Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 208 Tidak tahu malu

Fenny dan yang lainnya melihat 20 orang lebih gangster membawa pipa besi berjalan kemari, dalam sekejap dia langsung tercengang ketakutan, dan jatuh terduduk di tanah, dia panik dan takut.

Saat ini Victor Wang dan yang lainnya pergi ke rumah sakit, hanya tinggal dia sendiri di rumah melayani para tamu, dia seorang perempuan, sama sekali tidak tahu harus bagaimana.

Semua orang juga takut dengan kehadiran gangster ini, walaupun puluhan orang ini kelihatan masih berumur 20 tahun, bahkan ada yang lebih muda, tapi tangan mereka memegang pipa besi, dan sembarangan, pokoknya membuat orang-orang merasa ketakutan.

Melihat cara dan tindakan Rendi Lu, Linda dan Lissa masih cukup tenang, lagipula ada Rendi Lu berdiri di depan, mereka tidak merasa takut, hanya dengan tangan menutup mata Kiki, tidak ingin dia melihat kejadian selanjutnya.

Sedangkan Pedro dan Amelia Wang beda lagi.

Tubuh Pedro sedikit gemetaran, dia memberanikan diri berdiri di depan Amelia Wang.

Amelia Wang menarik ujung baju Pedro, matanya penuh dengan ketakutan.

Amarah Rendi Lu mulai memuncak, melihat beberapa orang ini datang ingin menghancurkan mobilnya, dia menjadi semakin marah.

Melihat tidak jauh dari tempatnya ada sebuah bangku kayu, dia bergegas menuju kesana dan mengangkatnya, kemudian berdiri di depan mobilnya dengan teguh dan tak tergoyahkan demi keadilan.

Di dalam mobil ada nenek yang masih pingsan, tentu saja dia tidak akan membiarkan orang-orang ini sembarangan menghancurkan mobilnya.

"Brengsek, berani melawan, cari mati !" ketika pertama melihat Rendi Lu mengangkat bangku dan menghadang di depan mereka, dengan teriakan, sebuah pipa besi mengarah untuk menghancurkan kepala Rendi Lu.

Rendi Lu mendengus, dia tidak begitu peduli menghadapi pipa besi yang datang ke arahnya, tapi langsung mengangkat bangku tadi dan mengayunnya dengan kecepatan tinggi.

Peng !

Gerakan Rendi Lu sangat cepat dan gesit, pipa besi baru hancur setengah, tapi bangku Rendi Lu sudah mengenai kepalanya.

Wow!

Bangku itu langsung hancur, sedangkan dia belum sempat mengerang kesakitan, sudah jatuh tumbang.

Rendi Lu dengan santai menggenggam pipa besi, dengan sedikit tenaga, dia berhasil merampasnya.

Para bajingan lainnya masih belum menyadari telah memprovokasi tingkat keberadaannya, masih bergegas mengepung Rendi Lu.

Rendi Lu dengan pipa besi di tangan, seperti dapat bantuan, setiap pipa besi di ayunkan, pasti ada satu orang musuhnya yang jatuh, dengan cepat sudah lebih dari 10 orang yang dipukul hingga pingsan.

Setiap tindakannya seperti sudah di atur, walaupun setiap pukulannya tepat mengenai kepala musuh, tapi itu hanya membuat mereka jatuh, mengenai kemungkinan geger otak, dia tidak peduli, yang penting mereka tidak sampai mati.

Fenny dan Keluarga Wang lainnya melihat Rendi Lu begitu semangat dan penuh energik, dia sendiri di kelilingi oleh 30 lebih orang seperti berada di satu tempat yang tidak ada orang, pikiran nya tenang.

Satu orang melawan puluhan orang, mereka belum pernah mendengarnya, apalagi melihat dengan mata kepala sendiri.

Terakhir puluhan bajingan ini bertemu Rendi Lu yang menyerang dengan kejam, memukul kepala mereka dengan tongkat, sekali pukul, mereka langsung tumbang, dan tidak diketahui masih hidup atau mati, semua ketakutan.

Mereka mundur satu per satu, melihat Rendi Lu yang tatapan mata nya sangat menyeramkan.

Mereka telah berkelana bertahun-tahun, sudah tidak terhitung berapa kali bertarung.

api yang seperti Rendi Lu memukul tanpa ampun sangat menakutkan, apalagi satu orang melawan 30 lebih orang, belum pernah mereka jumpai.

"Kalian bergaul dengan siapa?" Rendi Lu mendapati musuhnya sudah ketakutan, dia akhirnya berhenti memukul.

Melihat Rendi Lu berjalan mendekat, beberapa orang yang masih tertinggal sudah kehilangan keberanian dan nyali, salah satu dari mereka dibuat kehilangan ambisi.

"Bos kami adalah Herry Li, kak Herry," salah satu dari mereka berkata dengan suara lemah.

"Pergi sana." Rendi Lu sambil berbicara sambil membuang pipa besi ke tanah, lalu mengeluarkan hp dan menelpon Hasan.

"Bagaimana kekuasaan pasukan bawah tanah Herri Li?" tanya Rendi Lu.

"Disini adalah kekuasaan Herri Li, dan yang lain juga sudah di gabungkan, kekuasaan dan kekuatannya lumayan besar." Kata Hasan.

"Kamu ada bergaul dan berteman dengan dia?" Rendi Lu bertanya lagi.

"Tidak ada, tapi dua hari yang lalu aku mendengar, dia telah bekerja sama dengan Yayasan Tiranta, selama ini yayasan tersebut merupakan musuh ku." Kata Hasan.

Rendi Lu mengerutkan kening, berkata :"Kamu bilang ke Herry Li, dua hari ini suruh anggota nya berkelakuan baik, jangan membuat keributan dengan Keluarga Wang lagi, kalau tidak akan aku cabut ulu hatinya."

"Baik Tuan muda Rendi, aku akan segera menghubunginya." Jawab Hasan.

Rendi Lu menutup panggilan telpon, merasa Herri Li tidak mungkin memberi Hasan muka, dia berpikir, atau coba telpon Roni.

"Bawa semua saudara dan teman-teman ke Kota Citra, kasih kalian waktu tiga jam cukup tidak?" Rendi Lu langsung berbicara.

Roni mendengar perkataan Rendi Lu, tidak bertanya, langsung menjawab:"jika tidak macet, dalam waktu dua jam sudah sampai. "

Dari Kota Yuzoda sampai Kota Citra hanya satu jam, tambah waktu kumpulin saudara dan teman-teman, 2 jam sudah cukup.

Rendi Lu menutup telpon, merasakan kalau meninggalkan Linda dan yang lainnya di rumah Keluarga Wang sangat tidak aman, dan berkata:"kamu antar nenek ke rumah sakit, anggota Herri Li kemungkinan masih bisa kemari, aku disini saja jaga-jaga."

Linda menganggukkan kepala, menyambut kunci mobil dari Rendi Lu, dan memanggil Amelia Wang dan yang lainnya untuk siap-siap berangkat ke rumah sakit.

"Kamu bawa Kiki dan pergi bersama mereka." Kata Rendi Lu kepada Lissa, dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, jika terjadi sesuatu dia tidak sanggup melindungi mereka.

"Baiklah." Lissa mengangguk-angguk kepala, menggendong Kiki naik ke mobil.

Setelah Linda dan yang lainnya pergi, Rendi Lu mengangkat bangku dan duduk di depan pintu rumah Keluarga Wang, semua orang melihatnya penuh dengan ketakutan.

Fenny bahkan tidak tahu harus berkata apa, dia merasah bersalah, ada sedikit rasa tidak berani berbicara kepada Rendi Lu.

Beberapa bajingan yang tadi di pukul pingsan oleh Rendi Lu satu per satu mulai siuman, salah satu melihat Rendi Lu yang duduk tidak jauh dari mereka, dengan nada mengancam berkata:"pemuda, kamu tunggu saja, hari ini tidak menghancurkan rumah Keluarga Wang menjadi rata, aku bukan marga Lu !"

Dia mengucapkan kata yang kejam dan tegas, membuat yang lainnya siuman, kemudian berangsur-angsur pergi.

Fenny dan yang lainnya merasa ketakutan.

Setengah jam kemudian, Victor Wang dan yang lainnya kembali, Shiro Wang dan David Wang hanya mendapat beberapa jahitan, bukan masalah besar.

Melihat Rendi Lu seorang diri duduk di luar pintu, sedangkan yang lain tidak berani berjalan terlalu dekat, beberapa orang mengerutkan kening, tidak tahu apa yang ingin di lakukan Rendi Lu.

"Kedatangan kalian sangat pas dan baik, Keluarga Wang hampir hancur, Royjie Xu, kamu cepat panggil orang datang bantu, sebentar lagi anggota Herri Li akan datang, dia bilang mau menghancurkan Keluarga Wang !" Fenny berkata dengan khawatir.

"Bu, apa yang terjadi, apa salah keluarga kita terhadap Herri Li?" Wislina mengerutkan kening, bertanya dengan sedikit khawatir, Herri Li adalah bos pasukan bawah tanah di Kota Citra, Wislina tentu tahu kesombongan dan keangkuhan Herri Li.

"Sebelumnya anggota Herri Li datang ingin menghancurkan mobil Rendi Lu, lalu Rendi Lu memukul mereka, kemudian mereka mengancam, hari ini akan datang menghancurkan rumah kita." Ini masalah penting dan gawat, yang pertama kali ingin di lakukan Fenny adalah dia ingin menghindar dari tanggung jawab ini, paling baik kalau Herri Li tidak menemukan mereka Keluarga Wang.

Mendengar perkataan Fenny, orang-orang di sekeliling sedikit menghina, anggota Herri Li jelas-jelas datang menyerbu Keluarga Wang, setelah Rendi Lu berhasil memukul mundur mereka, Fenny malah ingin melempar beban dan tanggung jawab ini kepada Rendi Lu, sungguh tidak tahu malu.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu