Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 333 Berkunjung

awalnya Rendi berencana liburan bersama keluarganya selama beberapa hari, namun siapa sangka sekelompok gangster datang untuk berkunjung sebelum mereka berangkat.

orang pertama yang masuk adalah Wolf. Wolf membawa istrinya dan juga anaknya yang berumur 6 tahun itu. mereka berkunjung dengan membawa sedikit hadiah.

" tuan, selamat tahun baru." kata Wolf sambil tersenyum.

" selamat tahun baru, selamat tahun baru." kata Rendi sambil menerima hadiah yang dibawa oleh Wolf dan menyambut mereka masuk kedalam rumah.

" selamat tahun baru, om." sapa Wandi, putra dari Wolf yang begitu sopan dan baik.

" selamat tahun baru Wandi, pergilah bermain bersama Kiki." kata Rendi sambil mengelus kepala Wandi. Wandi lalu pergi mencari Kiki sambil membawa hadiah. itu merupakan hadiah yang spesial ia bawakan untuk Kiki.

ketika Wolf dan istrinya baru saja duduk, kembali ada orang yang datang.

yaitu Sandro, namun Sandro hanya sendirian saja.

selanjutnya adalah Andez.

Rendi mendengar kabar dari Lissa kalau bocah ini sepertinya sudah jadian dengan Lexia. Rendi pun bercanda :" kamu tidak berkunjung ke kota Citra? untuk apa kamu kesini?"

" karena aku mendengar dari Lexia kalau mereka sekeluarga juga akan mengunjungimu hari ini. bukankah lebih baik kalau aku menunggunya disini." kata Andez dengan bercanda dan dia sudah tahu kalau Rendi telah mengetahui hal tentang dirinya dan Lexia.

ketika Rendi ingin bercanda dengannya, kembali ada orang yang datang.

kali ini adalah Roni dan Patrick yang sengaja datang dari Kokang dengan pesawat pribadi. mereka berdua tidak bisa mengemudikan pesawat sendiri, namun mereka pastinya memiliki pilot pribadi.

mendengar kedatangan Roni dan Patrick, Tiga ksatria Margin segera bangun dari tidur mereka demi bertemu dengan Roni dan Patrick.

semalam, mereka dan Rendi bermain Mahjong semalaman. mereka semua pun nginap dirumah Rendi dan belum bangun hingga sekarang.

tidak lama kemudian, keluarga Amelia juga tiba.

seharusnya merekalah yang harus berkunjung kerumah Amelia, namun disaat ini, Rendi sudah tidak seperti dulu lagi. bahkan kedua abang beradik, Victor dan David juga sudah datang berkunjung.

namun yang lebih mengejutkan lagi adalah ketua perusahaan Town's, Dewi juga datang berkunjung.

melihat kedatangan Dewi, Rendi tersenyum pahit karena dia tahu kalau kedayangan Dewi pastilah untuk membahas kerja sama pada bidang mesin.

" tuan Rendi, maaf aku berkunjung dipagi hari seperti ini. kamu tidak keberatan kan?" kata Dewi dengan tersenyum.

" kalau aku berkata aku keberatan, apakah kamu akan langsung pergi?" kata Rendi sambil tertawa.

" tentu saja tidak." jawan Dewi tersenyum.

" iyalah itu, silahkan masuk." kata Rendi sambil menyambut Dewi untuk masuk kedalam rumah.

" wah, rumahmu begitu ramai. bukankah ini merupakan ketua Wolf? selamat pagi ketua Wolf." sapa Dewi ketika melihat Wolf.

Wolf pun dengan cepat membalas sapaan dari Dewi :" aku juga baru saja sampai. aku tidak menyangka kalau direktur Dewi juga akan datanf."

Dewi adalah orang yang berinspiratif. ketika keluarganya berada didalam masalah, dia yang awalnya masih melanjutkan kuliahnya di Harvard University, malah memilih untuk pulang membantu ayahnya lalu menanggung perusahaan keluarganya.

tiga tahun kemudian, bisnis keluarga mereka hampir bangkrut dikarenakan kemunculan keempat keluarga besar.

kakek Dewi langsung mengganti nama perusahaan mereka menjadi perusahaan Town's.

dengan tujuan menjadikannya sebagai hadiah untuk cucu perempuannya.

dia merupakan seorang wanita yang sangatlah kuat. tentu saja Wolf tidak berani sombong didepannya.

" iya, ini merupakan berkatku bisa berkunjung kerumah tuan Rendi." kata Dewi sambil tersenyum.

semua orang setuju akan perkataannya.

setelah Dewi tiba, tatapan semua orang tertuju padanya dikarenakan aura pada tubuhnya yang kuat.

ketika Lissa hendak menyiapkan makan siang untuk para tamu, Gunawan pun telah tiba bersama putrinya Sulan Chen.

ini juga tidak disangka oleh Rendi.

sebenarnya pada acara sumbangan untuk kejadian gempa pada tahun lalu, Rendi berhasil menipu Gunawan dan beberapa orang lain. interaksi diantara Rendi dan Gunawan juga menjadi sangat sedikit. Gunawan selalu diwakili oleh putrinya sendiri.

misalnya acara pameran kemarin.

tidak disangka dia bisa berkunjung kesini hari ini.

" haiya, Gunawan, terimakasih sudah datang." kata Rendi dengan tersenyum.

Gunawan lalu menepuknya dan berkata :" sudahlah bocah, tidak usah berpura pura lagi."

Rendi tertawa ketika mendengar perkataan Gunawan. dapat dirasakan kalau suasana hati gunawan hari ini bisa dikatakan sangatlah baik.

" selamat tahun baru." kata Sulan sambil memberikan sekotak hadiah kepada Rendi.

" selamat tahun baru juga." kata Rendi sambil menerima hadiah itu dan menyambut kedua orang itu untuk masuk kedalam rumah.

ketika mereka masuk, seluruh tatapan pun mendarat pada mereka.

bahkan Dewi dengan otomatisnya berdiri dan menyapa mereka.

Gunawan bisa dibilang merupakan generasi pertama, semua orang pun memberi hormat padanya.

Rendi lalu mengarahkan semua orang bersama untuk makan di ruang makan.

sebenarnya ada beberapa pembantu di villa ini, namun mereka semua sudah diliburkan karena tahun baru. Rendi memberi mereka angpau dan menyuruh mereka untuk pulang.

namun untung saja keluarga Victor datang lebih awal dan sudah membantu untuk menyiapkan makan siang.

ketika semua orang hendak menyantap makan siang, keluarga Gerry dan Bagas pun tiba.

ketika makan malam kemarin, Gerry masih tidak begitu puas kalau Rendi bisa membeli rumah mewah.

namun setelah dia tahu kalau putranya bekerja diperusahaan milik Rendi, dia akhirnya sadar betapa jauhnya perbedaan diantara Rendi dan putranya.

ini merupakan sebuah tantangan besar yang tidak mungkin digapai oleh keluarganya.

jadi, dia membawa putranya untuk mengunjungi Rendi.

" om, tante, selamat tahun baru." dikarenakan Rendi sedang makan, maka Pedro dan Amelia lah yang menyambut mereka.

" selamat tahun baru juga. kami baru saja bersiap siap untuk makan siang." kata Amelia sambil menerima hadiah yang dibawa oleh mereka, lalu menuntun mereka keruang makan.

" Pedro, menantumu ini sangatlah hebat. seluruh hartanya mungkin ada ratusan triliun kan." kata Gerry sambil tersenyum..

Pedro hanya tersenyum dan sedikit tidak tega menyakiti Gerry.

" ayah, apa yang kamu katakan? perusahaan kita yang hanya bergerak di Yuzoda ini saja sudah memiliki penghasilan triliunan. Rendi bahkan menyewa tanah di myanmar dalam jangka waktu 100 tahun, dna juga 10000 pasukan miiliter. diKokang sana, dia memiliki begitu banyak batu zamrud. seluruh kekuasaan ini sudah tidak bisa diukur dengan uang lagi." kata Bagas agar ayahnya tidak canggung ketika masuk nanti. dia menjelaskan sedikit tentang perusahaan Rendi kepada ayahnya.

Gerry terkejut dan tidak menyangka jangkauan perusahaan Rendi begitu luas.

disaat ini, sebuah mobil mewa pun lewat dari samping mereka dan diberhentikan di parkiran. terlihat sepasang pria dan wanita muda turun dari dalam mobil.

" mereka berdua?" kata Gerry sedikit terkejut. mereka tidak pernah mengendarai mobil hingga kedalam. namun pria muda itu malah memberhentikan mobilnya di parkiran disebelah sana. apakah dia memiliki jabatan yang tinggi?

" dia bernama Suandi, merupakan bodyguard dari cucuku, Kiki. wanita itu adalah pacarnya. mereka mungkin datang untuk berkunjung." kata Pedro.

" oh iya, mobil itu berharga 2M, menantuku lah memberinya, membuat kartu pengenal untuknya sehingga dia bisa keluar masuk villa ini." kata Amelia.

Gerry merasa sangatlah terkejut.

seorang bodyguard saja menerima mobil seharga 2M dari Rendi. Rendi benar benar sangatlah bermurah hati.

dia seketika mendapatkan sebuah ide. bukankah putranya bekerja diperusahaan Rendi? apapun yang terjadi, putranya harus tetap tinggal diperusahaan Rendi.

siapa tahu suatu hari nanti Rendi ingin menggunakan orang, putranya akan segera berkembang.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu