Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 95 Rahul Wang Hendak Lari Dari Hutang

“Yang mengocok dadu adalah orang suruhan kamu, kemungkinan yang curang juga mungkin orang kamu, kaki dan tanganku bahkan tidak menyentuh meja, atau tidak kamu anggap saja aku ini Dewa.” Kata Rendi Lu enteng sambil memandang Rahul Wang.

Kekuatan indra pendengarnya juga bisa dianggap curanglah ya, lagi pula dia bisa mendengar semua lemparan dadu.

Tapi, siapa yang berani menghakimi kecurangannya?

“Aku tidak percaya nasibmu begitu mujur! Pasti ada yang tidak beres denganmu!” Rahul Wang juga tidak yakin Rendi Lu telah curang, tapi dia tetap harus berdalih.

Dia harus membayar 1,2 triliun, bukan 120 miliar!

Bahkan jika 200 miliar, dia mungkin akan berusaha untuk mengeluarkan dana sebesar itu, tapi ini 1,2 triliun, dia masih belum mempunyai kekuasaan seperti itu di keluarganya.

Meskipun sekarang kakaknya masih terbaring di rumah sakit menjalani pengobatan, tapi sebagian besar kuasa masih berada di tangan kakaknya, dia hanya bertanggung jawab atas beberapa proyek di perusahaannya saja, dan bagian administrasi tidak akan mau mendengarkannya.

“Hentikan omong kosongmu, aku curang atau pun tidak, di sini begitu banyak orang yang menyaksikan, apakah mereka tidak bisa menilai? Cepat keluarkan uangmu, jangan membuat aku bertindak, aku juga tidak ingin membuat kamu terbaring di rumah sakit seperti kakakmu di acara ulang tahun Tuan Davin Chen!” kata Rendi Lu serius.

Raut wajah Rahul Wang berubah, dia percaya Rendi Lu orang yang selalu menepati omongannya, kakaknya bahkan masih terbaring di rumah sakit dengan kondisi kritis.

Raut wajahnya lesu memandang bandar judi.

Ekspresi bandar judi juga berubah, suaranya bergetar, berkata : “Tuan Rahul, aku juga tidak tahu nasib dia kenapa begitu mujur.”

“Tapi kamu yang kalah, jadi kamu juga harus ikut membayar ini.” Kata Rahul Wang.

“Apa? Tuan Rahul, kamu tidak bisa begitu, kamu yang menyuruhku untuk membantumu, kenapa aku juga harus turut serta membayar?” raut wajah bandar judi ini sudah tidak bisa dipandang lagi, dia benar-benar tidak menyangka Rahul Wang bisa begitu licik.

“Boleh saja, jika kamu memang tidak ingin membayar, asalkan kamu bisa merasa aman setelah meninggalkan tempat ini.” Ancam Rahul Wang.

Bandar judi itu terkaget, dia tahu Rahul Wang orang seperti apa, orang sekecil dia tidak akan berani untuk memprovokasi Rahul Wang.

Dia sempat ragu, dengan sangat enggan dan menggertakkan gigi, dia berkata : “Tuan Rahul, aku hanya memiliki 300 miliar, sisanya aku sudah tidak sanggup lagi!”

300 miliar ini adalah hasil menang judinya hari ini, meskipun hatinya sakit, tapi dengan ancaman Rahul Wang, dia hanya bisa terpaksa mengeluarkan uang ini.

Orang lain yang mendengarkan Rahul Wang berkata demikian, tidak bisa berbuat apa-apa untuk bandar judi, mereka hanya bisa diam saja.

“Aku di sini juga paling maksimal hanya bisa mengeluarkan 200 miliar, total 500 miliar, sisanya aku sudah tidak bisa mengeluarkan lagi.” Rahul Wang mendorong semua chip yang dia punya di atas meja ke hadapan Rendi Lu.

“Hentikan omong kosongmu, kita semua sudah dewasa, berani taruhan berani bayar, 1,2 triliun, tidak boleh kurang sepersen pun!” tegas Rendi Lu, Rahul Wang ingin bermain, maka dia akan menemani permainannya.

Raut wajah Rahul Wang berubah, pancaran matanya penuh dengan kebencian, tapi dia tidak berani mengungkapkannya, terakhir Rendi Lu menamparnya karena masalah kecil, dia khawatir jika Rendi Lu hari ini akan menghabisinya, dan bahkan jika Rendi Lu membuat dia menjadi kasim, maka dia tidak akan bisa menjalani sisa hidupnya.

“Kamu tunggu sebentar, aku akan menelpon Ayahku.” Bujuk Rahul Wang kepada Rendi Lu, dia pun mulai mengeluarkan ponselnya untuk menelpon.

Para hadirin yang melihat Rahul Wang begitu takut dengan Rendi Lu, membuat mereka semakin penasaran, siapa sebenarnya Rendi Lu? Dia bahkan bisa membuat Rahul Wang ketakutan sampai seperti ini.

Tidak perlu waktu yang lama, Wilson membawa sekelompok orang datang, Wilson memiliki foto Rendi di tangannya, dia sudah mengenali Rendi Lu sejak awal, apalagi setelah mengetahui putranya kalah judi sebesar 1,2 triliun kepada Rendi Lu, matanya mulai memancarkan hawa panas.

Jika bukan karena perusahaannya sedang ada masalah, dia sudah menghabisi Rendi Lu dari awal.

“Saudara muda, anakku masih tidak mengerti hal ini, aku minta maaf sudah menyusahkanmu.” Meskipun tatapan Wilson penuh dengan hasrat membunuh, tapi dia harus menyembunyikan perasaannya, apalagi hari ini adalah hari ulang tahun Davin Chen, dia tidak mungkin membuat onar di sini.

“Di dalam kartu ini ada 200 miliar, anggap saja ini permintaan maaf dari kami.” Wilson menjulurkan kartu ATM itu kepada Rendi Lu.

“200 miliar?”

Rendi Lu tertawa, “Apakah menurutmu aku orang yang kekurangan 200 miliar?”

“Saudara muda, anak kecil ini hanya bergurau saja, kenapa kamu harus menganggapnya serius?” kata Wilson dengan ekspresi yang tidak mengenakkan.

“Apa? Kamu bilang anakmu masih kecil?” tawa Rendi Lu.

Beberapa orang juga tidak bisa menahan tawanya, wajah Rahul Wang mulai terlihat canggung.

Umurnya sudah 25 tahun.

“Saudara muda, hari ini adalah acara ulang tahun Tuan Davin Chen, jika kamu terus meributkannya, ini akan mempermalukan keluarga Davin Chen.” Kata Wilson berusaha membujuk, dia mengatasnamakan Keluarga Chen untuk menekan Rendi Lu.

Jurus yang dia keluarkan sedikit mengintimidasi, dan lebih parahnya lagi, dia menggunakan kekuatan dari Keluarga Chen untuk menekan Rendi Lu.

Tidak bisa dipungkiri, Wilson merupakan siluman yang sesungguhnya, dari kata-katanya, sungguh membuat Rahul Wang terlihat seperti anak kecil.

“Hai saudara muda, namaku Chendi, aku adalah pengurus Keluarga Chen, hari ini kamu hadir di acara ulang tahun Tuan Davin Chen, itu berarti kamu memiliki hubungan antara Keluarga Chen, tolong hargai aku, dan anggaplah masalah hari ini selesai.”

Pada saat ini, seorang pria paruh baya yang berada di samping Wilson tengah memandang Rendi Lu, dia menambahkan : “Dan terlebih lagi, hari ini kami merancang ini semua, hanyalah sekedar hiburan untuk para tamu undangan, kalian taruhan begitu besar, ini sudah melanggar tujuan kami, Keluarga Chen tidak akan mau bertanggung jawab.”

Dia benar-benar berpihak kepada Wilson.

Tidak bisa menyalahkannya, karena dia sama sekali tidak mengenal Rendi Lu, selain itu, dia juga tidak merasa Rendi Lu memiliki latar belakang yang penting, mungkin saja dia berpikir Rendi Lu hanya ingin mengambil kesempatan dalam acara keluarga mereka.

Tapi, lain dengan Wilson.

Tidak perlu membicarakan permasalahan antara Wilson dan Rendi Lu, jika ini menyangkut Keluarga Wang, maka dia juga akan berdiri di pihak Wilson.

“Saudara, terima sajalah, 500 miliar sudah cukup, itu sudah lumayan.”

“Iya benar, lagi pula di sini bukanlah kasino yang sesungguhnya, kalian masih saja bertaruh begitu besar, Keluarga Chen pasti tidak akan mengakuinya.”

“Jika aku menjadi kamu, aku cukup mengambil kembali kekalahan 180 miliar tadi.”

“Saudara, jadi orang jangan terlalu serakah, kamu harus tahu kejahatan bermula dari keserakahan.”

Melihat pengurus Keluarga Chen juga tengah membantu Keluarga Wang berbicara, dan orang-orang juga mulai berbicara.

Sepertinya mereka sudah mulai tidak bisa melihat siapa yang salah.

“Apakah kamu sedang mengancamku?” Rendi Lu tidak menghiraukan perkataan orang-orang itu, termasuk Chendi, dia bahkan tidak meliriknya, dan hanya menatap Wilson.

Pancaran mata Wilson mulai berubah, dia tidak menyangka Rendi Lu begitu cerdik.

Raut wajah Chendi juga mulai berubah, dia bahkan sudah memperkenalkan identitas dirinya, dan dia sudah mengatakan dengan sangat jelas, tapi Rendi Lu bahkan tidak menatapnya.

Dia benar-benar meremehkan jabatannya di Keluarga Chen sebagai penanggung jawab.

“Kepala Keluarga Wang, ayo kita pergi saja, aku tidak percaya dia akan berani berbuat onar di villa Keluarga Chen, apalagi dengan hari ini.” Teriak Chendi, berbalik badan bersiap untuk pergi.

Wilson juga setuju dengan apa yang dikatakan Chendi, hari ini acara ulang tahun Tuan Davin Chen, dan selain itu, di sini merupakan villa milik Keluarga Chen, dia juga tidak percaya Rendi Lu akan nekat berbuat onar.

“Mereka boleh pergi, tapi kamu tidak!” kata Rendi Lu melihat Rahul Wang yang hendak mengikuti Chendi dan Wilson pergi, dia mencengkram bahu Rahul Wang dengan kuat.

Semua orang menatapnya, ekspresinya tidak berubah.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu