedikit lambat dalam pertumbuhannya. Anak dengan keadaan seperti ini bisa membuat masalah apa di perusahaan?

"Baiklah, baiklah. Aku sangat berterima kasih padamu, Tuan Rendi." Mendengar respon Rendi Lu, Melissa sangat terharu.

Setelah menutup telepon, Rendi Lu langsung pergi menuju gedung Perusahaan Wijaya. Dia sekarang berada tidak jauh dari lokasi perusahaan tersebut. Jika tidak macet, dia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di sana.

Saat itu, para pegawai LKK Tekno Sains sedang berkumpul di depan gedung Perusahaan Wijaya. Si anak itu bersembunyi di balik punggung Melissa, matanya dipenuhi rasa takut.

"Yuli, anakku masih sekecil ini, bagaimana bisa dia mencuri lipstikmu? Selain itu, meskipun dia masih kecil, tetapi dia tahu jika lipstik bukanlah benda yang dipakai anak laki-laki. Bisakah kamu tidak memandang buruk seseorang?" Pinta Melissa sambil melindungi anak laki-lakinya.

Yuli menghela napas sebentar, kemudian kembali berkata dengan keras, "Anakmu itu adalah seorang pencuri. Dia diam-diam pergi ke mejaku. Setelah aku kembali, aku langsung sadar jika lipstikku telah hilang. Kalau bukan dia pencurinya, lalu siapa lagi? Kamu mau aku memfitnah teman kerjaku dengan berkata jika mereka yang mencuri lipstikku?"

Baru saja perkataan Yuli mereda, sekarang giliran beberapa teman kerjanya yang melontarkan kalimat buruk. "Melissa, apa maksudmu? Kamu mau memfitnah kami dengan berkata kami lah yang mencuri lipstik Supervisor?"

"Menurutmu, apa kami seperti orang yang tidak mampu membeli lipstik sendiri?"

"Aku bahkan sangat ragu, bukankah kamu mendoktrin anakmu ini untuk mencuri lipstik Supervisor?"

"Benar sekali. Kamu itu hanya seorang cleaning service, dengan gaji yang rendah itu, apa kamu mampu membeli lipstik?"

Menghadapi kemarahan yang tak henti-hentinya dari para wanita itu, Melissa marah hingga hampir menangis. Dia adalah orang yang tidak memiliki keterampilan, dia hanya bisa membersihkan toilet, tetapi dia masih memiliki harga diri.

"Lihatlah, kamu itu lumpuh, apa yang bisa kamu kerjakan? Selain itu, kamu juga membawa anakmu kesini, kamu mau mengganggu kami yang sedang bekerja?"

"Aku ingat. Dua hari yang lalu handphoneku hilang.Bukankah kamu yang menyuruh anakmu mencuri handphoneku? Jika kamu tidak mengaku, akan kami laporkan ke polisi."

"Menurutku kamu harus secepatnya membawa anakmu pergi, perusahaan kita ini adalah LKK Tekno Sains, apa yang kamu tahu tentang perusahaan ini, apakah kamu tidak pernah memikirkan tentang hal itu? Kalian ibu dan anak berada di perusahaan ini, hanya bisa merusak citra perusahaan saja."

Saat ini, beberapa pegawai laki-laki juga datang ramai-ramai menghampiri mereka untuk memaki Melissa.

Yuli tidak hanya sebagai supervisor pegawai perusahaan, dia juga salah satu wanita tercantik di perusahaan ini. Banyak pegawai laki-laki yang menganggapnya sebagai seorang dewi di dalam pikirannya.

Yuli bekerja di perusahaan yang sama dengan Joan Xu. Dia dan Joan Xu telah membuat kesepakatan, tidak ada satupun dari mereka yang memutuskan hubungan. Sehingga tidak ada satupun orang di perusahaan yang tahu jika mereka adalah sepasang kekasih.

Hal ini membuat banyak pegawai laki-laki yang berusaha mencuri perhatian Yuli. Tidak ada satu laki-laki pun yang bersikap kurang sopan padanya.

Mendengar tuduhan dan fitnah yang dilontarkan padanya, hati Melissa sungguh sakit. Dia sangat hafal luar dalam sifat anaknya.

Saat membersihkan toilet dia sering membawa anak laki-lakinya di sampingnya, tetapi dia sama sekali tidak pernah memindahkan apapun yang ada di atas meja. Selain itu, si anak juga sangat penurut. Dia selalu membantu ibunya. Bagaimana mungkin dia bisa mencuri?

"Melissa, kamu mau mengaku atau tidak? Jika kamu tidak mengaku, aku akan pergi ke manajer personalia. Aku akan menyuruhnya mengatasi permasalahan ini. Lihatlah apakah dia bisa mengusirmu setelah ini." Melihat Melissa yang masih tidak berbicara, Yuli mulai mengancam.

Memecat pegawai seperti ini, manajer personalia biasanya bisa saja melakukannya tanpa ada persetujuan dari Wolf.

Tentu saja, nantinya manajer personalia juga akan melapor kepada Wolf, alasan apa yang membuat manajer personalia memecat pegawai tersebut, apa kesalahan yang dibuat pegawai tersebut pada perusahaan ini. Setelah berkata seperti itu, Yuli langsung berbalik arah menuju ruangan manajer personalia.

Saat ini, manajer personalia, Joan Xu sedang berdiri di lantai 3 melihat keadaan di bawah. Melihat Yuli naik ke atas, dia langsung tersentak melihat orang yang baru saja dilihatnya sekarang sudah berada di sampingnya.

"Wanita jalang itu tidak mau mengakui. Selain itu dia masih menelpon seseorang, aku juga tidak tahu apakah dia meminta Rendi Lu untuk datang kesini." Yuli menggunakan suara yang sedikit pelan ketika berada di samping Joan Xu.

Joan Xu langsung terdiam, kemudian berkata, "Tidak peduli bagaimanapun, kamu harus memaksanya mengakui jika anaknya adalah pencuri. Jika begitu, aku akan ada alasan untuk memecatnya."

Sambil mengerutkan kening, Yuli berkata, "Lalu jika Rendi Lu datang bagaimana? Bukankah hubungannya dengan Direktur Wolf sangat baik? Jika dia mencari Direktur Wolf, bisa saja kamu disalahkan bukan?"

Mereka hari ini telah menyusun rencana untuk menyerang Melissa karena Joan Xu telah mengetahui semuanya. Melissa adalah orang yang dibawa oleh Rendi Lu.

Sebelumnya, Rendi Lu pernah menyuruh Joan Xu berlutut di pintu masuk perusaahan seharian, dan meninggalkan Joan Xu bersama rasa malu yang melekat di dirinya. Terakhir kali, dia menulis kritik diri untuk mempertahankan pekerjaannya. Saat itu, kebencian Joan Xu pada Rendi Lu memuncak. Setelah tahu jika Melissa adalah orang yang dibawa oleh Rendi Lu, dia tentu saja dia akan menyerang Melissa.

"Dia hanya seorang cleaning service, dan juga seorang yang lumpuh. Aku bisa menebak, Wolf akan menyuruhnya untuk tetap tinggal, dia juga akan mencari muka pada Rendi Lu. Jika hari ini dia mengakui jika anaknya adalah pencuri, maka Wolf pasti akan mendukung kita untuk memecat Melissa. Saat itu, Rendi Lu juga tidak tahu akan berbicara apa lagi." Ucap Joan Xu dengan tegas.

Setelah berpikir lama, Yuli juga merasa penjelasan Joan Xu sangat masuk akal.

Jika Melissa mengakui di depan perusahaan jika anaknya adalah seorang pencuri, saat itu Rendi Lu akan lebih malu. Dia pasti tidak akan meminta kesempatan pada Wolf untuk menerima Melissa lagi.

Yuli dan Rendi Lu sebenarnya adalah teman kuliah, selain itu Rendi Lu juga tahu jika Joan Xu adalah kekasihnya. Tetapi seingatnya, Rendi Lu adalah orang yang sangat dingin. Dia tidak peduli jika tindakannya saat itu sungguh membuat Joan Xu sangat malu, sehingga dia juga sangat membenci Rendi Lu.

"Baiklah, aku akan turun dan menyuruhnya mengakui.". Setelah mengangguk, Yuli kembali turun ke bawah.

Kali ini, dia akan berusaha memaksa Melissa untuk mengakui.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu