Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 145 Empat Keluarga Besar Terpaksa Ikut Donasi

"Kami juga baru datang." Kata Gunawan sambil tersenyum.

Beberapa orang lainnya juga menganggukkan kepala sambil tersenyum.

Jika seorang karyawan mengatakan bahwa dia terlambat karena terjebak macet, maka sebagian besar atasan tidak akan mempercayainya.

Namun jika Nicholas yang mengatakan bahwa dia terlambat karena terjebak macet, maka tidak ada orang yang meragukannya.

Setelah mereka duduk, Nicholas menyuruh pelayan untuk menghidangkan makanan, langsung mengatakan : "Saudara-saudara, seharusnya kalian sudah bisa menebak alasan kenapa aku mentraktir kalian makan, kalian sebagai pengusaha paling berhasil di kota Yuzoda, penggalangan dana untuk gempa kali ini masih memerlukan kalian untuk memulainya."

"Hm, sudah seharusnya seperti itu." Kata Gunawan sambil menganggukkan kepala.

Arthur melihat ke arah Nicholas dan bertanya : "Nicholas, kenapa kamu tidak mengundang bos dari LKK Tekno Sains?"

Kenneth dan yang lain juga menatapi Nicholas.

Sejujurnya beberapa waktu ini mereka ingin mencari tahu sebenarnya siapa bos dari LKK Tekno Sains, namun mereka bahkan tidak menemukan sedikit petunjuk pun.

Nicholas menatap Rendi, baru saja ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba mendengar Rendi mengatakan : "Nicholas, untuk bencana kali ini, dari dalam hati aku turut berduka, aku tidak bisa pergi membantu para korban bencana, maka aku mewakili supermarket Sejahtera untuk berdonasi sebesar dua ratus miliar."

Gila!

Supermarket kecilmu itu ternyata bisa berdonasi sebesar dua ratus miliar, jadi bagaimana dengan kedudukan 4 keluarga besar?

Bahkan Gunawan juga menatap Rendi dengan tatapan tidak senang.

Sebuah seupermarket kecil milikmu bisa berdonasi sebesar dua ratus miliar, Nicholas mengundang mereka semua datang untuk menggalang dana, apakah mereka akan membiarkan kamu untuk menandingi mereka?

Penggalangan dana seperti ini akan masuk televisi, sama seperti kota yang demi berterima kasih kepada setiap pengusaha yang telah berdonasi, juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membantu mempromosikan mereka dan menyeimbangkan hati para pengusaha yang telah berdonasi.

Tentu saja, kegiatan seperti ini lebih ada gunanya dibandingkan dengan menghabiskan berapa ratus juta untuk membuat sebuah iklan.

Rendi melihat kegetiran tersembunyi dari mata Gunawan, dalam hati mengatakan bahwa dia juga dipaksa oleh mereka.

Apakah kamu tidak melihat bahwa mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menemukanku?

Jika mereka memang tidak memiliki maksud baik, maka biarkan saja mereka mengeluarkan sedikit darah, pada saat yang bersamaan juga untuk menarik perhatian mereka.

"Baik, baik, aku mewakili seluruh masyarakat yang mengalami kesulitan untuk berterima kasih kepada adik Rendi." ekspresi wajah Nicholas berubah, Rendi sebagai pemilik supermarket yang tidak ada apa-apanya itu bisa berdonasi sebesar dua ratus miliar, kalau begitu 4 keluarga besar tidak boleh kalah, setelah kembali ke kota Jingrang nanti akan mengadakan rapat rekapitulasi, Nicolaslah yang akan dihormati.

Sebuah kota, walaupun termasuk kotamadya, namun penggalangan dana dari beberapa pengusaha besar telah melebihi dua ratus miliar, jumlah penggalangan dana ini, dia yakin bahwa 23 provinsi, beberapa kotamadya besar dan daerah istimewa tidak akan bisa menggalang dana sebesar itu.

Sekertaris Nicholas membelalakkan mata, ini pertama kalinya dia bertemu dengan Rendi, masih belum mengetahui identitas Rendi yang sebenarnya, bagaimana mungkin dia tidak terkejut dengan Rendi yang hanya merupakan bos dari sebuah supermarket bisa mendonasikan uang sebesar dua ratus miliar.

Arthur, Fernand dan Kenneth menatapi Rendi, awalnya merasa terkejut, kemudian merasa kesal.

Si bodah Rendi ini banyak taktik juga dia, untuk membuat kita ikut serta donasi uang.

Gunawan menatap Rendi dengan sedikit kesal terlebih dahulu, kemudian membuka mulut dan mengatakan : "Keluarga Chen mendonasikan uang sebanyak dua ratus empat puluh miliar."

Maksudku yang sebenarnya adalah mendonasikan uang sebesar enam puluh hingga seratus miliar sudah sangat tinggi, tidak disangka Rendi sangat jahat, sekali berdonasi langsung mendonasikan dua rarus miliar, poinnya adalah dia bukan mewakili LKK Tekno Sains, melainkan hanya mewakili sebuah supermarket saja.

Sebagai pemimpin dari 4 keluarga besar, apakah Gunawan bisa tidak megikutinya?

Walaupun mendonasikan uang sebesar dua ratus empat puluh miliar terasa sedikit sakit hati, namun dalam keadaan seperti ini, kehormatan adalah yang paling penting.

Mendengar perkataan Gunawan, kelopak mata ketiga orang lainnya berkedut dengan cepat, Gunawan juga menggali sebuah lubang untuk mereka masuk.

Keluarga mereka bertiga juga termasuk dalam 4 keluarga besar, Keluarga Chen sudah mendonasikan uang sebesar dua ratus empat puluh miliar, mereka juga hanya bisa mengikutinya, jika tidak begitu, maka ketika perjamuan terima kasih nanti, seluruh kehormatan hanya akan diberikan kepada keluarga Chen saja.

"Keluarga Zuo juga mendonasikan uang sebesar dua ratus empat puluh miliar." Kata Fernand dengan sakit hati.

"Keluarga Liu juga mendonasikan uang sebesar dua ratus empat puluh miliar." Kata Kenneth sambil mengangkat bahu.

"Keluarga Zhang juga sama." Kata Arthur.

"Baik baik baik, aku mewakili korban bencana berterima kasih atas kedermawanan kalian semua." Kata Nicholas sambil menahan kesenangan dalam hatinya.

Hanya beberapa orang saja sudah dana yang tergalang sudah 1,36 triliun, ditambah lagi dengan penggalangan dana dari orang lain, dia merasa penggalangan dana untuk kota Yuzoda kali ini bisa melebihi dua triliun.

Bahkan dengan tuntunan mereka, mungkin bisa melebihi 4 triliun.

Setelah Rendi mentransfer uang itu ke rekening penggalang dana disana, dia langsung mengundurkan diri, setelah keluar dari hotel, dia menelepon Wolf, meminta dia untuk mengatas namakan LKK Tekno sains untuk mendonasikan uang sebesar empat ratus miliar, untuk menghindari Nicholas mengundang dia untuk minum lagi.

Setelah meninggalkan hotel, ketika melewati sebuah tempat, Rendi melihat kakak yang kakinya lumpuh kemarin sedang menangis, diusir oleh beberapa staf, Rendi mengerutkan kening.

Rendi menghentikan mobilnya, menunggu kakak itu membawa anaknya berjalan kemari, baru mengeluarkan kepala dari jendela bertanya : "Kakak, ada apa dengan kamu?"

"Kamu adalah penyelamat, penyelamat, begini, bukankah rumahku sudah roboh, aku masih memiliki beberapa juta dalam bank, namun kartu bank dan KTP aku sudah terkubur, karena aku tidak memiliki KTP, jadi tidak bisa membuat kartu bank, maka dari itu aku datang kemari untuk meminta mereka membantu aku membuat sebuah surat pernyataan, namun hari ini mereka sangat sibuk, meminta aku untuk datang lagi besok. Namun anakku Beni belum makan sejak kemarin." Kata kakak yang kakinya lumpuh itu sambil mengelus kepala anaknya.

"Paman, Beni lapar." anak laki-laki itu menatap Rendi dengan sedih.

Kakak itu ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya tidak mengatakan apapun.

Karena dia dan anaknya memang merasa sangat lapar.

"Kakak, naik kedalam mobil, aku membawa kalian pergi untuk makan dulu. lalu memikirkan cara untuk membuat KTP kamu." Rendi melihat Beni, merasa sedikit kasihan.

"Terima kasih penolong, penolong, setelah Beni besar nanti, dia pasti akan membalas kebaikan kamu." Kata kakak itu kepada Rendi sambil membungkukkan tubuhnya dengan ikhlas.

Rendi mengangukkan kepala, Keikhlasan kakak itu membuat dia merasa sedikit terharu, setelah mereka berdua naik mobil dia membawa mereka berdua ke sebuah restoran Chinese.

Setelah memesan makanan, Rendi menggunakan alasan pergi ke toilet untuk mengirim pesan kepada Nicholas untuk menanggapi masalah ini.

Nicholas sedang sibuk menarik para pengusaha ini untuk berdonasi, namun tidak mengetahui bahwa kota yang sudah mengalami bencana ini masih menginginkan mereka untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.

"Kakak, siapa namamu?" Tanya Rendi saat kembali makan.

"Namaku Melissa." Jawab kakak yang kakinya lumpuh.

"Biasanya kamu bekerja dimana?" Tanya Rendi lagi.

"Aku sulit menemukan pekerjaan karena kaki kiriku sedikit bermasalah, jadi sekarang aku menjadi tukang bersih-bersih, namun aku sudah tidak memiliki rumah lagi, aku juga tidak bisa meninggalkan putraku untuk pergi bekerja, maka dari itu hari ini aku tidak pergi bekerja." Kata Melissa.

"Dimana suamimu?" Tanya Rendi.

Melissa terdiam sejenak, matanya sedikit memerah, sambil mengisak tangisan menjawab : "Ketika itu, karena kaki kiriku dipatahkan orang, jadi dia mematahkan kaki dari orang yang mematahkan kakiku, kemudian dia didakwa selama 3 tahun penjara, masih ada satu setengah tahun lagi baru bisa keluar."

Rendi merasa sedikit kasihan dengan apa yang dialami oleh Melissa, setelah selesai makan mengatakan : "Begini saja, aku memberikan sebuah pekerjaan kepadamu, pekerjaan yang mengakomodasikan makanan dan tempat tinggal, gajinya 12 juta keatas, ketika pergi bekerja kamu juga boleh membawa anakmu pergi ke bekerja."

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu