Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 429 Bermain Golf

"siapa dia, hanya karena ia adalah ahli waris keluarga? Kudengar mereka akan bermain di lapangan golf. Ayo pergi, Nando, mari kita bertemu dengan keparat itu dulu," kata Ziv Lu dengan jijik.

Keluarga Lu selalu memiliki penerus seni bela diri, dan anak-anak keluarga semuanya merupakan master seni bela diri.

Adapun posisi kepala keluarga, tidak hanya seni bela diri saja yang harus tinggi, tetapi juga kemampuan dalam segala bidang yang memenuhi syarat.

Keluarga Lu telah mewarisinya selama ribuan tahun, dan memiliki karir yang hebat, para anak-anak di keluarga ini yang tak terhitung jumlahnya, sejak kecil, mereka sudah harus belajar seni bela diri, jadi selama mereka bukan idiot, di umur 20an tahun mereka sudah lumayan terlatih.

Terutama proses seni bela dirinya, sangat menakjubkan.

Jadi, Rendi yang sejak kecil tidak dibesarkan di lingkungan keluarga Lu, membuat Ziv Lu percaya bahwa Rendi tidak punya kekuatan apa pun.

"Oke, ayo kita pergi menemui keparat itu," Nando tertawa.

“Kalian tidak perlu melakukannya terlalu jauh, lagipula, ayahnya sekarang adalah kepala keluarga,” Frans memberi tahu keduanya sebelum pergi.

Mereka juga masih membutuhkan LKK Tekno Sains milik Rendi, juga tidak bisa berbuat terlalu banyak.

Meskipun Dian Lu berkata, dia tidak akan memihak pada putranya, tetapi mereka juga tidak bisa melakukan itu. Jika Dian Lu kesal, itu tidak bagus untuknya.

“Mengerti.” Nando mengangguk dan pergi bersama Ziv Lu.

Setelah berkelilingdi sekitar Mansion, Rendi bosan dan meminta Alex untuk mengajak mereka bermain.

Alex bertanya kepada Rendi apakah dia ingin bermain golf. Rendi mengangguk dan membiarkan Alex menunjukkan jalan.

Bagaimanapun, hanya untuk menghabiskan sedikit waktu, bermain apapun juga boleh.

Zaza Club House adalah tempat yang mengoperasikan lapangan golf, selain lapangan untuk berlomba, ada juga tempat untuk latihan, banyak orang besar datang untuk bermain, kebanyakan datang bersama sekelompok teman, dan kemudian berlatih di lapangan tempat latihan, setelah lelah bermain, tinggal pergi ke ruangan VIP untuk minum bir dan karaoke.

Zaza Club House juga merupakan industri milik keluarga Lu, yang dikelola oleh anak cabang keluarga Lu.

Saat ini matahari masih tergantung di cakrawala, yang merupakan waktu paling disukai para orang kaya untuk berlatih golf.

Setelah Rendi dan yang lainnya tiba, sudah banyak tempat latihan yang digunakan.

Namun sebelum datang, Alex sudah membuat reservasi untuk satu tempat. Setelah masuk, staf mengendarai mobil kerja dan membawa mereka ke tempat latihan yang sudah mereka pesan.

Ada kolam di tengah lapangan latihan itu. Terdapat jaring di kolam itu, dan bola akan dianggap berhasil masuk jika dipukul sampai ke seberang kolam.

Staff disana mengirim ratusan bola golf dan puluhan pemukul golf, semua orang mulai bermain, dan ada yang mulai bertaruh untuk melihat siapa yang dapat memukul paling jauh.

Orang-orang seperti Roni, tiga ksatria Margin, dan Suandi belum pernah bermain golf sebelumnya. Pertama kali bermain, mereka sangat tertarik dan menyukainya.

Di China, golf tidak terlalu populer, jadi bisa dibilang ini pertama kalinya Rendi bermain golf.

Linda juga mengajari Kiki bermain golf, ibu dan anak pun sangat menikmatinya.

Saat itu, beberapa pemuda datang, mereka adalah anak-anak dari keluarga Lu.

"Yo, bukankah ini putra dari kepala keluarga? aku mendengar bahwa Anda pertama kali kembali ke kampung halaman, anda datang untuk menemui keluarga lu, atau untuk berpartisipasi dalam pemilihan pewaris keluarga berikutnya?" Adelio menatap Rendi dengan jijik.

Keluarga Lu tahu bahwa Rendi sangat kaya dan merupakan pemilik LKK Tekno Sains, tetapi tidak yang menganggap tinggi dirinya.

Bahkan para pemilik cabang tidak menganggap Rendi.

Hanya karena mereka semua berpikir bahwa seni bela diri Rendi tidak bagus.

Keluarga Lu berdiri karena kekuatan militer, dan seni bela diri menduduki peringkat pertama, yang merupakan salah satu alasan mengapa mereka bisa bertahan di Pulau Paullus beberapa dekade yang lalu.

“Siapa kamu?” Rendi memandang Adelio dan mengerutkan keningnya. Tanpa diduga, keluarga Lu akan mengganggunya disaat ia sedang bahagia.

Cara itu terlalu rendahan.

"Namaku Adelio. Zaza Club House ini dikelola oleh keluargaku. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan LKK Tekno Sains milikmu, tetapi di mata keluarga, seni bela diri adalah prioritas utama, bisnis hanyalah perkara kecil. "Adelio berkata dengan perasaan puas.

"Oh," teriak Rendi, lalu menoleh ke Alex dan bertanya, "Apakah kamu tidak punya uang untuk membayar?"

"Tuan, untuk pihak keluarga, ini semua tidak perlu dibayar. Ini adalah hak istimewa departemen utama," Alex berkata dengan hormat.

Rendi mengangguk, lalu memandang Adelio: "Jadi, menurutmu aku bukan pemilik keluarga?"

Wajah Adelio berubah menjadi tidak enak dilihat, dan kata-kata Rendi benar-benar seperti bola yang memukul wajahnya.

Meskipun ia memandang rendah Rendi, namun Rendi ttaplah garis keturunan utama, meskipun ia sampah sekalipun, juga tidak pantas bagi seorang anak cabang berkata sembarangan.

Para pemuda di sekitar Adelio juga tampak sedikit tidak nyaman, dan mereka tidak menyangka Rendi juga menyulitkan.

Tentu saja, alasan mengapa mereka berani memarahi Rendi, itu karena mereka punya Nando dan Ziv Lu di belakang mereka, jika bukan karena mereka berdua, ia juga tidak berani menyentuh Rendi.

“kamu terlalu banyak berpikir, aku hanya ingin melihat bagaimana kamu bermain golf, benar, maukah kamu berlomba untuk melihat siapa yang bisa memukul lebih jauh?” Wajah Adelio dengan cepat kembali normal, ia Nampak ingin memprovokasi Rendi.

Melihat porsi tubuh Rendi yang kecil dan lemah, dia sama sekali tidak percaya jika rendi punya kekuatan besar.

“Sehebat apa kamu sehingga berani menantang ku?” Rendi menatap Adelio, kemudian mengayunkan stick golf ke arah bola.

Bola itu terbang keluar, sangat cepat, di udara membentuk lekukan busur yang indah, dan kemudian dengan cepat terbang sampai ke sisi lain gunung, tidak tahu di mana itu jatuh.

"Ini ..." Mata Adelio melebar, yang lainnya juga menatap Rendi dengan terkejut, betapa kuatnya itu.

Bukankah keparat ini telah meninggalkan ayahnya sejak kecil, dan tidak ada yang mengajarinya seni bela diri? Dengan kekuatan besar itu, apakah orang ini belum pernah belajar bela diri?

"Plak Plak Plak!"

Saat itu, ada orang yang tiba-tiba bertepuk tangan, dan ketika semua orang melihat ke belakang, mereka melihat dua pria dan wanita muda berusia sekitar 30 tahun datang.

Pria itu tinggi dan tampan, wanita itu sangat cantik, mereka berdua tampak seperti pasangan serasi.

"Pemuda ini memiliki keterampilan bola yang bagus dan kekuatannya bahkan sangat mengejutkan. Kali ini anda telah memecahkan rekor klub kami. Hari ini aku akan menanggung biaya bermain kalian." Si cantik tersenyum sedikit pada Rendi.

Wanita cantik itu adakah Leis Lu, dia adalah saudara perempuan Adelio. Pria muda di sampingnya adalah suami Leis Lu, putra raja pertama Pulau Paullus bernama Arturo, yang bisa dibilang memiliki kuasa yang besar.

Tak satu pun dari mereka yang mengenali Rendi.

“Oh, tidak perlu, bagaimanapun aku juga tidak perlu membayar.” Rendi tersenyum tipis.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu