Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 512 Kiki yang Ingin Langsung Mengamati Bintang Neutron

" tidak boleh!"

ekspresi wajah Rendi seketika berubah setelah mendengar perkataan Kiki, " apakah kamu tahu betapa berbahaya itu? tidak ada satu orang pun yang tahu bintang neutron tersusun dari apa dan bahaya apa yang akan terjadi jika didekati. bahkan mungkin saja tubuh akan langsung hancur jika mendekatinya. intinya aku tidak akan membiarkanmu untuk bergabung di misi ini!"

" ayah, aku bukan datang untuk memohon padamu." kata Kiki sambil tersenyum dan duduk disamping Rendi.

" kamu juga tahu kalau akulah yang menemukan alat penumbuk partikel besar. dan juga misi pengamatan bintang neutron kali ini juga menggunakan fregat yang sudah aku kuasai teknik penggunaanya. bahkan begitu banyak kode rahasia yang aku tetapkan disana......" kata Kiki dengan bangga.

" kamu ini, kenapa begitu gigih? misi ini sangatlah tidak tetap dan juga sangatlah berbahaya. dan juga walaupun aku mengizinkanmu, apakah ibumu juga akan mengizinkanmu? kalau aku mengizinkanmu pergi begitu saja, ibumu pastilah akan membunuhku." kata Rendi sambil menggelengkan kepala.

ini merupakan misi yang sangat berbahaya, dia tidak akan mengizinkan putrinya untuk ikut.

" ayah, kamu juga sudah berkata kalau misi ini terdapat bahaya yang tak terhitung jumlahnya, oleh sebab itu, kamu harus mengizinkanku pergi." kata Kiki sambil mengedipkan matanya.

" kenapa?" tanya Rendi.

" kamu merupakan pemimpin rakyat dan juga merupakan peneliti. disaat yang berbahaya seperti ini, kamu harus memastikannya sendiri dan melihatnya sendiri bukan?

namun begitu banyak hal yang harus kamu urus, jadi kamu tidak boleh pergi begitu saja.

kalau begitu, aku sebagai putrimu dan juga sebagai seorang peneliti, bukankah aku harus mewakilimu melakukan ini?"

Rendi mengerutkan kening dan kembali mendengar perkataan Kiki :" oh iya, jika ingin membahas tanggung jawab kepada rakyat, maka aku memanglah harus pergi.

jikalau diketahui terdapat teknologi tersembunyi di serpihan itu, aku akan menggunakan pengetahuanku untuk mengumpulkan lebih banyak informasi lagi.

ayah, kamu jangan lupa, aku adalah peneliti yang paling hebat di academy sains sekarang."

Rendi kehabisan kata kata, dia juga mengerti maksud dari Kiki. namun Kiki merupakan putri tunggalnya, meskipun dia mengerti maksud Kiki, namun dia tidak bisa mengambil keputusan ini.

" jangan membahas ini dulu, aku sudah mengatur orang yang lebih cocok." kata Rendi sambil menggelengkan kepala.

" ayah, aku sepertinya lupa memberitahumu sesuatu. bagian inti dari perangkat propulsi partikel skala besar ini belum diserahkan. jika kalian menginginkannya, itu adalah satu satunya produk eksperimental yang ada saat ini. ambillah dan gunakanlah. tanpa teknologi inti, kalian hanya bisa menggunakan perangkat propulsi partikel yang lama."

setelah mengatakan itu, Kiki pun berdiri dan berjalan kearah pintu.

Rendi terkejut dan amarahnya mulai bangkit.

dia memukul meja dan membuat alat alat kecil dimeja itu jatuh kelantai. dua orang prajurit pun segera masuk dan menatap bagian dalam ruangan itu dengan aneh.

" tidak apa apa." kata Rendi sambil melambaikan tangan. kedua prajurit itu pun menutup kembali pintu itu.

Kiki pun menoleh kearah Rendi sambil tersenyum dan berkata :" ayah, aku tahu kalau kamu tidak tega memukulku. jadi, biarkanlah aku mengancammu kali ini. inti perangkat itu ada didalam otakku, kamu tidak mungkin membuka otakku untuk menggapainya kan?"

" pergilah dulu untuk meminta izin kepada ibu dan nenekmu." kata Rendi setelah beberapa saat.

melihat kenakalan dan kepercayaan diri putrinya, Rendi benar benar tidak sanggup untuk menolak permintaannya.

" ayah, kamu sangatlah baik. kamu benar benar ayah kandungku. aku akan segera meluncurkan perangkat propulsi partikel skala besar itu." kata Kiki sambil tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan itu.

sebenarnya dia sudah pernah menceritakan hal ini kepada ibu dan juga neneknya, hanya saja dia tidak memberitahu mereka akan betapa berbahayanya misi ini.

Rendi pun kehabisan kata kata dan langsung menghubungi Sulan.

" suruhlah Lani dan Suandi untuk menemuiku." dia langsung memutuskan telepon setelah mengatakan itu.

Sulan merupakan asistennya dan ruangannya berada didepan ruangan Rendi.

10menit kemudian, Lani dan Suandi pun datang menemui Rendi.

Lani masihlah merupakan wakil ketua departemen khusus militer.

dan Suandi telah ditugaskan oleh Rendi sebagai penjaga pribadinya.

kedudukan ini hampir sama seperti pengawal kaisar pada kerajaan kuno dan tidak ada yang bisa memberikan perintah padanya selain kaisar itu sendiri.

kedudukan Suandi sekarang hampir sama seperti itu, dia bertanggung jawab atas keselamatan seluruh rakyat dinegara baru ini.

Suandi merupakan ayah dari 3 orang anak.

namun tidak terlihat begitu banyak perubahan pada wajahnya.

dia sudah berjuang selama 10 tahun lebih dan terdapat sedikit perubahan pada wajahnya.

" kepala negara."

" kepala negara,"

kata kedua orang itu sambil memberi hormat kepada Rendi.

Rendi mengangguk dan menyuruh mereka untuk duduk.

Sulan pun membawakan dua gelas teh untuk mereka.

" apakah kalian sudah mengetahui rencana dari tim pengamat?" tanya Rendi.

mereka pun mengangguk.

" begini, putriku ingin ikut mengamati bintang neutron, kalian juga tahu seberapa bahayanya misi ini, jadi aku ingin kalian berdua juga ikut pergi." kata Rendi dengan langsung.

baik Suandi maupun Lani, mereka merupakan orang hebat diantara rakyat rakyat itu. Rendi juga merasa lebih tenang jika mereka berdua yang pergi menemani putrinya.

dibawah kekuatan bintang neutron sangatlah kuat, bahkan dia sendiri tidak memiliki harapan lebih untuk bisa bertahan hidup, namun dia lebih tenang jika mereka berdua juga ikut dalam misi ini agar lebih aman.

Rendi tentunya memiliki rencana tersendiri kenapa dia menyuruh Lani dan Suandi untuk ikut pergi.

dia tahu jelas sikap putrinya, hampir sama seperti dirinya ketika umur 20-an,begitu gigih dan keras kepala.

jikalau dia ingin mencoba hal berbahaya itu, pada akhirnya tidak ada satupun orang yang bisa menahannya.

selama ini, Suandi merupakan ajudan dari Kiki, Lani juga merupakan senior Kiki. jikalau melihat hubungan mereka dengan Rendi, mereka boleh memilih untuk tidak menghiraukan segala ketidakseriusan Kiki.

" baiklah." mereka berdua pun menganggyk dan tidak memiliki pendapat lain.

Suandi sangat berbakti pada Rendi, dia tidak pernah memantah segala perintah yang diberikan Rendi.

namun berbeda dengan Lani, hubungannya dengan Rendi bisa dikatakan merupakan perubahan dari musuh menjadi teman. meskipun sedikit kacau, namun Lani juga tidak berani membantah perintah.

yang terpenting adalah Kiki merupakan putri dari Rendi, dia bertanggung jawab untuk melindungi Kiki sepenuhnya.

" kalau begitu, ini akan merepotkan kalian. oh iya, kalian harus ingat, jika terjadi kondisi darurat, kalian harus segara bubar. bagaimanapun kalian berdualah merupakan pemimpin tertinggi didalam misi ini. semua orang harus mendengar perintah kalian. Lani sebagai ketua dan Suandi sebagai wakil." perintah Rendi.

mereka berdua pun mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu