Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 424 Pengujian Obat

“Tuan Rendi.”

Mendengar kedatangan Rendi, Kepala Keluarga Cheng alias Anthony langsung datang menyambut dengan meninggalkan pekerjaannya.

Setahun ini mereka telah mengikuti LKK Tekno Sains, ditambah beberapa hari yang lalu mereka mengikuti rapat akhir tahun, kekuatan LKK Tekno Sains cukup membuat Anthony tercengang.

”Hmm, bawa aku ke divisi penelitian dan pengembangan.” ujar Rendi.

Disana ada ruang esktrat obat-obatan yang sempurna dan juga ada obat yang diperlukan tentunya harus urus disini.

Perusahaan farmasi Keluarga Cheng sekarang merupakan perusahaan farmasi yang terkenal di dalam negeri. Kalau perusahaan Keluarga Cheng tidak dapat mengumpulkan obat, maka mungkin juga susah ditemukan.

“Baik.”

Anthony sibuk mengangguk dan berjalan di depan untuk membawa jalan. Ia bertanya dengan hati-hati. “ApakahTuan Rendi datang untuk memeriksa?”

Rendi melirik sekilas kepada Anthony dan tersenyum berkata, “Mengapa kamu terlihat begitu gugup? Kamu juga tahu bahwa aku tidak akan memeriksa apapun. Aku datang untuk menguji obat baru.”

Rasa canggung terpasang pada wajah Anthony. Rendi tidak pernah menanyakan masalah tentang perusahaan. Kedatangannya Rendi hari ini tiba-tiba, ia memang mengira Rendi ingin melakukan pemeriksaan.

Tapi setelah mendengar ucapan Rendi yang terakhir, mata Anthony seketika bersinar. “Apakah akan ada obat baru yang dikeluarkan?”

Dalam setahun ini, mereka bergantung dengan beberapa resep obat yang diberikan LKK Tekno Sains dan telah mengeluarkan tiga macam obat baru, serta memiliki hasil yang baik, membuat mereka memperoleh banyak keuntungan.

Ia bisa memastikan dalam satu dua tahun ini, perusahaan farmasi Keluarga Cheng pasti bisa meraih perusahaan farmasi peringkat pertama dalam negeri.

Rendi menggelengkan kepalanya. Bahan obat ini terlalu dikit dan mahal, pasti tidak akan terjual dalam waktu singkat. Setidaknya obat ini tidak akan dikeluarkan dalam beberapa tahun yang akan datang.

Tiba di divisi penelitian dan pengembangan, Rendi mengeluarkan selembar daftar obat-obatan kepada petugas penelitian, agar mereka mereka mencari obatnya. Ia menuliskan cara terbaru untuk membuat obat dalam kesempatan waktu ini.

“Tuan Rendi, rudraksha ini sangat dikit, hanya tersisa ini di dalam gudang. Untuk obat yang lain masih ada banyak, jadi kita hanya bisa menguji untuk dua tiga kali. Tidak ada lagi kalau gagal.”

Ucap beberapa petugas penelitian setelah selesai menemukan obat-obatan dalam setengah jam.

Rendi melihat rudraksha itu. Ia juga tidak pernah menemukan obat itu sebelumnya.

“Pak Anthony, mohon melihat rudraksha ini dengan baik-baik. Tahun depan harus temukan obat ini sebisanya dan obat-obat dalam daftar resepku ini, kamu beli sebanyak mungkin. Untuk rudraksha ini, kamu juga tidak boleh kehilangan meskipun harganya mahal.” ujar Rendi kepada Anthony.

“Baik.” ujar Anthony mengangguk dan mengambil rudraksha untuk dilihat.

“Mulai saja pengujiannya. Kalau kalian mengikuti cara ini dan cukup teliti, maka mungkin saja sukses untuk pengujian pertama kali.” Rendi melihat kearah petugas penelitian, lalu memberikan resep untuk mengaktifkan evolusi gen kepada beberapa petugas penelitian.

Para petugas penelitian mulai berkerumunan untuk melihat. Prosesnya sangat rumit, tapi bagi ilmuwan farmasi seperti mereka, ini sama sekali tidak susah. Mereka hanya menggunakan waktu satu jam untuk menguasai cara ini.

Yang penting juga karena Rendi menulisnya dengan cukup rinci, kalau tidak mereka mungkin membutuhkan beberapa hari ini untuk membuatnya.

Adanya Rendi yang ikut serta dan mengawasi mereka, tiga hari kemudian petugas penelitian akhirnya berhasil membuat obat yang bisa mengaktifkan evolusi gen.

Obat itu hanya memiliki ukuran kacang kedelai.

Tapi yang membaut Rendi kasihan adalah pengujian pertama akhirnya gagal, sehingga menimbulkan tiga puluh persen pada kerugian bahan.

Untung saja dua kali yang terakhir sukses dan mendapatkan sepuluh biji obat.

“Tuan Rendi, setelah diuji semuanya, obat ini tidak memiliki dampak negatif pada tubuh manusia ini, tapi ini bisa merangsang beberapa sistem saraf yang belum dikuasai manusia. Seperti mungkin ada reaksi di bagian otak besar yang belum diketahui, tapi untuk reaksi apa, masih belum dapat diketahui.” ujar seorang petugas penelitian membawa laporan hasil pengujian kepada Rendi.

“Meskipun obat ini tidak dampak negatif, tapi obat ini terlalu banyak hal yang tidak diketahui. Kita tidak saran untuk menggunakannya, setidaknya harus diuji untuk beberapa kali.” ujar petugas penelitian itu.

“Hmm.”

Rendi mengangguk dan berkata, “Aku tahu obat ini merangsang gen. Obat ini tidak bermasalah, hanya saja setelah evolusi gen, apakah bisa menjadikan orang sebagai makhluk tak jelas? Hal ini aku juga kurang tahu.”

“Ini sungguh obat evolusi gen? Kita beberapa awalanya juga sudah menebak, tapi merasa tidak mungkin, jadi tidak terus meneliti ke bagian sana.” ujar petugas penelitian dengan terkejut. Hingga sekarang, mereka masih belum tahu obat apa saja yang bisa merubah penyusunan gen, jadi mereka tidak lanjut memikirkannya.

“Benar. Tapi kurasa seharusnya perubahannya tidak begtitu besar.” Rendi mengangguk. Ia ingat saat ia menemukan hal-hal ini dari obat itu, didalam sana hanya mengungkit bahwa obat evolusi gen ini hanya membawa kekuatan yang tidak ada batasnya untuk manusia dan tidak berpengaruh pada bagian lain. Hla yang terpenting adalah obat evolusi gen ini juga bisa memperpanjang masa hidup manusia.

Untuk perubahan kekuatan yang seberapa kuat dan masa hidup yang diperpanjang, ia kurang mengetahuinya.

Kalau dipikir kembali, evolusi gen memang seperti itu. Meskipun evolusi ini hanya terjadi pada kekuatan, tapi bisa meningkatkan setiap daya tubuh manusia secara menyeluruh, sehingga masa hidup diperpanjang juga menjadi biasa.

“Kalau begitu, cara yang terbaik adalah harus mencari orang untuk mengujinya.” ucap petugas penelitiannya.

“Aku saja yang mengujinya.” Rendi menggelengkan kepalanya, karena obat evolusi gen itu terlalu dikit dan ia tidak ingin kehilangannya.

Hal yang terpenting adalah ia yakin tidak akan terjadi sesuatu. Ini merupakan salah satu cara manusia berkembang. Ia juga percaya dalam manik itu pasti mengandung banyak obat untuk evolusi manusia, hanya saja ia masih belum menemukannya.

“Aku saja.”

“Aku saja.”

Troy dan Suandi sibuk membuka mulut. Mereka tahu obat ini sangat mahal, tapi juga ada banyak hal yang belum diketahui, jadi mereka tidak boleh membiarkan Rendi yang mengujinya sendiri.

Rendi sekarang merupakan tokoh penting banyak orang. Banyak orang yang mengikuti jejaknya untuk menghasilkan uang, tidak ada satupun orang yang ingin melihat sesuatu terjadi pada Rendi.

Termasuk beberapa petugas penelitian lainnya juga langsung menolak Rendi.

Rendi akhirnya juga membiarkan Troy mencoba obat, setelah banyak orang yang berusaha menahannya.

“Periksa dulu kesehatannya, lalu lihat bagaimana hasil terakhir obat ini.” ujar Rendi kepada petugas penelitian.

Petugas penelitian mengangguk dan memeriksa kesehatan Troy.

Setengah jam kemudian, Troy telah selesai memeriksa tubuhnya, lalu Rendi memberikan sebutir obat evolusi gen kepadanya.

Setelah Troy menelan obat itu, semua orang menatapnya untuk menunggu reaksi yang terjadi.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu