Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 34 Linda curiga

Rendi Lu langsung menggesek kartunya, dokumen juga ditangani dengan cepat, dalam seluruh prosesnya membuat Sales wanita itu masih terasa seperti sedang bermimpi.

Ketika sudah menyelesaikan dokumen dan keluar untuk test drive, beberapa Sales senior itu masih sedikit tidak yakin, lalu menarik sales magang itu dan bertanya:

“Bagaimana, dia tidak mampu membayarnya, kan?”

“Siapa yang bilang? Kak Rendi langsung menggesek kartunya, aku akan membawa Kak Rendi pergi test drive.” Sales itu berkata sambil tersenyum.

Melihat Sales itu membawa mereka berdua pergi test drive, beberapa sales senior itu sangatlah menyesal dan memukul dada mereka lalu menghentakkan kaki, merasa bahwa mereka telah melewatkan miliaran dalam sekejap.

Pesanan yang begitu santai dikirimkan didepan mereka, mereka malah karena meremehkan pakaian orang, jadi tidak pergi melayani, ini seperti kata pepatah, diri sendiri tidak begitu hebat dan mengganggap remeh orang yang lebih tinggi darinya.

“Tidak mungkin, dia jelas tidak memiliki uang, dia masih utang ratusan juta kepada orang lain, aku tidak mempercayainya.” Raut wajah Rian tidak begitu baik, dengan segera mengikutinya.

Beberapa Sales senior sedikit tidak bisa berkata-kata melihat penampilan Rian.

Mereka tidak meragukan kekayaan Rian, mereka hanya sedikit tidak senang dengan Rian yang begitu menyombongkan diri.

“Rendi Lu, darimana kamu mendapatkan uang untuk membeli Audi A6?”Rian berjalan ke samping Rendi Lu lalu bertanya.

Rendi Lu berbalik badan melihat Rian dengan tatapan yang aneh. Anjir, kamu juga bukanlah anakku, untuk apa mengurus aku darimana mendapatkan uang untuk membeli mobil?

“Siapa kamu, apakah kita kenal?” Rendi Lu bertanya dengan bercanda.

Dilihat dengan tatapan aneh oleh Rendi Lu, Rian juga baru tersadar, raut wajahnya dengan langsung berubah menjadi jelek.

“Rendi Lu, aku akan memberimu 1.2 M untuk melakukan kesepakatan itu, bagaimana?” Rian mengambil nafas dalam-dalam lalu berkata.

Sudut mulut Rendi Lu tersenyum dingin, dengan langsung menarik pintu mobil dan menduduki tempat pengemudi.

“1.2M!” Rian menggertakan giginya sambil berkata.

“1.6M, supermarket kami akan membuka konter untuk ibu mertuamu lagi!” Melihat Rendi Lu menyalakan mobil, Rian sedikit panik.

“Singkirkan lalat ini untukku, sudah terlalu berisik.” Rendi Lu berkata kepada Suandi yang baru saja akan masuk kedalam mobil.

“Baik, Kak Rendi.” Suandi sambil berkata, berbalik badan berjalan kearah Rian.

“Kamu ingin pergi sendiri, atau aku yang bertindak sendiri?” Suandi menatap Rian dengan dingin.

“Rendi Lu, 1.6M sudah tidak sedikit, jika aku memberinya lebih banyak lagi, apakah kamu pantas?” Rian memukul jendela Rendi Lu dan berteriak.

Suandi tidak mengatakan apapun lagi, langsung mengangkat kerah Rian dan mengangkatnya.

“Lepaskan aku, apakah kamu percaya aku akan menyuruh orang membunuhmu!”Rian berteriak dengan marah.

Suandi sama sekali tidak peduli padanya, dengan langsung mengangkat tubuhnya dan membuangnya keluar.

Melihat Rian dibuang keluar dua meter oleh Suandi, beberapa mata Sales wanita terbuka lebar, memelototi Suandi.

Paras Suandi tidak buruk, ditambah kekuatannya ini lagi, didalam mata para wanita cantik ini sudah sangat tampan.

Terutama yang magang itu, hatinya lebih berdebar kencang lagi.

Setelah Suandi masuk kedalam mobil, Rendi Lu dengan langsung menyalakan mobil dan mengendari mobil meninggalkan toko.

“Rendi Lu, kamu pasti akan menyesalinya!” Melihat mereka berdua pergi, Rian berteriak dengan marah.

“Tuan Rian, apakah kamu baik-baik saja?” Sales yang bernama Nagita itu bersiap untuk memapah Rian.

“Pergi!” Rian mendengus dingin, bangkit lalu berjalan keluar.

“Apa yang kamu galakin? Bagaimana di lempar seperti anjing tadi oleh mereka? Jika memiliki kemampuan, pergilah membalas dendam!” Nagita menatap belakang Rian sambil menyeringai.

Sales lainnya juga menggelengkan kepala, dan malah menjadi penasaran dengan Rendi Lu.

Uang 1.6M tidak mau, orang seperti apa ini.

…………

Linda pulang ke rumah, hatinya sangatlah kesal, desas-desus yang bermunculan, mendengar lagi staf perusahaan yang memfitnahnya, bagaimana dia bisa tidak marah.

Setelah Rendi Lu mengendarai mobil, menjemput Kiki kembali, dia masih memasang wajah marah.

“Ada apa?” Rendi Lu bertanya.

“Diam saja.” Linda berkata dengan marah, terutama teringat perkataan orang lain yang mengatakan bahwa Rendi Lu demi naik jabatan mengirimnya ke ranjang Sandro, hatinya tiba-tiba menjadi kesal dengan Rendi Lu.

Rendi Lu merentangkan tangannya, dan bersiap untuk pergi memasak.

“Ibu, ayah membeli mobil baru, teman-temanku melihat ayah mengendarai mobil baru untuk menjemputku, mereka semua sangat iri.” Kiki pergi kesamping Linda berkata.

“Ha?” Linda mengangkat kepala melihat ke arah Rendi Lu.

“Apakah kamu memenangkan lotre? Masih memiliki uang untuk membeli mobil, mobil apa yang kamu beli?” Linda mengerutkan kening sambil bertanya.

Memenangkan lotre.

Rendi Lu tertawa, lalu berkata: “Bisa dikatakan begitu aku membeli mobil model baru Audi A6.”

“Audi A6 model baru seharga sekitar 1M kan, sebenarnya berapa banyak yang kamu menangkan?” Linda bertanya dengan terkejut.

“Intinya sangat banyak.” Rendi Lu berkata dengan misterius.

Linda menatap mata Rendi Lu selama sepuluh detik, lalu berkata: “Bawa aku pergi melihat mobil yang baru kamu beli.”

“Baik.” Rendi Lu menganggukan kepala, membungkuk untuk menggendong Kiki dan keluar bersama dengan Linda.

Ketika sampai di tempat parkir dikawasan, tidak ada banyak orang kaya dikawasan mereka, hanya ada puluhan mobil yang senilai 400 an juta, Linda dari jauh dapat melihat mobil model baru Audi A6 yang dibeli Rendi Lu.

“Mobil ini biarkan aku mengendarainya terlebih dahulu, ketika gaji bulan depan telah keluar, aku membeli sebuah mobil baru lagi untukmu.” Linda datang kehadapan Audi A6 lalu melihat mobilnya sambil berkata.

Bulan ini dia mendapatkan 2 proyek besar, jika ditambahkan sekitar ada 1 M. Dia berencana membeli mobil produksi domestik seharga 400an juta untuk Rendi Lu.

“Baik.” Rendi Lu tersenyum lalu memberikan kunci mobil kepada Linda.

Dia membeli mobil ini, juga untuk digunakan Linda ketika membicarakan bisnis diluar.

Linda mengambil kunci mobilnya, hatinya sangat hangat, perasaan kesal dihatinya sebelumnya juga semakin berkurang.

“Aku pergi memasak dulu, kalau tidak kamu bawa Kiki keluar jalan-jalan.” Rendi Lu melihat Linda sambil berkata.

“Baik, kalau begitu aku akan membawa Kiki berkeliling.”Linda menganggukan kepala, dia memang sangat ingin mengendarai mobil baru sekarang.

Ketika usaha Rendi Lu belum gagal 2 tahun yang lalu, mereka juga membeli sebuah mobil produksi domestik seharga 300 an juta, dia masih belum pernah mengendarai Audi A6.

“Ok.” Rendi Lu berkata sambil berbalik badan berjalan menuju rumah.

Setelah 1 jam kemudian, Linda telah pulang membawa Kiki, Rendi Lu juga mengeluarkan masakan dan bersiap untuk makan.

Pada saat ini, telefon Linda berdering, setelah dia menerima telefon, Linda dengan marah melempar ponselnya keatas sofa.

“Siapa yang menelefon, ada apa?” Rendi Lu mengerutkan kening bertanya.

“Dasar Famrik yang tidak tahu malu. Bukankah hari ini aku baru mendapatkan proyek villa di Danau Jinglong, aku tidak menyangka bahwa tadi dia menelefonku dan mengatakan dia sendiri yang akan melanjuti proyek ini, dia khawatir aku akan mengacaukannya, ini dengan jelas dia sedang merebut jasaku!” Linda berkata dengan marah.

“Famrik? Tenanglah, proyek ini selain kamu, siapapun juga tidak akan dapat bekerjasama dengan Perusahaan Wijaya, kamu tidak perlu pergi bekerja besok, Famrik pasti akan datang memohonmu untuk menindaklanjuti proyek ini.” Rendi Lu mengangkat alisnya sambil berkata.

Linda memelototi Rendi Lu, setelah beberapa saat baru bertanya: “Bagaimana kamu bisa begitu yakin?”

Rendi Lu merentangkan tangannya, berkata: “Karena aku kenal dengan Wolf, sebelumnya aku pernah membantunya, selama aku menelefonnya, dia pasti hanya akan bekerjasama denganmu.”

Mendengar perkataan ini, Linda bertanya sambil tersenyum datar: “Kalau begitu berarti proyek real estat Greentown sebelumnya, dan juga proyek antara Ibuku dan Perusahaan Wijaya juga adalah kamu meminta bantuan dari Manajer Wolf?”

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu